Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH ALOKASI DANA KELURAHAN TERHADAP

PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TUWUNG


KABUPATEN BARRU

PROPOSAL PENELITIAN

“Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Dalam Rangka Penelitian untuk Penyusunan Skripsi/Tugas Akhir
Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi”

AYU NURFITRA
1992042002

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal dengan Judul :

PENGARUH ALOKASI DANA KELURAHAN TERHADAP


PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TUWUNG
KABUPATEN BARRU
Yang disusun oleh saudari :
1. Nama : Ayu Nurfitra
2. NIM : 1992042002
3. Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Telah diperiksa dan dinyatakan disetujui untuk diajukan dalam Seminar
Proposal Penelitian Skripsi Strata Satu (S-1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

Makassar, Maret 2023


Pembimbing 1 Pembimbing 2

Sahade, S.Pd., M.Pd. Samirah Dunakhir, S.E., M.Buss., Ph.D.,


Ak., CA.
NIP 19705216200501 1 002 NIP 19750203199903 2 003

Mengetahui,
Ketua Program Studi

M. Ridwan Tikolla, S.Pd., M.SA.


NIP 19751027 200003 1

i
PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH ALOKASI DANA KELURAHAN TERHADAP


PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TUWUNG KABUPATEN BARRU

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mempercepat penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, maka pemerintah mengeluarkan undang-undang mengenai
pemerintahan daerah yang mengatur otonomi daerah sehingga daerah dapat
mengurus rumah tangganya masing-masing, namun tetap dalam koridor
perundang-undangan (Hizkia, 2018). Otonomi daerah dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan sebagai hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah ini mencerminkan
pelaksanaan demokrasi yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan daerah serta upaya pemerataan kesejahteraan
masyarakat yang berbasis pada pengembangan potensi daerah. Lebih lanjut,
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dibahas dalam bab khusus tentang Kelurahan, diterangkan bahwa dalam
pemerintahan Kabupaten/Kota dibentuk pemerintahan Kelurahan.
( Zahnuddin, 2015)
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan, menyebutkan bahwa definisi dari kelurahan adalah bagian
wilayah dari Kecamatan sebagai perangkat Kecamatan. Sementara itu,
keuangan kelurahan berasal dari APBD Kabupaten/Kota yang dialokasikan
sebagaimana perangkat daerah lainnya, bantuan pemerintah baik itu
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun bantuan dari pihak
ketiga, serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Tujuannya

1
untuk mengetahui Transparansi Pengelolaan Dana Kelurahan Dalam
Pembangunan.
2

Tujuan utama pembangunan adalah untuk menaikkan tingkat hidup


dan kesejahteraan rakyat. Dapat pula dikatakan pembangunan bertujuan untuk
menaikkan mutu hidup rakyat. Oleh karena itu, pembangunan fisik dan
pembangunan nonfisik perlu disinergikan agar tujuan utama pembangunan
dapat tercapai. Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan baik
secara fisik maupun non fisik gencargencarnya dilakukan. Pembangunan non
fisik seperti pembangunan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain
sebagainya memerlukan sarana dan prasarana. Prasarana dan sarana tadi
memerlukan lahan dan bahan yang diambil dari permukaan bumi. Oleh karena
itu, pembangunan tersebut tidak lepas dari ruang yang berada di permukaan
bumi. Pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain – lainnya itu mengembangkan
gerak, interaksi, difusi dan arus yang memerlukan ruang. Tanpa ruang
pengembangan tadi tidak dapat memenuhi kriteria sebagai pembangunan.
(Egah Nadiah,2018)

Dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan kelurahan agar


dapat terealisasi dengan baik, peran dari masyarakat terutama kesadaran dan
partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan pembangunan
tersebut. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat kelurahan akan
pentingnya usaha-usaha sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi sosial dan
ekonomi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
banyak tergantung pada kepemimpinan khususnya pada pemerintahan
kelurahan, yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pembangunan
dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam
pembangunan kelurahan ( Syela Melly, 2022)

Kelurahan Tuwung merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten


Barru dengan luas wilayah 13,319km dan jumlah penduduk sebanyak 3.546
penduduk. Pada data awal yang didapatkan mengenai Alokasi Dana pada
Kelurahan Tuwung, Dana Alokasi Umum sebanyak 200.000.000, yang
dimana dana tersebut digunakan untuk pembangunan posyandu, perbaikan
3

jalan dll. Dengan jumlah dana tersebut tentunya sangat berpengaruh untuk
pengalokasian dana pembangunan Kelurahan Tuwung Barru.

Penelitian ini dilakukan untuk memberi gambaran sejauh mana


pelaksanaan alokasi dana dalam rangka pembangunan yang baik, berdasarkan
uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul “Pengaruh
Alokasi Dana Kelurahan terhadap Pembangunan di Kelurahan Tuwung
Kabupaten Barru”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti
merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini sebagai berikut: “Pengaruh
Alokasi Dana Kelurahan terhadap Pembangunan di Kelurahan Tuwung
Kabupaten Barru”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh Alokasi Dana Kelurahan terhadap Pembangunan
di Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif baik
secara praktis maupun secara teoritis, diantaranya sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain:
a. Bagi Kelurahan
Sebagai dasar evaluasi untuk kelurahan tuwung barru agar pengalokasian
dana kelurahan dapat terancang dengan baik untuk pembangunan kelurahan
Tuwung Kabupaten Barru
b. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan, membuka cakrawala beripikir dan
menambah wawasan.
2. Manfaat Teoritis
4

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah keilmuan di bidang


pendidikan mengenai Pengaruh Alokasi Dana Kelurahan terhadap
Pembangunan di Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami apa yang dibahas dalam
penyusunan proposal ini, maka akan diuraikan secara sistematik sebagai
berikut:
I. PENDAHULUAN, yang terdiri dari A. Latar Belakang; B. Rumusan
Masalah; C. Tujuan Penelitan; D. Manfaat Penelitian; E. Sistematika
Penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL, yang
terdiri dari: A. Tinjauan Pustaka; B. Kerangka Konseptual; C.
Hipotesis.
III. METODE PENELITIAN, yang terdiri dari: A. Variabel dan Desain
Penelitian; B. Defnisi Operasional dan Pengukuran Variabel; C.
Populasi dan Sampel; D. Teknik Pengumpulan Data; E. Rancangan
Analisis Data; F. Jadwal Penelitian.

Daftar Pustaka
LAMPIRAN
5
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Alokasi Dana Kelurahan
a. Dana Kelurahan
Dana Kelurahan adalah dana yang diberikan kepada Kelurahan yang
berasal dari dana perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah
yang diterima oleh Kabupaten/Kota. Dana Kelurahan merupakan hak
Kelurahan sebagaimana Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki hak untuk
memperoleh anggaran DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana
Alokasi Khusus) dari Pemerintah Pusat. Secara umum, Alokasi Dana
Kelurahan ini memiliki tujuan untuk memperkuat kemampuan
Kelurahan, untuk memberi keleluasaan dalam mengelola persoalan
pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan Kelurahan,
untuk mendorong terciptanya demokrasi Kelurahan, serta untuk
meningkatkan pendapatan dan pemerataannya dalam rangka mencapai
kesejahteraan masyarakat Kelurahan, sebagaimana diatur dalam Pasal 2
ayat (2). Di antara manfaat Alokasi Dana Kelurahan bagi Kelurahan
sendiri adalah adanya pemerataan pembangunan bagi tiap Kelurahan;
Kelurahan dapat menghemat biaya pembangunan, adanya kepastian
anggaran, mengurangi dana swadaya, dapat menangani permasalahan
secara cepat, mendorong terciptanya demokrasi di Kelurahan,
mendorong terciptanya pengawasan langsung, serta kesejahteraan
kelompok perempuan, petani, dan lain sebagainya dapat tercapai.
Manfaat Alokasi Dana Kelurahan juga diperoleh oleh
Kabupaten/Kota. Manfaat tersebut yakni:
1. Kabupaten/Kota dapat menghemat tenaga untuk membiarkan
Kelurahan mengelola otonominya tanpa terus bergantung pada
Kabupaten/Kota.
2. Kabupaten/Kota bisa lebih berkonsentrasi meneruskan pembangunan
pelayanan publik untuk skala luas yang jauh lebih strategis dan lebih
bermanfaat untuk jangka panjang.

5
6

a. Tahap Pengelolaan Alokasi Dana Kelurahan


1. Perencanaan
Pemerintah kelurahan dalam menyusun perencanaan
pembangunan kelurahan harus sesuai dengan kewenangannya dan
mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten dan kota.
Rencana pembangunan kelurahan disusun untuk memberikan
keterkaitan dan kosistensi dalam perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya anggaran yang terdapat pada
kelurahantersebut telah ditentukan sebelumnya dan timbul pada
transaksi atas penerimaan dan pengeluaran kelurahan. Semua
penerimaan dan pengeluaran kelurahan dalam pelaksanaan
kewenangannya dilaksanakan dengan melalui rekening kas kelurahan.
Jika kelurahan yang belum terdapat pelayanan perbankan di
wilayahnya maka akan ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
dan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.
3. Penatausahaan
Penatausahaan merupakan kegiatan pencatatan yang dilakukan
oleh bendahara kelurahan. Bendahara kelurahan wajib
mempertanggungjawabkan dana melalui laporan
pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban disampaikan
setiap bulan kepada Lurah dan paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
4. Pelaporan
Lurah menyampaikan laporan pelaksana APBKel semester
pertama kepada Bupati/Walikota melalui camat, yang terdiri dari
laporan pelaksanaan APBKel dan laporan realisasi kegiatan. Lurah
menyusun laporan dengan cara menggabungkan seluruh laporan
paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun berjalan.
7

5. Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan yang ditetapkan dengan
Peraturan Kelurahan.Peraturan Kelurahan disertai dengan laporan
keuangan, laporan realisasi dan daftar program sektoral, program
daerah dan program lainnya.
Laporan pertanggungjawaban merupakan bagian dari laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan akhir tahun anggaran.
Selain laporan pertanggungjawaban kepada Bupati/Walikota,
pemerintah kelurahan berkewajiban menginformasikan kepada
masyarakat melalui media informasi. Adapun informasi kepada
masyarakat paling sedikit harus memuat laporan realisasi APBKel,
laporan realisasi kegiatan, laporan kegiatan yang belum selesai
dan/atau tidak terlaksanan, laporan sisa anggaran dan alamat
pengaduan.
b. Asas Pengelolaan Dana Kelurahan
1. Transparan
Menurut Mahmudi (2011: 17-18) Transparansi memiliki arti
Transparan merupakan keterbukaan organisasi dalam memberikan
informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik
kepada pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan. Transparansi
juga berarti adanya penjelasan manajemen organisasi sektor publik
tentang aktivitas, program, dan kebijakan yang sudah, sedang dan akan
dilakukan beserta sumber daya yang digunakan. Transparansi
pengelolaan keuangan publik merupakan prinsip Good Governance yang
harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik. Dengan dilakukannya
transparansi tersebut publik akan memperoleh informasi yang aktual dan
faktual, seh ingga mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk :
a) Membandingkan kinerja keuangan yang dicapai dengan yang
direncanakan (realisasi v.s anggaran).
8

b) Menilai ada tidaknya unsur korupsi dan manipulasi dalam


perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran.
c) Menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan
yang terkait.
d) Mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak, yaitu
antara manajemen organisasi sektor publik dengan masyarakat
dan dengan pihak lain yang terkait.

Berdasarkan dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik


kesimpulannya bahwa transparansi adalah suatu keterbukaan yang
dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mengakses
guna mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang keuangan
kelurahan.
2. Akuntabel
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu tuntunan
masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satu pilar tata kelola tersebut
adalah akuntabilitas. Menurut Sujarweni (2019:28) menyatakan
akuntabilitas atau pertanggungjawaban (accountability) Merupakan
suatu bentuk keharusan seseorang (pimpinan /pejabat/ pelaksana) untuk
menjamin bahwa tugas dan kewajiban yang diembannya sudah
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Akuntabilitas dapat dilihat
melalui laporan yang tertulis yang informatif dan transparan.
Organisasi sektor publik dituntut untuk tidak sekedar melakukan
akuntabilitas vertikal (vertical accountability), yaitu pelaporan kepada
atasan, akan tetapi juga melakukan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability) yaitu pelaporan kepada masyarakat. Berdasarkan dari
pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulannya bahwa
akuntabel adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian dalam pelaksanaan untuk pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Partisipatif
9

Menurut Sujarweni (2019:29) yang dimaksud dengan partisipatif


adalah prinsip dimana bahwa setiap warga kelurahan pada kelurahan
yang bersangkutan mempunyai hak untuk terlibat dalam setiap
pengambilan keputusan pada setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah desa dimana mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat dalam
rangka pengambilan keputusan tersebut dapat secara langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulannya bahwa partisipatif adalah keikutsertaan orang yang
bersangkutan yang mempunyai hak dalam pengambilan bagian setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa serta masyarakat untuk
mendapatkan keputusan.
c. Faktor Penghambat Alokasi Dana Kelurahan
Adapun Penghambat Kelurahan dalam melaksanakan pengelolaan Dana
Alokasi Umum Tambahan adalah sebagai berikut :
a) Penyaluran Dana Kelurahan terlambat
b) Kurangnya Respon Positif dari Masyarakat
c) Kurangnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
d) Kurangnya Anggaran yang diberikan untuk Pelaksanaan Pengelolaan
Dana Kelurahan Tambahan dan juga insentif bagi pegawai
e) Kurangnya Sosialisasi mengenai Dana Kelurahan kepada Aparatur
2. Tinjauan Tentang Pembangunan
a. Definisi Pembangunan
Dalam kamus bahasa Indonesia pembangunan berasal dari kata
“Bangun” yang artinya bangkit. Pembangunan sebagai upaya peningkatan
kapasitas untuk mempengaruhi masa depan mempunyai beberapa implikasi
diantaranya sebagai berikut:
a) Ia berarti memberikan perhatian terhadap “kapasitas” terhadap apa yang
ingin dilakukan untuk mengembangakan kemampuan dan tenaga guna
membuat perubahan.
10

b) Penumbuhan kekuasaan dan wewenang dalam pengertian bahwa jika


masyarakat mempunyai kekuasaan dan wewenang tertentu maka
mereka akan menerima manfaat pembangunan.

Menurut Listyaningsih (2014:18) pembangunan didefinisikan sebagai


rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara
terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu Negara menuju arah yang
lebih baik.
Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya. Namun secara umum
pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan. Untuk itu
pembangunan harus dipahami dalam konteks yang luas karna terdapat
kesepakatan yang mengatakan bahwa pembangunan harus mencakup
segala segi kehidupan dan penghidupan bangsa dan negara yang
bersangkutan meskipun dengan skala prioritas yang berbeda setiap daerah
atau negara
( Hizkia,2021)
Dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan kelurahan agar
dapat terealisasi dengan baik, peran dari masyarakat terutama kesadaran
dan partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan
pembangunan tersebut. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
kelurahan akan pentingnya usaha-usaha sebagai sarana untuk memperbaiki
kondisi sosial dan ekonomi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan banyak tergantung pada kepemimpinan khususnya
pada pemerintahan kelurahan, yang menjadi ujung tombak dalam
pelaksanaan pembangunan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat
untuk ikut serta dalam pembangunan kelurahan (Syela, 2022)
b. Tujuan Pembangunan
Tujuan utama dari pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat, untuk itu pemerintah harus mengetahui lebih jelas
mengenai masyarakat, apakah yang ingin oleh masyarakat dalam
hidupnya. Memang beragam usaha dari berbagai sektor sudah dilakukan
11

oleh pemerintah dalam pencapaian tujuan pembangunan. Namun, sering


kali terjadi bahwa usaha dan niat baik tersebut tidak mencapai seluruh
masyarakat.
c. Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan
Perencanaan merupakan keputusan untuk waktu yang akan datang
mengenai apa yang akan dilakukan? Bilamana akan dilakukan? Dan siapa
yang akan melakukan? Perencanaan pembangunan merupakan tugas
pokok dalam administrasi atau manajemen pembangunan. Perencanaan
diperlukan karena kebutuhan pembangunan lebih besar daripada sumber
daya yang tersedia, sehingga dalam proses pelaksanaan pembangunan
nasional bisa mencapai tujuan pembangunan secara efektif dan efisien
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Melalui
perencanaan ingin dirumuskan kegiatan pembangunan secara efektif dan
efisien yang dapat memberikan hasil optimal dalam memanfaatkan sumber
daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada. Pada dasarnya
perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen adalah proses
pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan, untuk mencapai suatu
tujuan yang dikehendaki. Perencanaan pembangunan pada umumnya harus
memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan beberapa unsur pokok,
yaitu: tujuan akhir yang ingin dicapai, sasaran-sasaran dan prioritas untuk
merealisasikan tujuan akhir, jangka waktu yang diperlukan dalam
mencapai sasaran-sasaran tersebut, masalah-masalah yang dihadapi, modal
atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya,
kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk merealisasikannya, orang/organisasi
atau badan pelaksanaannya. Menurut Nickels, McHugh (2010:8)
menyebutkan bahwa fungsi menejemen terdiri dari empat fungsi adalah
perencanaan (Planing), pengorganisasian (Organizing), pengarahan
(Directing), dan pengawasan (Controling). Fungsi perencanaan yaitu
perencanaan (planing) sering kali merupakan pokok dasar tercapainya
suatu tujuan. Dan dalam membuat suatu rencana ini, haruslah diberikan
kepada pihak yang lebih mengetahui konsep tujuan yang akan dicapai. Di
12

daerah pedesaan dan kelurahan dalam pembuatan dan pelaksanaan sebuah


program kerja dalam bidang pembangunan, maka dalam hal pembuatan
perencanaan pembangunan desa dan kelurahan akan diserahkan pada
sebuah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa yang memiliki
statement dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.
Pelaksanaan sebagai usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan
dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang
diperlukan, siapa yang akan melaksanakannya, dimana tempat
pelaksanaannya dan kapan waktu dimulainya.
3. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Egah Nadiah (2021), tentang
Pengaruh Alokasi Dana Desa terhadap Pembangunan Infrastruktur di Desa
Baku-Baku Kecamatan Malengke Barat, Variabelnya yaitu Pengaruh
Alokasi Dana Desa dan Pembangunan Infrastruktur. Penelitiaan ini
dilakukan di Desa Baku-Baku Kecamatan Malengke Barat, populasi
respondennya berjumlah 98 Responden. tekhnik pengambilan sampel yang
dipilih adalah purposive sampling dengan metode wawancara dan
pembagian kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
metode analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel Alokasi dana desa berpengaruh terhadap pembangunan
infrastruktur.
Penelitian yang dilakukan oleh Hizkia Kasenda (2021), tentang
Transparansi Pengelolaan Dana Kelurahan dalam Pembangunan di
Kelurahan Ranomea Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa
Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Transparansi Pengelolaan
Dana Kelurahan dalam Pembangunan. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan data berupa informasi
lisan dan tertulis dari seseorang. Hasil dari penelitian ini yaitu Keterbukaan
terhadap proses pengelolaan dana Kelurahan di Kelurahan Ranomea
menurut masyarakat belum sepenuhnya terbuka karena yang dilibatkan
13

dalam musrenbang tidak melibatkan setiap elemen masyarakat atau


perwakilan masyarakat sehingga informasi dan aspirasi tidak sepenuhnya
berjalan dengan baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Filda Gean (2021), tentang Pengaruh
Akuntabilitas Alokasi Dana Desa, Transparansi, Kebijakan Desa dan
Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Desa Dahanrejo Kabupaten
Gresik, Variabelnya yaitu Pengaruh Akuntabilitas Alokasi Dana Desa,
Transparansi, Kebijakan Desa, Partisipasi Masyarakat, dan Pembangunan,
Penelitiaan ini dilakukan di Desa Desa Dahanrejo Kabupaten Gresik,
populasi respondennya berjumlah 75 Responden. Tekhnik pengambilan
sampel yang dipilih adalah purposive sampling dengan metode wawancara
dan pembagian kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan
menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel Akuntabilitas Alokasi Dana Desa,
Transparansi, Kebijakan Desa, Partisipasi Masyarakat, berpengaruh terhadap
Pembangunan.
B. Kerangka Konseptual
Alokasi dana kelurahan terhadap program pembangunan merupakan
salah satu aspek paling penting terhadap kemajuan pembangunan nasional.
Sebab hal ini menjadi indikator untuk mengakomodir seluruh fasilisitas
masyarakat yang ada, baik kesejahteraan pembangunan fasilitas yang
memadai.
Alokasi dana kelurahan Tuwung Barru adalah salah satu pelaksanaan
bagi pemerintah pusat yang bersifat desentralisasi, hal ini dikarenakan setiap
daerah harus dapat mengurus dan menjalankan amanat dari Undang-
Undang, Tujuan dari alokasi dana pada pembangunan ialah untuk
meningkatkan kemajuan dari daerah (yuridiksi) yang meliputi aspek
kehidupan, dan meningkatkan pelanyanan masyarakat dalam membangun
dan menjaga infrastruktur pembangunan dari alokasi dana yang telah
ditetapkan. Oleh karenanya, pembangunan yang merata menjadi hal yang
14

perlu diperhatikan dan tidak dapat ditunda lagi dalam mengembangkan


kemajuan daerah untuk dirasakan bagi semua kalangan masyarakat.
Sejalan dengan Konsep tersebut, maka kerangka konseptual
mengenai Pengaruh Alokasi Dana Kelurahan terhadap Pembangunan di
Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru dapat digambarkan sebagai berikut :

Alokasi Dana Kelurahan Pembangunan


(X) (Y)
a. Ketepatan Sasaran a. Sarana Pembangunan
b. Ketepatan Waktu Kelurahan
c. Tercapainya Tujuan b. Kelembagaan dan
Partisipasi Masyarakat
Sipayung, (2022) c. Kesejahteraan Masyarakat

Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual Mulyanto, (2019)


C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada

suatu penelitian.” (Sugiyono, 2018:96). Berdasarkan teori-teori dan

penelitian yang relevan, maka hipotesis yang diajukan adalah “diduga

bahwa Alokasi Dana berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pembangunan Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru.


15
III.METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:60) dikemukakan bahwa “Variabel Penelitian


pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel penelitian adalah :
a. Pengaruh Alokasi Dana yang disimbolkan dalam (X)
b. Pembangunan Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru yang disimbolkan
dalam (Y)
2. Desain Penelitian
Desain penelitian (research design) adalah rencana untuk pengumpulan,
pengukuran, dan analisis data, berdasarkan pertanyaan penelitian dari studi.”
(Uma Sekaran, 2017:109).
Desain penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Objek dalam penelitian sekaligus menjadi populasi adalah Karyawan yang
bekerja di Kantor Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru. Teknik pengumpulan
data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Responden mengisi lembar
sesuai dengan hasil pengamatan mengenai pengalokasian dana terhadap
pembangunan Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru. Dokumentasi untuk
mencatat peristiwa yang sudah berlalu. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu analisis deskriptif persentase, uji instrumen, dan uji hipotesis. Berikut
adalah desain penelitian yang disajikan dalam bentuk skema pada gambar
berikut :

15
16

KANTOR KELURAHAN TUWUNG


KABUPATEN BARRU

Tekhnik Pengumpulan Data


 Kuisioner
 Dokumentasi

Alokasi Dana Kelurahan Pembangunan


(X) (Y)
a. Ketepatan Sasaran a. Sarana Pembangunan
b. Ketepatan Waktu Kelurahan
c. Tercapainya Tujuan b. Kelembagaan dan
Partisipasi Masyarakat
Sipayung, (2022) c. Kesejahteraan Masyarakat

Mulyanto, (2019)

Tekhnik Analisis Data


 Analisis Statistik Deskriptif
 Uji Instrumen
 Uji Hipotesis

Hasil dan Kesimpulan


17

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional
Untuk menunjukkan gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel yang
akan diteliti maka secara operasional definisi dan pengukuran variabel
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Alokasi Dana
Dana Kelurahan merupakan hak Kelurahan sebagaimana Pemerintah
Kabupaten/Kota memiliki hak untuk memperoleh anggaran DAU (Dana
Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) dari Pemerintah Pusat.
Secara umum, Alokasi Dana Kelurahan ini memiliki tujuan untuk memperkuat
kemampuan Kelurahan, untuk memberi keleluasaan dalam mengelola
persoalan pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan Kelurahan,
untuk mendorong terciptanya demokrasi Kelurahan, serta untuk meningkatkan
pendapatan dan pemerataannya dalam rangka mencapai kesejahteraan
masyarakat Kelurahan
b. Pembangunan Kelurahan
Pembangunan didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan
pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh
suatu Negara menuju arah yang lebih baik.
2. Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini untuk mengukur variabel yang digunakan adalah skala
likert. Setiap karyawan akan diberikan beberapa pernyataan kemudian
menjawab sesuai dengan pilihan yang dianggapnya sesuai. Setiap pernyataan
memiliki bobot yang berbeda. Adapun instrumen pengukuran variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Alokasi Dana
Alokasi Dana Kelurahan diukur dengan menggunakan alat ukur skala
likert dengan lembar kuesioner yang dibagikan secara langsung, yakni
pernyataan yang berhubungan dengan indikator variabel. “skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.” (Sugiyono, 2018:134). Instrumen
18

indikator untuk mengukur Alokasi Dana Kelurahan dapat dilihat pada tabel 2
sebagai berikut :
Tabel 1. Instrumen Indikator Alokasi Dana Kelurahan
Variabel Indikator No. Item
Alokasi Dana Ketetapan Sasaran 1,2
Kelurahan (X) Ketetapan Waktu 3
Tercapainya Tujuan 4,5,6
Sumber : Sipayung, (2022)
Adapun skor alternatif item pertanyaan yang diberikan oleh tiap item
sebagai berikut :
Tabel 2. Item alternatif pernyataan Alokasi Dana Kelurahan
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2018:135)
b. Pembangunan Kelurahan
Pembangunan Kelurahan diukur dengan menggunakan alat ukur skala
likert dengan lembar kuesioner yang dibagikan secara langsung, yakni
pernyataan yang berhubungan dengan indikator variabel. “skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.” (Sugiyono, 2018:134). Instrumen
indikator untuk mengukur Pembangunan Kelurahan dapat dilihat pada tabel 4
sebagai berikut :
Tabel 3. Instrumen Indikator Pembangunan Kelurahan
Variabel Indikator No. Item
19

Pembangunan Sarana Pembangunan Kelurahan 1,2


Kelurahan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat 3,4,5
(Y) Kesejahteraan Masyarakat 6
Sumber : Mulyanto, (2019)
Adapun skor alternatif item pertanyaan yang diberikan oleh tiap item
sebagai berikut :
Tabel 4. Item alternatif pernyataan Alokasi Dana Kelurahan
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2018:135)
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalis asli yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”(Sugiyono,2018:117).
Populasi dalam penelitian ini yaitu keseluruhan Karyawan Kelurahan Tuwung
Kabupaten Barru sebanyak 24 Karyawan.
2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.” (Sugiyono, 2018:118). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian adalah sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” (Sugiyono,
2018:124). Dengan demikian, yang menjadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 24 Karyawan Kelurahan Tuwung Kabupaten Barru
20

Tabel 5. Sampel Penelitian


Nama Jabatan Sampel
ZULFACHMY, S.STP LURAH
IDA, S.Sos SEKERTARIS
NURUL DEWI
KASI PMD
SUSILANINGRUM, S.E
ANDI MUHAMMAD
KASI TAPEM
ILHAM, S.A.P
ARWIN MUNANDAR B,
KASI TRANTIB
S.Kep
Hj. MISS RHANI PENG. PEMERINTAH
ANALIS TATA
NURBAYA, S.Sos
PEMERINTAHAN
MIRNAWATI PRANATA BARANG JASA
RIJAL SAMADE PENG.KEAMANAN
KETERTIBAN
WISNAWATI BENDAHARA
ANDI MARWAN PENG. KEPEGAWAIAN
ELITA KARLINAH, A.Ma,
HONORER 25
Pust
Karyawan
Hj. ATIA SAING, A.Md HONORER
ARSINA, S.Sos HONORER
RAMLAWATI, S.Pd HONORER
INDRAYANI AHMAD,
HONORER
S.Sos
ARIANTO, S.Sos HONORER
KASMAWATI
HONORER
SYAMSUDDIN, S.Sos
YUSRI HONORER
DARWIS, S.Sos HONORER
ASRAH, S.A.P HONORER
HERLINA, S.Pd HONORER
SHINDY FATIKA SARI,
HONORER
S.K.M
MUHAMMAD AINUL
HONORER
YAQIN
SINTA HONORER

D. Tekhnik Pengumpulan Data


21

1. Kuisioner
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.” (Sugiyono, 2018:199). Kuesioner dalam penelitian ini
bertujuan untuk memberikan informasi kepada peneliti mengenai Pengaruh
Alokasi Dana Kelurahan terhadap Pembangunan di Kelurahan Tuwung
Kabupaten Barru.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh
data tertulis mengenai gambaran umum Kantor Kelurahan Tuwung Kabupaten
Barru dan data-data tertulis lainnya berkaitan dengan penelitian.
E. Rancangan Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskripstif
“Statistik dekriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan.”(Sugiyono,
2018:207). Analisis ini digunakan untuk mengetahui secara tepat tingkat skor
jawaban dan mendeskripsikan hasil data yang telah dikumpulkan, yaitu
mengenai alokasi dana terhadap pembangunan kelurahan. Untuk menetapkan
peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat perbaikan skor aktual
dengan skor ideal dengan rumus yang dicantumkan dalam Rukajat (2018:10)
sebagai berikut :
Skor Aktual
% Skor Aktual= × 100 %
Skor Ideal
Keterangan :
- Skor aktual adalah skor jawaban yang diperoleh dari seluruh responden
atas observasi yang telah dilakukan.
- Skor ideal adalah skor maksimum atau skor tertinggi yang mungkin
diperoleh jika semua responden memilih jawaban skor tertinggi.
Adapun kriteria interprestasi skor yang dicantumkan dalam Rukajat
(2018:10) sebagai berikut :
22

Tabel 6. Kriteria Tanggapan Responden


No Jumlah Skor (%) Kriteria
1 0% – 20% Sangat Buruk
2 21% - 40% Buruk
3 41% - 60% Cukup
4 61% - 80% Baik
5 81%- 100% Sangat Baik
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Valid atau tidaknya setiap butir dalam instrumen dapat dilakukan dengan
mengkolerasikan antara skor butir dengan skor total. “Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”
(Sugiyono, 2018:173). Mengukur validitas instrumen dilakukan dengan
membandingkan antara nilai rhitung dengan rtabel dengan taraf signifikan 5
persen. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan valid, sedangkan
apabila rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Uji ini dilakukan
dengan bantuan SPSS 23 for windows.
b. Uji Reliabilitas
“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.”
(Sugiyono, 2018:173). Rumus yang digunakan adalah Spearman Brown (split
half) sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018:185) sebagai
berikut:
2 rb
r i=
1+r b

Keterangan :
23

ri =Reliabilitas internal seluruh instrument


rb =Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Pengujian reliabilitas menggunakan metode cronbach alpha maka r hitung
diwakili nilai alpha jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka kuesioner yang
diuji terbukti realibel.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
diantara dua variabel yakni Alokasi Dana (X) dan Pembangunan Kelurahan
(Y). Menurut Sugiyono (2018:262) rumus regresi linear sederhana sebagai
berikut :
Y^ =a+bX
Keterangan :
Y = Nilai variabel dependen (Alokasi Dana)
X = Nilai variabel independen (Pembangunan Kelurahan)
a = Konstanta atau bila harga X=0
b = Koefisien regresi
b. Analisis Korelasi Product Moment
Analisis korelasi product moment digunakan untuk mencari arah dan
kekuatan hubungan antara variabel yakni Alokasi Dana (X) dan Pembangunan
Kelurahan (Y). Adapun rumus korelasi product moment menurut Sugiyono
(2018:225) adalah sebagai berikut :
r xy¿ nΣ x y −( Σ x )(Σ y )¿
i i i i

√ ¿¿ ¿
Keterangan :
rxy =koefisien korelasi
x =nilai variabel X (Alokasi Dana)
y =nilai variabel Y (Pembangunan Kelurahan)
n =jumlah sampel
24

Tabel interprestasi koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hasil


analisis korelasi product moment. Tabel interprestasi koefisien korelasi dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Interpretasi Koefisien Relasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,211-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-0,1000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2018:257)
c. Uji t
Uji-t digunakan untuk mengetahui signifikansi/keberartian koefisien
regresi sekaligus hipotesis yang dilakukan.Uji ini dilakukan dengan bantuan
SPSS 23 for windows. Menurut Sugiyono (2018:257) rumus uji-t sebagai
berikut:
r √n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan :
T =Uji perbandingan ( nilai t yang dihitung)
N =Jumlah sampel
r =Nilai koefisien korelasi
r2=Koefisien determinasi
Koefisien pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2018:257) adalah
sebagai berikut :
1) Jika nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 0,05 atau a 5% maka
hipotesis diterima.
2) Jika nilai thitung < ttabel pada taraf signifikansi 0,05 atau a 5% maka
hipotesis ditolak.
25

d. Koefisien Determinasi (r2)


“Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang
berarti dari variabel independen terhadap variabel dependen.” (Sugiyono, 2017:216).
Menurut Siregar (2017:252) rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah
sebagai berikut :
KD = (𝑟2) × 100%
Keterangan :
KD =Koefisien determinasi
r2 =r kuadrat (nilai korelasi)
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Tuwung
Kabupaten Barru dengan jadwal sebagai berikut :
2023
NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN

Pengajuan Judul

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Pengumpulan
Data dan
Analisis Data
Penyusunan Laporan

Seminar Hasil Penelitian

Ujian Akhir
26
DAFTAR PUSTAKA

Egah, N. (2021). PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA BAKU-BAKU
KECAMATAN MALANGKE BARAT (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALOPO).
Filda, G. R. (2020). Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa,
Transparansi, Kebijakan Desa Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap
Pembangunan Desa (Studi Kasus Pada Desa Dahanrejo Kecamatan
Kebomas Kabupaten Gresik) (Doctoral dissertation, STIESIA
SURABAYA).
Hizkia, K., Sambiran, S., & Sumampow, I. (2021). Transparansi Pengelolaan
Dana Kelurahan Dalam Pembangunan Di Kelurahan Ranomea Kecamatan
Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan. GOVERNANCE, 1(2).
Listyaningsih. 2014. Administrasi Pembangunan, Pendekatan Konsep dan
Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Mahmudi. (2011). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press.
Mulyanto, M. (2019). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum,
dan Sisa Lebih Anggaran terhadap Belanja Langsung (Studi pada
Kabupaten/Kota Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2012-2016). Prosiding
Seminar Bisnis Magister Manajemen (SAMBIS) 2019.
Nickels, McHugh dan McHugh. 2010. Pengantar Bisnis. Edisi 8 Buku 1. Jakarta.
Penerbit: Salemba Empat.
Sipayung, T. D. Laia, V. R., Simanjuntak, A.,(2022). PENGARUH
KOMPETENSI APARATUR, PARTISIPASI MASYARAKAT,
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMITMEN
ORGANISASI PEMERINTAH DESA TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Empiris di Desa Simandraolo dan
Desa Hilinamazihono Kabupaten Nias Selatan). JURNAL
MANAJEMEN, 8(2), 1-16.
Sujarweni, V. Wiratna. (2019) Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.

26
27

Syella, M. A., Kawung, G. M., & Rorong, I. P. F. (2022). A IMPLEMENTASI


PENGGUNAAN DANA KELURAHAN TERHADAP PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
KECAMATAN MADIDIR KOTA BITUNG. JURNAL PEMBANGUNAN
EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH, 23(4), 449-467.
Zahnuddin, P. N. D., Pabalik, D., & Bintari, W. C. (2017). Implementasi Alokasi
Dana Kelurahan Dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malawele
Kabupaten Sorong. Gradual, 6(2), 42-53.
28
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH ALOKASI DANA KELURAHAN TERHADAP
PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TUWUNG KABUPATEN BARRU

Nomor Responden (diisi oleh peneliti) :

A. Data Responden

Petunjuk :
1. Berikan tanda ceklis ( √ ) untuk jawaban yang responden pilih.
2. Kuesioner ini menjamin kerahasiaan Data Responden sebagai
Dokumen Rahasia Peneliti.

Nama Responden :
Jenis Kelamin : - (….) Laki
- (….) Perempuan
Umur : (….) Tahun
Pendidikan Terakhir : - (….) SMA/Sederajat
- (….) Perguruan Tinggi

B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis ( √ ) di dalam kolom jawaban yang tersedia
sesuai dengan pendapat anda
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral/Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

28
29

C. Daftar Pertanyaan
1. Alokasi Dana Kelurahan
No. Pertanyaan STS TS N S SS
Ketetapan Sasaran
1 Pengelolaan dana kelurahan di sajikan secara terbuka,
cepat dan tepat kepada seluruh masyarakat
2 Perencanaan dan pembangunan disusun berdasarkan
hasil kesepakatan dalam musyawarah
Ketetapan Waktu
3 Aparatur kelurahan menyusun anggaran dengan
memperhatikan kebutuhan desa tepat waktu
Tercapainya Tujuan
4 Aparatur kelurahan mampu menyusun Anggaran
Kelurahan yang menjadi acuan penyaluran dana
5 Penggunaan dana telah menambah jumlah sarana dan
prasarana secara nyata.
6 Masyarakat terlibat dalam penyusunan rencana kerja
dalam pembangunan kelurahan

2. Pembangunan Kelurahan

No. Pertanyaan STS TS N S SS


Sarana Pembangunan
1 Perencanaan Pembangunan harus berdasarkan kondisi
lingkungan
2 Pembangunan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak
Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat
3 Pembangunan yang dilaksanakan cukup efektif
4 Musyawarah dengan warga sangat penting dalam
pembangunan kelurahan
5 Masyarakat mengetahui semua perencanaan
pembangunan
Kesejahteraan Masyarakat
6 Pembangunan dapat menunjang kehidupan masyarakat
kelurahan tuwung barru

Anda mungkin juga menyukai