Anda di halaman 1dari 12

“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.

1 Tahun 2020

PATOLOGI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR DINAS


KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BIAK NUMFOR

Rudiyansyah
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik YAPIS Biak
Email : rudyansyah488@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui Patologi Birokrasi di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Biak Numfor, Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif
yang menggambarkan pada realitas perilaku/penyakit pegawai negri sipil dalam pelayanan
public yang disebut (Patologi Birokrasi). Obyek penelitian di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kab. Biak Numfor, dengan waktu 3 bulan, teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pelayanan public yang
dilakukan oleh aparatur pemerintah, bertujuan untuk memberikan pelayanan terhadap
masyarakat untuk meningkatkan segala aktifitas dilakukan untuk mencapai tujuan. Dari hasil
penelitian, bahwa patologi birokrasi dalam pelayanan publik Di Kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Biak numfor masih sering terjadi. Yang dapat dilihat dari 3
indikator yang penulis gunakan untuk membuktikan berbagai patologi yang muncul dalam
pelayanan publik yang pertama yaitu pengaburan masalah, diskriminasi, dan cara kerja
berbelit-belit. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir berbagai
patologi birokrasi Di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Biak
numfor berdasarkan hasil penelitian dan wawanara penulis dengan informan, yaitu pertama,
regulasi (hukum) yang tepat dan tegas. Kedua, menciptakan kondisi sosial dan spiritual yang
baik. Ketiga, penjelasan-penjelasan yang logis, dan keempat penyederhanaan kerja (flat
organization).
Kata Kunci: Patologi Birokrasi, Pelayanan Public.

PENDAHULUAN hati. Dari sifat inilah kemudian lahir


Patologi birokrasi (Bureau berbagai patologi birokrasi seperti
pathology) adalah himpunan dari perilaku- nepotisme, penyalahgunaan wewenang,
perilaku birokrat yang disfungsional. Red korupsi dan berbagai penyakit birokrasi
tape merupakan awal kemunculan dari yang menyebabkan aparat birokrasi di
sebuah patologi dalampelayanan publik. Red negara berkembang pada umumnya
tape disebabkan adanya kecenderungan memiliki kredibilitas yang rendah.
alami yang terjadi didalam tubuh dan para Kecenderungan birokrasi dalam
birokrat yang tercetak dari rutinitas kegiatan pelayanan pada masyarakat modern benar-
mereka sendiri. Birokrasi yang semestinya benar dipandang memprihatinkan, sehingga
dapat lebih efesien dalam proses pelayanan digambarkan adanya ramalan mengenai
public justru semakin berbelit-belit karena makin menggejalanya dan berkembangnya
para birokrat dalam melakukan tugasnya praktek-praktek birokrasi yang paling
sebagai pelayan publik terkesan setengah rasionalpun tidak bisa lagi dianggap sebagai

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 1


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

kabar menggembirakan, melainkan justru sikap tidak acuh dan cara kerja yang
merupakan pertanda malapetaka dan berbelit-belit.
bencana baru yang menakutkan (Blau dan Dalam konteks perkembangan ilmu
Meyer, 2000: 3). Menurut Islamy (1998: 8), pengetahuan, pemahaman tentang
birokrasi dikebanyakan negara berkembang pengetahuan birokrasi mulai dikenal seiring
termasuk Indonesia cenderung bersifat dengan perkembangan konsep negara
patrimonialistik : tidak efesien, tidak efektif modern. Menurut Taliziduhu Ndraha, istilah
(over consuming and under producing), birokrasi berasal dari dua akar kata, yaitu
tidak obyektif, menjadi pemarah ketika bureau (burra, kainkasar penutu pmeja), dan
berhadapan dengan kontrol dan kritik, tidak crazy, ruler. Keduanya membentuk kata
mengabdi kepada kepentingan umum, tidak breau-crazy. Selanjutnya, pemerintahan
lagi menjadi alat rakyat tetapi telah menjadi birokratik adalah pemerintahan tanpa
instrumen penguasa dan sering tampil partisipasi pihak yang diperintah (M.
sebagai penguasa yang sangat otoritatif dan Crozier dalam Riggs, 1971; 76).
represif. Meskipun sudah menjadi gejala Konsep sibirokrasi dalam ilmu sosial
yang sangat umum, ternyata pada setiap merupakan usaha-usaha modern untuk
konteks sistem budaya masyarakat, secara mendorong kearah proliferasi konsep lebih
empirik birokrasi dan birokratisasi terlihat lanjut. Untuk menjaga perspektif
dalam pola perilaku yang beragam. perkembangan konsep birokrasit ersebut,
Dinas Kependudukan dan penulisan tentang birokrasi modern akan
Pencatatan Sipil merupakan salah satu ditelaah berdasarkan konsep yang telah biasa
instrumen daerah yang sangat vital digunakan, mengacu pada berbagai afiliasi
fungsinya yang tugas pokoknya bidang ilmu, kecenderungan teoritik dan
melaksanakan urusan pemerintahan daerah strategi-strategi konsep tual atau elaborasi
berdasarkan azas otonomi dan tugas dari pengertian-pengertian birokrasi yang
pembantuan di bidang kependudukan dan telah baku.
pencatatansipil. Sebagai salah satu intrumen 1. Birokrasi Sebagai Organisasi Rasional
birokrasi yang banyak bersentuhan/ Gagasan birokrasi yang memandang
berhubungan langsung dengan masyarakat, birokrasi sebagai suatu mekanisme sosial
harusnya mampu memberikan pelayanan yang memaksimumkan efisiensi dan juga
yang berdaya guna serta pelayanan yang sebagai suatu bentuk organisasi sosial yang
efektif dan efesien. memiliki ciri-ciri khas merupakan hubungan
Serangkaian contoh penyakit antara atribut-atribut suatu lembaga sosial
(patologi) birokrasi yang lazim dijumpai dan dan akibat-akibatnya, kemudian diarahkan
dikeluhkan masyarakat dalam hal pelayanan pada pendefinisian birokrasi sebagai
publik di Kantor Dinas Kependudukan dan organisasi yang memaksimumkan efisiensi
Pencatatan Sipil Kabupaten biak Numfor dalam administrasi yang
yang relatif sama dengan pendapat yang selanjutnyadigunakan secara netral untuk
dikemukakan Siagian ( 1994: 40-117 ) mengacu kepada aspek-aspek administrasif
mengenai patologi birokrasi khususnya dari organisasi-organisasi sebagaimana
pelayanan publik yaitu pengaburan masalah, dikemukakan oleh Peter Blau (Albrow, 1989
tidak adil, menerima sogok, tidak sopan, : 83).

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 2


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

2. Birokrasi Sebagai Inefisiensi sedang dan terus dijalani bangsa ini belum
Organisasional mampu menyingkirkan patologi birokrasi,
Konsep birokrasi sebagai organisasi bahkan dibeberapa daerah kita menyaksikan
rasional merupakan kajian yang senantiasa semakin mengukuhkan patologi
ditelaah oleh para akademisi. Tetapi untuk birokrasi itu sendiri, citra buruk tersebut
mengembangkan konsep birokrasi sebagai semakin diperparah dengan isu yang sering
organisasi yang tidak efisien tidak muncul kepermukaan, yang berhubungan
membutuhkan banyak tradisi akademis. dengan kedudukan dan kewenangan pejabat
Victor Thompson mengatakan bahwa publik, yakni korupsi dengan beraneka
birokrasi tidak mengenal belas kasihan tidak ragam bentuknya, serta lambatnya
pula mengenal cinta kasih dikatakan pelayanan, dan diikuti dengan prosedur yang
selanjutnya bahwa birokrasi itu bersifat berbelit-belit atau yang lebih dikenal dengan
“impersonalitas” (Miftah Thoha, 2002 : efek pita merah (red-tape).
102), Kondisi yang mengakibatkan
M. De Gournay memandang bahwa tumbuh dan berkembangnya patologi
birokrasi merupakan sesuatu yang biasanya birokrasi adalah akibat pembiaran terhadap
dikeluhkan, para pejabat, para juru tulis, para lahir dan tumbuhnya benih-benih gejala
sekretaris, para inspektur dan para intendan patologi birokrasi itu sendiri. Seperti kita
(manajer) yang diangkat bukannya untuk ketahui, arti patologi dalam ilmu kedokteran
menguntungkan kepentingan umum adalah ilmu tentang penyakit. Berbagai
(Albrow, 1989 : 1). penyakit yang mungkin sudah “di deritanya”
Munculnya patologi birokrasi atau mengancam akan “menyerangnya” perlu
(Bureaupathology) dikenal sejak hadirnya didefinisikan untuk kemudian di carikan terapi
rutinitas kegiatan yang menyibukkan para pengobatan yang paling efektif. Harus diakui
birokrat itu sendiri dan menciptakan aktifitas bahwa tidak ada birokrasi yang sama sekali
yang berbelit-belit. Kemudian kondisi ini bebas dari berbagai patologi birokrasi,
dikenal dengan istilah Red Tape (pita merah) sebaliknya tidak ada birokrasi yang menderita
yakni birokrasi yang berbelit-belit sehingga semua “penyakit” birokrasi.
menciptakan perilaku birokrasi yang sangat Analogi itulah yang diterapkan oleh
bertentangan dengan tujuan mulia kehadiran Siagian ( 1989: 310 ) yang diberlakukan bagi
birokrasi itu sendiri di tengah-tengah suatu birokrasi. Artinya, agar seluruh
masyarakat. Kajian dan eksprimen terhadap birokrasi pemerintahan negara mampu
patologi birokrasipun kian berkembang dan menghadapi berbagai tantangan yang
menghasilkan banyak pandangan atau teori mungkin timbul, baik yang sifatnya politis,
tentang patologi birokrasi. Pada ekonomi, sosial-kultural dan teknologikal,
kenyataannya negara berkembang telah berbagai “penyakit” yang mungkin sudah
menjadi ‘ruang dan tempat’ tumbuh dideritanya atau mengancam akan
suburnya patologi birokrasi. menyerangnya perlu diidentifikasikan untuk
Seperti Indonesia sebagai negara kemudian dicarikan terapi pengobatannya
berkembang masih dalam selimut patologi yang paling efektif. Harus diakui bahwa
birokrasi, mulai dari birokrasi pusat hingga tidak ada birokrasi yang sama sekali bebas
birokrasi di daerah. Bahwa ternyata dari berbagai patologi birokrasi. Sebaliknya
desentralisasi atau otonomi daerah yang

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 3


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

tidak ada birokrasi yang menderita semua Serangkaian contoh penyakit (patologi)
“penyakit” birokrasi. birokrasi yang lazim dijumpai dan
dikeluhkan masyarakat dalam pelayanan
Jenis-jenis Patologi Birokrasi
publik sejalan dengan identifikasi yang
Menurut Siagian (1994: 310-1410),
dilakukan oleh Siagian (1994: 40-117),
Patologi birokrasi dapat dikategorikan pada
yaitu:
lima kelompok, yaitu :
1. Pengaburan masalah
➢ Patologi yang timbul karena persepsi dan
Merupakan kenyataan bahwa dalam
gaya manajerial para birokrat. Diantara
kehidupan setiap organisasi pasti akan
patologi jenis ini antara lain,
timbul berbagai permasalahan. Faktor-faktor
penyalahgunaan wewenang dan jabatan,
penyebabnya berbeda-beda ada yang
menerima suap, arogansi dan intimidasi,
bersifat politis, ekonomi, hukum, budaya,
kredibilitas rendah, dan nepotisme.
administratif, ataupun teknikal. Dengan
➢ Patologi yang disebabkan karena
adanya pengaburan masalah ini akan
kurangnya pengetahuan dan
keterampilan para petugas pelaksana membuat interpretasi sedemikian rupa,
birokrasi. Diantara patologi jenis ini sehingga permasalahan yang sebenarnya
sederhana, dibuat menjadi sangat rumit.
antara lain, ketidak telitian dan
Akibatnya, tindakan penyelesaian menjadi
ketidakcekatan, ketidak mampuan
berbelit-belit dan menyita tenaga, waktu,
menjabarkan kebijakan pimpinan, rasa
pikiran dan perasaan ( inefesiensi ) dalam hal
puasdiri, bertindak tanpa pikir,
pelayanan.
kemampuan rendah, tidak produktif, dan
2. Diskriminasi
kebingungan.
Sebagai penyakit birokrasi, tindakan
➢ Patologi yang timbul karena tindakan
diskriminatif dapat menghinggapi bukan
para birokrat yang melanggar norma
hanya para pejabat pimpinan, akan tetapi
hukum dan peraturan perundang-
juga para pelaksana kegiatan operasional.
undangan. Diantara patologi jenis ini
Hal ini dapat dilihat dari pengurusan KTP,
antara lain, menerima suap, korupsi,
ketidakjujuran, kleptokrasi, dan mark akte kelahiran maupun KK di kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan sipil dengan
upanggaran.
adanya perlakuan diskriminatif dalam
➢ Patologi yang dimanifestasikan dalam
pelayanannya. Bagi mereka yang memiliki
perilaku para birokrat yang bersifat
keluarga atau orang dekat yang bekerja di
disfungsional. Diantara patologi jenis ini
antara lain, bertindak sewenang-wenang, instansi tersebut akan diutamakan
pelayanannya berbeda dengan mereka yang
konspirasi, diskriminatif, dan
tidak memiliki keluarga atau orang dekat di
tidakdisiplin.
instansi itu. Begitu pula jika yang datang
➢ Patologi yang merupakan akibat situasi
mengurus adalah orang yang penting
dalam berbagai analisis dalam
(pemimpin) maka akan diutamakan
lingkungan pemerintahan. Diantara
pelayanannya berbeda dengan masyarakat
patologi jenis ini antara lain, eksploitasi
biasa, yang biasanya akan lamban
bawahan, motivasi tidak tepat, beban
pengurusannya.
kerja berlebihan, dan kondisi kerja
kurang kondusif.

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 4


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

3. Tidak Sopan kepastian hukum yang dapat dipertanggung


Hal yang selalu ditekankan dalam jawabkan.
pembahasan tentang patologi birokrasi Pengertian Pelayanan Publik
adalah bahwa dalam menjalankan tugasnya Di Indonesia penggunaan istilah
sebagai pelayan masyarakat dan abdi negara, pelayanan publik dianggap memiliki
para anggota birokrasi hendaknya jangan
kesamaan arti dengan istilah pelayanan
berorientasi pada kekuasaan melainkan pada umum atau pelayanan masyarakat (Yogi dan
pengabdian dan pelayanan. Orientasi Ikhsan, 2006: 222). Sebab ketiga istilah
kekuassaan bertolak belakang dengan tersebut dipergunakan secara
peranannnya selaku abdi negara dan abdi “interchangeable” dan dianggap tidak
masyarakat. Padahal dalam suatu memilki perbedaan mendasar. Dalam
masyarakat yang beradab, sikap sopan Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan
merupakan bagian tata krama sosial.
pengertian pelayanan bahwa pelayanana
4. Cara kerja yang berbelit-belit
dalah suatu usaha untuk membantu
Dengan alasan faktual atau tidak, menyiapkan (mengurus) apa yang
birokrasi pemerintah sering dilempari diperlukan orang lain. Pelayanan berfungsi
tuduhan yang seolah-olah salah satu ciri sebagai sebuah sistem yang menyediakan
birokrasi adalah membuat suatu pekerjaan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
yang sesungguhnya sederhana menjadi Sementara istilah publik yang berasal dari
rumit. Dengan kata lain cara kerja yang bahasa Inggris terdapat beberapa pengertian
berbelit-belit. Buktinya, demikian tuduhan yang memiliki variasi arti dalam bahasa
tersebut sesuatu pekerjaan yang semestinya Indonesia yaitu umum, masyarakat, dan
dapat terselesaikan dalam waktu singkat, negara. Publik dalam pengertian umum atau
baru dapat tuntas setelah makan waktu yang masyarakat dapat kita temukan dalam istilah
relatif lama. Sering ditambahkan pula bahwa public offering (penawaranumum), public
berbelit-belit berarti suatu pekerjaan yang ownership (milikumum), dan public utility
sesungguhnya dapat diselesaikan oleh (perusahaanumum) dan lain-lain.
seseorang dalam kenyataannya melibatkan Rendahnya produktifitas kerja dan
beberapa meja yang tentunya berakibat mutu pelayanan yang diberikan oleh para
kepada ”mata rantai penyelesaian yang aparat birokrasi pemerintahan kepada
panjang”. masyarakat merupakan wujud dari patologi
Inilah serangkaian patologi birokrasi birokrasi, yang mana salah satu
dalam pelayanan publik yang terjadi penyebabnya adalah tindakan dan perilaku
dihampir seluruh intansi yang bersentuhan/
aparat yang disfungsional atau negatif.
berhubugan langsung dengan masyarakat Masalah perilaku aparat akan menjadi
disetiap daerah tanpa terkecuali Di Kantor semakin rumit, apabila dalam birokrasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak terdapat suatu usaha yang bertujuan
Kabupaten Biak Numfor. Meskipun untuk menyadarkan para aparat birokrasi
sesungguhnya langkah-langkah perbaikan agar tidak lagi melakukan hal-hal yang
mutu dan pelayanan terus diupayakan disfungsional yang akan membuat kinerja
pemerintah agar dapat memberikan kerja, produktifitas kerja dan mutu
keamanan, kenyamanan, kelancaran dan pelayanan akan menjadi rendah karena

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 5


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

para pegawai yang sering melakukan manajerial para birokrat, kedua patologi
penyimpangan dalam hal pelayanan. yang disebabkan karena kurangnya
Berangkat dari konsep tersebut, pengetahuan dan keterampilan para petugas
maka skema penulisan dapat digambarkan pelaksana birokrasi, ketiga patologi yang
dalam bagan sebagai berikut : timbul karena tindakan para birokrat yang
melanggar norma hukum dan peraturan
perundang-undangan, keempat patologi
yang dimanifestasikan dalam perilaku para
birokrat yang bersifat disfungsional, dan
yang kelima adalah patologi yang
merupakan akibat situasi dalam berbagai
analisis dalam lingkungan pemerintahan.
1. Pengaburan masalah
Merupakan kenyataan dalam
kehidupan setiap organisasi yang membuat
interpretasi sedemikian rupa, sehingga
permasalahan yang sebenarnya sederhana
dibuat menjadi sangat rumit. Kadang-
kadang terjadi bahwa para pejabat pimpinan
mengaburkan bentuk dan sifat
METODE PENELITIAN permasalahan, karena dengan adanya
Penelitian ini bersifat kualitatif pengaburan itu, penyelesaiannya dapat
dimana dengan tipe penelitian studi kasus, direkayasa sedemikian rupa sehingga
penelitian berfokus pada patologi birokrasi menguntungkan pejabat yang bersangkutan
dan pelayanan publik di dinas kependudukan dalam arti kedudukannya. Akibatnya,
dan catatan sipil. Data penelitian diperoleh tindakan penyelesaian menjadi berbelit-belit
melalui sumber primer yaitu penelitian dan menyita tenaga, waktu, pikiran dan
dilapangan dengan melalui wawancara perasaan ( inefesiensi ) dalam hal pelayanan.
SKPD dan masyarakat terkait patologi Untuk mengetahui ada tidaknya patologi
birokasi dalam pelayanan publik, selain itu birokrasi seperti yang telah dibahas di atas
intervew dari beberapa informan dan data dalam hal pelayanan publik di Kantor Dinas
sekunder diperoleh dari dokumen. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.
Biak Numfor, maka dapat diketahui
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan indikator, yaitu :
Bentuk-Bentuk Patologi Birokrasi Dalam ➢ Memperumit pelayanan
Pelayanan Publik Merupakan suatu tindakan
Berbagai bentuk patologi birokrasi dengan membuat palayanan yang
yang sering kita temui dan dikeluhkan sebenarnya mudah dan sederhana
masyarakat dalam pelayanan publik sejalan menjadi rumit dan berbelit-belit yang
dengan pemikiran Siagian ( 1994 : 310 -1410 berimplikasi terhadap pelayanan yang
) yang mengkategorikan patologi birokrasi tidak efesien. Masalah ini sering
timbul dari lima hal yaitu pertama patologi ditemukan aparatur pemerintah dalam
yang timbul karena persepsi dan gaya

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 6


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

proses pelayanan, khususnya secara Biak, maka dapat diketahui dengan


administrasi, sehingga yang terjadi menggunakan dua indikator yaitu :
kebosanan masyarakat dan rasa enggan ➢ Sikap pilih kasih
untuk mengurus Ktp, Kk, Akte lahir dll, Tindakan diskriminatif dalam
seperti yang di ungkap H.Y. Dalam memberikan pelayanan dengan cara
pelayanan, memberikan pelayanan yang tidak adil
Bahwa proses pelayanan terhadap masyarakat dengan
disbudcapil sangat membosankan, mengutamakan yang memiliki keluarga
akibatnya pelayanan yang rumit, di instansi atau mereka yang memangku
antrian yang lama dan ruangan yang jabatan. Seperti yang di ungkap B.W,
tak mendukung dalam pengurusan dalam pelayana;
(Wawancara 16/10/2019). Bahwa didalam
pengurusan Ktp maupun Kk
2. Diskriminasi biasanya lama jika tidak memiliki
Salah satu prinsip kepemimpinan kerabat di dalamnya, sehingga
yang telah diakui kebenarannya adalah sikap kepengurusan biasa selesai dalam
objektif dan rasional dalam memperlakukan waktu 3 hari kini menjadi 7-10
para bawahan yang didasarkan pada kriteria hari.(Wawancara 17/10/2019).
yang jelas. Prinsip ini berlaku dalam seluruh
proses manajemen sumber daya manusia, ➢ Sikap tidak adil
termasuk salam pemberian penghargaan dan Perlakuan diskriminatif dalam
pengenaan sanksi administratif. Tidak ada pemberian pelayanan yang berbeda
tempat untuk bertindak atas dasar pilih antara orang yang satu dengan orang
kasih, karena pertimbangan-pertimbangan yang lainnya, atas dasar pertimbangan-
yang tidak rasional seperti nepotisme, dan pertimbangan tidak rasional ( nepotisme
primordialisme. dan primordialisme ).
Sesungguhnya, prinsip yang sama Hal ini sering ditemukan sikap
berlaku pula dalam pemberian pelayanan diskriminatif yang dilakukan sebagaian
kepada para masyarakat. Semua masyarakat pegawai yang bertugas dalam
harus mendapatkan perlakuan yang sama memberikan layanan terhadap
tanpa adanya diskriminasi, sepanjang masyarakat, seperti adanya keluarga atau
masyarakat tersebut sama-sama memenuhi kerabat yang ada di dalam kantor.
persyaratan yang telah ditentukan untuk 3. Tindakan Tidak Sopan
menerima pelayanan yang diinginkannya. Aparat birokrasi dalam menjalankan
Pertimbangan-pertimbangan yang irasional, tugasnya sebagai pelayan masyarakat dan
sepertinepotisme dan primordialisme yang abdi negara, hendaknya jangan berorientasi
tidak seharusnya digunakan dalam setiap pada kekuasaan melainkan pada pengabdian
pemberian pelayanan kemasyarakat. Untuk dan pelayanan. Orientasi kekuasaan bertolak
mengetahui ada tidaknya tindakan belakang dengan peranannya selaku abdi
diskriminasi sebagai patologi birokrasi negara dan abdi masyarakat. Padahal dalam
dalam hal pelayanan publik di Kantor Dinas suatu masyarakat yang beradab, sikap sopan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. merupakan bagian tata krama sosial. Untuk
mengetahui sikap yang ditunjukkan oleh

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 7


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

aparatur birokrasi di Kantor Dinas bahwa masyarakatlah yang butuh dengan


Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka kehadiran para birokrasi di pemerintahan.
penulis mengambil dua indikator, yaitu: Seperti diungkapkan R.D, pelayanan
➢ Sikap tidak peduli ( acuh ) yang tidak ramah;
Sikap tidak acuh merupakan salah Bahwa sebagai sikap
satu akibat oriantasi kekuasaan yang pegawai dinas kependudukan dan
dianut anggota birokrasi. Orientasi catatan sipil bertingkah laku yang
demikian menjelma dalam bentuk tidak semestinya, seperti diam, dan
menonjolkan pandangan bahwa dialah cuek sehingga masyarakat merasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang tidak penting di hadapan mereka
berimplikasi terhadap sikap tidak acuh (Wawancara 17/10/2019).
yang dimunculkan oleh birokrat terhadap
masyarakat. 4. Cara kerja yang berbelit-belit
Anggota birokrasi seringkali Birokrasi pemerintah sering
ditemukan di beberpa kantor baik tingkat dilempari tuduhan yang seolah-olah salah
kelurahan, kecamatan, maupun di dinas satu ciri birokrasi adalah membuat suatu
kependudukan dan catatan sipil memiliki pekerjaan yang sesungguhnya sederhana
sifat acuh dalam pelayanan terhadap menjadi rumit. Pekerjaan yang
masyrakat sehingga menimbulkan semestinya dapat terselesaikan dalam
kerugian terhada publik. Dimana pada waktu singkat, baru dapat tuntas setelah
sikap acuh itu seperti, tidak menyapa, makan waktu yang relatif lama. Hal inilah
cuek, sombong, dan bertingkah laku yang yang kemudian memunculkan wacana
tak baik. Seperti yang diungkapkan D.Y, mengenai kinerja birokrasi yang lamban
pelayanan sikap tak acuh; dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
Bahwa di dinas dalam hal ini adalah pelayanan terhadap
kependudukan dan catatan sipil masyarakat. Untuk mengetahui patologi
masih ada beberapa orang (kecil) atau permasalahan birokrasi terhadap
birokrat yang bertingkah laku seperti kelambanan atau inefesiensi yang timbul
itu (acuh), sehingga menimbulka di Kantor dinas Kependudukan dan
ketidak nyamanan (Wawancara Pencatatan Sipil maka penulis mengambil
17/10/2019). dua indikator, yaitu :
➢ Sikap tidak ramah ➢ Prosedur yang panjang
Merupakan sikap yang ditonjolkan Merupakan mekanisme pengurusan
oleh aparat dalam memberikan yang memiliki prosedur yang panjang.
pelayanan, hal ini akibat dari orientasi Hal inilah berimplikasi terhadap kinerja
anggota birokrasi pada kekuasaan, ada aparat yang berbelit-belit ( tidak efesien ).
kalanya bertindak dengan cara tidak atau Seperti yang terjadi di dinas
kurang ramah seperti penggunaan kata- kependudukan dan catatan sipil dalam
kata yang menyinggung perasaan orang pengurusan Ktp atau Kk harus
lain dalam hal ini masyarakat. melengkapi prosedur yang panjang,
Sikap yang di tampakkan oleh seperti pengantar dari
anggota birokrasi dapat melanggar nilai- kelurahan/kampung, Kecamatan/distrik.
nilai pelayanan publik, seolah merasa Hal seperti tentunya dapat memakan

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 8


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

waktu yang panjang, apalagi masyarakat birokrasi pemerintah negara mampu


yang memiliki tempat tinggal yang jauh menghadapi berbagai tantangan yang
tentu dapat melakukan pengurusan dalam mungkin timbul, baik yang sifatnya politis,
waktu berminggu-minggu. ekonomi, sosio kultural dan teknologikal,
➢ Dokumen - dokumen yang banyak berbagai “penyakit” yang mungkin sudah
Merupakan pengunaan dokumen- dideritanya atau mengancam akan
dokumen yang banyak dalam melakukan menyerangnya perlu diidentifikasi untuk
setiap pengurusan yang berarti menyita kemudian dicarikan terapi pengobatannya
waktu, tenaga dan pikiran masyarakat yang paling efektif. Harus diakui bahwa
lebih banyak. tidak ada birokrasi yang sekali bebas dari
Salah satu yang penting dalam bebagai patologi birokrasi. Sebaliknya tidak
pengurusan KK atau KTP dengan ada birokrasi yang menderita semua
melengkapi dokumen yang rumit seperti “penyakit” birokrasi sekaligus. Adapun
adanya surat pengantar dari kelurahan, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
distrik baru bisa sampai ke dinas meminimalisir berbagai patologi birokrasi
kependudukan dan catatan sipil, yang terjadi Di Kantor Dinas Kependudukan
sebagaimana diungkapkan oleh B.P. dan Pencatatan Sipil Kab. Biak Numfor,
Selaku masyarakat yang mengurus akte yaitu :
kelahiran 1. Regulasi (hukum) yang tepat dan tegas
Dalam kepengurusan Akte Penerapan aturan-aturan yang
kelahiran sangatlah rumit sehingga jelas dan tegas dapat menindak lanjuti
rela berbolak balik antara kantor aparatur yang melakukan pelanggaran
satu dengan yang lainnya, dimulai didalam proses pelayanan publik,
dari kantor dinas kependudukan dan sehingga masyarakat hal ini yang
catatan sipil turun ke kelurahan dan mendapat pelayanan dapat melaukan
kecamatan dalam melengkapi aktifitas dengan baik.
dokumen dan kembali ke dinas 2. Penciptaan kondisi sosial dan spiritual
(Wawancara 17/10/2019). yang baik
Untuk meminimalisir berbagai
patologi birokrasi yang sering muncul
Upaya-Upaya Meminimalisir Patologi dalam hal pelayanan maka penciptaan
Birokrasi kondisi sosial dan spiritual yang baik
Seperti yang telahdi ketahui, arti merupakan salah satu cara yang efektif
patologi dalam ilmu kedokteran adalah ilmu untuk membuat kesan sopan dan tidak
tentang penyakit. Pentingnya patologi ialah kaku. Hal ini diharapkan mampu
agar diketahui berbagai jenis penyakit yang membuat suatu hubunngan yang baik
mungkin diderita oleh manusia, meskipun antara aparat dengan masyarakat.
sekaligus dimaklumi bahwa tidak ada Sebagaimana diungkapkan oleh M.S
manusia yang menderita semua jenis selaku kepala Dinas Kependudukan
penyakit. Paling sedikit tidak pada waktu dan catatan sipil dengan mengatakan
yang bersamaan. bahwa :
Analogi itulah yang berlaku pula bagi ”Dengan membangun kerja sama
suatu birokrasi. Artinya, agar seluruh supaya tetap ada hubungan yang

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 9


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

tercipta baik dengan aparat masyarakat yang memerlukan


maupun dengan masyarakat, pelayanan. Upaya ini dapat dilakukan
kondisi seperti inilah yang sangat oleh pimpinan atau pegawai
kami harapkan dapat terjadi operasional untuk menyampaikan hal-
mengingat instansi kami hal mengenai halangan-halangan yang
merupakan salah satu instansi mungkin terjadi yang menyebabkan
yang paling banyak bersentuhan adanya keterlambatan penyelesaian
langsung dengan masyarakat dalam berbagai pengurusan karena
banyak” (Wawancara berbagaihal yang urgen secara logis
18/010/2019) kemasyarakat. Hal ini lebih dapat
Hal yang sama pula diungkapkan oleh diterima oleh masyarakat ketimbang
B.S selaku kepala bagian pencatatan harus menunggu berhari-hari tampa
sipil, dengan mengatakan bahwa: adanya kepastian dan kejelasan
”penciptaan hubungan yang penyelesaian yang mereka urus di
harmonis dengan jajaran maupun instansi tersebut. Hal tersebut sesuai
dengan masyarakat dengan baik dengan yang diungkapakan oleh M.S
sehingga tidak ada jarak selaku kepala Dinas kependudukan dan
komunikasi antara aparat dengan catatansipil yang mengatakanbahwa :
masyarakat, hal tersebut “Diusahakan petugas lebih dari
dilakukan semata-mata untuk satu, sehingga ada petugas
mempererat hubungan tali cadangan atau petugas yang
silaturahmi kami baik di dalam memahami tugas-tugas lainnya
kantor maupun di luar kantor, dengan maksud tidak ada
baik antara aparat maupun peyelesaian yang tertunda atau
dengan masyarakat ” terlambat. Akan tetapi jika terjadi
(Wawancara 18/010/2019) keterlambatan penyelesaian maka
Berdasarkan dari kedua kami berusaha memberikan
informan di atas dapat dikatakan penjelasan yang logis dan santun
bahwa untuk menghilangkan kesan agar masyarakat dapat
yang tidak sopan dan kaku pada Dinas memahami dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil menerimanya”.(Wawancara
salah satuupaya yang dapat dilakukana 18/10/2019)
dalah menciptakan kondisi sosial dan Hal yang sama juga
spiritual yang baik dengan cara diungkapkan oleh B.S selaku kepala
membangun kerjasama yang baik dan bidang pencatatan sipil dengan
harmonisasi hubungan, baik antara mengatakan bahwa :
aparat maupun dengan masyarakat. "kalaum asalah pegawai, kami
3. Penjelasan-penjelasan yang logis selalu mempunyai petugas
Pemberian penjelasan-penjelasan cadangan jadi pelayanan tetap
yang logis kepada pihak yang dilaksanakan, namun jika
memerlukan pelayanan, hal ini pegawai sibuk sehingga beberapa
dimaksudkan agar aparat tidak terkesan masyarakat mempertanyakan
cuek atau tidak peduli terhadap penyelesaian apa yang mereka

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 10


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

urus, maka kami selaku aparat dalam instansi yang berimplikasi


memberikan mereka penjelasan- terhadap pengurangan prosedur kerja
penjelasan yang logis agar yang selama ini menimbulkan rantai
merekapaham dan menerimanya, penyelesaian yang panjang sehingga
tapi tak dapat dipungkiri bahwa tidak memunculkan rantai penyelesaian
beberapa masyarakat juga yang panjang lagi.
biasanya tidak menerima apa Hal tersebut sesuai dengan yang
yang kami sampaikan”. diungkapkan oleh kepala bagian
(Wawancara 18/10/2019) pencatatan sipil B.S yang mengatakan
Berdasarkan dari kedua bahwa :
informan di atas dapat disimpulkan “Melihat berbagai persoalan
bahwa penjelasan-penjelasan yang birokrasi yang selama ini susah
logis lebih dapat diterima oleh untuk dihilangkan dalam hal
masyarakat, meskipun tidak dapat mekanisme pengurusan berbelit-
dipungkiri bahwa masih ada belit di instansiini, yang menyita
beberapa masyarakat yang kurang waktu masyarakat yang cukup lama
menerima hal tersebut, dengan memang perlu adanya suatu
alasan bahwa mereka telah m perbaikan dari segi administrasi
engurus berminggu-minggu bahkan dan pelayanannya, salah satunya
berbulan-bulan akan tetapi apa yang adalah penyederhanaan rantai
mereka urus belum selesai. Sehingga penyelesaian (penyederhanaan
aparat harus bekerja lebih ekstra lagi kerja) yang diharapkan mampu
dalam menyampaikan berbagai mengatasi persoalan penyelesaian
masalah pada masyarakat sehingga setiap pengurusan di isntansi ini
penjelesan-penjelasan mereka dapat sehingga setiap penyelesaian
diterima oleh masyarakat. Karena penguru dapa tlebih cepat”
penjelesan-penjelasan yang logis (Wawancara 18/10/2019)
merupakan salah satu alternative Hal senada juga di ungkapkan oleh
yang dapat digunakan untuk salah satu staf bagian pencatatan sipil
meminimalisir patologi birokrasi T.S, yang mengatakan bahwa :
dalam hal pelayanan yang selama ini “perlu adanya penyederhanaan
diderita oleh birokrasi yang terkesan kerja tapi tetap dalam koridor yang
acuh tak acuh terhadap masyarakat. relevan dengan aturan-aturan yang
4. Penyederhanaan kerja (flat berlaku, dengan harapan dapat
organization) mengurangi rantai penyelesaian
Cara kerja berbelit-belit yang yang panjang (berbelit-
selama ini ditunjukkan birokrasi dapat belit)”.(Wawancara 18/10/2019)
dihilangkan dengan cara Penyederhanaan kerja memang
penyederhanaan kerja yang merupakan menjadi salah satu upaya yang dapat
upaya yang dapat dilakukan oleh istansi dilakukan untuk meminimalisir
yang bersangkutan, sasarannya antara bahkan menghilangkan patologi
lain memangkas rantai penyelesaian birokrasi. Dengan adanya
yaitu bagian-bagian yang tidak efektif

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 11


“Gema Kampus” IISIP YAPIS Biak Edisi Vol.15 No.1 Tahun 2020

peyederhanaan kerja berdasarkan yang Siagian, S.P, 1994, PatologiBirokrasi.


diungkapkan oleh duainforman di atas, Analisis, Identifikasi dan Terapinya,
dapat meminimalisir berbagai patologi Ghalia Indonesia, Jakarta.
birokrasi yaitu kinerja yang berbelit- Sinambela, Lijan.P, 2010, Reformasi
belit yang saat ini telah diderita oleh Pelayanan Publik “Teori,
hampir setiap lembaga birokrasi Kebijakan, dan Implementasi”,
dengan tetap berdasarkan pada aturan- Bumi Aksara, Jakarta.
aturan yang berlaku. Tarukan, Alfrida, 2012, Kualitas Pelayanan
Kartu Tanda Penduduk Penduduk
DAFTAR PUSTAKA Pada Dinas Kependudukan dan
Albrow, Martin. 1989, Birokrasi, Tiara Pencacatan Sipil Kabupaten
Wacana, Yogyakarta. Mamuju, Disertasi, Pascasarjana
Effendi, Onong Uchjana. 1989, Kamus STIA LAN, Makassar.
Indonesia, CV. Mandar Maju. Thoha, Miftah, 2009, Birokrasi Pemerintah
Jakarta. Indonesia di Era Reformasi,
Harry Sarundajang, Sinyo, 2012, Birokrasi Kencana Prenada Media Group,
dalam Otonomi Daerah “Upaya Jakarta.
Mengatasi Kegagalan” , Kata Hasta
Pustaka, Jakarta. Dokumen-Dokumen
Istianto, Bambang, 2011, Domokratisasi Undang-Undang Nomor 210 Tahun 2009
Birokrasi, Mitra Wacana Media, Tentang Pelayanan Publik
Jakarta
Makmur, 2007, Patologi Serta Terapinya
Dalam Ilmu Admiistrasi dan
Organisasi, Refika Aditama,
Bandung.
Moerdiono. 1994, Birokrasi dan
Administrasi Pembangunan :
Beberapa Pemikiran Pemecahan,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Ndraha, Talidziduhu. 2003, Kybernology 1
(Ilmu Pemerintahan Baru), PT. Asdi
Mahasatya, Jakarta.
Santoso, Priyo Budi. 1999, Birokrasi
Pemerintah Orde Baru : Perspektif
Kultural dan Struktural, Rajawali
Press, Jakarta.
Setiono, Budi. 2002, Jaring Birokrasi, Pt.
Gugus Press, Bekasi.

Rudiyansyah Patologi Birokrasi Dalam… 12

Anda mungkin juga menyukai