Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 2

“Peranan Birokrasi dalam Kehidupan Negara dan


Masyarakat”
Dosen Pengampu : Drs. M.Fachri Adnan, M.Si. Ph.D
Mata Kuliah : Birokrasi dan Governansi Publik 105

Oleh :
Syifa Mardatillah
(21042359)

Program Studi Ilmu Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2022
Secara etimologi istilah birokrasi berasal dari kata bureau (bahasa Prancis) yang berarti
“meja tulis” dan kratos (bahasa Yunani) yang berarti “pemerintahan”. Dapat dipahami bahwa
birokrasi adalah orang-orang yang bekerja di balik meja tulis di kantor-kantor. Dan pengertian
tersebut kemudian semakin berkembang. Dalam konteks politik, birokrasi diartikan sebagai
wujud dari aparat pemerintahan negara dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut
melalui serangkaian tahapan atau biro-biro yang masing-masing diberi mandat atau dalam
menentukan suatu tahap kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi dna situasi tentang kasus
yang dihadapi.
Dalam perkembangan konsep birokrasi terdapat pengertian yang netral dalam arti
birokrasi harus netral. Thoha (1987) berpendapat bahwa netralitas birokrasi adalah
dibersihkannya birokrasi dari keterlibatannya dalam permainan politik. Birokrasi tetap
diperlukan kontribusinya dalam pengambilan kebijakan publik,tetapi birokrasi tidak dapat
dibenarkan untuk dipakai pimpinan eksekutif untuk meraihh dan mempertahankan kekuasaan
politik. Dengan demikian birokrasi harus instrument negara untuk memenuhi kepentingan publik.
Selain itu, birokrasi harus professional (Widodo, 2001), artinya birokrasi harus memiliki rasa
tanggung jawa dalam melaksanakan apa yang menjadi tugas, fungsi, dan kewenangannya.

Abdullah (1991:229) membedakan birokrasi menjadi tiga kategori yang meliputi:


a. Birokrasi pemerintahan umum, yaitu rangkaian organisasi pemerintahan yang menjalankan
tugas-tugas pemerintahan umum termasuk memelihara ketertiban dna keaman, dari tingkat
pusat sampai daerah. Tugas-tugas tersebut lebih bersifat “mengatur” (regulatif-function).
b. Birokrasi pembangunan, yaitu organisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang
sektor yang khusus guna mencapai tujuan pembangunan, seperti pertanian, kesehatan,
pendidikan, industri, dan lain-lain. Fungsi pokoknya adalah fungsi pembangunan
(development function) atau fungsi adaptasi (adaptive function).
c. Birokrasi pelayanan, yaitu unit organisasi pemerintahan yang pada hakikatnya merupakan
bagian atau berhubungan dengan masyarakat. Fungsi utamanya adalah pelayanan (service)
langsung kepada masyarakat.

Birokrasi mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan pemerintah dan


pembangunan. Dalam hubungan itu, peran birokrasi dapat dibedakan dalam tiga macam
(Widodo, 2001), yaitu sebagai birokrat, politik dan profesi. Birokrasi sebagai birokrat semata-
mata bertugas melaksanakan apa yang menjadi kebijakan yang di buat para politisi. Birokrasi
sebagai politisi, tidak hanya sekedar melaksanakan apa yang menjadi kebijakan politik yang
dibuat para politisi, tetapi juga ikut bermain politik dalam arti ikut menentukan bahkan
mendominasi dalam menetapkan apa yang menjadi arah, tujuan, sasaran, dna substansi kebijakan
politik. Birokrasi sebagai profesi, menunjukkan pada suatu okupasi tertentu yang menuntut
adanya persyaratan khusus layaknya profesi lainnya artinya jabatan birokrasi hanya bisa di isi
oleh mereka yang mempunyai keahlian di bidang tertentu. Knott dan Miller (1998)
mengklasifikasi birokrasi dalam bentuk birokraasi terbuka, campuran, dan tertutup. Derajat
keterbukaan birokrasi dapat dilihat dari aksesibilitas masyarakat untuk berhubungan dengan
birokrasi. Birokrasi terbuka ditandai oleh adanya pola rekrutmen sama sekalil. Semua orang
tanpa kecuali dipandang memenuhi syarat untuk menjadi anggota birokrasi. Kualifikasi untuk
menduduki suatu jabatan birokrasi seperti tingkat pendidikan tidaklah dituntut dengan ketat.
Faktor politik berpengaruh terhadap birokrasi sehingga birokrasi menjadi semakin terpolitisasi.

Tipe birokrasi campuran merupakan hasil kontak yang agak terbatas antara birokrasi dan
masyarakat. Kontak yang agak terbatas tersebut dapat diawali dengan masuknya individu ke
dalam jajaran birokrasi pemerintahan guna mengurangi kelemahan birokrasi. Perubahan besar-
besaran dalam tubuh birokrasi hanya akan terjadi apabila terjadi perubahan sosial politik yang
mendasar. Adapun tipe birokrasi tertutup ditandai dengan adanya ciri yang snagat elitis di
kalangan birokrasi dan mereka menjadi kelas yang memiliki hak privilese. Keunggulan sangat
diutamakan pada fase pertama masuk jajaran birokrasi, tetapi pada fase berikutnya aturan-aturan
senioritas yang diutamakan dan diberlakukan.

Berdasarkan misi organisasi, birokrasi dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu
birokrasi pemerintahan umum, birokrasi pembangunan, dan birokrasi pelayanan (Thoha, 1987).
Birokrasi pemerintahan umum dimaksudkan sebagai rangkaian organisasi oemerintahan yang
menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum termasuk memelihara ketertiban dan keamanan.
Birokrasi pembangunan, yaitu organisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang atau
sektor guna mencapai tujuan pembangunan. Birokrasi pelayanan adalah unit organisasi yang
pada hakikatnya merupkan bagian yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Sejalan
dengan kategori birokrasi pelayanan, Thoha (1991) mengatakan bahwa:
“Pelayanan yang diberikan oleh birokrasi pemerintah itu mempunyai monopoli untuk
mempergunakan wewenang dna kekuasaan yang ada padanya untuk memaksa setiap
warga negara mematuhi peraturan yang telah di tetapkan”.

Birokrasi yang berada dalam lembaga pemerintah bukanlah merupkana kekuatan politik,
melainkan lebih banyak penekanannya pada aspek teknis administrative. Dengan kata lain,
birokrasi dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara objektif dan tanpa memihak
(Benveniste, 1991). Dengan demikian, birokrasi publik sebagai pelaku kebijakan dan pelaku
pelayanan seharusnya tidak hanya sekedar netral terhadap kekuasaan politik, tetapi harus
bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tindakan kepada publik dalam kerangka
menjalankan kewenangan yang diberikan kepadanya. Birokrasi publik berperan memberikan
pelayanan kepada warga masyarakatnya secara imperatif. imperatif diperlukan untuk
memperoleh kepatuhan dan urgensi akan pelayanan masyarakat.

Birokrasi dalam suatu negara sangat penting dan menentukan dalam upaya
penyelenggaraan negara maupun penyelenggaraan. Pemerintahan birokrasi diibaratkan mesin
paling utama dalam penyelenggaraan pemerintahan sehingga apabila terjadi kemacetan atau
kerusakan maka dapat dibayangkan bahwa pemerintah itu sendiri akan berjalan secara pincang
dan mogok atau bahkan berhenti dalam penyelenggaraan pemerintahan. Mengingat birokrasi
merupakan institusi yang memiliki kewenangan unutuk menangani aliran tuntutan masyarakat
dan begitu pun merupakan alat atau jembatan perantara kepentingan masyarakat dengan sistem
perpolitikan yang ada dalam negara. Oleh karena itu, perlu adanya langkah mengatasi
kekurangan tadi melalui reformasi birokrasi dan konsolidasi serta agenda reformasi birokrasi
yang jelas.
Daftar Pustaka

Firdaus, & Lawati, S. (2020). REPOSISI DAN PERAN BIROKRASI. Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi
Kebijakan (JIASK).

Sawir, M. (2020). Birokrasi Pelayanan Publik Konsep, Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai