Misi ini menekankan pada pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang ditandai dengan membaiknya taraf pendidikan dan derajat kesehatan
Dimaknai sebagai misi yang diemban sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
ketertersedian infrastruktur dasar dan wilayah untuk meningkatkan aksesibilitas
masyarakat, memacu peningkatan perekonomian daerah dan mengurangi
disparitas pembangunan antar kecamatan/desa/kelurahan serta mengoptimalkan
penataan ruang pembangunan wilayah yang partisipatif dan berkelanjutan.
Misi ini dihajatkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan
aksesibilitas pelayanan umum yang memiliki daya dukung dan daya gerak
terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan
kepentingan masyarakat umum untuk menunjang produktifitas dan mobilitas
publik. Sangat diyakini bahwa upaya pemenuhan pelayanan yang dilakukan
pemerintah kepada masyarakat serta pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan akan
berjalan dengan baik jika didukung oleh infrastruktur yang memadai. Ketersediaan
sarana dan prasarana wilayah yang memadai merupakan hal penting yang harus
diupayakan oleh pemerintah daerah. Pembangunan infrastruktur yang memadai di
segala bidang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing daerah.
Untuk mewujudkan semua harapan besar tersebut, pemerintah daerah akan
berupaya semaksimal mungkin untuk membangun sinergi yang kuat dengan
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Dimaknai sebagai misi yang diemban dalam menciptakan kondisi masyarakat yang
memiliki nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah agama, khususnya Islam yang
diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas mayoritas Kabupaten
Sumbawa, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi
seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelengaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan
kerukunan hidup beragama.
Sejak penaklukan Gowa atas Sumbawa pada tahun 1618, maka pada tahun 1623
kerajaan-kerajaan kecil yang berada di Sumbawa bagian barat berhasil
dipersatukan menjadi satu kerajaan, yaitu kerajaan Sumbawa. Menurut Ligtvoet
(dalam Manca, 1984) kerajaan Sumbawa terdiri dari kerajaan itu sendiri dan tiga
daerah taklukannya, yaitu Taliwang, Jereweh, dan Seran. Ketiga kerajaan taklukan
ini memiliki kedudukan yang sederajat, dan karena itu dikenal dengan sebutan
Kamutar Telu (de drie Kamutarlanden). Penaklukan Gowa atas Selaparang pada
tahun 1640 mengakibatkan Kerajaan Selaparang disatukan dengan Kerajaan
Sumbawa. Sejak itulah Kerajaan Sumbawa membawahi empat kerajaan: Jereweh,
Taliwang, Seran, dan Selaparang (di pulau Lombok), atau dikenal dengan Kamutar
Empat (de vier Kamutarlanden).
Penggabungan onderdistrict tidak bertahan lama dan lalu dihapus, sehingga yang
tinggal adalah onderdistict yang kemudian berubah menjadi kedemungan
(kecamatan). Perubahan struktur pemerintahan ini telah berdampak pula pada
perubahan atau penghapusan terhadap konsep Kamutar Telu: Jereweh, Taliwang,
dan Seran (periksa Manca, 1984). Selanjutnya dinyatakan bahwa secara ringkas
masa kekuasaan Kesultanan Sumbawa adalah sebagai berikut :
- Tahun 1623 s.d 1637 : Zaman Dewa Maja Paruwa dan Mas Goa.
- Tahun 1637 s.d 1674 : Zaman Mas Cini.
- Tahun 1674 s.d 1702 : Zaman Mas Bantan, Dewa Dalam Bawa, Sultan
Harunnurrasyid I.
- Tahun 1702 s.d 1723 : Zaman Mas Madina, Amasa Samawa, Datu Bala
Balong, Datu Apitai yang bergelar Muhammad
Jalaluddin Syah I.
- Tahun 1723 s.d 1732 : Zaman Dewa Loka Lengit Ling Sampar atau Datu
Bala Sawo dan Zaman Dewa Ling Gunung Setia
atau Datu Taliwang.
- Tahun 1733 s.d 1758 : Zaman Dewa Mapasusung, Datu Poro yang
bergelar Sultan Muhammad Kaharuddin I
- Tahun 1758 s.d 1796 : Zaman Sultan Siti Aisyah, Datu Ungkap Sermin,
Dewa Pangeran, Dewa Mapaconga Mustafa,
Harunnurrasyid II, dan Sultan
Profil Kabupaten Sumbawa 2019 10
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
Syafiatuddin
- Tahun 1796 s.d 1836 : Zaman Sultan Muhammad Kaharuddin II Datu
Bau Balo, Nene Ranga Mele Manyurang, dan
Mele Abdullah.
- Tahun 1836 s.d 1883 : Zaman Sultan Amrullah.
- Tahun 1883 s.d 1931 : Zaman Sultan Muhammad Jalaluddin III
- Tahun 1931 s.d 1959 : Zaman Sultan Muhammad Kaharuddin Daeng
Manurung yang bergelar Sultan Muhammad
Kaharuddin III
- Tahun 2011-Sekarang : Sultan Kaharuddin IV
Metodologi
Penyusunan
Lingkup penyusunan profil Daerah Kabupaten Sumbawa tahun 2018 meliputi
koordinasi bersama SKPD se-Kabupaten Sumbawa mengenai kebutuhan data,
pengumpulan data, survey data, evaluasi data, kompilasi data, analisis data serta
pencetakan dokumen Profil Daerah Kabupaten Sumbawa 2018.
Kompilasi Data
Kabupaten
Kompilasi data merupakan salah satu tahapan proses seleksi data, tabulasi data
dan pengelompokan data sesuai kebutuhan. Diharapkan dari kegiatan ini adalah
tersusunnya dokumen Profil Daerah Kabupaten Sumbawa yang sistematik dan
dilengkapi dengan tabel-tabel, angka-angka, diagram-diagram, gambar-gambar
dan peta. Adapun jenis sistematika yang disajikan dalam dokumen Profil Daerah
Kabupaten Sumbawa adalah sebagai berikut.
A. Visi Misi dan Sejarah Kabupaten Sumbawa