Anda di halaman 1dari 20

PPENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN ALOKASI


DANA DESA PADA DESA GUNUNGBATU
(Studi Pada Desa Gunungbatu Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi)

Vini Agustiana
A12C161033
STIE PASIM SUKABUMI
viniagustiana28@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh Akuntabilitas terhadap


Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa, Transpransi terhadap Pengelolaan
Keuangan Alokasi Dana Desa, Pengaruh Akuntabilitas dan transparansi terhadap
Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa di Desa Gunungbatu, Kecamatan
Ciracap Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif asosiatif. Teknik analisis statistik yang digunakan yaitu uji validitas,
reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linear berganda, uji t dan uji f .
menggunakan programSPSS 24.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan secara parsial bahwa Akuntabilitas berpengaruh
negatifsignifikan terhadap Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa hal tersebut
bisa dilihat dari Uji t karena Sig 0,613> 0,05. Adanya pengaruh Transparansi
berpengaruh signifikan positif terhadap Pengelolaan keuangan Alokasi Dana
Desa hal tersebut bisa dilihat dari Uji t karena Sig 0,001< 0,05. Adanya pengaruh
Akuntabilitas dan Transpransi terhadap Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana
Desa. Maka secara simultan yang dapat disimpulkan bahwa variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap variabel devenden
karena memiliki nilai F 6,197. Hasil penelitian nilai koefisien determinasi (R
square) sebesar11,4%, maka hasil penelitian dapat diinterprestasikan bahwa
Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap Pengelolaan keuangan Alokasi
Dana Desa, artinya jika Akuntabilitas meningkat maka Pengelolaan keuangan
Alokasi Dana Desa juga meningkat, Transparansi berpengaruh signifikan terhadap
Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa, artinya jika Transparansi meningkat
maka Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa juga meningkat. Serta sebesar
88,6% Akuntabilitas dan Transparansidipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Akuntabilitas, Transparansi, Alokasi Dana Desa

Abstract

This study was to determine the effect of Accountability on the financial


management of Village Fund Allocation, Transparence on financial management
ofVillage Fund Allocation, the effect of Accountability and Transparence on

1
financial management of Village Fund Allocation in Gunungbatu Village Ciracap
District Sukabumi Regency. The research method used descriptive assosiative
method. The statistical analysis techniques used were validity, reliability, classic
assumption test, multiple linear regression, T test and F test. Using the SPSS 24
program.Based on the results of research and discussion, it be concluded
partially that Accountability had a significant negative effect on financial
management of Village Fund Allocation, this can be seen from the t test because
Sig 0.613>0.05. The existence of the influence of Transparency had a significant
positive effect on the financial management of Village Fund Allocation, this could
be seen from the t test because Sig 0,001<0.05. The influence of Accountability
and Transparency on Financial Management of Village Fund Allocation. So
simultaneously it could be concluded that the indevendent variables together a
significant positive effect on the devendent variable because it had an F value of
6,197. the results of the study the value of the coefficient of determination (R
square) of 11,4%, then the results of the study be interpreted that accountability
had a significant effect on financial management of Village Fund Allocation,
meaning that if accountability increases, financial management of Village Fund
Allocation also increases, transparency has a significant effect on Village Fund
Allocation Financial Management, meaning that if transparency increases, the
Village Fund Allocation financial management will also increase. And 88,6% of
Accountability an Transparency influenced by other factors not examined in this
study.

Keywords : Management Village Fund Allocation, Transparency,


Accountability

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang dalam rangka memberikan pelayanan
Undang – Undang Nomor 23 pada masyarakat antara lain yang
Tahun 2014 tentang DesaPasal 1 ayat bersumber dari Pendapatan Asli
43 Desa adalah kesatuan masyarakat Daerah, adanya kewajiban bagi
hukum yang memiliki batas wilayah Pemerintah dari pusat sampai dengan
yang berwenang untuk mengatur dan Kabupaten atau Kota untuk
mengurus Urusan Pemerintahan, memberikan transfer dana bagi Desa,
kepentingan masyarakat setempat hibah ataupun donasi. Salah satu
berdasarkan prakarsa masyarakat, bentuk transfer dari pemerintah
hak asal usul, dan/atau hak untuk menunjang pembangunan di
tradisional yang diakui dan dihormati Desa adalah Alokasi Dana Desa
dalam sistem pemerintahan Negara (ADD). Bantuan langsung Alokasi
Kesatuan Republik Indonesia. Dana Desa (ADD) merupakan dana
Undang-Undang Nomor 6 bantuan langsung yang dialokasikan
Tahun 2014 tentang Desa telah kepada Pemerintah Desa digunakan
mengatur keuangan dan aset Desa untuk meningkatkan sarana

2
pelayanan masyarakat kelembagaan Penelitian yang dilakukan
dan prasarana Desa yang diperlukan oleh Zulfan Narudin (2017) berjudul
atau diprioritaskan oleh masyarakat, Analisis Akuntabilitas dan
yang pemanfaatannya dan Transparansi Pengelolaan Dana
administrasi pengelolaannya Alokasi Desa (Studi Kasus Desa
dilakukan dan Pao-Pao Kecamatan Tanete
dipertanggungjawabkan oleh Kepala Kabupaten Rilau) dimana dalam
Desa. Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaporan Alokasi Dana Desa
Desa ini digunakan untuk program- mengalami masalah keterlambatan
program fisik dan non fisik yang pelaporan, sedangkan dalam
berhubungan dengan Perkembangan penelitian ini untuk Alokasi Dana
Desa. Desa di Desa Gunungbatu tidak ada
Desa Gunungbatu dalam masalah mengenai pelaporan Alokasi
pengelolaan keuangan alokasi dana Dana Desa. Menurut Sekretaris Desa
desa untuk transparansinya masih Gunungbatu, untuk pelaporan
belum dijalankan dengan baik, Alokasi Dana Desa tidak ada
dimana tidak ada informasi di papan masalah karena tidak sesuai dengan
pengumuman atau papan informasi peraturan yang ada, untuk
mengenai jumlah pengeluaran pelaporannya tidak pernah
maupun pemasukan dalam dialokasikan oleh Pemerintah untuk
menjalankan kegiatan Alokasi Dana Desa. Rincian dana setiap Kabupaten
Desa. Selain itu dalam Akuntabilitas dialokasikan secara merata dan
permasalahan yang ada, dimana berkeadilan berdasarkan Alokasi
masih rendahnya kapasitas aparatuh Dasar dan Alokasi Formula dengan
Pemerintah Desa, dalam penguasaan memperhatikan jumlah penduduk,
terknologi, manajemen dan jumlah penduduk miskin, luas
pelayanan kepada Masyarakat. wilayah dan tingkat kesulitan
Keterlambatan anggaran Alokasi geografis setiap Desa.
Dana Desa dari pusat yang sering Tabel 1
terjadi diawal tahun yang Alokasi Dana Desa
menyebabkan penghasilan tetap Tahun 2017-2019
untuk pembayaran gaji, perangkat
desa, listrik dan biaya operasional
mengalami keterlambatan. Selain itu
program Alokasi Dana Desa yang
telah direncanakan tidak dapat
terlaksana dengan baik akibat
keterlambatan anggaran dan
disebabkan karena masih rendahnya
partisipasi masyarakat dalam Alokasi Dana Desa yang
Pengelolaan Alokasi Dana Desa diterima yaitu pada Tahun 2017
sehingga program-program yang sebesar Rp. 471.156.117,00 , pada
telah direncanakan oleh Pemerintah Tahun 2018 jumlah Alokasi Dana
Desa tidak dapat berjalan sesuai Desa yang diterima sebesar Rp.
perencanaan yang dibuat. 471.582.204,00, dan Tahun 2019
sebesar Rp. 503.414.000,00 dengan

3
melihat hal tersebut anggaran yang
diberikan mengalami peningkatan Perumusan Masalah
setiap tahunnya. Berdasarkan uraian diatas,
Dalam Pengelolaan Alokasi makamasalah pokok penelitian ini
Dana Desa berpedoman pada dapat dirumuskansebagai berikut:
Peraturan Menteri Dalam Negeri 1. Bagaimana Akuntabilitas,
Republik Indonesia Nomor 113 Transparansi dan Pengelolaan
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa. pada Desa Gunungbatu
Pengelolaan dan pelaksanaan Kecamatan Ciracap Kabupaten
kegiatan Pemerintah Desa, perlu Sukabumi.
adanya suatu aspek tata 2. Bagaimana Pengaruh
pemerintahan yang baik (Good Akuntabilitas terhadap
Governance). Salah satu unsur Pengelolaan Keuangan Alokasi
pertama dari Good Dana Desa pada Desa
Governanceadalah Akuntabilitas. Gunungbatu Kecamatan Ciracap
Akuntabilitas adalah salah satu Kabupaten Sukabumi.
bentuk keharusan seseorang 3. Bagaimana Pengaruh
pemimpin untuk menjamin bahwa Transparansi terhadap
tugas dan kewajiban yang di emban Pengelolaan Keuangan Alokasi
sudah dilaksanakan sesuai ketentuan Dana Desa pada Desa
yang berlaku (Wiratna Sujarweni Gunungbatu Kecamatan Ciracap
:2015). Kabupaten Sukabumi.
Selain Akuntabilitas untuk 4. Bagaimana Pengaruh
pelaksanaan Pemerintah yang baik Akuntabilitas dan Transparansi
juga diperlukan adanya unsur secara bersama-sama terhadap
Transparansi. Wiratna Sujarweni Pengelolaan Keuangan Alokasi
(2015) menyatakan keterbukaan Dana Desa pada Desa
memberikan informasi keuangan Gunungbatu Kecamatan Ciracap
yang terbuka dan jujur kepada Kabupaten Sukabumi.
masyarakat memiliki hak untuk Tujuan Penelitian
mengetahui secara terbuka. Tujuan dilakukannya
Penelitian ini juga ada perbedaan penelitian ini adalah:
yang mendasar dari penelitian 1. Untuk Mengetahui Akuntabilitas,
sebelumnya yaitu terletak pada objek Transparansi dan Pengelolaan
penelitian. Peneliti ingin mengkaji Keuangan Alokasi Dana Desa
lebih dalam tentang Pengelolaan pada Desa Gunungbatu
Alokasi Dana Desa di Desa Kecamatan Ciracap Kabupaten
Gunungbatu. Alasan peneliti Sukabumi.
melakukan penelitian di Desa 2. Untuk Mengetahui Pengaruh
Gunungbatu yaitu sesuai dengan Akuntabilitas terhadap
permasalahan yang ditemui peneliti Pengelolaan Keuangan Alokasi
yang berjudul: Pengaruh Dana Desa pada Desa Gunugbatu
Akuntabilitas dan Transparansi Kecamatan Ciracap Kabupaten
terhadap Pengelolaan Keuangan Sukabumi.
Alokasi Dana Desa.

4
3. Untuk Mengetahui Desa yang bersumber dari Anggaran
PengaruhTransparansi terhadap Pendapatan dan Belanja Negara pasal
Pengelolaan Keuangan Alokasi 2 bahwa:“dana desa dikelola secara
Dana Desa pada Desa tertib, taat pada ketentuan peraturan
Gunungbatu Kecamatan Ciracap perundang-undangan, efisien,
Kabupaten Sukabumi. ekonomis, efektif, transparan dan
4. Untuk Mengetahui Pengaruh bertanggungjawab dengan
Akuntabilitas dan Transparansi memperhatikan rasa keadilan dan
secara bersama-sama terhadap kepatuhan serta mengutamakan
Pengelolaan Keuangan Alokasi kepentingan masyarakat setempat”.
Dana Desa pada Desa Hubunganakuntabilitas dan
Gunungbatu Kecamatan Ciracap transparansi terhadap pengelolaan
Kabupaten Sukabumi. keuangan alokasi dana desa dapat
Kerangka Pemikiran digambarkan dalam kerangka
Menurut Wirata Sujarweni pemikiran penelitian sebagai berikut:
(2015:28) akuntabilitas atau
pertanggungjawaban
(accountabillity) merupakan salah
satu bentuk keharusan seseorang
(pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk
menjamin bahwa tugas dan
kewajiban yang di emban sudah Sumber : Diolah, 2020
dilaksanakan sesuai ketentuan yang Gambar 1
berlaku. Kerangka Pemikiran
Transparansi menurut Ketiga variabel menjelaskan
Wiratna Sujarweni (2015:28) pengaruh Akuntabilitas dan
memberikan informasi keuangan Transparansi terhadap Pengelolaan
yang terbuka dan jujur kepada Keuangan Alokasi Dana
masyarakat berdasarkan Desa,sebagaimana paradigma
pertimbangan bahwa masyarakat penelitian sebagai berikut:
memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka”.
Sedangkan Pengelolaan
keuangan desa menurut Didit
Herianto (2017:178) merupakan
“Dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam anggaran Sumber : Diolah Sendiri, 2020
Pendapatan dan Belanja daerah Gambar 2
Kabupaten/kota setelah dikurangi Paradigma Penelitian
Alokasi Dana Khusus”.
Akuntabilitas dan Hipotesis Penelitian
Transparansi terhadap Pengelolaan Berdasarkan latar belakang,
Keuangan Alokasi Dana Desa perumusan masalah dan kerangka
sebagaimana dalamPeraturan pemikiran penelitian dapat
Pemerintah Republik Indonesia dirumuskan hipotesis penelitian
Nomor 8 tahun 2016 tentang Dana yaitu: Terdapat Pengaruh

5
Akuntabilitas dan Transparansi organisasi telah
terhadap Pengelolaan Keuangan mempertimbangkan alternatif
Alokasi Dana Desa. program yang memberikan
hasil yang optimal dengan
Lokasi dan Waktu Penelitian biaya yang minimal.
Penelitian dilakukan di Desa c. Akuntabilitas finansial adalah
Gunungbatu Kecamatan Ciracap pertanggungjawaban
Kabupaten Sukabumi, waktu lembaga-lembaga publik
penelitian dilaksanakan mulai bulan untuk menggunakan uang
Maret 2020 sampai dengan Agustus publik secara ekonomi,
2020. efisien, efektif, tidak ada
pemborosan dan kebocoran
2. TINJAUAN PUSTAKA dana serta korupsi.
Akuntabilitas Transparansi
Menurut Wirata Sujarweni Transparansi menurut
(2015:28) menyatakan Wiratna Sujarweni (2015:28)
“Akuntabilitas atau memberikan informasi keuangan
pertanggungjawaban yang terbuka dan jujur kepada
(accountabillity) merupakan salah masyarakat berdasarkan
satu bentuk keharusan seseorang pertimbangan bahwa masyarakat
(pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk memiliki hak untuk mengetahui
menjamin bahwa tugas dan secara terbuka.
kewajiban yang di emban sudah Menurut Wiratna Sujarweni
dilaksanakan sesuai ketentuan yang (2015:28). Ciri-ciri Transparansi
berlaku.Akuntabel berarti dapat dievaluasi ke dalam dua
pertanggung jawaban pemerintahan dimensi besar yaitu :
desa dengan amanah dan a. Informatif yaitu pemberian arus
kepercayaan yang diberikan informasi, berita, penjelasan
kepadanya. Bertanggung jawab mekanisme, prosedur data, fakta
berarti mengelola keuangan dengan kepada yang membutuhkan
baik, jujur tidak melakukan informasi secara jelas dan
penyelewengan.Menurut Wiratna akurat.
Sujarweni (2015:28). Ciri-ciri b. Disclosure (pengungkapan)
Akuntabilitas dapat dievaluasi ke yaitu pengungkapan kepada
dalam tiga dimensi besar yaitu : masyarakat atau publik atas
a. Akuntabilitas Manajerial aktivitas dan kinerja finansial.
adalah pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Alokasi
lembaga publik untuk Dana Desa
melakukan pengelolaan Pengelolaan keuangan desa
organisasi secara efektif dan menurut Didit Herianto (2017:178)
efisien. merupakan “Dana perimbangan yang
b. Akuntabilitas program adalah diterima kabupaten/kota dalam
berkaitan dengan anggaran Pendapatan dan Belanja
pertimbangan apakah tujuan daerah Kabupaten/kota setelah
yang ditetapkan dapat dicapai dikurangi Alokasi Dana Khusus”.
atau tidak dan apakah

6
MenurutDidit Herianto kewajiban yang diembannya sudah
(2017:178), ciri-ciri pengelolaan dilaksanakan dengan baik sesuai
alokasi dana desa dapat dievaluasi ke dengan ketetntuan yang berlaku.
dalam empat dimensi besar yaitu : Pertanggungjawaban yang dimaksud
a. Perencanaan (penyusunan) yaitu terutama menyangkut masalah
berkaitan dengan program desa finansial”.
yang mencakup bidang
pemerintah pembangunan dan Pengaruh Transparansi terhadap
kemasyaraktan desa. Pengelolaan Alokasi Dana Desa
b. Pengawasan yaitu pemerintah Peraturan Pemerintah
provinsi wajib mengawasi dan Republik Indonesia Nomor 8 tahun
membina dalam penyaluran 2016 tentang Dana Desa yang
Alokasi Dana Desa serta bersumber dari Anggaran
mengawasi pengelolaan Pendapatan dan Belanja Negara pasal
keuangan desa. 2 bahwa:“dana desa dikelola secara
c. Pertnggungjawaban yaitu kepala tertib, taat pada ketentuan peraturan
desa wajib menyampaikan perundang-undangan, efisien,
laporan pertnggungjawaban ekonomis, efektif, transparan dan
realisasi pelaksanaan APBD. bertanggungjawab dengan
d. Pelaksanaan yaitu kegiatan memperhatikan rasa keadilan dan
mengelola dan menggerakan kepatuhan serta mengutamakan
sumber daya manusia dan untuk kepentingan masyarakat setempat”.
menyelenggarakan kegiatan- Transparansi berarti
kegiatan yang sudah keterbukaan (openness) pemerintah
direncanakan. daerah dalam memberikan informasi
Pengaruh Akuntabilitas terhadap yang terkait dengan aktivitas
Pengelolaan Keuangan Alokasi pengelolaan sumber daya daerah
Dana Desa kepada pihak-pihak yang
Menurut Peraturan Menteri membutuhkan informasi. Prinsip hak
Keuangan Republik Indonesia masyarakat untuk memperoleh
Nomor 199/PMk.07/2017 tentang informasi yang benar, jujur dan tidak
tata cara pengelolaan dana desa diskriminatif tentang pengelolaan
setiap kabupaten/kota menimbang keuangan desa dengan tetap
bahwa : “bahwa untuk meningkatkan memperhatiakn perlindungan hak
efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pribadi dan golongan. Dalam
pengalokasian dana desa dan Undang-undang Republik Indonesia
sehubungan dengan huruf b Nomor 14 tahun 2008 menimbang b
mengatur ketentuan mengenai tata dan c bahwa:“ hak untuk
cara pengalokasian dana desa”. memperoleh informasi merupakan
Untuk mencapai efektifitas hak asasi manusia dan keterbukaan
dan efisiensi dalam pengelolaan informasi publik merupakan salah
keuangan desa diperlukan satu ciri penting negara demokratis
pertanggungjawaban atau akuntabel yang menjujung tinggi kedaulatan
merupakan suaru keharusan seorang rakyat untuk mewujudkan
(pemimpin/pejabat/pelaksana) untuk penyelenggaran yang baik
menjamin bahwa tugas dan

7
Pengaruh Akuntabilitas dan pengumpul yang berbentuk
Transparansi terhadap angket/kuesioner, wawancara, dan
Pengelolaan Keuangan Alokasi observasi kepada responden.
Dana Desa Metode asosiatif dapat
Menurut Peraturan Menteri dibangun suatu teori yang bisa
Dalam Negeri Republik Indonesia beerfungsi untuk menjelaskan,
nomor 113 Tahun 2014 tentang meramalkan atau mengendalikan
pengelolaan keuangan desa bahwa sesuatu gejala tertentu, dalam metode
:“keuangan desa berdasarkan asas- ini hipotesis dirumuskan secara ketat
asas transparan, akuntabel, dan diuji dengan menggunakan
partisipatif serta dilakukan dengan analisis statistik yang sesuai, untuk
tertib dan disiplin”.Pengelolaan itu telah tersedia beragam analisis
keuangan desa dikelola dalam masa statistik mulai dari yang paling
1(satu) tahun anggaran yakni mulai sederhana hingga yang paling rumit
tanggal 1 januari sampai dengan tergantung dari masalah dan jenis
tanggal 31 desember. data yang dikumpulkan.
Populasi dan Sampel
3. METODE PENELITIAN Populasi dari penelitian ini
Menurut Sugiyono (2017:2) adalah Aparatur Desa dan
Penelitian merupakan “cara ilmiah Masyarakat Desa terdiri dari 5 Dusun
untuk mendapatkan data dengan Desa Gunungbatu Kecamatan
tujuan dan kegiatan tertentu”. Data Ciracap Kabupaten Sukabumi
yang diperoleh melalui penelitian itu sebanyak 5.503 orang. Teknik yang
adalah data empiris (teramati) yang digunakan dalam pengambilan
mempunyai kriteria tertentu yaitu sampel pada penelitian ini adalah
valid. Valid menunjukan derajat Non Propability Sampling atau
ketepatan antara data yang Purposive Sampling. Non Propability
sesungguhnya terjadi pada objek Sampling atau Purposive
dengan data yang dapat dikumpulkan Samplingadalah teknik penentuan
oleh peneliti. Dalam pengumpulan sampel dengan pertimbangan
data ini menggunakan metode tertentu.(Sugiyono, 2017:120).
deskriptif asosiatif. Berdasarkan pertimbangan tersebut
Deskriptif menurut Sugiyono maka sampel dalam penelitian ini
(2017:35) merupakan “penelitian sebanyak 99 orang menggunakan
yang berkenaan dengan pertanyaan rumus Slovin.
terhadap keberadaan variabel
mandiri, baik hanya satu variabel
atau lebih (variabel berdiri sendiri)”.
Sedangkan asosiatif menurut Metode Pengumpulan Data
Sugiyono (2017:37) merupakan Teknik pengumpulan data
“penelitian yang bersifat dengan cara menyebarkan daftar
menanyakan hubungan dua variabel pertanyaan (kuesioner)kepada
atau lebih”. responden yang dijadikan sampel
Dalam penelitian ini, dari penelitian. Angket atau
menggunakan metode survey dengan Kuesioner merupakan “teknik
menyebarkan instrumen sebagai alat pengumpulan data yang dilakukan

8
dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis Uji Hipotesis
kepada responden untuk Berdasarkan kerangka
dijawabnya”.Sugiyono (2017:142) pemikiran yang telah dipaparkan,
Operasionalisasi Variabel maka jawaban sementara terdapat
Variabel yang hendak diteliti pengaruh akuntabilitas dan
yaitu variabel akutabilitas (X1), transparansi terhadap pengelolaan
variabel transparansi (X2) dan alokasi dana desa, maka hipotesis
variabel pengelolaan keuangan statistik sebagai berikut :
alokasi dana desa (Y)secara Ho : Tidak terdapat pengaruh
operasional dalam tabel berikut: akuntabilitas dan transparansi
terhadap pengelolaan keuangan
Tabel 2 alokasi dana desa.
Operasionalisasi Variabel Ha : Terdapat pengaruh
akuntabilitas dan transparansi
terhadap pengelolaan keuangan
alokasi dana desa.
Metode Analisis Data
Uji instrumen
Uji Validitas
Dalam validitas, yang kita
ukur adalah tinjauan dari sisi isi dan
kegunaan alat ukur (Sugiyono:
2015:74). Untuk pengujian validitas
instrumen, menggunakan pengujian
validitas konstruk yang membahas isi
dan makna dari suatu konsep serta
alat ukur yang akan dipakai untuk
mengukur konsep tersebut. Rumus
yang digunakan adalahsebagai
berikut:
∑ (∑ )(∑ )
Rxy= [ ∑ (∑ )] [ ∑ (∑ )]
Keterangan :
r = koefisien validitas item yang
dicari
n = banyaknya responden
x = skor yang diperoleh subjek
dari seluruh item
y = skor total dari seluruh item
∑ = jumlah akurat skor varibel x
∑ = jumlah kuadrat skor variabel
y
Uji Reliabilitas
Pengujian terhadap
konsistensi internal yang dimiliki
Sumber : Diolah Sendiri, 2020

9
oleh suatu instrumen merupakan menggunakan Software Statistical
alternatif lain yang dapat dilakukan Product and Service Solution (SPSS)
oleh peneliti untuk menguji 24.
reliabilitas instrumen. Konsep Uji Multikolinearitas
instrumen pendakatan ini adalah Menurut Imam Ghozali (2015:
konsisten diantara butir-butir 105) menyatakan untuk mendeteksi
pertanyaan dalam satu instrumen. ada atau tidak nya multikolienaritas
Teknik yang akan digunakan di dalam model regresi adalah
mengukur konsistensi internal teknik sebagai berikut:
croncbach’s alpha. 1. “ jika yang di hasilkan suata
Dengan menggunakan estimasi model regresi empiris
koefisein α – croncbach merupakan sangat tinggi , tetapi secara
indeks yang cukup sempurna dalam individual variabel-variabel
mengukur reabilitas konsistensi antar independen banyak yang tidak
butir. rumus croncbac’s alpha adalah signifikan mempengaruhi
: dependen.
∑ 2. Menganalisis matriks korelasi
= [ 1- ] variabel-variabel indevenden. Jika
Keterangan: antar indevenden ada korelasi
ri = nilai reliabilitas yang cukup tinggi ( umum nya di
∑Si = jumlah varian skor tiap-tiap atas 0,90 ), maka hal ini
item mengindikasikan adanya
Si = varians butir total multikolinearitas.
K = jumlah item 3. Multikolienearitas dapat juga di
Uji Asumsi Klasik lihat :
Uji Normalitas a. Tolerance value < 0,10 atau
Uji normalitas menurut Imam VIF> 10 : terjadi
Ghozali (2016:107) yaitu digunakan Multikolienearitas
untuk mengetahui apakah data b. Tolerance value > 0,10 atau vif
terdistribusi dengan normal atau < 10 : tidak terjadi
tidak, hal ini sebagai persyaratan Multikolienearitas.
digunakannya analisis parametris. Uji Heteroskedastisitas
Karena statistik parametris itu Menurut Imam Ghozali (
bekerja berdasarkan asumsi bahwa 2015 : 105 ) uni heteroskedasitas
setiap variabel yang akan dianalisis untuk menguji apakah dalam model
berdasarkan distribusi normal dengan regresi terjadi ketidaksamaan
melihat ketentuan, data normal variance dari residual satu
apabila Sig. > 0,05 dan nilai pengamatan ke pengamatan lain tetap
Kolmogorov-smirnov Z > 197, tidak maka disebut homoskedasitas jika
normal apabila Sig. < 0,05. Bila data variance dan residual nya dari
tidak normal, maka statistik pengamatan satu ke pengamatan lain
parametris tidak dapat digunakan. berbeda maka disebut
Adapun pengujian normalitas yang heteroskedasitas. Kriterianya adalah
dilakukan yaitu dengan Asmp Sig > 0,05 ( 5% ) maka Ho
menggunakan Kolmogorov-smirnov. diterima.
Pengujian ini akan dilakukan dengan Analisis Deskriptif

10
Untuk mengetahui deskripsi R2 = Jumlah koefesien korelasi
akuntabilitas dan transparansi serta Analisis Regresi Linier Berganda
pengelolaan alokasi dana desa adalah Pengertian analisis regresi
analisis deskriptif. Adapun linear berganda menurut Sugiyono
perhitungan yang (2017:238), “ analisis regresi ganda
digunakan adalah analisis frekuensi yang digunakan oleh peneliti, bila
skor jawaban, dimana jumlah skor peneliti bermaksud meramalkan
dihitung : bagaimana keadaan (naik turunnya)
variabel dependen (kriteria), bila dua
∑X = ∑(Fi x B) atau lebih variabel independen
Dimana: sebagai faktor prediktor dimanipulasi
B = Bobot atau skor jawaban (dinaik turunkannya nilainya), jadi
Fi = Banyaknya analisis regresi berganda akan
pernyataan/pertanyaan dilakukan bila jumlah variabel
X = Variabel pertanyaan independennya minimal dua”. Untuk
menguji analisis regresi linear
Analisis Korelasi berganda dengan menggunakan
Menurut Sugiyono (2017:97) rumus sebagai berikut:
mengemukakan bahwa “analisis
korelasi digunakan untuk mencari Y = α + β1X1 + β2X2 +
arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih, baik Dimana :
hubungan yang bersifat semitris, Y = Alokasi Dana Desa ( ADD)
kausal, dan reciprocal”. α = Konstanta
Untuk mengetahui kuat lemahnya β1 β2 = Koefisien regresi
hubungan antara dua variabel X1 = Akuntabilitas
tersebut, berikut ini dikemukakan X2 = Transparansi Laporan
rumus yang paling sederhana untuk Keuangan
menghitung koefesien korelasi : ϵ = standar eror (0,05)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
rxy = (å
å
)(å )
Uji Instrumen
Uji Validitas
Keterangan : Menurut (Sugiyono:
rxy = Korelasi antara variabel X 2017:74)Validitas lebih bersifat
dengan Y abstrak dan lebih sulit diukur
x = (xi – x) dibandingkan dengan reliabilitas.
y = (yi – y) Dalam validitas, yang kita ukur
Analisis Determinasi adalah tinjauan dari sisi isi dan
Koefesien determinasi kegunaan alat ukur.
digunakan untuk mengetahui berapa Tabel 3
persen dari variasi variabel dependen Uji Validitas
dapat digunakan oleh variasi variabel Akuntabilitas
independen dengan rumus :
KD = R2 X100%
Keterangan :
KD = Koefesian Determinasi

11
alternatif lain yang dapat dilakukan
oleh peneliti untuk menguji
reliabilitas instrumen. Konsep
instrumen pendakatan ini adalah
konsisten diantara butir-butir
Berdasarkan hasil uji pertanyaan dalam satu instrumen.
validitas akuntabilitas maka dari 8 Teknik yang akan digunakan
butir pernyataan variabel X1 hasilnya mengukur konsistensi internal teknik
semua dinyatakan valid. Maka semua croncbach’s alpha.
butir pernyataan tersebut dapat Tabel 6
dianalisis lebih lanjut. Uji Reliabilitas
Tabel 4 Akuntabilitas
Uji Validitas
Transparansi

Menguji reliabilitas instrumen


variabel X1 (akuntabilitas) dapat
dianalisis melalui program komputer
Berdasarkan hasil uji validitas sofware SPSS 24 for windows maka
transparansi maka dari 7 butir diperoleh nilai alpha crobach sebesar
pernyataan variabel X2 hasilnya 0,750. Berdasarkan pendapat
semua dinyatakan valid. Maka semua (Dadang Sunyoto, 2015:186) untuk
butir pernyataan tersebut dapat menentukan kuisioner reliabel dan
dianalisis lebih lanjut. tidak reliabel menggunakan alpha
crobach dikatakan andal jika alpha
Tabel 5 crobach>0,60 dan tidak andal jika
Uji Validitas alpha crobachnya <0,60.
Alokasi Dana Desa Tabel 7
Uji Reliabilitas
Transparansi

Berdasarkan hasil uji


Menguji reliabilitas instrumen
validitas alokasi dana desa maka dari
variabel X2 (transparansi) dapat
9 butir pernyataan variabel Y
dianalisis melalui program komputer
hasilnya semua dinyatakan valid.
sofware SPSS 24 for windows maka
Maka semua butir pernyataan
diperoleh nilai alpha crobach sebesar
tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
0,749. Berdasarkan pendapat
Uji Reliabilitas
(Dadang Sunyoto, 2015:186) untuk
Menurut Dadang Sunyoto
menentukan kuisioner reliabel dan
(2015:186) Pengujian terhadap
tidak reliabel menggunakan alpha
konsistensi internal yangdimiliki
crobach dikatakan andal jika alpha
oleh suatu instrumen merupakan

12
crobach>0,60 dan tidak andal jika > 0,05 dan nilai Kolmogorov-
alpha crobachnya <0,60. smirnov Z > 197, tidak normal
Tabel 8 apabila Sig. < 0,05.
Uji Reliabilitas Uji Multikolinearitas
Alokasi Dana Desa
Tabel 10
Uji Multikolinearitas

Menguji reliabilitas
instrumen variabel Y (pengelolaan
keuangan ADD) dapat dianalisis Dari pengujian
melalui program komputer sofware multikolinearitas menunjukan bahwa
SPSS 24 for windows maka diperoleh dimana hasil dari perhitungan nilai
nilai alpha crobach sebesar 0,750. tolerence 0,945 > 0,10 ( 10% ) yang
Berdasarkan pendapat (Dadang berarti tidak terjadi multikolinearitas
Sunyoto, 2015:186) untuk pada korelasi antar variabel
menentukan kuisioner reliabel dan indevenden. Hasil perhitungan VIF
tidak reliabel menggunakan alpha juga menunjukan hasil 1,058 yang
crobach dikatakan andal jika alpha berarti variabel memiliki nilai lebih
crobach>0,60 dan tidak andal jika kecil atau dibawah 10 ( VIF 1,058 <
alpha crobachnya <0,60. 10 ), jadi tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel
Uji Asumsi Klasik indevenden dalam regresi pada
Uji Normalitas penelitian ini melalui program
Tabel 9 komputer sofware SPSS 24 for
Uji Normalitas windows. Menurut Imam Ghozali
(2015: 105) tolerance value <0,10
atau VIF >10 : terjadi
multikolinearitas, dan jika tolerance
value >0,10 atau VIF < 10 : tidak
terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar3
Uji Heteroskedastisitas
Dari pengujian normalitas
dapat diketahui bahwa semua
variabel data berdistribusi normal.
Untuk akuntabilitas, transpransi,
pengelolaan keuangan alokasi dana
desa memiliki nilai signifikasni 0,05, scatter-plot terlihat titik-titik
yaitu 0,152 > 0,05 melalui program menyebar secara acak baik diatas
komputer sofware SPSS 24 for maupun dibawah angka nol pada
windows. Menurut Imam Ghozali sumbu Y dan tidak membentuk suatu
(2015:107) data normal apabila Sig. pola tertentu yang dapat terlihat jelas,

13
sehingga dapat disimpulkan bahwa 8. Musyawarah APBDesa (50,5%
tidak terjadi heteroskedastisitas pada responden sangat setuju)
model regresi pada penelitian ini Penilaian Transparansi (X2)
melalui program komputer sofware Penilaian terhadap
SPSS 24 for windows. Menurut Imam akuntabilitas dapat dilihat dari
Ghozali (2015 : 105)unit jawaban responden yang dianalisis
heteroskedasitas untuk menguji berdasarkan banyaknya jawaban atau
apakah dalam model regresi terjadi frekuensi jawaban dari responden
ketidaksamaan variance dari residual terhadap 6 indikator dari
satu pengamatan ke pengamatan lain trasnparansi. Maka berdasarkan hasil
tetap maka disebut homoskedasitas analisis secara deskriptif dari 7
jika variance dan residual nya dari pernyataan akuntabilitas yang
pengamatan satu ke pengamatan lain dinyatakan valid dan dinyatakan baik
berbeda maka disebut oleh responden yaitu indikator:
heteroskedasitas. Kriterianya adalah 1. Tepat waktu (55,6% responden
Asmp Sig > 0,05 ( 5% ) maka Ho sangat setuju)
diterima. 2. Informasi yang akurat (56,6%
Penilaian Akuntabilitas (X1) responden setuju)
Penilaian terhadap 3. Dapat diuji kebenarannya
akuntabilitas dapat dilihat dari (58,6% responden sangat setuju)
jawaban responden yang dianalisis 4. Laporan realisasi APBDesa
berdasarkan banyaknya jawaban atau (54,5% responden sangat setuju)
frekuensi jawaban dari responden 5. Adanya rapat bersama
terhadap 7 indikator dari masyarakat (50,5% responden
akuntabilitas. Maka berdasarkan sangat setuju)
hasil analisis secara deskriptif dari 8 6. Kondisi keuangan APBDesa
pernyataan akuntabilitas yang (55,6% responden setuju)
dinyatakan valid dan dinyatakan baik 7. Tercapainya tujuan yang
oleh responden yaitu indikator: diinginkan (58,6% responden
1. Peran yang jelas (52,5% sangat setuju)
responden sangat setuju) Penilaian Pengelolaan Keuangan
2. Pembangunan sesuai target ADD (Y)
(61,6% responden sangat setuju) Penilaian terhadap
3. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan keuangan ADD dapat
(56,6% responden setuju) dilihat dari jawaban responden yang
4. Masyarakat ikut serta dalam dianalisis berdasarkan banyaknya
pembangunan desa (51,5% jawaban atau frekuensi jawaban dari
responden setuju) responden terhadap 6 indikator dari
5. Masyarakat ikut serta dalam trasnparansi. Maka berdasarkan hasil
infrastruktur (49,5% responden analisis secara deskriptif dari 9
setuju) pernyataan akuntabilitas yang
6. Manfaat pembangunan (55,6% dinyatakan valid dan dinyatakan baik
responden sangat setuju) oleh responden yaitu indikator:
7. Laporan APBDesa (62,6% 1. Menyusun perencanaan (52,6%
responden sangat setuju) responden sangat setuju)

14
2. Perencanaan dan pengawasan Korelasi Akuntabilitas terhadap
ADD (61,6% responden sangat Alokasi Dana Desa
setuju) Berdasarkan tersebut bahwa
3. Mengawasi dan membina ADD tingkat korelasi parsial antara
(68,7% responden sangat setuju) akuntabilitas dengan alokasi dana
4. Pemerintah Kota/Kabupaten desa sebesar -0,051 yang
wajib mengawasi ADD (66,7% menyatakan bahwa korelasinya
responden sangat setuju) sangat rendah yaitu berada diantara
5. Kegiatan wajib dilaksanakan 0,00-0,199. Artinya jika akuntabilitas
oleh desa (56,6% responden semakin rendah maka alokasi dana
sangat setuju) desanya akan semakin rendah pula.
6. Bukti yang sah (54,5% Korelasi Transparansi terhadap
responden sangat setuju) Alokasi Dana Desa
7. Anggaran penerimaan dan Berdasarkan tersebut bahwa
pengeluaran disajikan (67,7% tingkat korelasi parsial antara
responden sangat setuju) transparansi dengan alokasi dana
8. Menyampaikan realisasi APBD desa sebesar 0,335 yang menyatakan
ke walikota (53,5% responden bahwa korelasinya rendah yaitu
sangat setuju) berada diantara 0,200-0,399. Artinya
9. Laporan pertanggungjawaban jika transparansi semakin rendah
(50,5% responden sangat setuju) maka alokasi dana desanya akan
Analisis Korelasi semakin rendah pula.
Besarnya nilai hubungan Tabel 12
akuntabilitas dan transparansi Analisis Korelasi Simultan
terhadap pengelolaan keuangan ADD
dapat dilihat dari hasil analisis
korelasi dengan menggunakan
program komputer sofware SPSS 24
for windows yang dapat dilihat pada Korelasi Akuntabilitas dan
tabel dibawah ini: Transparansi terhadap Alokasi
Tabel 11 Dana Desa
Analisis Korelasi Parsial Berdasarkan table tersebut,
bermakna bahwa tingkat korelasi
simultan antara akuntabilitas dan
transparansi terhadap alokasi dana
desa sebesar 0,338 yang menyatakan
bahwa korelasinya rendah yaitu
berada diantara 0,200-0,399. Artinya
semakin rendahnya akuntabilitas dan
Menurut Sugiyono (2017:97) transparansi maka semakin rendah
mengemukakan bahwa “analisis pula alokasi dana desa yang di
korelasi digunakan untuk mencari sampaikan kepada masyarakat.
arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih, baik Koefisien Determinasi
hubungan yang bersifat semitris, Akuntabilitas dan Transparansi
kausal, dan reciprocal”.

15
terhadap Pengelolaan Keuangan besar pengaruh variabel indevenden
Alokasi Dana Desa terhadap variabel devenden”.kriteria
koefisien determinasi pengjujian hipotesis dengan uji t
digunakan untuk mengukur seberapa adalah sebagai berikut :
besar pengaruh Akuntabilitas (X1) 1. t hitung > t tabel : Ho ditolak
dan Transparansi (X2) terhadap Hα diterima
Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana 2. t hitung < t tabel : Ha diterima
Desa (Y), dapat diukur melalui nilai Hα ditolak
koefisien determinasi yaitu: Tabel 14
Tabel 13 Uji t ( Parsial )
Koefisien Determinasi

Rumus untuk t tabel ( a /2 : n


Menurut Sugiyono (2017:83) – k – 1 ) yaitu t tabel ( 0,05 / 2 : 99 –
Koefesien determinasi digunakan 2 – 1 ) = 0,25 : 96 jadi t tabel 1,660 .
untuk mengetahui berapa persen dari Menurut Imam Ghozali
variasi variabel dependen dapat (2015:98)Pengujian hipotesis dalam
digunakan oleh variasi variabel penelitian menggunakan pengujian
independen. parsial (uji t) dan dalam pengujian
Berdasarkan koefisien hipotesis ini peneliti menetapkan
determinasi dalam tabel diatas dengan menggunakan uji signifikan,
menunjukan bahwa besarnya nilai dengan penetapan hipotesis ( Ho)
Akuntabilitas (X1) dan Transparansi dan hipotesis alternatif (Hα).
(X2) terhadap Pengelolaan Keuangan Dari tabel diatas untuk output
Alokasi Dana Desa (Y) dalam model regresi berganda dapat dilihat t
regresi yaitu sebesar 11,4%. Jadi hitung dari akuntabilitas sebesar -
sumbangan pengaruh atau proporsi 0,507 sedangkan t tabel 1,660 maka
dari variabel independen X1 dan X2 sesuia kriteria bahwa t hitung < t
yaitu sebesar 11,4% sedangkan tabel ( -0,507< 1,660 ) maka
sisanya sebesar 88,6% dipengaruhi hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak.
oleh faktor lain yang tidak diteliti Untuk nilai signifikasninya yaitu jika
dalam penelitian ini. Menurut nilai sig < 0,05 maka variabel bebas (
Danang Sugiyono ( 2017:186) X ) berpengaruh terhadap variabel
analisa regresi linear berganda terikat ( Y ) dari atas diketahui jika
digunakan untuk menentukan pola Sig 0,613> 0,05 berarti akuntabilitas
hubungan lebih dari satu variabel berpengaruh negatif terhadap
bebas dengan satu variabel terikat. penggunaan alokasi dana desa secara
parsial.
Uji Hipotesis Sedangkan untuk output
Uji t (Secara Persial) regresi berganda dapat dilihat t
Uji t merupakan koefisien hitung dari transparansi sebesar
regresi masing-masing variabel 3,480 sedangkan t tabel 1,660 maka
indevenden terhadap variabel sesuia kriteria bahwa t hitung > t
devenden untuk mengetahui seberapa tabel ( 3,480 > 1,660 ) maka

16
hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. secara signifikan terhadap variabel
Untuk nilai signifikasninya yaitu jika devenden.
nilai sig< 0,05 diketahui jika Sig Regresi Linier Berganda
0,001< 0,05 berarti adanya Dalam penelitian ini
berpengaruh yang signifikan menggunakan regresi linear berganda
transparansi terhadap penggunaan untuk mengetahui persamaan yang
alokasi dana desa secara parsial. menghubungkan variabel tersebut
Uji F (Secara Simultan) serta menentukan nilai ramalan atau
Menurut Imam Ghozali dugaannya menggunakan sofware
(2015:98) uji statistik F pada SPSS 24.
dasarnya menunjukan apakah semua Menurut Sugiyono
variabel indevenden yang di (2017:238), “ analisis regresi ganda
masukan dalam model mempunyai yang digunakan oleh peneliti, bila
pengaruh secara bersama-sama peneliti bermaksud meramalkan
terhadap variabel terikat. bagaimana keadaan (naik turunnya)
Uji f digunakan untuk variabel dependen (kriteria), bila dua
menguji pengaruh semua variabel atau lebih variabel independen
indevenden secara bersama- sama sebagai faktor prediktor dimanipulasi
atau simultan terhadap variabel (dinaik turunkannya nilainya), jadi
devenden. dimana F hitung akan analisis regresi berganda akan
dibandingkan dengan kesalahan 5%. dilakukan bila jumlah variabel
Kritenya pengujian hipotesis dengan independennya minimal dua”.
uji F adalah sebagai berikut : Tabel 16
1. F hitung > F tabel : Ho ditolak Uji Regresi Linear Berganda
Hα diterima
2. F hitung < F tabel : Ha diterima
Hα ditolak
Tabel 15
Uji F ( Simultan ) Diketahui persamaan regresi dengan
rumus :
Y = 3,375+(- 0,049) X1+ 0,322X2 +

a. Koefisien konstanta α = 3,375


bernilai positif menyatakan
Dari hasi uji Anova atau uji F,
bahwa dengan mengasumsikan
diperoleh F hitung sebesar 6,197
ketiadaan variabel akuntabilitas (
dengan nilai sig 0,003 dengan F tabel
X1 ), transparansi ( X2 ) variabel
sebesar 3,09 ( k – 2 ) = ( n :99 -2 )
tersebut dinyatakan nilai 0, maka
dan hasilnya ( 2 : 97 ) dan tingkat
pengelolaan keuangan Alokasi
signifikansi 5% ( 0,05 ), maka F
Dana Desa ( Y ) mengalami
hitung > F tabel 6,197> 3,09 maka
kenaikan sebesar 3,375.
Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Koefisien β1 = -0,049 bersifat
Berdasarkan hasil tersebut maka
negatifmenyatakan bahwa
dapat disimpulkan bahwa variabel
dengan mengasumsikan adanya
indevenden secara bersama-sama
variabel indevenden lainnya,
atau secara simultan berpengaruh
maka apabila akuntabilitas

17
diturunkan sebesar 1 responden, kategori kurang akuntabel di
maka pengelolaan keuangan Desa Gunungbatu Kecamatan
keuangan Alokasi Dana Desa ( Ciracap Kabupaten Sukabmui.
Y ) mengalami penurunan 3. Transparansi terhadap
sebesar -0,049. Pengelolaan keuangan Alokasi
c. Koefisien β2 = 0,322 bersifat Dana Desa berpengaruh secara
positifmenyatakan bahwa signifikan karena sig 0,001< 0,05
dengan mengasumsikan ini berarti data di Desa
ketiadaan variabel indevenden Gunungbatu sudah trasparan
lainnya, maka apabila terhadap masyarakat Desa
transparansi ditingkatkan sebesar Gunungbatu Kecamatan Ciracap
1 responden maka pengelolaan Kabupaten Sukabmui.
keuangan keuangan Alokasi 4. Nilai hubungan variabel
Dana Desa ( Y ) mengalami akuntabilitas dan transparansi
kenaikan sebesar 0,322. terhadap pengelolaan alokasi dana
desa ditunjukan oleh nilai
5. KESIMPULAN DAN SARAN koefisien determinasi (R square) =
Kesimpulan 0,114 atau 11,4%, maka hasil
Berdasarkan hasil dan penelitian dapat diinterprestasikan
pembahasan, maka dapat ditarik bahwa Akuntabilitas berpengaruh
kesimpulan sebagai berikut: signifikan terhadap Pengelolaan
1. Berdasarkan hasil penelitian keuangan Alokasi Dana Desa,
variabel Akuntabilitas, artinya jika Akuntabilitas
Transparansi dan pengelolaan meningkat maka Pengelolaan
keuangan alokasi dana keuangan Alokasi Dana Desa juga
desa.dengan9 dimensi yang meningkat, Transparansi
diukur dengan 20 indikator, berpengaruh signifikan terhadap
dimana ke-20 indikator tersebut Pengelolaan Keuangan Alokasi
semuanya dinilai baik (setuju) Dana Desa, artinya jika
oleh responden (masyarakat desa) Transparansi meningkat maka
terhadap indikator Pengelolaan keuangan Alokasi
akuntabilitas,transparansi dan Dana Desa juga meningkat. Serta
pengelolaan keuangan alokasi sebesar 88,6% Akuntabilitas dan
dana desa. Artinya ke-20 indikator Transparansidipengaruhi oleh
tersebut secara keseluruhan sudah faktor lain yang tidak diteliti
baik meskipun belum sepenuhnya dalam penelitian ini.
masyarakat desa merasa setuju
pada penilaian indikator Saran
Akuntabilitas, Transparansi dan Berdasarkan hasil penelitian
pengelolaan keuangan alokasi maka dapat disarankan :
dana desa. 1. Pemerintah desa diharapkan
2. Akuntabilitas terhadap lebih baik lagi dan
Pengelolaan Keuangan Alokasi meningkatkan dalam
Dana Desa berpengaruh negatif penyampaian informasi
secara signifikan karena 0,613> pertanggungjawaban kepada
0,05 ini berarti masuk kedalam Pemerintah serta masyarakat

18
desa, agar masyarakat desa lebih Akuntabilitas Alokasi Dana
mengerti mengenai Desa ( studi pada Desa
pertanggungjawaban pemerintah Trimulyo kecamatan Jetis
desa dan laporan kabutpaten Bantul tahun
pertanggungjawaban. 2015) Sekolah Tinggi Ilmu
2. Pemerintah desa diharapkan Ekonomi Solusi Bisnis
lebih meningkatkan lagi Indonesia, Yogyakarta
pelayanan keterbukaan informasi http://fkbi.akuntansi.upi.edu/
kepada masyarakat desa agasr wpcontent/upload/2017/10/FK
lebih mudah mengakses serta BIV_GVRC_02_Eni_Dwi.pdf,Di
mengetahui lebih luas informasi akses tanggal : 22 20 maret
yang ada di desa. 2020 waktu 05:30
3. Dalam melaksanakan
Forum Studi Keuangan Negara.
pengelolaan alokasi dana desa
2017. Esai Keuangan Negara.
diharapkan pemerintah desa
Yogyakarta: Diandra Kreatif
mengadakan pembinaan
https://djpk.kemenkeu.go.id diakses
pengelolaan alokasi dana desa
sebagai sarana untuk pada tanggal 30Maret 2020 waktu
keberhasilan program ADD 20.10
yang lebih baik dari tahun-tahun https://djpk.kemenkeu.go.id/media/67
sebelumnya. 50/buku-pintar-dana-desa.pdf diakses
4. Setelah program dijalankan pada tanggal 12April 2020 waktu
dalam kurun waktu 1 tahun 22:45
diharapkan diadakan nya rapat
untuk menilai kinerja, dan https://djpk.kemenkeu.go.id/media/67
program apa saja yang telah 50/buku-saku-dana-desa.pdf diakses
dilaksanakan sebagai laporan pada tanggal 12April 2020 waktu
dari pemerintah kepada 22:20
masyarakat desa Gunungbatu
serta masyarakat ikut adil dalam https://download.portalgaruda
.org/article.php?article=%2025
memberikan keputusan
2&val=10650&title.pdf
perencanaan yang akan
dilaksanakan tahun berikutnya. https://epirints.ummi.ac.id/14
8/6%20Pengaruh%20Transpara
DAFTAR PUSTAKA
nsi%20dan%20Akuntablitas%2
Chabib, Soleh and Heru Romansyah.
0Terhadap%20Pengelolaan%20
2015. Pengeolaan Keuangan Keuangan%20Desa.pdf,
Desa. Bandung: Fokusmedia.
Diakses tanggal : 20
Danang, Sunyoto. 2016. Analisis
maret 2020 waktu 18:45
Validitas dan Analisis Klasik.
Yogyakarta:Gava Media Purnama Reka Ardian.,and Endang
Naryono .2020. Buku Panduan
Diakses tanggal : 20 maret Skripsi. STIE Pasim Sukabumi
2020 waktu 04:15
Risya Ummani, Idang Nurodin,
Eni Dwi Sulisyanti, 2016,
2017, Pengaruh Transparansi
Transpransi dan
dan Akuntabilitas tehadap

19
Pengelolaan Keuangan Desa
(studi pada desa jagamurti,
Gunungsungging,
Cipendeuy, dan Sukatani
Kecamatan Surade
Kabupaten Sukabumi )
Universitas Muhamadiyah
Sukabumi.
Sudaryono. 2015. Aplikasi Statistik
untuk Penelitian. Jakarta pusat:
Lentera Ilmu Cendikia
Sugiyono. 2017. Metodologi
Penelitian kuantitatif kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wirata, Sujarweni. 2015. Akuntansi
Desa. Yogyakarta: Pustaka Baru
press.
www.keuangandesa.com diakses pada
tanggal 30Maret 2020 waktu 18.05

Zulfan Naruddin , 2014,


Akuntabilitas dan
Transparansi Pengelolaan
Dana Alokasi Desa ( di desa
Pao-Pao Kecamatan Tanete
Rilau Kabupaten Barru)
Universitas Muhamadiyah
Makasar

20

Anda mungkin juga menyukai