Anda di halaman 1dari 6

IMPACT STORIES

KONTRIBUSI OMS DALAM PEMBANGUNAN DAERAH


MEMPERKUAT LEGITIMASI SWANDIRI INISIATIF SINTANG;
“ LEGITIMASI SIS DALAM IMPLEMENTASI TAP, SEBAGAI KONTRIBUSI
DIDALAM PEMBANGUNAN DAERAH”

Rembuk Kabupaten Scaling Up Desain Model Pemetaaan

SWANDIRI INISIATIF SINTANG (SIS)


TAHUN 2023

DISCLAIMER:
PENERBITAN DOKUMEN INI DIMUNGKINKAN BERKAT DUKUNGAN BADAN
PEMBANGUNAN INTERNASIONAL AMERIKA SERIKAT (USAID). ISI DOKUMEN INI
MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SWANDIRI INISIATIF SINTANG (SIS) DAN TIDAK
SEPENUHNYA MENCERMINKAN PANDANGAN USAID ATAU PEMERINTAH AMERIKA
SERIKAT

i
Dalam mewujudkan tatakelola yang tentunya harus dimulai dari
pemerintahan yang baik (Good tatakelola pemerintahan yang baik di
Governance) nilai partisipasi penting skala pemerintahan terkecil namun
untuk diupayakan dimana masyarakat memiliki peran besar yaitu Desa.
sebagai pemantau dan evaluasi terhadap
Pada tahun pertama SIS sebagai mitra
kerja-kerja pembangunan daerah. didalam
USAID MADANI banyak memfokuskan
RPJMD Kabupaten Sintang yang menitik
diri dengan membangun jaringan kerja
beratkan agar adanya keberlanjutan
bersama para pihak di Kabupaten Sintang
Sumberdaya alam dan Lingkungan yang
yang mana melahirkan FORSTAR
beriringan dengan kualitas Pembangunan
sebagai simpul belajar, selain itu Analisa
daerah yang lebih baik dalam slogan
terhadap isu strategis di Kabupaten
“Sintang Lestari”. pada proses
Sintang juga dilakukan dimana isu
implementasinya diperlukan partisipasi
pengelolaan Sumberdaya alam menjadi
para aktor Pembangunan yaitu
fokus penting melihat dari RPJMD
Pemerintah, Sektor Swasta, dan
Kabupaten dan misi Kabupaten SIntang
Masyarakat.
yang mendeklarasikan sebagai Kabupaten
Sebagai upaya memperkuat partsipasi Lestari. Disisi lain SIS menilai bahwa
masyarkat dalam pembanguan daerah bentuk pengelolaan terhadap sumberdaya
yang beriringan dengan pengelolaan SDA alam masih belum berjalan dengan
yang berkelanjutan di Kabupaten Sintang optimal hal ini diperkuat dengan fakta
maka melalui rencana aksi tematik SIS. bahwa dari 391 desa yang ada di
Mengupayakan adanya suatu model Kabupaten Sintang, Desa-desa yang telah
pemetaan partsipatif adalah suatu formula menyelasaikan batas administratifnya
yang fundamental untuk melibatkan belum mencapai 5% dari total desa yang
Masyarakat khususnya didesa untuk ada, sementara wujud nyata dari tata
membangun suatu rancangan pola ruang Kelola sumberdaya alam yang baik dan
desa yang mengakomodir kepentingan berkelanjutan dimulai dari akar rumput/
setiap elemen Masyarakat juga dapat skala terkecil pemerintahan yaitu di Desa.
berkontribusi dalam Pembangunan daerah

Rembuk Kecamatan Percepatan Penegasan Batas Desa

1|Page
Sehingga SIS memfokuskan implementasi dari pengesahan secara PERBUP sebelum akhir
isu tematik dalam tema besar “Pemetaan Batas tahun 2023.
dan Perencanaan Tata Ruang Desa berbasis
Sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan
Sumber Daya Alam” yang mana pada tahun
desa Merti guna, Desa Tebing Raya
kedua advokasi dan pendampingan mulai
dihadapkan dengan tantangan lain yaitu
dilakukan terutama pada dua desa di
Bencana Banjir. dengan tipikal topografi
Kecamatan Sintang yaitu Desa Mertiguna dan
wilayah pesisir sungai, Desa Tebing Raya
Tebing Raya.
menghadapi Bencana Banjir hampir di setiap
tahunnya. Kabupaten Sintang yang menjadi
Muara Sungai Kapuas dan Sungai Melawi
pada waktu tertentu akan mengalami banjir
bahkan yang cukup besar sempat terjadi di
Tahun 2021 dengan lama durasi banjir hingga
2 bulan bagi masyarakat di pesisir sungai yang
tentunya desa Tebing Raya juga terdampak
bencana ini, sehingga pendekatan yang SIS
lakukan di Desa Tebing Raya yaitu
membangun perencanaan desa yang sesuai
dengan situasi dan kebutuhan yang ada.
pemetaannya SIS juga memetakan area-area
Verifikasi Titik Koordinat Mertiguna – Balai rawan banjir sehingga desa dapat
Agung merencanakan pembangunan yang sesuai
dengan kebutuhan desa terutama untuk
Desa Merti Guna pada proses pemetaan meletakan posisi strategis bagi pemukiman di
desanya perlu mengklarifikasi kembali peta masa depan, tidak hanya itu SIS berkolaborasi
batasnya antara sesama masyarakat desa juga bersama Muhammadiyah Disaster
kepada para pemangku kepentingan desa yang Management Center (MDMC) berupaya untuk
berdampingan agar memiliki kesepahaman merancang Desa Tangguh Bencana. adanya
mengenai hasil dari proses pemetaan yang peta batas desa beserta informasi mengenai
telah desa lakukan secara mandiri di masa lalu wilayah rawan bencana di dalamnya kemudian
sehingga meminimalisir konflik kedepannya. menjadi basis data desa dalam merancang
dukungan SIS di Desa merti guna tentunya pembangunan dan kemudian menuju
berperan sebagai perantara antara Desa Merti pengesahan PERBUP percepatan penegasan
Guna dan desa yang berdampingan kemudian batas desa. Tentunya rangkaian pemetaan yang
melalui kesepakatan bersama SIS dapat dilakukan pada dua desa dilakukan secara
membuat Peta Desa yang menjadi basis data partisipatif, sesuai dengan upaya SIS untuk
valid bagi desa atas wilayah administratifnya, mengupayakan adanya tata kelola
pada tahap berikutnya desa hanya perlu pemerintahan desa yang baik melalui proses
mempersiapkan kebutuhan menuju tematik pemetaan dan perencanaan tata ruang
desa ini.

Pengambilan Titik Koordinat Batas Desa

2|Page
Perempuan Ambil Peran Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa
Perempuan memegang peran penting dalam pembangunan terutama di desa. Dalam aspek
pembangunan manusia khususnya pemenuhan nutrisi bagi keluarganya perempuan terlibat
langsung dalam rangkaian prosesnya, namun di banyak tempat perempuan tidak mendapat
peran dalam posisi-posisi strategis pembangunan terutama dalam menentukan kebijakan
sehingga banyak aspirasi yang sebenarnya memberi dampak langsung malah tidak
terakomodir.
menyadari hal tersebut SIS melibatkan kelompok Perempuan terutama Ibu – Ibu PKK di
Desa Tebing Raya untuk dapat menyampaikan pendapat mereka dalam implementasi tematik
pemetaan batas desa dan perencanaan pembangunan desa. pada prosesnya Ibu-ibu PKK yang
terlibat menyampaikan berbagai aspirasi pada aspek peningkatan ekonomi guna menyokong
kebutuhan rumah tangga mereka.

Pembahasan Tataruang Demi Desa Tangguh Bencana Bersama Ibu-ibu PKK

Aspirasi pertama adalah terkait pengembangan usaha skala rumahan baik untuk pemenuhan
kebutuhan sumber nutrisi keluarga maupun dalam skala desa. Bidang usaha yang mulai
dilirik adalah pembuatan tempe dan pengembangan perkebunan sayur. Hanya saja tantangan
yang dihadapi adalah terkait akses jalan dan sulitnya mendapatkan bahan baku untuk
produksi tempe, serta kondisi lahan perkebunan yang rawan banjir.
Aspirasi kedua muncul setelah diskusi dipantik dengan potensi SDA di desa yang notabene
belum termanfaatkan secara optimal sebagai dampak terhambatnya arus informasi. Sebagai
contoh, di desa tebing raya terdapat banyak potensi daun sengkubak yang dapat berfungsi
sebagai pengganti vetsin atau penyedap rasa. Sedangkan Sintang mendeklarasikan daun
sengkubak sebagai salah satu ikon Kabupaten Sintang. Artinya, terdapat peluang besar untuk

3|Page
pengolahan dan produksi sengkubak yang baru diketahui oleh masyarakat khususnya Ibu-ibu
PKK.

Sesi Konsultasi Teknis Percepatan Penegasan Batas Desa

Pada prosesnya muncul pula kebijakan nasional mengenai percepatan penegasan batas desa yang
mengharuskan desa-desa untuk menyelesaikan persoalan tapal batasnya setidaknya di akhir tahun
2023. Implementasi TAP sendiri diawali dengan melihat capaian desa-desa se-kecamatan Sintang
mengenai proses pemetaan yang telah dilakukan secara mandiri sebelumnya, melalui hasil
indentifikasi kemudian didapatkan klasifikasi desa berdasarkan capaian, tantangan, dan hambatan
oleh masing-masing desa. Kemudian dilakukan pula pendampingan teknis pemetaan di dua desa
piloting SIS yang akhirnya sampai pada tahap pengesahan batas secara Perbup. Lewat rangakaian
proses tersebut SIS menghasilkan suatu desain model pendekatan pemetaan partisipatif lewat hasil
pembelajaran dari pendampingan tersebut.
Memasuki tahun ketiga yaitu 2023, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang
(DPMPD) sebagai leading sector dari TAP yang SIS
kerjakan, mengeluarkan Surat Edaran yang
menginstruksikan kepada seluruh camat di Kabupaten
Sintang untuk mempercepat proses pemetaan desa-desa di
kecamatan nya pada 20 Februari 2023. Adanya surat edaran
tersebut semakin mengkonktikan hasil kerja yang SIS
lakukan di dua desa di Kecamatan Sintang sebagai
kontribusi terhadap Pembangunan daerah, yang mana pada
10 November 2023 lalu Camat Sintang memfasilitasi SIS
untuk melaksanakan Rembuk tingkat Kecamatan bersama
para kepala desa se-Kecamatan Sintang. Sebagai upaya
adopsi Desain Model Pemetaan Partisipatif yang SIS
lakukan di dua desa piloting kepada desa-desa lainnya se-
Kecamatan Sintang. Memasuki bulan Mei DPMPD Kembali

4|Page
mengingatkan desa-desa untuk mempercepat proses pemetaan desanya sekaligus verifikasi kerja-kerja
pemetaan yang desa-desa lakukan se-Kabupaten Sintang dengan dikeluarkannya Surat edaran kedua
pada bulan Mei 2023.
Surat Edaran DPMPD Februari 2023
Adanya surat edaran ini jadi langkah berikutnya SIS dalam menerapkan replikasi model pemetaaan
yang telah di buat kepada desa-desa lainnya termasuk diluar Kecamatan Sintang, setdaknya tedapat 8
Desa didalam kecamatan sintang dan di diluar kecamatan Sintang yang SIS upayakan replikasi model
percepatan pemetaan batas desanya, Adapun Rembuk Kabupaten yang SIS lakukan dan di Fasilitasi
oleh BAPPEDA Kabupaten Sintang jadi upaya scaling up penerapan model pemetaan batas desa di
level Kabupaten. Terakhir dilakukan juga konsultasi teknis kepada desa-desa yang mana melibatkan
pula inspektorat Kabupaten Sintang. Hal ini dimaksudkan untuk memfinalisasi proses-proses pemtaan
desa yang sudah hampir selesai pemetaanya sekaligus jadi langkah evaluasi anggaran pemetaan batas
desa yang selalu di anggarkan namun tidak memberikan hasil penyelesaian yang berarti. Keterlibatan
inspekrotat sendiri di dasari akan kepentingan pemekaran Kecamatan oleh Kabupaten Sintang
sehingga untuk mencapai misi pemakaran ini diperlukan penyelesaian di level desa.
Surat edaran DPMPD 30 Mei 2023
Melalui rangakain proses yang telah dilakukan bersama para pihak dalam mempercepat proses
penegasan batas desa di Kabupaten Sintang, diharapkan upaya yang SIS lakukan dapat disambut oleh
semangat yang sama parapihak khususnya perangkat pemerintah daerah terutama agar dapat
mengadopsi model pemetaan partisipatif kelevel Kabupaten yang tentunya memiliki nilai partisipatif
didalamnya, hal ini tidak lain agar dapat mengimplementasikan secara nyata prinsip-prinsip tatakelola
pemerintah yang baik.

5|Page

Anda mungkin juga menyukai