Anda di halaman 1dari 32

METODE HARGA POKOK PESANAN

01 Definisi
Pesanan
Metode Harga Pokok

Materi 02 Siklus Akuntansi Biaya Dalam


Perusahaan Manufaktur
03 Karakteristik
Pesanan
Harga Pokok

04 Manfaat Informasi Harga Pokok


Produksi Per Pesanan
05 Harga Pokok Pesanan
Pencatatan Akuntansi Metode
Metode ini digunakan oleh perusahaan yang
berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam
metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
pesanan tertentu dan harga pokok produksi per
satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
Definisi Metode produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah
Harga Pokok satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Pesanan
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS BIAYA
Penentuan harga
Pembelian dan pokok bahan baku
penyimpanan yang dibeli
bahan baku

Penentuan harga
Pengolahan Biaya tenaga kerja pokok bahan baku Biaya overhead
bahan baku langsung yang dipakai pabrik
menjadi
produk jadi
Pengumpulan
biaya produksi

Penyimpanan
produk jadi dalam
gudang Penentuan harga
pokok produk jadi
Karakteristik perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan

Proses pengolahan produk terjadi 01


secara terputus-putus

Produk dihasilkan sesuai dengan


spesifikasinya yang ditentukan oleh pemesan 02
yang satu dapat berbeda dengan yang lainnya

Produksi ditujukan untuk memenuhi 03


pesanan, bukan untuk mememnuhi
persediaan di gudang
Perbedaan Harga Pokok Pesanan dan Harga
Pokok Proses
Uraian Metode Harga Pokok Proses Metode Harga Pokok Pesanan
Penghitungan Biaya Produksi Dihitung setiap bulan atau periode Dihitung untuk setiap pesanan
penentuan harga pokok produk
Penghitungan harga pokok Pada akhir bulan/periode penentuan Apabila pesanan telah selesai
per satuan harga pokok produk diproduksi
Rumus perhitungan harga Jumlah biaya produksi yang telah Jumlah biaya produksi yang telah
pokok per satuan dikeluarkan selama bulan/periode dikeluarkan untuk pesanan tertentu
tertentu dibagi dengan jumlah satuan dibagi dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan selama produk yang diproduksi dalam
bulan/periode yang bersangkutan pesanan yang bersangkutan
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

Biaya produksi dibagi menjadi Harga pokok pesanan untuk tiap


dua yaitu biaya produksi pesanan dihitung pada waktu
langsung dan biaya produksi pesanan yang bersangkutan
tidak langsung selesai diproduksi

Biaya produksi dikumpulkan Harga pokok satuan ditetapkan


untuk setiap pesanan dengan dengan cara membagi total
tujuan dapat dihitung harga biaya suatu pesanan dengan
pokok pesanan dengan relative jumlah satuan produk pesanan
teliti dan adil yang bersangkutan

Tujuan produksi perusahaan adalah untuk


melayani pesanan pembeli yang bentuknya Untuk mengumpulkan biaya
tergantung pada spesifikasi pesanan, produksi masing-masing
sehingga sifat produksinya terputus-putus pesanan, dipakai kartu harga
dan setiap pesanan dapat dipisahkan pokok pesanan
identitasnya secara jelas
Manfaat Informasi HP
Produksi Per Pesanan

Menentukan harga
Mempertimbangkan
jual yang akan
penerimaan atau
dibebankan kepada
penolakan pesanan
pemesan

Memantau realisasi Menghitung Menentukan harga pokok


biaya produksi Laba/Rugi Tiap persediaan produk jadi dan
Pesanan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada
pemesan

• Taksiran biaya produksi utk pesanan XX


• Taksiran biaya nonproduksi* yg dibebankan kpd pesanan XX
Taksiran total harga pokok pesanan XX
• Laba yang diinginkan XX
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan XX

Utk menaksir biaya produksi yg akan dikeluarkan :


a. Taksiran biaya bahan baku XX
b. Taksiran biaya TK langsung XX
c. Taksiran BOP XX
Taksiran biaya produksi XX

*Biaya non produksi : Biaya adm dan umum; biaya pemasaran


Mempertimbangkan Penerimaan atau
Penolakan Pesanan
Taksiran Biaya Produksi untuk pesanan Rp 18.000.000
Taksiran Biaya Non Produksi yg dibebankan pada pesanan Rp 2.000.000
Taksiran Total Harga Pokok Pesanan Rp 20.000.000
Harga Jual Produk yang Sdh Terbentuk di Pasar Rp 25.000.000
Selisih Rp 5.000.000
Laba Minimum yang Diinginkan Perusahaan Rp 4.000.000
MEMANTAU REALISASI BIAYA PRODUKSI

Biaya Produksi (Taksiran) Produk 001 : Biaya Produksi (Sesungguhnya) Produk 001 :

Taksiran Biaya Bahan Baku Rp XX Biaya Bahan Baku Rp XX


Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XX Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XX
Taksiran Biaya Overhead Pabrik Rp XX Biaya Overhead Pabrik Rp XX
TaksiranTotal Biaya Produksi Rp XX Total Biaya Produksi Rp XX
Menghitung Laba / Rugi Bruto Tiap Pesanan

Harga jual yg dibebankan kepada pemesan (Produk 001) Rp XX


Biaya Produksi (Sesungguhnya) Produk 001:
Biaya bahan baku XX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XX
Biaya Overhead Pabrik XX
Total Biaya Produksi Pesanan Rp XX
Laba Bruto Rp XX
MENENTUKAN HPP PRODUK JADI DAN HPP
PRODUK DALAM PROSES YG DISAJIKAN
DALAM NERACA
Manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, dimana
manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa Laporan Laba/Rugi dan Neraca

Biaya yg melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi,


HPP Produk Jadi namun pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan
disajikan sebagai “HPP Produk Jadi”

NERACA

Biaya yg melekat pada pesanan yang belum selesai diproduksi


HPP Produk Dalam pada tanggal neraca disajikan sebagai “HPP Produk Dalam
Proses Proses”
Pencatatan Akuntansi
Metode Harga Pokok Pesanan
Akuntansi Biaya Bahan Baku

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik

Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi

Pencatatan Harga Pokok Produk dalam Proses

Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual

Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk


Akuntansi Biaya Bahan Baku
01
Pembelian Bahan Baku :
Persediaan Bahan Baku xxx
Utang/Kas xxx

02 Retur Pembelian Bahan Baku :

Utang/Kas xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

03
Pemakaian Bahan Baku :
BDP – Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan :
01 Gaji dan Upah xxx
Utang Gaji dan Upah xxx

Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja :


BDP – Biaya Tenaga Kerja langsung xxx
02
BOP - Sesungguhnya xxx
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum xxx
Gaji dan Upah xxx

03 Pencatatan pembayaran gaji dan upah :


Utang Gaji dan Upah xxx
Kas xxx
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Pada saat pembebanan :
01
BDP – Biaya Overhead Pabrik xxx
BOP yang dibebankan xxx

02 Mencatat BOP Sesungguhnya :


BOP yang sesungguhnya xxx Bahan
Persediaan Bahan Penolong xxx Penolong

BOP yang sesungguhnya xxx BTKL


Gaji dan Upah xxx
By. Depresiasi
BOP yang sesungguhnya xxx By. Asuransi
Berbagai Rekening di kredit xxx By. Pemeliharaan

Menutup BOP dibebankan ke BOP


03 Sesunguhnya :
BOP yang Dibebankan xxx
BOP - Sesungguhnya xxx
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Menutup BOP Sesungguhnya dan menghitung selisih kurang :
04
Selisih BOP xxx
BOP - Sesungguhnya xxx
BOP S > BOP Dibebankan
Menutup BOP Sesungguhnya dan menghitung selisih lebih :
05
BOP- Sesungguhnya xxx
Selisih BOP xxx
BOP S < BOP Dibebankan
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi dan Harga
Pokok Produk dalam Proses

Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi :


Persediaan Produk Jadi xxx
BDP - BBB xxx
BDP - BTK xxx
BDP - BOP xxx

Pencatatan Harga Pokok Produk dalam Proses:


Persediaan Produk dalam Proses xxx
BDP - BBB xxx
BDP - BTK xxx
BDP - BOP xxx
Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual dan
Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk

Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual :


Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Produk Jadi xxx

Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk :


Piutang xxx
Penjualan xxx
Contoh Soal
PT. Eliona mempunyai usaha di bidang percetakan. Semua
pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pemesan, dan
biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima.
Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan
harga pokok produksi adalah full costing. Di bulan Maret 2020,
PT. Eliona mendapat pesanan untuk mencetak undangan
sebanyak 1.500 lembar dari PT. Rimendi. Harga yang
dibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp. 3.000,- per
lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima
pesanan dari PT. Oki untuk mencetak pamphlet iklan sebanyak
20.000 lembar dengan Rp. 1.000,- per lembar. Pesanan dari PT.
Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan PT. Oki diberi nomor
102. Berikut adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk
memenuhi pesanan tersebut :
1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong
Pada tanggal 3 Maret 2020 perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong berikut
ini :
Bahan baku : Bahan Penolong :
Kertas jenis X 85 rim @ Rp. 10.000,- Bahan Penolong P 17 Kg @ Rp. 10.000,-
Kertas jenis Y 10 roll @ Rp. 350.000,- Bahan Penolong Q 60 L @ Rp. 5.000,-
Tinta jenis A 5 kg @ Rp. 100.000,-
Tinta jenis B 25 kg @ 25.000,-

Pembelian bahan baku dan bahan penolong tersebut di


jurnal sebagai berikut :

Jurnal #1 :
Persediaan Bahan Baku Rp. 5.475.000,-
Utang Dagang/Kas Rp. 5.475.000,-

Jurnal #2 :
Persediaan Bahan Penolong Rp. 470.000,-
Utang Dagang/Kas Rp. 470.000,-
2. Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam produksi
Untuk memproses pesanan 101 dan 102, bahan baku yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Bahan baku untuk pesanan 101 : Bahan baku untuk pesanan 102 :
Kertas Jenis X 85 rim Kertas jenis Y10 roll
Tinta jenis A 5 kg Tinta jenis B 25 kg

Bahan penolong yang digunakan untuk pesanan 101 dan 102 :


Bahan penolong P 10 Kg
Bahan Penolong Q 40 L
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku:
Jurnal #3 :
BDP - BBB Rp. 5.475.000,-
Persediaan Bahan Baku Rp. 5.475.000,-

Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong:


Jurnal #4 :
BOP - Sesungguhnya Rp. 300.000,-
Persediaan Bahan Penolong Rp. 300.000
3. Pencatatan biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi adalah


sebagai berikut :
Upah langsung pesanan 101 225 jam @ Rp. 4.000,-
Upah langsung pesanan 102 1.250 jam @ Rp. 4.000,-
Upah tidak langsung Rp. 3.000.000,-
Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000,-
Gaji karyawan bagian pemasaran Rp. 7.500.000,-
Pencatatan BTK yang terutang oleh perusahaan :
Jurnal #5 :
Gaji dan Upah Rp. 20.400.000,-
Utang Gaji dan Upah Rp. 20.400.000,-

Pencatatan distribusi BTK :


Jurnal #6 :
BDP - BTKL Rp. 5.900.000,-
BOP - Sesungguhnya Rp. 3.000.000,-
B. Adm & Umum Rp. 4.000.000,-
B. Pemasaran Rp. 7.500.000,-
Gaji dan Upah Rp. 20.400.000

Pencatatan pembayaran gaji dan upah :


Jurnal #7 :
Utang gaji dan upah Rp. 20.400.000,-
Kas Rp. 20.400.000
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari BTKL

Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP kepada pesanan


tersebut adalah sebagai berikut :
Jurnal #8 :
BDP - BOP Rp. 8.850.000,-
BOP yang dibebankan Rp. 8.850.000,-
BOP Sesungguhnya terjadi selain bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak
langsung :
Biaya Depresiasi Mesin Rp. 1.500.000,-
Biaya Depresiasi Gedung Pabrik Rp. 2.000.000,-
Biaya Asuransi Gedung Pabrik dan Mesin Rp. 700.000,-
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp. 1.000.000,-
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 5.700.000,-

Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi


tersebut adalah sebagai berikut :
Jurnal #9 :
BOP - Sesungguhnya Rp. 5.700.000,-
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 1.500.000,-
Akumulasi Depresiasi Gedung Rp. 2.000.000,-
Persekot Asuransi Rp. 700.000,-
Persediaan Suku Cadang Rp. 1.000.000,-
Persediaan Bahan Bangunan Rp. 500.000,-
Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif
menyimpang dari BOP yang sesungguhnya terjadi, saldo rekening BOP
yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya. Jurnal
penutup tersebut adalah sebagai berikut :
Jurnal #10 :
BOP yang dibebankan Rp. 8.850.000,-
BOP - Sesungguhnya Rp. 8.850.000,-

Menghitung selisih:
BOP – Sesungguhnya:
 Persediaan Bahan Penolong Rp. 300.000,-
 BTKTL Rp. 3.000.000,-
 Rekening yg dikredit Rp. 5.700.000,-
Jumlah Rp. 9.000.000,-

BOP yang dibebankan Rp. 8.850.000,-


Selisih kurang (BOP S> BOP dibebankan) Rp. 150.000,-

Jurnal #11 :
Selisih BOP Rp. 150.000,-
BOP - Sesungghnya Rp. 150.000,-
Pesanan 101 pada akhir periode selesai dikerjakan, sedangkan
pesanan 102 belum selesai dikerjakan
5. Pencatatan harga pokok produk jadi
Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk Jadi
(pesanan 101) adalah sebagai berikut :
Jurnal #12 :
Persediaan Produk Jadi Rp. 3.600.000,-
BDP - BBB Rp. 1.350.000,-
BDP - BTKL Rp. 900.000,-
BDP - BOP Rp. 1.350.000,-
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk yang belum
selesai (pesanan 102) :
Jurnal #13:
Persediaan Produk dalam Proses Rp. 16.625.000,-
BDP - BBB Rp. 4.125.000,-
BDP - BTKL Rp. 5.000.000,-
BDP - BOP Rp. 7.500.000,-
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual

Jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan 101 yang


diserahkan kepada pemesan adalah sebagai berikut :

Jurnal #14 :
Harga Pokok Penjualan Rp. 3.600.000,-
Persediaan Produk Jadi Rp. 3.600.000,-

8. Pencatatan pendapatan penjualan produk

Jurnal yang dibuat untuk mencatat piutang kepada


pemesan adalah sebagai berikut :

Jurnal #15 :
Piutang Dagang Rp. 4.500.000,- Pesanan 101:
Penjualan Rp. 4.500.000,- 1500 Lembar @ Rp. 3.000 = Rp. 4.500.000,-

Anda mungkin juga menyukai