A. LATAR BELAKANG
Salah satu isu tantangan pembangunan desa saat ini adalah mewujudkan
kemandirian desa sebagai entitas yang berdaulat, dan berdaya saing.
Sebagai desa yang berdaulat, dengan kewenangan dan potensi
wilayahnya, seharusnya masyarakat desa mampu merencanakan dan
melaksanakan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan. Dalam
mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan, desa membutuhkan
kerja sama dalam berbagai bidang pembangunan desa yang menjadi
kewenangan desa baik kerjasama antar desa maupun kerjasama desa
dengan pihak ketiga. Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa
telah mengatur mengenai Kerjasama Desa, dilakukan antar desa atau
desa dengan pihak ketiga. Secara pengelolaannya diatur melalui
Permendagri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tatacara Kerjasama Desa di
Bidang Pemerintahan Desa, yang meliputi empat (4) Bidang yaitu : (a),
Pemerintahan Desa, (b), Pembangunan Desa, (c), Pembinaan
Kemasyarakatan Desa, (d), Pemberdayaan Masyarakat Desa. Berbagai
upaya yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat local dalam
mengelola sumber daya manusia untuk menjadi mandiri dan maju dengan
memanfaaatkan potensi masing-masing desa yang dimiliki, secara tidak
langsung akan membantu mereka keluar dari jerat kemiskinan. Dalam
mewujudkan pembangunan desa yang membutuhkan kerjasama dalam
berbagai bidang pembangunan desa yang menjadi kewenangan desa baik
kerjasama antar desa maupun kerjasama dengan pihak ketiga. Kerjasama
desa dimaksudkan untuk kepentingan desa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar desa, dengan
berorientasi pada kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam
masyarakat. Berdasarkan hasil identifikasi lapangan diketahui bahwa
masih banyak desa yang memiliki potensi untuk dikerjasamakan baik
dalam bidang Pariwisata, pertanian, Perikanan, perkebunan dan lain lain
yang belum tergali , oleh karena itu Pemerintah Daerah melalui Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menganggarkan Rp. 104.639.000,
yang diperuntukkan pada sub kegiatan Fasilitasi Kerjasama sehubungan
dengan adanya efisiensi pada Pagu Anggaran Pada Sub Kegiatan Fasilitasi
Kerjasama Antar
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Maksud kerjasama Desa untuk kepentingan desa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.
2. Tujuan
Kerjasama Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama dan mencegah ketimpangan antar Desa, saling mengisi dan
mendukung pengembangan potensi yang dimiliki masing - masing
desa yang saling berdekatan , berorientasi pada kepentingan dan
aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat.
C. DASAR HUKUM
III. PENUTUP
Kepala DPMD
Kabupaten Natuna,
ANRIZAL ZEN, ST
NIP. 19760406 200212 1 005