Anda di halaman 1dari 12

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736

Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan


Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA KELURAHAN DALAM


PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DI KELURAHAN
SENDANGAN KECAMATAN KAWANGKAN KABUPATEN MINAHASA

Christdyar M.D. Assa1


Marlien Lapian2
Frans Singkoh3

Abstrak
Alokasi Dana Kelurahan berasal dari APBD minimal lima persen setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus (DAK), untuk daerah kabupaten yang memiliki kelurahan dan
kota yang memiliki desa, alokasi anggaran kelurahan paling sedikit sebesar alokasi
dana desa terendah yang diterima oleh desa di kabupaten/kota. Dana Kelurahan ini
diambil dari Dana Desa yang selama ini dalam alokasinya belum memenuhi dari target
roadmap pemenuhan Dana Desa yang ditargetkan sebesar 10 persen dari dan di luar
dana Transfer ke Daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
penggunaan dana kelurahan dalam pembangunan sarana dan prasarana di Kelurahan
Sendangan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Penelitian ini
menggunakan metode Deskriptif kualitatif dan hasil penelitian menunjukkan bahwa
dana kelurahan di Kelurahan Sendangan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten
Minahasa dicairkan pada tahun 2019 bulan agustus dan hanya menerima satu tahapan
pencairan karena lambatnya proses pencairan tahap awal dan tidak capainya pelaporan
tahap satu yang sebagai syarat pencairan tahap dua. Oleh sebab itu ketepatan waktu
dalam konsep efektivitas ini tidak berjalan dengan baik. Namun dalam tahapan
perencanaan sudah berjalan dengan baik, dimana proses musyawarah suah dilakukan
pada bulan januari 2019 dan program tersebut sudah digadang-gadang dari tahun
2018.

Kata Kunci : Efektivitas, Dana Kelurahan, Pembangunan, Sarana Prasarana.

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 1
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Pendahuluan telah menetapkan Petunjuk Tentang


Dalam postur RAPBN 2019, Pelaksanaan Pembangunan di
alokasi untuk Dana Alokasi Umum Kelurahan melalui Peraturan Menteri
(DAU) adalah sebesar Rp. 417,8 triliun Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2018
yang terdiri dari Rp. 414,8 triliun tentang Kegiatan Pembangunan Sarana
berdasarkan formula dan DAU dan Prasarana Kelurahan dan
tambahan sebesar Rp. 3 triliun untuk Pemberdayaan Masyarakat di
program Dana Kelurahan. Kelurahan. Kegiatan pembangunan
Pengalokasian pendanaan kelurahan ini sarana dan prasarana Kelurahan
berdasarkan kinerja pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
publik yang dibagi dalam 3 (tiga) huruf a Peraturan Menteri Dalam
kategori dengan alokasi yang berbeda Negeri Nomor 130 Tahun 2018
tiap kelurahan. Untuk kategori baik digunakan untuk membiayai pelayanan
total alokasi sebesar Rp. 353 juta, sosial dasar yang berdampak langsung
kategori perlu ditingkatkan sebesar pada meningkatnya kualitas hidup
Rp370 juta, dan kategori sangat perlu masyarakat. Sedangkan Kegiatan
ditingkatkan sebesar Rp384 juta. Dana pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
Kelurahan ini bertujuan untuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
memberikan dukungan kepada huruf b, digunakan untuk peningkatan
pemerintah daerah dalam penganggaran kapasitas dan kapabilitas masyarakat di
bagi kelurahan. Rencana dari Kelurahan dengan mendayagunakan
pemanfaatan Dana Kelurahan ini adalah potensi dan sumber daya sendiri.
untuk dana infrastruktur kelurahan, Kegiatan pembangunan sarana
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan prasarana Kelurahan berdasarkan
kelurahan, dan stimulasi perekonomian permendagri tersebut meliputi:
masyarakat. (buletin APBN edisi 21 pengadaan, pembangunan,
November 2018) pengembangan dan pemeliharaan sarana
Kebijakan mengenai Dana dan prasarana lingkungan pemukiman;
Kelurahan ini muncul setelah pengadaan, pembangunan,
Pemerintah menanggapi usulan dari pengembangan dan pemeliharaan sarana
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh prasarana transportasi; pengadaan,
Indonesia (APEKSI) kepada Pemerintah pembangunan, pengembangan dan
agar dapat mengalokasikan dana untuk pemeliharaan sarana prasarana
peningkatan kinerja kelurahan karena kesehatan; dan/atau pengadaan,
selama ini terjadi kecemburuan terhadap pembangunan, pengembangan dan
desa yang dalam 4 (empat) tahun pemeliharaan sarana prasarana
terakhir mendapatkan alokasi Dana pendidikan dan kebudayaan. Kelurahan
Desa. Selain itu, terdapat kabupaten sendangan merupakan salah satu
yang memiliki kelurahan dan terdapat kelurahan yang ada di Kecamatan
kotamadya yang memiliki desa. Bahkan Kawangkoan Kabupaten Minahasa dan
terdapat kasus dimana suatu kelurahan mendapatkan kucuran anggaran dana
yang ingin berubah status menjadi desa kelurahan sejak tahun 2019 dengan 2
agar dapat memperoleh bantuan Dana tahapan pencairan. Dari pengamatan
Desa dari Pemerintah Pusat. peneliti anggaran tersebut digunakan
Dalam rangka memayungi dana pada beberapa sector pembangunan
kelurahan tersebut, Pemerintah Pusat

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 2
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

seperti pengadaan air bersih dan keefektivitasan suatu program atau


pembuatan drainase. kegiatan dalam mencapai tujuan.
Dari pengamatan awal peneliti 2. Ketepatan perhitungan biaya: hal ini
dilapangan serta berdasarkan data awal dilakukan agar dalam menjalankan
penelitian, peneliti melihat masih suatu program tidak mengalami
adanya ketimpangan dalam pengelolaan kekurangan dalam hal dana atau
dana kelurahan Sendangan Kecamatan anggaran sampai program tersebut
Kawangkoan tahun 2019 tersebut selesai dilaksanakan.
dimana masih kurangnya anggaran 3. Ketepatan dalam pengukuran: hal ini
untuk pelaksanaan pembangunan berarti bahwa dalam menjalankan
dimana belum semua masyarakat dapat suatu program harus menerapkan
menikmati air bersih dan pembuatan standarisasi. Ketepatan standar yang
drainase serta masih adanya keluhan digunakan dalam melaksanakan
masyarakat mengenai prioritas suatu program merupakan suatu
penggunaan anggaran dana kelurahan. ukuran dalam mencapai
keefektivitasan.
Tinjauan Pustaka 4. Ketapatan dalam menentukan
Konsep Efektivitas pilihan: merupakan suatu kegiatan
Menurut Siagian (2002:31) yang dilakukan untuk keberhasilan
efektivitas adalah penyelesaian dalam mencapai tujuan karna dalam
pekerjaan tepat pada waktu yang telah menetukan pilihan dibutukan proses
ditetapkan. Sedangkan menurut Agung yang sangat penting untuk mencapai
Kurniawan (2005:109) mendefinisikan suatu keefektifitasan.
efektivitas merupakan kemampuan 5. Ketepatan berfikir dapat menentukan
melaksanakan tugas, fungsi (operasi efektifitas dalam mencapai tujuan
kegiatan program atau misi) dari suatu yang telah ditentukan.
organisasi yang tidak adanya tekanan 6. Ketepatan dalam melakukan
atau ketegangan diantara perintah: merupakan aktivitas
pelaksanaannya. organisasi atau individu yang
Untuk melakuan berbagai mempunyai kemampuan
aktivitas manusia sangat dibutuhkan memberikan perintah dengan jelas
perangsangan yang datangnya dari dan mudah dipahami dan jika
berbagai peristiwa, pengalaman, perintah yang diberikan tidak dapat
tuntutan kehidupan, dan lain dipahami maka pelaksanaan perintah
sebagainya. Persoalan efektivitas tidak tersebut akan mengalami kegagalan
terbatas pada keadaan yang bersifat dan pada akhirnya tidak efektif.
konstitusional saja melainkan terdapat 7. Ketepatan dalam menetukan tujuan:
kepada seluruh aspek kehidupan tujuan yang ditetapkan secara tepat
manusia dengan berbagai atributnya. akan menunjang efektivitas
Lebih lanjut Makmur (2011:7) pelaksanaan kegiatan tersebut.
menjelaskan lebih terperinci sebagai 8. Ketepatan sasaran: dapat menetukan
berikut: keberhasilan aktivitas individu atau
1. Ketepatan penentuan waktu: waktu organisasi dalam mencapai tujuan.
yang digunakan secara tepat akan
mempengaruhi tingkat Konsep Pembangunan

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 3
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Istilah pembangunan bisa saja depan sebagai usaha persiapan yang


diartikan berbeda oleh satu orang sistematik dalam pencapaian tujuan.
dengan orang lain, daerah yang satu 5. Pembangunan adalah cita-cita akhir
dengan daerah lainnya. Namun secara dari perjuangan negara atau bangsa
umum pembangunan merupakan proses dalam hal keadilan sosial
untuk melakukan perubahan. Untuk itu kemakmuran yang merata serta
pembangunan harus dipahami dalam perlakuan yang sama dimata hukum.
konteks yang luas karna terdapat Dalam pembangunan dibutuhkan
kesepakatan yang mengatakan bahwa masyarakat yang mempunyai
pembangunan harus mencakup segala orientasi saling bergantung yang
segi kehidupan dan penghidupan bangsa dikenal denga masyarakat gotong-
dan negara yang bersangkutan royong.
meskipun dengan skala prioritas yang Todaro (2010:18), menyatakan
berbeda setiap daerah atau negara. bahwa pembangunan bukan hanya
Dalam konteks yang luas fenomena semata, namun pada akhirnya
tersebut, Afifuddin (2010:42-47) pembangunan tersebut harus melampaui
mendefinisikan pembangunan dalam sisi materi dan keuangan dari kehidupan
beberapa pengertian : manusia. Todaro (2010:20),
1. Pembangunan adalah perubahan, mendefinisikan pembangunan
dalam arti mewujudkan suatu kondisi merupakan suatu proses multidimensial
kehidupan bernegara dan yang meliputi perubahan-perubahan
bermasyarakat yang lebih baik dari struktur sosial, sikap masyarakat,
kondisi sekarang tidak hanya baik lembaga-lembaga nasional, sekaligus
dalam peningkatan taraf hidup tetapi peningkatan pertumbuhan ekonomi,
juga dalam segi sosial dan politik. pengurangan kesenjangan dan
2. Pembangunan adalah pertumbuhan, pemberantasan kemiskinan. Menurut
yaitu kemampuan suatu negara untuk Todaro (2010:21), definisi di atas
terus berkembang baik secara memberikan beberapa implikasi bahwa:
kuantitatif maupun kualitatif. 1. Pembangunan bukan hanya
3. Pembangunan adalah rangkaian diarahkan untuk peningkatan
usaha yang secara sadar dilakukan. income, tetapi juga pemerataan.
Keadaan yang lebih baik yang 2. Pembangunan juga harus
didambakan oleh masyarakat serta memperhatikan aspek kemanusiaan,
pertumbuhan yang diharapkan akan seperti peningkatan:
terus berlangsung berarti bahwa a. Life sustenance: Kemampuan
tujuan dari berbagai kegiatan dengan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
sengaja telah ditentukan berdasarkan b. Self-Esteem: Kemampuan untuk
potensi yang ada. menjadi orang yang utuh yang
4. Pembangunan adalah sesuatu memiliki harga diri, bernilai, dan
rencana yang tersusun rapi karna tidak “diisap” orang lain.
pada pada hakekatnya perencanaan c. Freedom From Survitude :
merupakan kegiatan berpikir Kemampuan untuk melakukan
sebelum mengambil tindakan yang berbagai pilihan dalam hidup,
menghasilkan pengambilan yang tentunya tidak merugikan
keputusan sekarang tentang hal-hal orang lain.
yang akan dilaksanakan pada masa

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 4
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Konsep dasar di atas telah Kelurahan sebagai perangkat


melahirkan beberapa arti pembangunan Kecamatan yang mempunyai tugas dan
yang sekarang ini menjadi popular fungsi melaksanakan penyelenggaraan
(Todaro, 2010:24), yaitu: pemerintahan di wilayah Kelurahan
1. Capacity, hal ini menyangkut aspek yang dipimpin lurah. Selain
kemampuan meningkatkan income melaksanakan tugas dan fungsi
atau produktifitas. sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
2. Equity, hal ini menyangkut lurah dibantu oleh perangkat Kelurahan
pengurangan kesenjangan antara untuk melaksanakan tugas yang
berbagai lapisan masyarakat dan diberikan oleh camat.
daerah. Mengenai pendanaan kelurahan
3. Empowerment, hal ini menyangkut telah dijabarkan dalam pasal 30
pemberdayaan masyarakat agar dapat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
menjadi aktif dalam 2018 tentang Kecamatan: Pemerintah
memperjuangkan nasibnya dan Daerah kabupaten/kota mengalokasikan
sesamanya. anggaran dalam anggaran pendapatan
4. Suistanable, hal ini menyangkut dan belanja daerah kabupaten/kota
usaha untuk menjaga kelestarian untuk pembangunan sarana dan
pembangunan. prasarana Kelurahan dan pemberdayaan
Konsep Kelurahan masyarakat di Kelurahan. Alokasi
Kelurahan adalah suatu wilayah anggaran sebagaimana dimaksud pada
yang ditempati oleh sejumlah penduduk ayat (1) dimasukkan ke dalam anggaran
yang mempunyai organisasi Kecamatan pada bagian anggaran
pemerintahan terendah langsung di Kelurahan untuk dimanfaatkan sesuai
bawah camat tetapi tidak memiliki hak dengan ketentuan peraturan
untuk menyelenggarakan rumah perundangundangan. Dalam rangka
tangganya sendiri. (Kansil 1988:20) pelaksanaan anggaran untuk
Kelurahan merupakan wilayah kerja pembangunan sarana dan prasarana
Lurah sebagai Perangkat Daerah Kelurahan dan pemberdayaan
Kabupaten atau Kota. Kelurahan masyarakat di Keiurahan, lurah
dipimpin oleh seorang Lurah yang berkedudukan sebagai kuasa pengguna
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. anggaran.
Kelurahan merupakan unit Lurah dalam melaksanakan
pemerintahan terkecil, kelurahan anggaran untuk pembangunan sarana
memiliki hak mengatur wilayahnya dan prasarana serta pemberdayaan
lebih terbatas. Dalam perkembangannya masyarakat di Kelurahan sebagaimana
sebuah Desa dapat diubah statusnya dimaksud pada ayat (3) menunjuk
menjadi Kelurahan. (Widjaja HAW pejabat penatausahaan keuangan
2002:7). kegiatan sesuai dengan ketentuan
Dalam Peraturan Pemerintah peraturan perundang-undangan.
Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penentuan kegiatan pembangunan
Kecamatan pasal 1 ayat 2 disebutkan sarana dan prasarana Kelurahan dan
Kelurahan adalah bagian wilayah dari pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
Kecamatan sebagai perangkat sebagaimana dimaksud pada ayat 3
Kecamatan. Dalam pasal 25 mengenai dilakukan melalui musyawarah
kedudukan dan tugas lurah disebutkan: pembangunan Kelurahan. Pelaksanaan

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 5
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

anggaran untuk pembangunan sarana Informan dalam penelitian ini


dan prasarana lokal Kelurahan dan yaitu :
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan 1. Lurah Sendangan
melibatkan kelompok masyarakat dan/ 2. 2 Perangkat Kelurahan
atau organisasi kemasyarakatan. Untuk 3. 5 Masyarakat Kelurahan
daerah kota yang tidak memiliki desa, Para informan ini dipilih secara
alokasi anggaran sebagaimana purposive didasarkan pada kriteria yang
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit di tetapkan oleh peneliti sebagai
5% (lima persen) dari anggaran instrumen utama dalam penelitian
pendapatan dan belanja daerah setelah kualitatif. Jumlah informan akan
dikurangi dana alokasi khusus. Untuk berkembang dilapangan, hal ini sesuai
daerah kabupaten yang memiliki dengan sifat dari penelitian kualitatif
Kelurahan dan kota yang memiliki desa, yang dapat berubah-ubah.
alokasi anggaran Kelurahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Hasil Penelitian
paling sedikit sebesar dana desa Efektivitas merupakan suatu
terendah yang diterima oleh desa di ukuran yang memberikan gambaran
kabupaten/kota. seberapa jauh target yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh lembaga
Metode Penelitian atau organisasi dapat tercapai. Hal
Penelitian ini menggunakan tersebut sangat penting peranannya di
jenis atau metode penelitian kualitatif. dalam setiap lembaga atau organisasi
Model penelitian kualitatif ini biasanya dan berguna untuk melihat
digunakan dalam pengamatan dan perkembangan dan kemajuan yang
penelitian sosial. Menurut Bogdan dan dicapai oleh suatu lembaga atau
Taylor (dalam Moleong, 2010) organisasi itu sendiri. Kelurahan,
metodologi kualitatif sebagai prosedur merupakan perangkat kecamatan dalam
penelitian yang menghasilkan data melaksanakan pelayanan kepada
deskripsi berupa informasi tertulis dan masyarakat. Penetapan tugasnya pun
lisan dari seseorang dan prilaku yang diberikan oleh pemerintah level di
dapat diamati. atasnya. Sedangkan pelaksanaan
Penelitian ini akan menjawab kegiatan di desa, diatur, direncanakan,
permasalahan pokok yakni: Efektivitas dan diurus sendiri oleh desa tersebut.
penggunaan dana kelurahan dalam Untuk penggunaan Dana Alokasi
pelaksanaan pembangunan sarana dan Umum (DAU) Tambahan, terdapat 2
prasarana kelurahan. Penelitian ini bidang prioritas. Pertama, pengadaan,
menggunakan teori dari Makmur pembangunan, pengembangan serta
(2010:7) yang berpendapat bahwa pemeliharaan sarana dan prasarana
efektivitas dapat diukur dari 8 indikator kelurahan yang meliputi lingkungan
namun peneliti hanya menggunakan 4 pemukiman, transportasi, kesehatan,
hal yang berkaitan dengan pendidikan dan kebudayaan, serta
permasalahan penelitian yaitu: sarana prasarana lainnya. Kedua,
1. Ketepatan penentuan waktu pemberdayaan masyarakat kelurahan
2. Ketepatan perhitungan biaya yang meliputi pelayanan kesehatan
3. Ketepatan dalam menentukan pilihan masyarakat, pelayanan pendidikan dan
4. Ketepatan sasaran kebudayaan, pengembangan UMKM,

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 6
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

penguatan kesiapsiagaan masyarakat pelayanan sosial dasar yang berdampak


dalam menghadapi bencana serta langsung pada peningkatan kualitas
kejadian luar biasa, serta pengelolaan hidup masyarakat, yang meliputi
kegiatan pemberdayaan masyarakat pengadaan, pembangunan,
lainnya sesuai dengan hasil yang pengembangan dan pemeliharaan sarana
diputuskan dalam musyawarah dan prasarana lingkungan pemukiman,
kelurahan. transportasi, kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan. Untuk pemberdayaan
1. Ketepatan Waktu masyarakat yang ada di kelurahan,
Untuk melaksanakan suatu digunakan untuk peningkatan kapasitas
kegiatan atau program maka dan kapabilitas masyarakat di kelurahan
perencanaan dalam menentukan waktu dengan mendayagunakan potensi
mutlak diperlukan. Waktu yang sumber daya sendiri, Kegiatan
digunakan secara tepat akan pemberdayaan yang dimaksud dalam
mempengaruhi tingkat keefektivitasan Permendagri Nomor 130, yaitu:
suatu program dalam mencapai tujuan. pengelolaan kegiatan pelayanan
Dana Kelurahan pun dipakai untuk kesehatan masyarakat; pendidikan dan
pembangunan sarana prasarana untuk kebudayaan: pengembangan usaha
mereka kelurahan-kelurahan yang mikro, kecil, dan menengah; lembaga
masih memiliki kondisi yang tidak baik, kemasyarakatan; Trantibum dan
dan juga dipakai untuk meningkatkan Linmas; penguatan kesiapsiagaan
kesejahteraan masyarakat melalui masyarakat dalam menghadapi bencana
pekerjaan seperti cash for work seperti serta kejadian luar biasa.
Dana Desa. Untuk penentuan kegiatan
Dalam menunjang efektifitas pembangunan sarana dan prasarana
penggunaan dana kelurahan, maka kelurahan dan pemberdayaan
Kementerian Dalam Negeri masyarakat di kelurahan dilakukan
(Kemendagri) telah mengeluarkan melalui musyawarah pembangunan
kebijakan melalui Permendagri No. 130 kelurahan. Dalam mekanisme
Tahun 2018 tentang Kegiatan penganggarannya pemerintah daerah
Pembangunan Sarana dan Prasarana kabupaten/kota mengalokasikan
Kelurahan dan Pemberdayaan anggaran dalam APBD kabupaten/kota
Masyarakat di Kelurahan. Permendagri untuk pembangunan sarana dan
tersebut merupakan salah satu pedoman prasarana dan pemberdayaan
penggunaan dana kelurahan yang masyarakat yang ada di kelurahan.
dialokasikan pemerintah. Alokasi anggaran dimasukan ke dalam
Permendagri Nomor 130 Tahun anggaran kecamatan pada bagian
2018 ini mengatur dua substansi pokok, anggaran kelurahan untuk dimanfaatkan
yaitu pembangunan sarana dan sesuai dengan ketentuan perundang –
prasarana kelurahan dan pemberdayaan undangan, yang dialokasikan untuk:
masyarakat di kelurahan sebagai daerah kota yang tidak memiliki desa
pedoman pengelolaan kegiatan yang dan kabupaten yang memiliki kelurahan
bersumber dari dana kelurahan untuk dan kota yang memiliki desa.
tahun anggaran 2019. kegiatan
pembangunan sarana dan prasaranan 2. Ketepatan Menentukan Pilihan
kelurahan digunakan untuk membiayai

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 7
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Ketepatan dalam menentukan 1. pengadaan, pembangunan,


pilihan merupakan suatu kegiatan yang pengembangan, dan pemeliharaan
dilakukan untuk keberhasilan dalam sarana dan prasarana kesehatan.
mencapai tujuan karna dalam 2. pengadaan, pembangunan,
menetukan pilihan dibutukan proses pengembangan dan pemeliharaan
yang sangat penting untuk mencapai sarana dan prasarana pendidikan dan
suatu keefektifitasan. Karena apabila kebudayaan.
salah dalam mementukan pilihan, maka 3. pengadaan, pembangunan,
tujuan utama yang ingin dicapai tidak pengembangan dan pemeliharaan
akan tercapai meskipun program yang sarana dan prasarana transportasi.
dijalankan berhasil. Seperti apabila 4. pengadaan, pembangunan,
penggunaan anggaran dana kelurahan pengembangan dan pemeliharaan
yang dilakukan tidak sesuai dengan sarana dan prasarana lingkungan
kebutuhan masyarakat, maka akan pemukiman.
terasa tidak efektif meskipun program Kegiatan Pemberdayaan
tersebut berhasil dijalankan. masyarakat di kelurahan meliputi:
Dalam menentukan pilihan 1. pengelolaan kegiatan pengembangan
pembangunan sudah sejak dari tahun usaha mikro, kecil dan menengah.
2018 artinya sebelum anggaran 2. pengelolaan kegiatan lembaga
diturunkan, pada saat menerima kabar kemasyarakatan.
bahwa pemerintah pusat akan 3. penguatan kesiapsiagaan masyarakat
menyiapkan anggaran khusus untuk dalam menghadapi bencana.
pembangunan kelurahan, maka saya 4. pengelolaan kegiatan ketentraman,
sebagai lurah langsung berinisiatif ketertiban umum dan perlindungan
untuk melakukan penjaringan aspirasi masyarakat.
dari masyarakat dengan memanfaatkan 5. pengelolaan kegiatan pelayanan
perangkat kelurahan yakni kepala pendidikan dan kebudayaan.
lingkungan dan tokoh masyarakat, kami 6. pengelolaan kegiatan pelayanan
mengadakan pertemuan tidak resmi dan kesehatan masyarakat
jadi bahan pembicaraan ringan pada
saat ada pertemuan. Dari hasil tersebut 3. Ketepatan Perhitungan Biaya
tercetuslah program sumur bor untuk Efektivitas mengacu pada dua
masyarakat per lingkungan. Program kepentingan yaitu baik secara teoritis
tersebut bukan hanya keinginan satu maupun secara praktis, artinya adanya
dua orang saja tapi banyak pihak ketelitian yang bersifat komprehensif
masyarakat. Dan setelah diadakan dan mendalam dari efisiensi serta
pembangunan tidak ada satupun kebaikan-kebaikan untuk memperoleh
masyarakat yang protes atau masukan tentang produktifitas.
mempertanyakan program yang Efektivitas merupakan keadaan yang
diputuskan karena rata-rata masyarakat berpengaruh terhadap suatu hal yang
memang butuh air bersih. berkesan, kemanjuran, keberhasilan
Adapun Kegiatan Pembangunan usaha, tindakan ataupun hal yang
sarana dan prasarana Kelurahan sesuai berlakunya. Untuk melakuan berbagai
dengan peraturan menteri meliputi: aktivitas manusia sangat dibutuhkan
perangsangan yang datangnya dari
berbagai peristiwa, pengalaman,

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 8
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

tuntutan kehidupan, dan lain perhitungan biaya sangat menentukan


sebagainya. Persoalan efektivitas tidak keberhasilan penggunaan dana
terbatas pada keadaan yang bersifat kelurahan di Kelurahan Sendangan
konstitusional saja melainkan terdapat Kecamatan Kawangkoan. Untuk
kepada seluruh aspek kehidupan mengetahui
manusia dengan berbagai atributnya. Dalam penelitian ini, rencana
Salah satu bentuk dukungan yang telah ditetapkan untuk program
Pemerintah untuk penyelenggaraan penggunaan anggaran dana kelurahan
Pemerintahan di kelurahan adalah tahap I yang sebesar Rp. 184 juta adalah
adanya alokasi pendanaan yang untuk pengadaan air bersih yakni sumur
dikucurkan melalui Anggaran bor 6 titik dan juga pemberdayaan
Pendapatan dan Belanja Negara masyarakat (posyandu). Adapun
(APBN). Berdasarkan Alokasi Pagu anggaran yang telah ditetapkan adalah
Anggaran 2019 dalam bentuk Dana 180 juta untuk 6 titik sumur bor dan 4
Alokasi Umum (DAU) tambahan juta untuk posyandu.
sebesar 3 (tiga) trilliun rupiah yang
dialokasikan untuk 8.212 kelurahan 4. Ketepatan Sasaran
pada 410 kabupaten/kota. Dihitung Penentuan sasaran yang tepat
berdasarkan 3 (tiga) kategori kinerja baik yang ditetapkan secara individu
pelayanan dasar publik, yaitu kategori maupun secara organisasi sangat
baik, perlu ditingkatkan, dan sangat menentukan keberhasilan aktivitas
perlu ditingkatkan. Alokasi dana organisasi. Demikian pula sebaliknya,
tersebut bertujuan untuk mempercepat jika sasaran yang ditetapkan itu kurang
peningkatanan kesejahteraan tepat, maka akan menghambat
masyarakat, mengurangi angka pelaksanaan berbagai kegiatan itu
kemiskinan, serta memperkecil sendiri.
kesenjangan pendapatan di masyarakat Sebagaimana dimaksud dalam
yang dimaksudkan untuk pembangunan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
sarana dan prasarana serta 130 tahun 2018 Pasal 3 (tiga) ayat 1
pemberdayaan masyarakat di kelurahan (satu) berbunyi “Kegiatan
Menurut Effendy (1989) pembangunan sarana dan prasarana
mendefinisikan efektivitas sebagai Kelurahan digunakan untuk membiayai
berikut: ”Komunikasi yang prosesnya pelayanan sosial dasar yang berdampak
mencapai tujuan yang direncanakan langsung pada peningkatan kualitas
sesuai dengan biaya yang dianggarkan, hidup masyarakat,” sementara Pasal 5
waktu yang ditetapkan dan jumlah (lima) ayat 1 (satu) dalam Permendagri
personil yang ditentukan” (Effendy, yang sama mengamanatkan “Kegiatan
1989:14). Efektivitas menurut Pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
pengertian tersebut mengartikan bahwa digunakan untuk peningkatan kapasitas
indikator efektivitas dalam arti dan kapabilitas masyarakat di
tercapainya sasaran atau tujuan yang Kelurahan dengan mendayagunakan
telah ditentukan sebelumnya merupakan potensi dan sumber daya sendiri.
sebuah pengukuran dimana suatu target Pengadaan, pembangunan,
telah tercapai sesuai dengan apa yang pengembangan dan pemeliharaan sarana
telah direncanakan. Oleh sebab itu dan prasarana lingkungan pemukiman
dalam penelitian ketepatan dalam dari anggaran dana kelurahan

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 9
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

berdasarkan peraturan menteri nomor 2019 dan program tersebut sudah


130 tahun 2018 tentang kegiatan digadang-gadang dari tahun 2018.
pembangunan sarana dan prasarana 2. Ketepatan dalam menentukan
kelurahan dan pemberdayaan pemilihan program, peneliti
masyarakat di kelurahan, meliputi: menyimpulkan program pengadaan
a. jaringan air minum; air bersih yakni sumur bor dan
b. drainase dan selokan; pemberdayaan masyarakat melalui
c. sarana pengumpulan sampah dan posyandu sudah tepat dipilih oleh
sarana pengolahan sampah; pemerintah kelurahan dimana,
d. sumur resapan; pgroam ini menyentuh kebutuhan
e. jaringan pengelolaan air limbah dasar masyarakat kelurahan yang
domestik skala pemukiman; sudah bertahun-tahun bergantung
f. alat pemadam api ringan; pada air PDAM yang tidak sesuai
g. pompa kebakaran portabel; harapan masyarakat.
h. penerangan lingkungan pemukiman; 3. Ketepatan dalam perhitungan biaya
dan/atau anggaran dana kelurahan peneliti
i. sarana prasarana lingkungan menyimpulkan sudah tepat dan
pemukiman lainnya efektif dengan anggaran yang total
Ketepatan sasaran dalam sebuah Rp. 184.000.000 dapat membuat 6
program pemerintah dapat dinilai dari 2 titik sumur bor beserta instalasinya
indikator yakni pemerintah dan hingga kerumah-rumah masyarakat.
masyarakat. Pemerintah yang dimaksud Selain itu dalam proses
dalam penelitian ini adalah pelaksanaannya pemerintah mencari
pemerintahan kelurahan yang berbagai alternatif harga dan bahan
mengejawantahkan kebijakan dari baku yang terjangkau namun
pemerintah daerah dan pusat dan berkualitas.
masyarakat disini adalah masyarakat 4. Ketepatan sasaran untuk anggaran
kelurahan sendangan yang menjadi dana kelurahan pada tahun 2019 di
sasaran kebijakan yang dibuat. Kelurahahn Sendangan Kecamatan
Kawangkoan sudah tepat dan
Kesimpulan memberikan efek positif bagi
1. Dana kelurahan pada Kelurahan masyarakat, sasaran yang dimaksud
Sendangan Kecamatan Kawangkoan adalah kebutuhan masyarakat dan
Kabupaten Minahasa cair pada tahun juga sesuai dengan aturan
2019 bulan agustus dan hanya perundang-undangan, dalam hal ini
menerima 1 tahapan pencairan kriteria tersebut sudah terpenuhi
karena lambatnya proses pencairan dengan baik oleh pemerintah
tahap awal dan tidak capainya kelurahan sendangan.
pelaporan tahap I yang sebagai syarat
pencairan tahap II. Oleh sebab itu Saran
ketepatan waktu dalam konsep 1. Untuk menghindari keterlambatan
efektivitas ini tidak berjalan dengan waktu pencarian tahap II pada tahun
baik. Namun dalam tahapan 2020, maka proses pelaporan tahap I
perencanaan sudah berjalan dengan sudah mulai dilakukan perlahan-
baik, dimana proses musyawarah lahan pada saat sementara
suah dilakukan pada bulan januari berlangsungnya proses pelaksanaan

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 10
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

program tahap I. selanjutnya Arief. B. 2006. Teori Pembangunan


pemerintah Kelurahan Sendangan Dunia Ketiga. Jakarta: PT
disarankan untuk sering Gramedia Pustaka Utama
berkomunikasi dengan pihak Bulletin APBN edisi 21 November
kecamatan dan juga dinas terkait 2018
dalam proses pencairan dan Gibson, Ivancevich, Donnelly. (1996).
pelaporan anggaran dana kelurahan. Organisasi, Perilaku, Struktur,
2. Dalam proses pemilihan program Proses. Bina. Rupa Aksara.
anggaran dana kelurahan, maka Jakarta.
pentingnya tingkat partisipasi Kurniawan, A. 2005.Transformasi
masyarakat dalam musyawarah. Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Peneliti menyarankan untuk Pembaharuan
mempertahankan kinerja yang Mahmudi, (2005). Manajemen Kinerja
selama ini dibangun selanjutnya Sektor Publik. Yogyakarta : UPP
tetap menjalin komunikasi dengan AMP. YKPN.
para perangkat kelurahan dan Makmur. 2010. Efektivitas Kebijakan
masyarakat kelurahan agar dapat Kelembagaan Pengawasan.
mengetahui aspirasi masyarakat yang Bandung: Refika Aditama.
nantinya akan dijadikan program Miles, M. B. and A. Huberman M.
kerja pada tahun-tahun berikutnya. 2005. Qualitative Data Analysis
3. Dalam perhitungan biaya pada tahun (terjemahan). Jakarta : UI Press
berikutnya, perlu dilihat berbagai Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan
alternative lain sebagai opsi bukan umum di Indonesia. Jakarta: PT.
hanya 1 alternatif saja, karena pada Bumi Akasara.
tahun 2020 akan ada 2 tahapan Moleong, Lexy J. 2010, Metodologi
pencairan oleh sebab itu perlu penelitian kualitatif, Remaja
adanya perhitungan secara Rosdakarya, Bandung.
professional oleh pemerintah dengan Ndraha, T. 2008. Pembangunan
berbagai opsi/pilihan program Masyarakat, Mempersiapkan
pembangunan. Masyarakat Tinggal Landas.
4. Agar setiap program yang Jakarta: PT. Bina Aksara.
dianggarkan tepat sasaran, Yogyakarta.
pemerintah kelurahan disarankan Nugroho, Rochim, 2004, Pembangunan
untuk tetap menjaring aspirasi Wilayah, Yogyakarta: Pustaka
melalui berbagai media baik media Jogja Mandiri
aplikasi internet maupun menjaring Nugroho, R. 2014. Public policy.
secara langsung dilapangan pada Jakarta: Alex Media Komputindo.
berbagai acara yang diselenggarakan. Siagian, S.P. 2002. Kiat Meningkatkan
Dan juga perlu mengkaji kembali Produktivitas Kerja. Jakarta :
kebutuhan mendasar lain yang Bineka Cipta
dibutuhkan masyarakat kelurahan. _______________2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia (Edisi.
DAFTAR PUSTAKA Pertama). Jakarta: Binapura
Afiffudin, 2010. Pengantar Administrasi Aksara
Pembangunan. Bandung: Alfabeta

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 11
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 2 No. 5 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Widjaja, HAW, 2002. Otonomi Daerah


Kuantitatif Kualitatif dan R&D. dan Daerah Otonom, Jakarta, PT
Bandung Raja Grafindo Persada.
Suryono, A. 2010. Teori dan Isu Undang-Undang No.25 Tahun 2004
Pembangunan. Malang: tentang Sistem Perencanaan
Universitas Malang Press. Pembangunan Nasional
Todaro, M. P. 2010. Pembangunan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17
Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta: Tahun 2018 tentang Kecamatan
Erlangga Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Widodo. (2002). Kamus Besar bahasa 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan
Indonesia Populer. Yogyakarta: Pembangunan Sarana dan
Absolut. Prasarana Kelurahan dan
Pemberdayaan Masyarakat di
Kelurahan

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 12

Anda mungkin juga menyukai