Anda di halaman 1dari 16

Nama : Nur Indah Aminanti Putri

NPP : 31.0562
Kelas : I-4
No. Absen : 10

1. Jelaskan fungsi, definisi dan jenis-jenis kaidah perencanaan pembangunan daerah (PPD)
Fungsi:
Kaidah Perencanaan Pembangunan Daerah dibuat untuk menjamin tercapainya
tujuan negara melalui kegiatan pembangunan yang berjalan secara efektif, efisien dan
bersasaran berdasarkan perencanaan pembangunan nasional. Pembangunan yang
berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.
Fungsi perencanaan untuk:
1) Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
2) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar Daerah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah;
3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Definisi:
Perencanaan pembangunan daerah (PPD) meliputi perencanaan provinsi dan
perencanaan daerah. Perencanaan provinsi adalah menyusun perencanaan lintas kab/kota
untuk mengatasi masalah kesenjangan antar kab/kota dan masalah khusus lokalitas di
wilayahnya; sedangkan perencanaan daerah adalah menyusun perencanaan berdasarkan
kewenangannya dan menjabarkan syarat-syarat perencanaan yang dirumuskan Pusat
maupun Daerah. Kewenangan yang dimaksud adalah kewenangan yang diberikan sesuai
dengan Undang- Undang Otonomi daerah (UU No. 32 tahun 2004 dan UU No 33 tahun
2004).
Jenis kaidah Perencanaan: Pembangunan Daerah
Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi :
a. rencana pembangunan jangka panjang;
b. rencana pembangunan jangka menengah; dan
c. rencana pembangunan tahunan.
Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhatikan sumber
daya yang tersedia yang dilaksanakan oleh semua komponen dalam rangka mencapai
visi, misi dan tujuan yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah,
dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Perencanaan Pembangunan Daerah
disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan
yang disusun oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah diselenggarakan berdasarkan Asas Umum
Penyelenggaraan Negara

2. Lakukan pengamatan dan studi dokumentasi terhadap permasalahan pembangunan di


kab/kota saudara. Selanjutnya rumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan,
program dan kegiatan serta ukuran kinerja pembangunan di kab/kota tersebut sesuai
dengan pengetahunan saudara

VISI
Visi pembangunan daerah Kabupaten Lumajang untuk periode RPJMD 2018-2023
sesuai dengan visi kepala daerah terpilih, adalah sebagai berikut:
Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Berdaya Saing, Makmur dan Bermartabat
Visi yang hendak diwujudkan Kabupaten Lumajang ini sejalan dengan semangat Sasanti
Kabupaten Lumajang yaitu “Amreta Brata Wira Bhakti”, yang bermakna kebajikan kekal
abadi adalah sikap perbuatan kesatria yang penuh pengabdian. Dengan demikian,
Masyarakat Lumajang tidak sekadar menjadi objek dalam pembangunan, lebih dari itu,
Masyarakat Lumajang menjadi subjek yang secara sadar, ikut serta dalam menjadikan
Lumajang Berdaya Saing, Makmur dan Bermartabat.

MISI
Rumusan misi RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-2023 adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan perekonomian daerah berkelanjutan yang berbasis pada pertanian,
usaha mikro, dan pariwisata
2) Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera
dan mandiri
3) Reformasi birokrasi yang efektif, profesional, akuntabel , dan transparan untuk
mewujudkan pemerintahan yang baik, benar, dan bersih (good and clean
governance)

Penjelasan rumusan misi tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut:


No MISI PENJELASAN MISI
1. Mewujudkan perekonomian daerah Bermakna bahwa Pemerintah dan
berkelanjutan yang berbasis pada masyarakat bersama-sama meningkatkan
pertanian, usaha mikro, dan perekonomian daerah melalui
pariwisata pengembangan pertanian, usaha mikro
dan pariwisata
2. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk Bermakna bahwa Pemerintah dan
mewujudkan masyarakat yang lebih Masyarakat berusaha untuk
sejahtera dan mandiri meningkatkan kesejahteraan dan
kemandiriannya melalui pemenuhan
enam kebutuhan wajib dasar
(Pendidikan, kesehatan, ketersediaan
pangan, permukiman, perlindungan
masyarakat dan sosial)
3. Reformasi birokrasi yang efektif, Bermakna bahwa Pemerintah Kabupaten
profesional, akuntabel , dan Lumajang berupaya untuk meningkatkan
transparan untuk mewujudkan penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik, benar, dan pemerintahan yang baik, benar, dan
bersih (good and clean governance) bersih (good and clean governance) yang
didukung dengan teknologi informasi

TUJUAN
Berikut disajikan Tujuan dan Sasaran dikelompokkan berdasarkan Misinya:
NO JENIS URAIAN
  Visi Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat
1 Misi Mewujudkan perekonomian daerah berkelanjutan yang berbasis pada
pertanian, usaha mikro, dan pariwisata
1.1 Tujuan Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan
1.1.1 Sasaran Meningkatnya aktivitas ekonomi/nilai PDRB
1.1.2 Sasaran Meningkatnya PAD Sektor Pariwisata
1.1.3 Sasaran Meningkatnya kemandirian fiskal daerah
1.1.4 Sasaran Meningkatnya akses infrastruktur daerah
1.1.5 Sasaran Meningkatnya jumlah usaha mikro
1.2 Tujuan Meningkatkan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan pengendalian
bencana
1.2.1 Sasaran Meningkatnya kualitas air
1.2.2 Sasaran Meningkatnya kualitas udara
1.2.3 Sasaran Meningkatnya kualitas tutupan lahan
1.2.4 Sasaran Mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana

2 Misi Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan masyarakat yang lebih


sejahtera dan mandiri
2.1 Tujuan Meningkatkan kualitas SDM serta pemerataan dan perluasan akses
kebutuhan dasar masyarakat
2.1.1 Sasaran Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan
2.1.2 Sasaran Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
2.1.3 Sasaran Meningkatnya ketahanan pangan
2.1.4 Sasaran Meningkatnya penanganan kawasan kumuh
2.1.5 Sasaran Meningkatnya kondusivitas wilayah
2.1.6 Sasaran Meningkatnya kelancaran lalu lintas
2.1.7 Sasaran Meningkatnya pemberdayaan pemuda serta prestasi dan budaya olah
raga
2.1.8 Sasaran Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan
2.1.9 Sasaran Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk
2.2 Tujuan Menurunnya angka kemiskinan melalui peningkatan daya saing tenaga
kerja
2.2.1 Sasaran Meningkatnya penyerapan dan partisipasi angkatan kerja
2.2.2 Sasaran Meningkatnya jumlah koperasi aktif
2.2.3 Sasaran Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan
2.2.4 Sasaran Meningkatnya kualitas dan jangkauan pelayanan sosial

3 Misi Reformasi birokrasi yang efektif, profesional, akuntabel, dan


transparan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, benar, dan
bersih (good and clean governance)
3.1 Tujuan Meningkatkan reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
3.1.1 Sasaran Meningkatnya Profesionalitas ASN
3.1.2 Sasaran Meningkatnya kepuasan masyarakat
3.1.3 Sasaran Meningkatnya penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik
(SPBE)
3.1.4 Sasaran Meningkatnya kualitas laporan keuangan daerah
3.1.5 Sasaran Meningkatnya penyelenggara an pemerintahan yang bersih dan bebas
dari KKN
3.1.6 Sasaran Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan
3.1.7 Sasaran Meningkatnya ketentraman dan Ketertiban umum
3.1.8 Sasaran Meningkatnya nilai SAKIP

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana Kabupaten Lumajang mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.
Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik
juga mendukung program/kegiatan yang dapat menciptakan layanan masyarakat yang baik,
termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen
dan pemanfaatan teknologi informasi

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


Meningkatkan sarana pelayanan Meningkatkan koordinasi dengan Dinas terkait
kependudukan yang memadai untuk mengatasi permasalahan keterbatasan
blanko kependudukan
Meningkatan Kapasitas Aparatur pelayanan
Meningkatkan pemenuhan sarana pendukung
pelayanan
Meningkatkan kesadaran kepada Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
masyarakat terkait pengurusan dokumen pentingnya dokumen kependudukan.
kependudukan Meningkatkan Publikasi media secara berkala
tentang pemahaman masyarakat tentang alur
standart pelayanan umum
Meningkatkan Jumlah Wilayah yang Meningkatkan Pemahaman tentang perundang-
menyusun Administrasi Pemerintahan undangan aturan Administrasi Pemerintah
Tepat Waktu Kabupaten, Kecamatan, dan Desa
Mengoptimalkan pendampingan dan
pengawasan terhadap pengelolaan
pemerintahan Kecamatan dan Desa
Meningkatkan koordinasi kinerja Meningkatkan pembinaan terhadap aparatur
dengan instansi tingkat kecamatan, kecamatan dan desa agar bisa menjalankan
pemerintah desa, kelurahan serta Lintas tugas sesuai dengan tupoksi
sektor Kecamatan perundangundangan

PROGRAM DAN KEGIATAN


Berikut adalah beberapa program dan kegiatan di Kabupaten Lumajang
1) Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas dari instansi
pemerintah serta mendorong terwujudnya praktik kepemerintahan yang baik dan
bersih, melalui kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Peningkatan Intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan
2. Pengembangan pengawasan SKPD berbasis kinerja
3. Peningkatan kapasitas SDM tenaga pemeriksa
4. Pengembangan sistem akuntabilitas kinerja dan implementasinya pada SKPD
2) Program Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan daerah
di lingkungan aparat pemerintah dan masyarakat, serta untuk mengisi kekosongan
dalam penyediaan perangkat hukum yang diperlukan dengan melalui kegiatan pokok
sebagai berikut:
1. Penerbitan produk hokum
2. Sosialisasi dan penyuluhan produk hukum
3. Penegakan Perda
4. Peningkatan potensi LINMAS
3) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan perijinan kepada
masyarakat secara mudah, cepat , dekat dan berkapasitas baik dalam hal biaya
maupun sistem dan prosedurnya. Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah :
1. Optimalisasi unit pelayanan satu atap
2. Penyusunan sistem dan prosedur pelayanan perijinan
3. Pemantapan koordinasi dan internalisasi antar SKPD terkait
4) Program Pengembangan Transportasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengelolaan sistem transportasi
termasuk lalu lintas, pengaturan terminal, parkir dan angkutan umum Program ini
dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Pengembangan prasarana pendukung (terminal, fasilitas rambu, marka jalan, halte,
shelter) peningkatan APILL, sistem transportasi kota, Perda di bidang transportasi.
2. Pengembangan dukungan sarana KA.
3. Pengembangan dukungan pelaksanaan sistem Angkutan Massal
4. Peningkatan ketersediaan bus
5. Penyusunan Rakerda di bidang transportasi
5) Program Pengembangan Koperasi, UMKM dan Investasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan usaha mikro kecil menengah
(UMKM), koperasi dan investasi, dengan kegiatan pokok yaitu:
1. Fasilitasi terwujudnya kemitraan strategis antara pengusaha besar, lembaga
perbankan dan lembaga keuangan dengan UMKM dan koperasi
2. Pembinaan UMKM dan koperasi
3. Fasilitasi pengembangan jaringan kerjasama antar koperasi
4. Promosi investasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri
5. Mendorong dan menfasilitasi peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang
investasi dengan instansi pemerintah dan dunia usaha baik di dalam negeri maupun di
luar negeri
6) Program Pengembangan Pertanian dan Kelautan
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, dengan kegiatan
pokok yaitu :
1. Penyediaan sarana dan prasarana di bidang perikanan, kelautan, dan pertanian
2. Pembinaan masyrakat nelayan dan petani bidang kelautan, perikanan dan pertanian
3. Pengawasan hasil produk di bidang kelautan, perikanan dan pertanian
7) Program Pelayanan Bidang Ketenagakerjaan
Program ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan
perlindungan tenaga kerja, dengan kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Pelatihan dan peningkatan produktivitas
2. Pengawasan ketenagakerjaan
3. Penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja
4. Hubungan industrial dan syarat kerja
8) Program Penataan dan Pemberdayaan PKL
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan PKL yang dibina, dengan kegiatan
pokok sebagai berikut :
1. Pembinaan dan penataan tempat usaha PKL
2. Monitoring dan evaluasi PKL
9) Program Pengendalian dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Program ini dimaksudkan untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup sehingga
menjadi lebih sehat, lebih nyaman untuk dihuni, dengan kegiatan pokok sebagai
berikut :
1. Peningkatan mutu (kualitas) lingkungan kota
2. Penataan kawasan sempadan sungai dan kawasan pantai
10) Program Ruang Terbuka Hijau dan Pertamanan
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan keindahan lingkungan dan sekaligus
mendukung pelestarian lingkungan, dengan kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Penambahan hutan kota dan lahan hijau
2. Perluasan areal pemakaman
3. Penataan dan normalisasi fungsi trotoar
11) Program Pengendalian banjir dan Pengamanan Pantai
Program ini dimaksudkan untuk mencegah dan mengatisipasi adanya ancaman bahaya
banjir serta menanggulangi banjir, dengan kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Pembangunan saluran pematusan dan bozem
2. Rehabilitasi / peningkatan saluran pematusan dan bozem
3. Pemeliharaan dan saluran pematusan dan bozem
4. Pengadaan pompa, rumah pompa, rumah jaga, generator set dan pintu air beserta
kelengkapannya
5. Pemeliharaan sarana dan prasarana pematusan
6. Perencanaan dan pengawasan pembangkit, peningkatan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana pematusan
7. Operasional petugas dan prasarana pematusan
8. Pembebasan tanah untuk saluran dan bozem
12) Program Pengelolaan Kebersihan Kabupaten
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan
agar sampah dapat dikelola dengan baik diantara masyarakat dan pemerintah, dengan
kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengolahan sampah mandiri
2. Penyapuan jalan kota dan pengangkutan sampah
3. Pengelolaan sampah di TPS dan TPA
4. Perencanaan dan pembangunan TPA baru
13) Program Pembangunan dan Peningkatan Fasilitas / gedung pemerintah dan
Pemerintah Daerah
Program ini dimaksudkan untuk me-ningkatkan fungsi prasarana dan sarana gedung
dan bangunan Pemerintah, termasuk sekolah, Puskemas, kantor kelurahan dll , dengan
kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Pemeliharaan dan pengadaan gedung, kendaraan
serta fasilitas lainnya
14) Program Penataan Ruang
Program ini dimaksudkan untuk mengatur dan merencanakan pemanfaatan ruang kota
sehingga dapat dijadikan acuan dalam perencanaan dan pelaksnaan pembangunan,
dengan kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Penyusunan RDTRK / RTRK
2. Penyusunan / evaluasi RTRK
3. Pengesahan / legalisasi RDTRK dan RTRK
4. Sosialisasi RDTRK dan RTRK
15) Program Pengelolaan Jalan dan Jembatan
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemantapan
phisik pembangunan jalan dan jembatan serta penambahan kapasitas jalan sehingga
meningkatkan kelancaran lalu lintas, dengan kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas dan kemantapan infrastruktur jalan dan jembatan
2. Pemeliharaan jalan dan jembatan
16) Program Pengelolaan Utilitas Perkotaan
Program ini dimaksudkan untuk mengatur pemanfaatan utilitas perkotaan seperti
listrik, telepon dll sehingga diperoleh keterpaduan pembangunan, dengan kegiatan
pokok sebagai berikut :
1. Pelayanan penerangan jalan umum
2. Pelayanan air bersih
17) Program Perumahan dan Pemukiman
Program ini dimaksudkan untuk penataan perumahan dan pemukiman di perkotaan,
dan untuk mengurangi kekumuhan di kawasan berpenduduk padat , dengan kegiatan
pokok sebagai berikut :
1. Penataan dan perbaikan kawasan kumuh
2. Penyediaan MCK bagi warga miskin
3. Pemberian bantuan prasarana dan sarana sanitasi

Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penyusunan program kerja bidang


pekerjaan umum bertujuan untuk meningkatkan sarana infrastruktur yang ada dengan
menitik beratkan pada sarana infrastruktur jaringan jalan, irigasi dan pengembangan
perumahan, untuk kelancaran arus distribusi barang, jasa dan ketahanan pangan serta
kesejahteraan sosial. Adapun sasarannya adalah untuk tetap terpeliharanya prasarana
jalan dan jembatan, bertambahnya volume ruas jalan dan jembatan dengan perkerasan
aspal, bertambahnya volume ruas jalan yang dibangun secara swadaya, meningkatnya
mutu konstruksi jalan dan bangunan fisik sesuai standart, meningkatnya pemeliharaan
sumberdaya air irigasi, meningkatnya kualitas jaringan irigasi tersier & kuarter serta
tercukupinya kebutuhan social yang berupa rumah sehat. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka disusun program dan kegiatan :

1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


Melalui program ini dialokasikan dana sebesar Rp. 2.267.550.002 dan terealisir
sebesar Rp. 2.114.086.597,00 (93.23%) dengan kegiatan yang mulai dari
Penyediaan jasa surat menyurat, komunikasi, peralatan/perlengkapan,
pemeliharaan, ATK sampai penatausahaan keuangan untuk menunjang kelancaran
administrasi dan operasional perkantoran lainnya.

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR


Pada program ini telah dialokasikan dana sebesar 2.816.886.185,00 dan terealisir
sebesar 2.730.741.144,00 (96.94%) dengan kegiatan sebagai berikut :
 Pembangunan/Pengadaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur
dianggarkan sebesar 2.493.900.000,00 dan terealisasi sebesar
2.436.458.500,00 (97.70%)
 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Aparatur dianggarkan
sebesar 322.986.185,00 dan terealisasi sebesar 294.282.644,00 (91,11%)
3. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
 Melalui program ini dialokasikan dana sebesar 20.450.000,00 dan
terealisir sebesar Rp. 11.416.000,00 (55.82 %) dengan kegiatan sebagai
berikut :
 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD / LAKIP dianggarkan sebesar 5.176.000,00 dan terealisir sebesar
2.000.000,00 (38,64%)
 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi
Anggaran, dianggarkan sebesar 1.005.000,00 dan terealisir sebesar
758.000,00 (75,42%)
 Penyusunan Laporan Evaluasi Hasil Pembangunan dianggarkan sebesar
2.930.000,00dan terealisir sebesar 1.366.000,00 (46,62%)
 Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat dianggarkan sebesar
1.781.000,00 dan terealisasi sebesar 968.000,00 (54,35%)
 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD dianggarkan
sebesar 9.558.000,00 dan terealisir sebesar 6.324.000,00 (66,16%)
4. PROGRAM PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DAN PELAYANAN TEKNIS
Melalui program ini telah dialokasikan dana sebesar Rp. 1.503.222.000,00 dan
terealisasi sebesar 1.370.826.500,00 (91,19%) dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
 Peningkatan Pelayanan Jasa Konstruksi dianggarkan sebesar
181.606.000,00 dan terealisir sebesar 177.574.000,00 (97,785%)
 Peningkatan Pelayanan Perencanaan Teknis dianggarkan sebesar
1.280.816.000 dan terealisir sebesar 1.155.852.500,00 (90,24%)
 Pengelolaan laboratorium jasa konstruksi dianggarkan sebesar
40.800.000,00 dan terealisasi sebesar 37.400.000,00 (91,67%)
5. PROGRAM PENYELENGGARAAN TATA RUANG.
Untuk program ini telah dialokasikan dana sebesar Rp. 1.163.724.400,00 dan
terealisir sebesar Rp. 1.075.588.406,00 (92.43 %), yang terdiri dari kegiatan sebagai
berikut :
 Perencanaan Tata Ruang dianggarkan sebesar 711.798.400,00 dan terealisasi
sebesar 625.339.665,00 (87,85%)
 Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang dianggarkan sebesar
276.817.000,00 dan terealisasi sebesar 270.418.550,00 (97,69%)
 Fasilitasi Pendataan dan Pemanfaatan Pertanahan dianggarkan sebesar
85.888.000,00 83.423.350,00 dan terealisasi sebesar (97,13%)
6. PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN DAN JEMBATAN
Melalui program ini telah dialokasikan dana sebesar 89.428.173.500,00 dan
terealisasi sebesar 87.418.334.379,01 (97,75%) yang terdiri dari kegiatan sebagai
berikut :
 Pemanfaatan Jalan dan Jembatan dianggarkan sebesar 234.040.598,00 dan
terealisir sebesar 226.105.670,00 (96,61%)
 Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi Jalan dan Jembatan dianggarkan
sebesar 36.287.671.000,00 dan terealisir sebesar 34.738.361.568,60 (95,73%)
 Pemeliharaan Jalan, Jembatan, dan Bangunan Penunjang dianggarkan sebesar
52.575.601.902,00 dan terealisir sebesar 52.179.951.515,41 (99,25%)
 Pemeliharaan rutin dan perbaikan darurat jalan dan jembatan dianggarkan
sebesar 330.860.000,00 dan terealisir sebesar 273.915.625,00 (82,79%)
7. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Melalui program ini dialokasikan anggaran sebesar 27.414.248.335,00 dan
terealisir sebesar 26.311.452.353,00 (95,98%), terdiri dari kegiatan sebagai berikut
:
 Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Air dianggarkan sebesar
21.543.890.335,00 dan terealisir sebesar 20.705.953.000,00 (96,11%)
 Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dianggarkan sebesar
5.329.802.000,00 dan terealisir sebesar 5.232.144.350,00 (98,17%)
 Pemanfaatan Sumber Daya Air dianggarkan sebesar 539.416.000,00
372.215.003,00 dan terealisir sebesar (69,00%)
 Pengelolaan Sumber daya air dianggarkan sebesar 1.140.000,00 dan terealisir
sebesar 1.140.000,00 (100,00%)

8. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN


BARANG DAERAH
Melalui program ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 7.000.000,00 dan
terealisir sebesar 6.750.000,00 (96.43%), berupa kegiatan Inventarisasi
Aset/Barang Daerah

UKURAN KINERJA PEMBANGUNAN


(Berdasarkan data yang tersedia sementara adalah ukuran kinerja pembangunan tahun
2020)
Pengukuran Kinerja merupakan proses penting dalam menentukan keberhasilan antara
perencanaan yang diukur dari setiap sasara strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja. Teknis pengukuran kinerja menggunakan format berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.
Dalam regulasi ini, juga diatur tentang bagaimana kriteria yang dipergunakan dalam
penilaian kinerja organisasi pemerintah. Adapun pengukuran kinerja dinas pekerjaan
umum dan tata ruang dapat di tunjukkan dalam data sebagai berikut

Tabel Kenaikan Rasio Jalan yang Beraspal di Lumajang


URAIAN TAHUN 2019 TAHUN 2020
Total Panjang Jalan (Km) 1109 1109
Jalan Beraspal (Km) 1057.20 1067.39
Rasio 95.33% 96.25%

Kondisi sistem jaringan jalan di Kabupaten Lumajang pada akhir tahun 2020 jika
dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2019 dapat dijelaskan dalam tabel sebagai
berikut :

Tabel Kondisi Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Lumajang


INDIKATOR TAHUN 2019 (Km) TAHUN 2020 (Km)
Panjang Jalan 1109 1109
Jalan dalam kondisi baik 790,8 753,41
Jalan dalam kondisi sedang 107,84 119,54
Jalan dalam kondisi rusak 52,99 59,91
Jalan dalam kondisi rusak 157,37 176,34
berat

Berdasarkan data tersebut kondisi sistem jaringan di Kabupaten Lumajang yaitu,


panjang total sepanjang 1.109,00 Km yang berada dalam kondisi baik 753.41 atau 68%
dan kondisi sedang mencapai 119.54 Km atau 11%. Sementara itu, kondisi jalan yang
rusak mencapai 59.91 atau 5% dan sepanjang 176.34 Km atau 16% dalam kondisi rusak
berat. Apabila dibandingkan dengan kondisi sistem jaringan jalan tahun 2019 Jalan
dalam kondisi baik mengalami penurunan 37.39km atau sebesar 1.05%. Jalan kondisi
sedang mengalami kenaikan sepanjang 11.7Km atau 0.90%. Jalan dengan kondisi rusak
mengalami peningkatan sepanjang 6.92Km atau 0.88 dan Jalan kondisi rusak berat
mengalami peningkatan 18.97km atau 0.89%. Hal ini terjadi dikarenakan bertambahnya
jumlah pemakai jalan, dan berlebihnya beban muatan pada kendaraan sehingga adanya
perubahan dalam perencanaan dan konstruksi, selain itu statregi pemeliharaan jalan dan
jembatan.
Peningkatan kualitas dan kuantitas jembatan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan kapasitas jalan agar dapat melayani lalu lintas secara teratur, serta
mengganti sejumlah jembatan yang dalam keadaan rusak yang merupakan penyebab
kurang berfungsinya ruas jalan dan membuka daerah – daerah terpencil,
mengembangkan wilayah pedesaan dan sentra – sentra produksi, maupun usaha
menunjang pembangunan lokasi sektor strategis. Berdasarkan data tersebut diatas dapat
dijelaskan bahwa jumlah jembatan kondisi baik tahun 2020 sebesar 92% atau sebanyak
391 unit dari jumlah jembatan yang ada sebanyak 425 unit pada tahun 2020. Kondisi
tersebut mencerminkan terjadinya peningkatan jumlah unit jembatan jika dibandingkan
dengan jumlah jembatan pada tahun 20219 yang berjumlah 424 unit, untuk unit jembatan
dalam kondisi sedang/rusak tidak mengalalami perubahan antara tahun 2019/2020 yaitu
berjumlah 33 unit atau 7.76 %.

Pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi dan mengakibatkan persawahan rawan kurang


air dan prosentase peningkatan jaringan irigasi dalam kondisi baik dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2020
Tahun
No Indikator 2019 2020
1 Panjang Jaringan Irigasi (M) 240,718 240,718
- Dalam kondisi baik 199,893 207,453
- Dalam kondisi rusak ringan 27,306 22,150
- Dalam kondisi rusak berat 13,519 11,115
2 Luas Jaringan Irigasi (Ha) 38,714 38,714
- Dalam kondisi baik 33,986 34,938
- Dalam kondisi rusak ringan 3,751 3,097
- Dalam kondisi rusak berat 977 679

Kondisi Bangunan & Saluran Pengairan Tahun 2020

Kondisi
Jumlah
No Jenis Bangunan/ Satuan Bangunan/ Baik Rusak Rusak
Saluran Saluran Berat Ringan
1 Bendung Bh 154 126 15 13
2 Bangunan Bagi Bh 69 52 3 14
3 Bangunan Bagi Bh 21 21 - -
Sadap
4 Bangunan Sadap Bh 282 185 55 42
5 Talang Bh 31 18 5 8
6 Sypon Bh 14 14 - -
7 Saluran Primer M' 5,396 3,771 600 1,025
8 Saluran Sekunder M' 187,322 165,082 3,875 18,365
9 Saluran Tersier M' 48,000 38,600 2,920 6,480

Anda mungkin juga menyukai