PROPOSAL DISERTASI
OLEH:
FAUZAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian disusun
sebagai berikut :
1. Bagaimana Kondisi riil kesiapan Desa menerima Dana Desa di Kabupten
Situbondo?
2. Faktor determinan apa yang memberi konribusi pada kesiapan Desa dalam
menerima Dana Desa di Kabupten Situbondo ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk memberi gambaran dan menganalisis kondisi riil Kesiapan desa menerima
Dana Desa di Kabupten Situbondo.
2. Untuk memberi gambaran dan menganalisis faktor-faktor determinan yang
memberi kontribusi pada kesiapan desa menerima Dana Desa di Kabupten
Situbondo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Administrasi
Publik terutama konsep atau teori yang berkaitan dengan Kebijakan publik.
b. Diharapkan memberi kontribusi teoritis mengenai penggunaan Dana Desa,
khususnya, dan pengelolaan keuangan desa pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadi referensi bagi pemangku kepentingan untuk menggunakan Dana
Desa sesuai dengan undang-undang, peraturan yang berlaku. Dan sesuai
dengan keinginan pemerintah dan masyarakat.
b. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam upaya
penggunaaan Dana Desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.desa.
A. Kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan (public policy is whatever government choose to do or not to do) (Dye, 1992:
1). Lebih lanjut dijelaskan oleh Anderson dalam Widodo (2007: 13) bahwa kebijakan
publik adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan masalah tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas ini, Dye (1992: 9) dalam Widodo (2007: 13)
mengemukakan dalam sistem kebijakan terdapat tiga elemen yaitu: 1) kebijakan publik, 2)
pelaku kebijakan, 3) lingkungan kebijakan. Dunn (2000: 111) juga mengemukakan bahwa
dalam sistem kebijakan terdapat tiga elemen diantaranya adalah: 1) stakeholders
kebijakan, 2) kebijakan publik (policy contents), 3) lingkungan kebijakan (policy
invironment). Sedangkan Mustopadidjaja (2003: 8) menambah satu elemen lagi yang
mempengaruhi sistem kebijakan publik yaitu kelompok sasaran kebijakan (target groups).
Berdasarkan pengertian dan elemen yang terkandung dalam kebijakan publik sebagaimana
dijelaskan di atas, maka kebijakan publik dibuat dalam kerangka untuk memecahkan
masalah dan untuk mencapai tujuan serta sasaran tertentu yang diinginkan.
Dari alasan ilmiah di atas, kebijakan negara dipelajari dengan maksud untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai hakekat dan asal mula
kebijakan negara berikut proses-proses yang mengantarkan perkembangannya serta
akibat-akibat kebijakan bagi masyarakat. Dari alasan professional, dimaksudkan sebagai
upaya untuk menerapkan pengetahuan ilmiah dibidang kebijakan negara guna
memecahkan permasalahan sehari-hari. Dari alasan politis, dimaksudkan agar pemerintah
dapat menempuh kebijakan yang tepat guna mencapai tujuan yang tepat pula. Dengan kata
lain, studi dimaksudkan untuk menyempurnakan kualitas kebijakan negara yang dibuat
oleh pemerintah.
Dari beberapa definisi tentang kebijakan publik di atas, maka kesimpulannya
adalah program bantuan Dana Desa merupakan kebijakan pemerintah yang menarik untuk
dikaji lebih lanjut. Sehingga peneliti perlu menampilkan definisi tentang kebijakan publik.
B. Formulasi Kebijakan
Formulasi kebijakan adalah proses politik untuk menentukan tindakan publik
seperti apa yang dapat diambil pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah publik
tertentu. Formulasi kebijakan itu sendiri diartikan oleh Ramesh (1995: 11) adalah proses
perumusan pilihan-pilihan kebijakan oleh pemerintah (dalam Subarsono, 2005: 13).
Formulasi kebijakan merupakan aktivitas pembuat kebijakan (policy maker) yang
dilakukan setelah pembuat kebijakan menentukan agenda atau penyusunan agenda
(agenda setting). Formulasi kebijakan tentunya melibatkan banyak pelaku yang memiliki
otoritas politik, seperti: anggota DPR, pejabat publik, serta dalam prosesnya juga banyak
membutuhkan negosiasi politik bahkan kompromi politik.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, salah satu pendekatan
penelitian kualitatif yang bertujuan mendalami permasalahan pada kasus tertentu,
sehingga hasilnya tidak bisa digenaralisir, tetapi hanya berlaku pada tempat dimana kasus
tersebut terjadi. Oleh sebab itu penelitian ingin mendalami bagaimana kesiapan desa
menerima dana desa dan faktor-faktor determinan apa yang memberi kontribusi pada
kesiapan desa menerima dana desa di Kabupaten Situbondo.
Sumber dan informan di atas dipilih dengan kriteria dan pertimbangan sebagai
berikut :
a. Para tokoh dipilih karena dianggap ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan
serta memperoleh dampak langsung proyek penggunaan Dana Desa di Kabupten
Situbondo.
b. Unsur Pemerintah Kabupeten dipilih karena mereka terlibat dalam
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi penggunaan Dana Desa.
c. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dipilih karena merupakan salah satu
unsur dalam membuat dan merencanakan program penggunaan Dana Desa, dan
bersama dengan kepala desa membuat Peraturan Desa.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sejumlah literatur, jurnal
nasional dan internasional, media massa, sejumlah dokumen yang dianggap relevan dan
E. Instrumen Penelitian
Data dan informasi yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah data yang
kaya dan mendalam, tidak sekadar mengungkap hal-hal permukaan saja tetapi juga
apa yang ada di balik permukaan. Oleh sebab itu maka instrumen yang cocok dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri. Agar data dan informasi yang diperoleh
berkualitas maka peneliti menggunakan beberapa alat kelengkapan antara lain : (1)
Pedoman wawancara, berisi daftar pertanyaan terbuka yang merupakan penjabaran dari
fokus penelitian, selanjutnya (2) Pedoman observasi yang berisi rumusan item
pengamatan yang berhubungan dengan situasi dan kondisi, tempat penelitian dilakukan.
dan (3) Catatan dokumen, berupa pengumpulan data sekunder yang tertulis
menyangkut tempat atau lokasi penelitian dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmady, Z dkk. 1994. Kebijakan Publik dan Pembangunan. FIA Universitas Brawijaya
bekerja sama dengan penerbit IKIP. Malang
Dye, Thomas R. 1992. Understanding Public Policy. Princes Hall, Englewood Cliff, New
Jersey. United State of America
Dunn, William N. 2000. Pengantar Analysis Kebijakan Publik. Gajah Mada University
Press.Yogyakarta
Dwidjowinoto, Riant Nugroho. 2007. Analisis Kebijakan. PT. Alex Media Komputer.
Jakarta
Islamy, M Irfan. 2001. Seri Policy Analysis. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya
Malang. Malang
Jember, Universitas. 2006. Pedoman Penulisan Tesis dan Desertasi. Universitas Jember.
Jember
Muslimin. 2002. Metode Penelitian di Bidang Sosial. Bayu Media dan UMM Press.
Malang
Person, Wayne. 2005. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan.
Prenada Media. Jakarta
Sabatier, Paul A. & Mazmanian, Daniel A. 1987. Implementation and Publik Policy. Scott
Foresman and Company, University of California, Al Davis.
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik (konsep, teori dan aplikasi). Pustaka
pelajar. Yogyakarta
Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan: Konsep, Strategi, dan
Aplikasi. Grasindo. Jakarta
Soenarko. 2003. Public Poicy: Pengertian Pokok Untuk Memahami dan Analisa
Kebijaksanaan Pemerintah. Airlangga University Press. Surabaya
Thoha, Miftah. 2003. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Rajawali Press.
Jakarta
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Dasar Kebijakan Publik. Media Presindo. Yogyakarta
Wicaksono, Kristian Widya. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Graha Ilmu.
Yogyakarta
UNDANG-UNDANG
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
APBN jo Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014.
Permendes Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Peraturan Bupati Gowa Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pembagian dan
Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Tahun Anggaran 2015.