Anda di halaman 1dari 27

OBSERVASI LAPANGAN MANAJEMEN STRATEGI

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


KABUPATEN KUBU RAYA

Dosen Pengampu: Yulianto, S.E., M.M


Disusun Oleh:
1. Atika Septiana Putri (1922045)
2. Asteria Regista (1922017)
3. Desi Aprilia (1922005)
4. Eka Seri Wahyuni (1922029)
5. Fazri Gusti Alfian (1922042)
6. Henisa Emeri Elsy Leg (1922015)
7. Margareta Messi (1922019)
8. Riska Febriana (1922021)
9. Roy Martin (1922020)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PONTIANAK


JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Di mata masyarakat kinerja pemerintah selalu menjadi suatu perhatian besar dan
masyarakat pun sering melakukan penilaian atas hasil capaian pelaksanaan suatu
program kerja yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu tujuan dari penilaian tersebut
adalah untuk memaksimalkan peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik.
Penilaian kinerja pemerintah tidak dapat dilakukan berdasarkan besar/kecilnya
laba/keuntungan yang diperoleh, karena pemerintah bukan entitas bisnis yang menilai
kinerja berdasarkan laba. Untuk mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan
melihat laporan keuangan yang buat setiap akhir periode, sedangkan untuk mengukur
kinerja non keuangan dapat dilakukan dengan menilai sejauh mana pemerintah dapat
mencapai apa yang telah ditargetkan dan sejauh mana masyarakat merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah.
Salah satu faktor penentunya adalah strategi di masing - masing fungsi dari
manajemen yang ada di dalam dinas dimana strategi dalam bidang manajemen tersebut
adalah sebuah upaya Kepala Dinas untuk mempertahankan aksis tensinya di dalam
persaingan. Dengan kata lain, manajemen strategi adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada Kepala Bidang yang ada di
dinas dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan dinas dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan pelayanan yang selalu berubah.
Di dalam sebuah manajemen strategi terdapat juga berbagai macam hal yang harus
ditanggapi terkait perubahan persaingan. Hal-hal tersebut seperti cara meliat kondisi
lingkungan makro dan mikro ekonomi, menganalisa kemampuan internal dan external
serta ketepatan strategi yang digunakan.
Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah yang menjadi kewenangan
daerah, dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pembangunan selama ini dilakukan dengan menempatkan masyarakat sebagai
obyek pembangunan yang menerima semua program dari pemerintah. Paradigma lama
(pembangunan) yang lebih berorientasi pada negara dan modal berubah menjadi
paradigma baru (pemberdayaan) lebih terfokus pada masyarakat dan institusi lokal yang
dibangun secara partisipatif. Modal dalam paradigma pembangunan lama harus dipupuk
terus meski harus ditopang dengan pengelolaan politik secara otoritarian dan
sentralistik, sebaliknya pemberdayaan adalah pembangunan yang dibuat secara
demokratis, desentralistik dan partisipatoris. Masyarakat menempati posisi utama yang
memulai, mengelola dan menikmati pembangunan. Negara adalah fasilitator dan
membuka ruang yang kondusif bagi tumbuhnya prakarsa, partisipasi dan institusi lokal.
Pada pembahasan kali ini terkait manajemen strategi yang dilihat dari berbagai
macam sudut dalam sebuah Dinas. Dari pendekatan ini didapati kesamaan pada Dinas
yang dijadikan tempat penelitian pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya. Selanjutnya akan dibahas pada bab selanjutnya terkait hal–hal
yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang ada dan yang sesuai dengan apa yang
terjadi dan berdasarkan keterangan dari Dinas.
B. Tujuan
Dari hal - hal yang mendasari pembahasan di latar belakang tadi dapat disimpulkan
tujuannya adalah untuk melihat kesesuaian teori pada bahasan perkulihan dengan
kenyataan atau kejadian sebenarnya pada perusahaan secara rinci melalui Analisa
pribadi dan hasil wawancara penulis kepada pihak dinas terkait dengan pokok-pokok
bahasan berikut ini:
1. Untuk mengetahui profil Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya
2. Untuk mengetahui lingkungan external makro mikro
3. Untuk mengetahui lingkungan internal Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Kubu Raya
4. Untuk mengetahui misi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya
5. Untuk mengetahui visi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya
6. Untuk mengetahui tujuan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya
C. Manfaat
Dengan adanya tujuan diatas maka manfaat yang dapat diambil adalah pemahaman
terhadap teori dan praktik aktivitas dinas berdasarkan analisa pribadi dan hasil
wawancara secara jelas mengenai pokok- pokok bahasan berikut:
1. Profil perusahaan
2. Lingkungan external makro mikro
3. Lingkungan internal perusahaan.
4. Visi dan Misi
5. Analisa tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profil Perusahaan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya (DPMD KKR)
telah banyak mengalami perubahan secara nomenklatur dari awal berdiri hingga
sekarang. Pada tahun 2010 Dinas ini disebut Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD), kemudian pada tahun 2015 dinas ini berganti nama
menjadi Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD). Pada tahun
2019 Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan desa mengalami perubahan yang
diputuskan dalam Peraturan Bupati Kabupaten Kubu Raya Nomor 94 Tahun 2019 dan
berganti nama menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu
Raya sampai sekarang.
1.1 Arti Logo

Makna dan arti dari simbol dan warna diatas sebagai berikut:
1) Lambang berbentuk perisai dengan garis lengkung dan garis lurus menyatu
berwarna hitam dan biru, mengandung arti bahwa wilayah Kabupaten Kubu Raya
merupakan daerah daratan oleh sungai dan laut, serta mempunyai potensi sebagai
daerah lalu lintas perdagangan dan pariwisata.
2) Pada sisi kanan benteng terdapat butiran padi yang berjumlah 7 lembar daun
kelapa yang berpangkal pada angka 2007 dibawahnya terdapat tulisan Kubu Raya,
yang mengandung arti bahwa berdirinya Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 17
Juli 2007.
3) Butiran pada dan lembar daun kelapa menunjukkan bahwa Kabupaten Kubu Raya
merupakan daerah dengan potensi hasil pertanian dan perkebunan yang subur.
4) Ditengah lambang terdapat benteng (kubu pertahanan) yang terdiri dari 9 bagian
yaitu 1 ditengah, 4 disisi kanan dan 4 disisi kiri, yang mengandung arti bahwa
Kabupaten Kubu Raya pada saat pembentukan teridiri dari 9 Kecamatan, dengan
pusat Pemerintahan berada di Kecamatan Sungai Raya.
5) Pada sisi bawah benteng terbantang perahu yang surat muatan dengan riak ombak
didepannya dan layer mengembang serta tiang perahu yang kokoh, mengandung
arti transportasi air sebagai media lalu lintas perdagangan hasil usaha keras
masyarakat yaitu hasil laut, pertanian, perkebunan, industri dan tambang, menuju
kehidupan yang bermartabat dan sejahtera.
6) Pada sisi atas benteng terdapat bintang segi lima dan enam sinar yang memancar
mengandung arti Pancasila sebagai dasar dalam mewujudkan enam harapan
masyarakat yang tertib, aman, mudah pelayanan, adil dan aman, mudah
pelayanan, adil dan merata, Makmur, indah, lestari, beriman dan bertaqwa dalam
ridho Tuhan Yang Maha Esa.
7) Pada sisi paling bawah terdapat pita bertuliskan Kubu Raya, mengandung arti
budaya masyarakat Kubu Raya heterogen selalu bersatu, harmonis sebagai
pencerminan rasa persatuan dan kesatuan.
Arti warna dan komposisi warna:
1) Warna dasar biru laut, melambangkan keyakinan.
2) Warna hitam, melambangkan perjuangan dan kerja keras dalam menggali dan
mengelola potensi daerah menuju masyarakat adil dan Makmur.
3) Warna merah dan putih, melambangkan keberanian dan kesucian.
4) Warna hijau, melambangkan kesuburan.
5) Warna kuning emas, melambangkan keagungan, berawal dari sejarah perjuangan
mengusir penjajah oleh pejuang – pejuang Kubu Raya.
1.2 Visi
1) Bahagia
Terwujudnya Kabupaten Kubu Raya yang Bahagia, Bermartabat, Terdepan,
Berkualitas dan Religius Optimis harapan masa depan masyarakat akan ada
peningkatan derajat Kesehatan, Pendidikan, ketersediaan lapangan pekerjaan yang
memadai, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, rumah dan aset yang
layak, lingkungan yang berkualitas serta keamanan yang kondusif.
2) Bermartabat
Harga diri masyarakat Kubu Raya yang ditandai dengan peningkatan
kesejahteraan, peningkatan kehidupan sosial kebudayaan dengan berlandaskan
pada kearifan lokal, kemandirian sumber daya manusia, serta jaminan keadilan
akan hak dan kewajiban, politik dan pembangunan.
3) Terdepan
Kabupaten Kubu Raya yang menjadi terdepan di Kalimantan Barat dalam hak tata
kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta peningkatan inovasi,
kreativitas dan kualitas masyarakat.
4) Berkualitas
Kabupaten Kubu Raya untuk terus maningkatkan prestaasi baik di Pemerintah,
swasta maupun masyarakat dengan wujud lahirnya SDM yang unggul dan
kompetitif.
5) Religius
Mengembangkan karakter sumber daya manusia dengan senantiasa menerapkan
nilai-nilai dalam kehidupan di masyarakat.
1.3 Misi
1) Meningkatkan kulltur dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2) Meningkatan pelayanan publik di sektor mendasar dan perbaikan kualitas hidup
masyarakat.
3) Meningkatkan penguatan otonomi desa untuk pembangunan yang lebih
berkeadilan dan berdasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal.
4) Meningkatkan penguatan aktivitas dan kelembagaan bernuansa religius di seluruh
lapisan masyarakat.
5) Meningkatkan penguatan peran perempuan untuk peningkatkan kualitas dan
kemandirian.
2. Lingkungan Eksternal
Kotler dan Armstrong (2010,90) pada bukunya Principles of Marketing membagi
lingkungan pemasaran menjadi dua yaitu lingkungan makro dan lingkungan
mikro. Secara makro bisa di kategorikan menjadi demografi, ekonomi, alam, teknologi,
politik, serta budaya. Sedangkan secara mikro yang harus diperhatikan dalam
membangun manajemen strategi adalah, perusahaan itu sendiri, pemasok, marketing
intermediaries, pesaing, publik, dan konsumen. dengan dasar teori diatas maka dapat
dijabarkan penjelasan dan hasil pengamatan bila di sandingkan dengan teori yang ada
sebagai berikut:
2.1 Unsur Lingkungan Makro
Dari unsur-unsur lingkungan makro perusahaan, jadi unsur makro perusahaan itu
ada 6 (enam), antara lain: lingkungan kependudukan (demografi), lingkungan ekonomi,
lingkungan fisik, lingkungan teknologi, lingkungan politik, dan lingkungan sosial
budaya. yang dirasa paling mendekati keterangan dari pemilik yaitu pada lingkungan
kependudukan (demografi), lingkungan fisik, lingkungan teknologi dan lingkungan
sosial budaya.
a. Demografi
Badan kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Kubu Raya menyatakan masih kekurangan tenaga pegawai negri sipil
(PNS) hal tersebut di sebabkan banyak nya jumlah pensiunan PNS di lingkungan
pemerinah Kabupaten Kubu Raya. Dari data tahun 2021 yang kami ambil
menyatakan bahwa seluruh jumlah PNS di Kabupaten Kubu Raya sebanyak
5443 pegawai, dan jumlah data pegawai yang akan pensiun berkisaran 200
orang.
Penurunan jumlah PNS tersebut disebabkan oleh jumlah PNS yang pensiun
setiap tahunnya lebih banyak dibandingkan dengan penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) yang diselenggarakan dalam tahun tersebut. Hal ini seiring
dengan kebijakan yang diadopsi oleh Pemerintah Indonesia, sebagaimana yang
telah diterapkan di beberapa negara maju, yaitu komposisi antara civil servant
atau pembuat kebijakan (PNS) yang lebih sedikit, sementara jumlah government
worker/public services (PPPK) lebih banyak. Langkah ini diambil untuk
memodernisasi birokrasi secara cepat. Di samping itu, sampai dengan tahun
2023, pemerintah akan menata kembali kebutuhan jenis pekerjaan ASN di
berbagai lini di semua instansi, sehubungan dengan transformasi digital yang
sedang berlangsung menuju implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) sepenuhnya.
Adanya beberapa dampak dari demografi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kubu Raya seperti:
 Bauran Usia
- Dampak Negatif
Pensiun pegawai terjadi pada usia minimal 58 tahun dan maksimal
65 tahun, jadi setiap ada pegawai yang pensiun kinerja dinas tidak akan
maksimal, karena kekurangn pegawai yang kompeten.
- Dampak Positif
Adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat umum dan juga ada
peluang bagi pegawai yang ingin munjang karir yang tinggi.
 Kelompok Pendidikan
1. Untuk Pendidikan lulusan SMA masih menempati posisi pegawai
Honorer.
- Dampak Negatif
Sewaktu waktu bisa di berhentikan atau tidak diperpanjang
kontrak honor dari dinas.
- Dampak Positif
Dapat pengalaman kerja yang baik sebelum meraih kesuksesan
dalam meraih jenjang karir yang lebih tinggi.

2. Untuk yang masih dalam proses menempuh Pendidikan S1


- Dampak Negatif
Masih juga menempati posisi honorer sesuai dengan keputusan
kontrak kerja. Sewaktu waktu bisa di berhentikan atau tidak
diperpanjang kontrak honor dari dinas.
- Dampak Positif
Masih juga menempati posisi honorer sesuai dengan keputusan
kontrak kerja. Namun jika sudah resmi mendapat gelar S1 akan
mendapatkan posisi sebagai pegawai resmi / pegawai tetap.
3. Sedangkan untuk yang Pendidikan S2 & S3
- Dampak Negatif
Dapat dipindahkan ke daerah atau bidang yang lain atau di
mutasi.
- Dampak Positif
Akan dipromosikan untuk memengang tanggung jawab atau
jabatan yang lebih tinggi serta memiliki pengalaman bekerja yang
tinggi dapat menunjang jenjang karir yang lebih baik.
4. Perbedaan gaya dan sikap masyarakat desa dengan masyarakat kota
Masyarakat yang tinggal di kota – kota besar umumnya mempunyai
gaya hidup yang glamour atau sering di sebut dengan pola serba
mewah,
Orang – orang kota cenderung memikirkan diri sendiri tanpa
memikirkan orang lain. Fasilitas umum lebih banyak memadai di kota,
Adat – istiadat kurang dijunjung tinggi oleh masyarakat perkotaan, Pola
pikir masyarakat perkotaan umumnya rasional ( tidak begitu percaya
dengan takhayul ), Lapangan pekerjaan juga lebih banyak tersedia
untuk orang – orang yang tinggal di kota.
Masyarakat pedesaan merupakan sekelompok orang yang tinggal di
desa, masyarakat pedesaan memiliki ciri – ciri sebagai berikut : Gaya
hidup masyarakat pedesaan sangat sederhana, Orang – orang pedesaan
umumnya solid, rukun, kompak dan kekeluargaan sangat di
nomersatukan, Adat – istiadat masih di junjung tinggi dalam
kehidupan, Sebagian besar orang – orang di desa hidup bergantung dari
hasil bumi, Masyarakat pedesaan biasanya memiliki sifat yang ramah,
sopan dan peduli terhadap lingkungan, Lapangan pekerjaan di desa
sangat minim dan jarangnya di buka lapangan pekerjaan baru
- Dampak Negatif
 Masyarakat Kota
Orang – orang kota cenderung memikirkan diri sendiri tanpa
memikirkan orang lain.
 Masyarakat Desa
Lapangan pekerjaan di desa sangat minim dan jarangnya di
buka lapangan pekerjaan baru.
- Dampak Positif
 Masyarakat Desa
Orang – orang pedesaan umumnya solid, rukun, kompak dan
kekeluargaan sangat di nomersatukan, Masyarakat pedesaan
biasanya memiliki sifat yang ramah, sopan dan peduli
terhadap lingkungan.
 Masyarakat Kota
Untuk masyarakat kota Lapangan pekerjaan lebih banyak
tersedia untuk orang – orang yang tinggal di kota.
b. Lingkungan Ekonomi
Selain lingkungan kependudukan ( demografis), pembanguanan juga
merupakan lingkungan ekonomi, karena kesejahtraan masyarakat berkaitan
dengan pendapatan masyarakat. denga adanya pembangunan, lapangan kerja,
pendididkan, dan mengelola kearifan local, dapat membantu masyarajat dalam
bidang ekonomi sehingga dapat menciptakan masyarakat sejahtera, oleh karna
itu peran pemerintah daerah sangat penting dalam meningkatkan pelayanan
public di sektor mendasar, tata kelolah pemerintah, dan meningkatkan
penguatan otonomi desa untuk pembagunan yang lebih berkeadilan dan
berdasarkan pada nilai-nilai kreatif local untuk kualitas hidup masyarakat.
Selain itu dengan adanaya Pendidikan di suatu daerah maka akan menciptakan
generasi yang cerdas, dan dapat membantu mengembagkan daerahnya, agar
terciptanya masyarakat sejahtra dan berpendidikan.
Di suat daerah pasti memiliki kekayaa alam yang melimpah, yang dapat
digunakan oleh masyarakat untuk menghasilkan sesuatu, maka dari itu peran
pemerintah di sini adalah memberi arahan atau pelatihan kepada masyarakat
daerah itu sendiri untuk memenfaatkan kekayaan alam dan dikelola untuk
digunakan sebagai pendpatan masyarakat.
- Dampak Positif
Di daerah pedesaan pasti memiliki kekayaan alam yang
melimpah, dari kekayaan alam tersebut dapat di kelolah menjadi
sesuatu yang hasilnya dapat digunakan sebagai sumber
pendapatan masyarakat.
- Dampak Negatif
Jaman sekarang ini banyak sekali pemuda pemudi desa yang
kurang perduli dengan lingkungan tempat tinggalnya sendiri,
sehingga yang menegelola kekayaan alam yang ada di desa
hanyalah oleh para orang dewasa atau orang tua.

c. Lingkungan Alam dan Geografi


Lingkungan alam dan geografi adalah salah satu hal yang harus diantisipasi
dan berpengaruh terhadap kegiatan pelayanan pada pemerintahan, tepatnya di
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Karena dengan adanya
pembangunan yang berbeda antara Kota, Kabupaten dan Desa yang telah
ditetapkan serta metode pembangunan juga berbeda. Namun berdasarkan fakta
di lapangan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa telah melakukan
penempatan strategi berdasarkan lingkungan alam dan geografi yang tepat
karena sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Dinas tersebut. Adapun
beberapa dampak yang bisa terjadi seperti:
- Dampak Negatif
Pegawai yang akan melakukan pekerjaan di desa-desa akan kesulitan,
karrena jauh dari desa ke kantor. Akan memakan waktu yang lama untuk
melakukan perjalanan ke desa. Untuk pegawai yang tidak tinggal di daerah
kubu raya juga merasa lelah karena jauh dari rumah.
- Dampak Positif
Pemerintahan mendirikan kantor dinas yang cukup dekat dari
pemukiman warga, berada ditepi jalan. Pemilihan lokasi tersebut
dikarenakan untuk memudahkan pelayanan untuk masyarakat di wilayah
Kabupaten Kubu Raya, serta menghindari konflik dengan masyarakat.
Berikut adalah foto lokasi dari satelit Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Kubu Raya dan secara langsung.
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi akhir - akhir ini sangat membantu dalam peroses
pelayanan baik secara manual atau pun daring yang digunakan. Dalam hal ini
dirasakan dinas telah melakukan pemanfaatan teknologi yang tepat. Seperti yang
diketahui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya
adalah sebuah Instansi Pemerintahan yang berkaja di bidang pelayanan
masyarakat tentunya menggunakan hal – hal yang berbau teknologi meskipun
teknologi tersebut bukan lah teknologi yang Mutahir seperti penggunaan robot.
Teknologi yang digunakan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya notabenenya adalah peralatan atau teknologi menunjang
aktivitas yang terjadi di dalam Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
seperti pelayanan online maupun offline (daring) serta fasilitas nya memadai.
Dengan adanya berbagai teknologi yang sudah ada berdampak positif bagi dinas
tersebut diantarnya:
 Komputer/Laptop
Teknologi ini sangat dibutukan bagi pegawai maupun masyarakat biasa
yang memiliki kepentingan dalam bekerja. Munculnya
teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk media komputer
menjadi alasan mengapa arsip seperti surat masuk dan surat
keluar dikelola secara elektronik. Dengan adanya media
elektronik seperti komputer, proses pengelolaan dan pengurusan surat
dalam organisasi yang frekuensinya tinggi akan menjadi lebih mudah dan
tidak akan memakan waktu lama sehingga akan memudahkan dalam
proses penemuan kembali. Dalam pelaksanaan kegiatan sebuah
organisasi ataupun perkantoran akan menghasilkan dokumen-dokumen
yang digunakan sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan
serta pengambilan keputusan.
 Printer
Dalam perkembangan teknologi di zaman sekarang ini, tentu kita tak
lepas dari kegiatan mencetak berkas untuk keperluan tertentu seperti
dokumen kantor, dokumen di sekolah, dan lain sebagainya.

1) Mencetak dokumen
Dinas DPMD dalam kegiatan setiap harinya pasti menggunakan
printer untuk mencetak dokumen seperti surat tugas, SPJ, buku.
2) Mencetak foto
Dinas DPMD dalam kegiatannya juga mencantumkan dokumetasi
berupa foto kegiatan yang sudah terlaksanakan untuk dilampirkan di
SPJ.
3) Sebagai Scanner
Terdapat banyak bukti cetak seperti surat surat penting di dinas seprtu
surat masuk dan keluar, SK kepegawaian. Supaya bukti cetak itu tidak
rusak, di buatlah dalam bentuk folder yang sudah di scan.
 Ac
Meningkatkan Produktivitas penggunaan AC pada ruangan dapat
memberikan kenyamanan pada seseorang. Dalam kondisi nyaman seperti
ini, seseorang akan cenderung bekerja atau beraktivitas dengan hati dan
pikiran yang nyaman pula. Berbeda dalam kondisi yang panas. Panas
dapat mengakibatkan kamu cepat kelelahan dan stres, sehingga tidak bisa
berpikir jernih.
 Proyektor
Dinas DPMD memerlukan proyektor untuk sebagai Alat Presentasi dan
juga Media Informasi penggunaan proyektor dalam memaparkan
presentasi akan membuat penjelasan menjadi lebih mudah dan lebih
atraktif. Tampilan tek, gambar, atau animasi pada presentasi membuat
audiens lebih mengerti maksud dan isi dari presentasi tersebut. Proyektor
dapat menampilkan suatu obyek atau data pada perangkat komputer
menjadi terlihat lebih besar. Hal ini membuatnya menjadi media
informasi yang sangat efektif dan efisien. Proyektor tersebut diletakkan
di Aula DPMD KKR.
Berikut ini Gambar kondisi salah satu ruangan di kantor Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Berikut ini beberapa dampak positif yang di lakukan oleh dinas atas kemajuan
teknonolgi untuk kemudahan masyarakat umum mengakses serta mengetahui
aktivitas yang telah dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya diantaranya seperti Website, Instagram, Facebook.

e. Lingkungan Sosial Budaya


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya ini terfokus
dalam pembangun manusia seperti melakukan sosialisasi:
 KPM (Kader Pembangunan Manusia) di setiap titik desa,
 Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk membantu para petani dalam
memanfaatkan bahan daur ulang untuk digunakan sebagai kompos tanaman,
 Kegiatan Pembinaan dan pemberdayaan Bumdesa dan Lembaga Kerjasama
antar Desa yaitu sosialisasi kepada kepala desa dan kepala bumdes untuk
pelaporan laporan keuangan Bumdes secara teknologi.
Adapun beberapa dampak lingkungan sosial budaya seperti:
- Dampak Negatif
Masyarakat yang tidak perduli tentang perubahan kemajuan masyarakat
dan desa desa serta teknologi untuk lebih bersosialisasi dengan dinas.
- Dampak Positif
Masyarakat lebih memperhatikan tentang perubahan untuk masyarakat
dan desa untuk kehidupan mereka kedepannya.

2.2 Unsur Lingkungan Mikro


a. Stakeholder
Stakeholder adalah pihak eksternal yang berkaitan dengan keberlangsungan usaha
dari setiap perusahaan dalam hal ini pihak - pihak external yang terlibat dalam
kegiatan perusahaan sebagai berikut:
1) Pemerintah
Peran pemerintah disini seperti keluarnya peraturan bupati kubu raya Nomor
94 tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya.
Pendirian Bangunan Gedung Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
Desa Kabupaten Kubu Raya ini bertepatan pada tanggal 11 Maret 2015 dan
diresmikan oleh Bupati Kubu Raya H. Rusman Ali, S.H.
2) Perbankan
Perbankan juga berperan penting dalam proses transaksi untuk gaji karyawan
selain itu juga sebagai penyimpanan aset uang Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintah Desa Kabupaten Kubu Raya.
3) Notaris
Peran Notaris sangat penting pada awal pendirian Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Desa. Seperti pengesahan lokasi berdirinya instansi,
hak cipta bangunan tata letak, untuk pembuatan akta tanah, serta aset yang
dimiliki oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten
Kubu Raya.
4) Politik
- Dampak Negatif
Pada masa pemilu, sistem pemeritahan akan berubah. Perubahan ini juga
berdampak pada instansi yang lainnya.
- Dampak Positif
 Bermanfaat sebagai sarana pembuatan kebijakan
 Politik merupakan jembatan yang menghubungkan pemerintah dan
masyarakat
 Sebagai alat memadukan berbagai macam kepentingan

5) HAM
- Dampak Negatif
 Terdapat pergeseran terhadap budaya nasional dan juga budaya
internasional
 Terjadinya sebuah kesenjangan sosial yang semakin tajam
 Membuat penyampaian aspirasi menjadi sangat berlebihan
 Menghilangkan semangat nasionalisme dan juga patriotisme
- Dampak Positif
 Menjunjung tinggi terhadap adanya HAM untuk semua Pegawai
 Memacu sebuah percepatan terhadap kualitas diri
 Menumbuhkan sikap untuk toleransi terhadap orang lain atau sesama
pegawai
 Meningkat rasa solidaritas yang tinggi sesama pegawai
 Masyarakat mampu menilai kinerja pemerintah atau dinas
 Terlaksananya kebebasan pers.
2.3 Peluang dan Ancaman
Berdasarkan pemaparan sebelumnya terkait lingkungan eksternal makro mikro
dapat di klasifikasikan dalam beberapa pernyataan berikut:
a. Bentuk Peluang
- Dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam bentuk pencapaian prestasi
untuk instansi, seperti (Inovasi Sistem Tata Kelola Keuangan Desa atau Cash
management System (CMS).
- Kemudahan akses website untuk mempermudahkan masyarakat mengakses
portal Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa Kabupaten
Kubu Raya.
- Memberikan motivasi kepada masyarakat desa dalam pengembangan ilmu
dan wawasan dalam meningkatkan kualitas
- Memberikan sosialisasi tentang pembangunan manusia dalam pemanfaatan
teknologi tepat guna seperti asap cair atau cuka kayu
- Memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat desa yang berda di
kupaten kubu raya.
- Hubungan dengan masyarakat desa terjalin dengan baik
- Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pegawai dan masyarakat,
seperti (seringnya berkomunikasi dengan baik,melakukan gotong royong
bersama)
- Perubahan dalam bentuk pelayanan

b. Bentuk Ancaman
- Adanya peraturan baru yang di buat oleh pemerintah tidak sesuai dengan peraturan
yang ada maka dari itu masyarakat desa mengadakan demo kepada pemerintahan.
- Semakin rendah kelompok tingkat pendidikan
- Ketidak adilan atau ketidak rataan pembangunan di desa.
- Perubahan politik
- Terpublisnya dokumen rahasia dinas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
- Adanya kemajuan teknologi
- Perubahahan dalam peraturan perundang – undangan yang sifatnya restrifik
3. Lingkungan Internal
lingkungan internal yaitu lingkungan organisasi yang berada di dalam dinas atau
organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus
pada dinas atau organisasi. Pada umumnya, lingkungan internal dinas digunakan untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan (strengths and weakness) suatu dinas. Adapun hal
terkait lingkungan internal:
3.1 Sumber Daya Organisasi
Untuk mencapai tujuan yang di cita - citakan, sebuah organisasi memerlukan sumber
daya sebagai penunjang yang akan mendukung terwujudnya tujuan yang diinginkan
artinya sumber daya organisasi adalah salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk
memiliki daya saing yang kompetitif. Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Asset Berwujud
Asset berwujud yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya meliputi, bangunan, kendaraan, alat kantor, serta sumber
daya manusia. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Bangunan: Gedung DPMD KKR
2. ATK: Sesuai dengan kebutuhan Bidang
3. Kendaraan: 3 buah mobil operasional umum, 2 buah operasional Kepala
Dinas dan sekretaris, 5 buah motor operasional umum
4. Sumber daya manusia: total karyawan yang dimiliki Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya adalah 43 orang.
Antara lain:
Kepala Dinas: 1 orang
Kepala Bidang Sekretariat dan Staf: 7 orang
Kepala Bidang Pemberdayaan dan staf: 9 orang
Kepala Bidang Pemerintah Desa dan staf: 9 orang
Kepala Bidang Asset dan Staf: 10 orang
Kepala Bidang Renja keuangan dan staf: 5 orang
Bagian Cleaning Service: 1 orang
b. Kapabilitas Organisasi
Berbicara kapabilitas organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya beberapa kali mendapatkan penghargaan terkait dengan
kredibilitas nya di masyarakat ada pun penghargaan itu adalah:
1. Inovasi Sistem Tata Kelola Keuangan Desa atau Cash management System
(CMS) Desa Kabupaten Kubu Raya berhasil terpilih menjadi Top 45 untuk
kluster kabupaten pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun
2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
Top 45 Terpuji adalah prestasi tertinggi dalam kategori umum, terpilih
darui 1600 lebih proposal yang masuk dari seluruh daerah di Indonesia.
Yang dikompetisikan adalah inovasi dari kebijakan yang menjadi program
unggulan tiap pemda, maka ukuran inovasi yang paling unggul dan bebar-
benar memiliki nilai kebaruan, nilai keberlanjutan, dan nilai transdormasi
sistem yang menjdai syarat standar sebuah inovasi, serta memiliki dampak
manfaat yang luas bagi percepatan dan membawa perubahan nyata.
3.2 Aktivitas
Dinas dikendalikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya. Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyawrakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya berjumlah 43 orang, dimana di dalamnya terdapat Sekretariat,
Kabid Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat dan Kerja Sama Desa, Kabid
Pemerintahan Desa, Kabid Bina Keuangan dan Aset Desa, Unit pelaksanaan Teknis
Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional. Setiap bidang kerja memiliki fungsi atau
tugasnya masing-masing. Fungsi dari masing-masing Kepala Bidang adalah untuk
mengelola masing - masing kasi/seksi yang di bawahi agar bekerja sesuai dengan
kebutuhan dinas.

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kubu Raya (PERBUP KKR) Nomor 94


Tahun 2019, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan wajib yang
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Kubu Raya mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program kerja dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
b. Perumusan kebijakan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
c. Penyelenggaraan kebijakan dan penyelenggaraan urusan Pemerintahan serta
pelayanan umum dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
d. Penyelenggaraan administrasi Dinas.
e. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa.
f. Pembinaan unit pelaksanaan teknis Dinas.
g. Pengkoordinasian, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
Pemerintahan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
h. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam Peraturan Bupati (PERBUP) Kubu Raya Nomor 94 Tahun 2019 Pasal
tentang susunan organisasi dinas terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
3. Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kerjasama Desa
4. Bidang Pemerintah Desa
5. Bidang Bina Keuangan dan Aset Desa
6. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun TUPOKSI Perbidang Berdasarkan PERBUP KKR No. 94 Tahun 2019
sebagai berikut:
a. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasikan, merumuskan, membina, mengarahkan,
mengevaluasi, mengawaasi, melaporkan dan melaksanakan kegiatan Dinas
berdasarkan kebijakan Bupati dan peraturan perundang undangan.
b. Sekretariat sebagaimana mdimaksud dalam Pasal 5 Ayat (1) Huruf b, mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis, koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang rencana kerja
dan keuangan, serta tata kelola usaha, kepegawaian, perlengkapan dan umum.
c. Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat (1) Huruf c, mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis,
koorniasi, pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang kelembagaan,
pemberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi desa, serta kerja sama dan
teknologi tepat guna. Bidang kelembagaan, Pemberdayaan Masyarakat dan
Kerjasama Desa dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
d. Bidang Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat (1) Huruf
d, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan tigas
dibidang tata pemerintahan desa, bina administrasi pemerintahan desa dan bina
sumber daya aparatur desa. Bidang Pemerintahan Desa dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
e. Bidang Bina Keuangan dan Aset Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat
(1) huruf e, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan tugas
perencanaan desa, keuangan desa dan aset desa. Bidang Bina Keuangan dan Aset
Desa dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
f. Unit pelaksanaan Teknis Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat (1)
Huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas yang
wilayah kerjanya meliputi satu atau beberapa kecamatan. Unit pelaksanaan Teknis
Dinas dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksanaan Teknis yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat (1)
Huruf g, terdiri dari sejumlah Pegawai ASN dalam jenjang jabatan fungsional
tertentu berdasarkan keahlian dan keterampilan. Jabatan fungsional dikoordinir
oleh pejabat fungsional senior yang berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas. Jenis jabatan fungsional dan jumlah pemegang
jabatan fungsional ditetapkan dengan peraturaan Bupati berdasarkan kebutuhan
melalui analisis jabatan.
3.3 Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah bagian paling fital dalam sebuah dinas, karna menyangkut
karyawan, jam kerja, dan sistem pengupahan di dalamnya sehingga dapat terlihat pada
pemaparan berikut:
a. Jumlah Ketenagakerjaan
Hingga saat ini tenaga kerja yang di miliki Dinas Penberdayaan Masyarakat
dan Desa berjumlah 43 orang yang terdiri dari:
 Kepala Dinas: 1 orang
 Kepala Bidang Sekretariat dan Staf: 8 orang
 Kepala Bidang Pemberdayaan dan staf: 9 orang
 Kepala Bidang Pemerintah Desa dan staf: 9 orang
 Kepala Bidang Asset dan Staf: 10 orang
 Kepala Bidang Renja keuangan dan staf: 6 orang

Dimana dalam satu hari (9 jam), yang masuk kedalam bagian Kepala Bidang
Sekretariat, Kepala Bidang Pemberdayaan, Kepala Bidang Pemerintah Desa,
Kepala Bidang Asset dan, Kepala Bidang Renja keuangan. yang masuk kedalam
departemen Sistem kerjanya tidak menggunakan shift dalam satu hari kerja.

Pegawai yang dipekerjakan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Kabupaten Kubu Raya sebagian besar berasal dari lingkungan sekitar Kubu Raya,
dan juga ada yang dari Pontianak. Pemilihan pegawai tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan pegawai.

b. Jam Kerja
Jam kerja pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu
Raya yaitu: selama 9 jam dalam satu hari kerja, waktu istirahat bagi pegawai
sekitar 1 jam. Pada hari sabtu dan minggu pegawai tidak ada yang melakukan
aktivitas di kantor karena libur.
c. Sistem Pengupahan / Gaji
Sistem pengupahan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
menggunakan standar yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Kubu Raya berkisaran diantara Rp. 2.000.000 an atau bisa lebih tergantung dari
tingkat jabatan dan golongan pegawai.
3.3 Kekuatan dan Kelemahan
Berdasarkan pemaparan sebelumnya terkait lingkungan eksternal makro mikro dapat
di klasifikasikan dalam beberapa pernyataan berikut:
1. Kekuatan
- Memiliki asset berwujud yang cukup memadai berupa bangunan, kendaraan
seperti mobil, da motor dinas, Laptop, Printer, Proyektor, Printer,Komputer .
- Mendapatkan beberapa penghargaan dari pemerintah dan pihak terkait.
- Memilki aktivitas yang teratur dan jelas.
- Dilindungi oleh undang-undang
- Menjalin kerja sama yang baik dengan stakeholder lainnya seperti pemerintah,
dan perbankan.

2. Kelemahan
- Kendalanya karena Wifi yang di gunakan kurang lancar, sehingga menghambat
aktifitas yang di kerjakan pegawai secara online untuk pelayanan masyarakat
desa
- Jauhnya arak kantor untuk mengakses lokasi desa yang mau di bina, sehingga
menghambat akses kantor
- Tidak bisa bergerak dengan bebas, karena di pimpin oleh pemerintah (Bupati).

5. Analisa perumusan strategi organisasi


Setelah mengetahui kekuatan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang ada maka
perumusan strategi dapat dilakukan sebagai berikut:

5.1 Table External Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Factor Analysis
Summary (IFAS)
Tabel 6.1.1
EFAS
Bobot Rating Nilai
Peluang
Dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam bentuk 0,10 4 0,40
pencapaian prestasi untuk instansi, seperti (Inovasi Sistem
Tata Kelola Keuangan Desa atau Cash management System
(CMS).

Kemudahan akses website untuk mempermudahkan 0,10 4 0,40


masyarakat mengakses portal Dinas Pemberdayaan
Masyarakat

Memberikan motivasi kepada masyarakat desa dalam 0,10 5 0,50


pengembangan ilmu dan wawasan dalam meningkatkan
kualitas

Memberikan sosialisasi tentang pembangunan manusia dalam 0,10 5 0,50


pemanfaatan teknologi tepat guna seperti asap cair atau cuka
kayu.

Memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat desa yang 0,10 5 0,50
berda di kupaten kubu raya.
Hubungan dengan masyarakat desa terjalin dengan baik 0,10 3 0,30

Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pegawai dan 0,10 3 0,30


masyarakat seperti (seringnya berkomunikasi dengan
baik,melakukan gotong royong bersama)

Perubahan dalam bentuk pelayanan 0,10 2 0,20

Total 0,80 3,10

Ancaman
Adanya peraturan baru yang di buat oleh pemerintah tidak 0,03 1 0,03
sesuai dengan peraturan yang ada maka dari itu masyarakat
desa mengadakan demo kepada pemerintahan.

Semakin tinggi kelompok Pendidikan 0,03 2 0,06

Ketidak adilan atau ketidak rataan pembangunan di desa. 0,03 4 0,12

Perubahan politik 0,02 1 0,02

Terpublisnya dokumen rahasia dinas oleh oknum yang tidak 0,03 5 0,15
bertanggung jawab

Adanya kemajuan teknologi 0,04 5 0,20

Perubahahan dalam peraturan perundang – undangan yang 0,02 2 0,04


sifatnya restrifik

Total 0,20 0,62

Total Akhir 1,00 3,72

Tabel 6.1.2
IFAS
Bobot Ratin Nilai
g
Kekuatan
Memiliki asset berwujud yang cukup memadai berupa 0,20 5 1,00
bangunan, kendaraan seperti mobil, dan motor dinas,
Laptop, Printer, Proyektor, Printer,Komputer .
Mendapatkan beberapa penghargaan dari pemerintah dan 0,20 3 0,90
pihak terkait. (Inovasi)

Memilki aktivitas yang teratur dan jelas. 0,10 3 0,90

Dilindungi oleh undang-undang 0,10 5 1,00


Menjalin kerja sama yang baik dengan stakeholder lainnya 0,10 3 0,30
seperti pemerintah, dan perbankan..

Total 0,70 4,10

Kelemahan
Kendalanya karena Wifi yang di gunakan kurang lancar, 0,10 1 0,10
sehingga menghambat aktifitas yang di kerjakan pegawai
secara online untuk pelayanan masyarakat desa

Jauhnya arak kantor untuk mengakses lokasi desa yang 0,10 2 0,20
mau di bina, sehingga menghambat akses kantor

Tidak bisa bergerak dengan bebas, karena di pimpin oleh 0,10 2 0,10
pemerintah (Bupati)
Total 0,30 0,40

Total Akhir 1,0 4,50


Bila dilihat dari table EFAS dan IFAS perusahaan memilki kekuatan internal lebih
besar dibandingkan kekuatan eksternal.

6.2 Matriks SWOT 4 kuadran


Dari nilai EFAS dan IFAS selanjutnya akan di buat matriks SWOT 4 kuadran untuk
melihat strategi apa yang semestinya di buat atau di lakukan oleh Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya. Berikut adalah matrix nya.

NO Indicator Nilai ter timbang Indikator Nilai ter timbang


1 Kekuatan 3,80 Peluang 3,24
2 Kelemahan 0,40 Ancaman 0,54
Selisih no1 3,40 Selisih no 2 2,70

Anda mungkin juga menyukai