Anda di halaman 1dari 9

PANDANGAN RESMI BPD DUNGGALA

DISAMPAIKAN PADA MUSYAWARAH DESA


TENTANG PERENCANAAN DESA
PENYUSUNAN RKP DESA
TAHUN 2024

DISUSUN OLEH:

BPD DUNGGALA
DESA DUNGGALA KECAMATAN TIBAWA
KABUPATEN GORONTALO
Tahun 2023
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 55, Badan
Permusyawaratan Desa mempunyai tiga fungsi, yaitu (1) membahas dan
menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, (2)
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa dan (3)
melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
BPD merupakan lembaga desa yang mempunyai kedudukan sejajar
dengan Kepala Desa dan menjadi mitra Kepala Desa dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab, BPD harus dapat mewujudkan diri menjadi mitra dari
berbagai kelembagaan yang ada di desa, khususnya kepala desa dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan desa. Hal ini penting
dapat berpengaruh pada kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan serta pelaksanaan berbagai program yang masuk ke desa.
Berangkat dari dasar tersebut, maka langkah awal pembangunan
Desa diharuskan memiliki Perencanaan Pembangunan Desa yang
disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan Kewenangan Desa
berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan berskala lokal Desa dengan
mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota dengan
melibatkan unsur masyarakat Desa.
Perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun; dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang
disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa, merupakan penjabaran dari
RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan ditetapkan dengan
Peraturan Desa. Kemudian diperkuat dalam Pasal 115 Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa
Perencanaan pembangunan Desa menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa
dalam menyusun rancangan RPJM Desa, RKP Desa, dan daftar usulan
RKP Desa.
Maka, dalam hal Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
Penyusunan RKP Desa tahun 2023 sebagaimana fungsinya dalam
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa, BPD menyusun
“Pandangan Resmi BPD Terhadap Rancangan Dokumen RKP Desa”.

1.2. DASAR HUKUM


Landasan hukum yang digunakan dalam Penyusunan pokok-pokok
Pikiran BPD antara lain:
1. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 41);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang
Badan Permusywaratan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 89);
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1203);
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 20 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa);

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan Dokumen Pokok-pokok Pikiran BPD dimaksudkan
sebagai upaya BPD Desa Dunggala dalam mengarahkan dan mengawasi
perencanaan program pembangunan di Desa Dunggala, dalam upaya
mewujudkan tercapainya visi dan misi Kepala Desa Dunggala
Adapun tujuan disusunnya Pandangan Resmi BPD yaitu :
1. Memberikan bahan, arahan sekaligus masukan kepada Pemerintah
Desa Dunggala, dalam menyusun dokumen RPJM Desa tahun 2021-
2027.
2. Memudahkan dan mengefektifkan penyusunan dokumen RKP Desa
tahun 2023
3. Mengarahkan dan memfokuskan upaya pencapaian visi dan Misi
Kepala Desa melalui perencanaan Pembangunan.
4. Mewujudkan aspirasi masyarakat Desa Dunggala dalam pelaksanaan
Perencanaan pembangunan melalui fungsi BPD Dunggala
5. Mendukung terwujudnya tingkat kesejahteraan masyarakat Desa
Dunggala yang lebih baik.
KONDISI UMUM DAN PERMASALAHAN

2.1. KONDISI UMUM


Desa Dunggala merupakan salah satu desa yang terletak paling
Utara di Kecamatan Tibawa. Secara geomorfologi desa ini didominasi oleh
perbukitan denudasional di bagian utara dan dataran fluvial di sebelah
selatan. Mengingat jarak yang cukup dekat dengan ibu kota kecamatan
maka desa ini cukup mudah untuk di akses sehingga dapat
mempermudah kegiatan sosial dan ekonomi yang berlangsung di desa
tersebut. Desa ini memiliki luas kurang lebih 12.50 Km 2. Memiliki luasan
yang cukup besar menjadikan desa ini cukup potensial untuk
dikembangkan. Hal ini juga didukung oleh potensi sumberdaya alam
hayati dan non hayati yang kaya dan tersebar merata di hampir seluruh
wilayah Desa Dunggala. Lahan perkebunan dan tegalan/ladang cukup
mendominasi penggunaan lahan di desa ini dan dapat dijadikan sebagai
sektor penunjang dalam rangka pengembangan dan pembangunan di
Desa Dunggala secara khusus dan wilayah Kabupaten Gorontalo secara
umum.
Desa Dunggala secara administratif berada pada wilayah Kecamatan
Tibawa di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Letak geografis Desa
Dunggala berada pada rentang koordinat 122°50'15" E sampai 122°51'45"
E dan 0°37'0” N sampai 0°37'45" N. Adapun, secara administratif Desa
Dunggala memiliki batas sebagai berikut.
 Batas utara : Desa Tolotio;
 Batas selatan : Desa Molowahu;
Batas barat : Desa Reksonegoro;
 Batas timur : Desa Ismu Selatan.
Berdasarkan data spasial resmi dari Badan Informasi Geospasial
(BIG) yang dikoreksi dengan metode participatory mapping melibatkan
masing-masing Kepala Dusun, diketahui bahwa Desa Dunggala memiliki
luasan sebesar ± 403.667 Ha.
2.2. PERMASALAHAN
Bertitik tolak dari kondisi umum yang diuraikan diatas, maka dalam
penyampaian Pokok-pokok Pikiran BPD Dunggala ini dapat kami
sampaikan permasalahan-permasalahan yang mendasar di Desa
Dunggala yaitu :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


a. Belum adanya Standar Operasional Pelayanan Pemerintah Desa
Dunggala yang lebih mempercepat, mudah akses, dan prima
kepada Masyarakat yang modern guna menghadapi dunia digital.
b. Pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia,
terutama kepada Pelaksana kegiatan (PK) dan Tim Pelaksana
Kegiatan (TPK).
c. Peningkatan Kapasitas BPD melalui diklat, workshop, seminar,
study banding dll
d. Perlu kiranya peningkatan pembianaan Masyarakat oleh kepala
wilayah, linmas yang lebih dekat dengan Masyarakat guna
mencegah hal hal yang tidak diinginkan Bersama.
e. Belum adanya perdes kewenangan desa dan perdes kelembagaan
desa, serta revisi perdes tentang bumdes.

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


 Sub Bidang Pendidikan
a. Pendidikan Usia Dini dan atau Taman Kanak-Kanak adalah
Tanggung jawab Pemerintah Desa. Oleh perlu memperhatikan
baik kesejahteraan tenaga pendidik, maupun penyediaan
sarana, terutama pada ruang bermain anak yang merupakan
syarat reakreditasi sekolah yang dimaksud.
b. Diperlukan perhatian khusus ( reward ) terhadap pelajar-
pelajar yang berprestasi baik di bidang agama, akademik, olah
raga dan bidang lainnya, sehingga keberadaan pemerintah
Desa dapat dirasakan oleh masyarakat terutama bagi keluarga
sangat miskin dan miskin.

 Sub Bidang Kesehatan


a. Perlu untuk memprioritaskan pada penuntasan stunting
menuju generasi emas 2030 sejak dini sampai pasca.
b. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Dunggala
masih perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dari masih
banyak masyarakat yang membuang sampah dan BAB di
sungai, pembuangan dan pembakaran sampah terbuka, cuci
tangan sebelum makan dll. Maka perlu kiranya pembuatan
tempat sampah di titik titik tertentu yang rawan penumpukan
sampah.

 Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


a. Pada tahun ketiga ini infrastruktur kita masih kurang
memadai
b. Sanitasi Lingkungan Perlu ditingkatkan.

 Sub Bidang Pemukiman


a. RTLH (rumah tidak layak huni)
b. PJU (penerangan jalan umum)

3. Bidang Pembinaan kemasyarakatan Desa


 Sub Bidang ketentraman, ketertiban, dan perlindungan masyarakat
a. Adanya peraturan Desa yang mengatur tentang ketentraman,
ketertiban, dan pelindungan masyarakat
b. Fasilitasi giat siskamling di tiap dusun
c. Sarana poskamling di tiap dusun
d. Penyuluhan terhadap masyarakat tentang peraturan
perundang-undangan

 Sub Bidang kebudayaan dan kegamaan


a. Fasilitasi terhadap keberadaan seni dan budaya yang ada di
Desa Dunggala
b. Pembinaan terhadap kelompok seni dan budaya yang ada di
Desa Dunggala
c. Sarana Musik modern, tradisional dan religi
d. PHBI
e. Masih kurang SDM pewaris adat leluhur ( Utoliya, palabila,
dikili, dana-dana, serta pemetaan wilayah bagi para imam-
imam/khotib disetiap dusun

 Sub Bidang kepemudaan dan olah raga


a. Mendorong kreativitas dan inovasi kepemudaan
b. Fasilitasi terhadap kelompok-kelompok olah raga yang ada di
Desa Dunggala
c. Sarana olah raga

 Sub Bidang kelembagaan masyarakat


a. Pembinaan terhadap kelompok atau lembaga yang ada di
masyarakat
b. Fasilitasi terhadap kelompok atau lembaga yang ada di
masyarakat

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


 Sub Bidang pertanian dan peternakan
a. Belum kuatnya kelembagaan petani, sehingga hasil panen
yang melimpah dijual dengan harga yang murah. Sementara
biaya produksi yang cukup mahal. Sehingga petani tidak
mempunyai nilai tawar yang tinggi.
b. Kelangkaan pupuk yang terjadi karena aturan pembatasan
subsidi pupuk yang membuat produksi menurun, maka perlu
adanya peningkatan kapasitas BUMDesa.
c. Belum dimanfaatkan secara optimal limbah peternakan, dan
limbah pertanian sebagai alternatif pupuk alami bagi tanaman.
d. Adanya saluran irigasi tersier yang masih belum dibangun,
sehingga aliran air berkurang.
e. Peternak Desa Dunggala masih bersifat konvensional, sehingga
diperlukan upaya pendampingan dan penguatan peternak yang
ada di Dunggala
f. Belum dimanfaatkannya limbah pertanian secara maksimal
untuk pakan ternak
g. Diperlukan upaya pengkajian untuk TTG pertanian dan
peternakan.
h. Belum adanya industri pengolahan hasil pertanian dan
peternakan.

 Sub Bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan


keluarga
a. Perlunya penyuluhan yang dilakukan secara
berkesinambungan terhadap perempuan dan anak tentang UU
perlindungan anak dan KDRT.
b. Fasilitasi terhadap kegiatan pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan keluarga.
 Sub Bidang koperasi, usaha mikro kecil dan menengah
a. Masih minimnya usaha mikro kecil dan menengah di Desa
Dunggala sehingga diperlukan upaya fasilitasi, pendampingan,
dan kemudahan bagi masyarakat agar usaha mikro kecil dan
menengah tumbuh berkembang.
b. Memfasilitasi terbentuknya koperasi, baik koperasi tani,
koperasi nelayan dll.

 Sub Bidang dukungan penanaman modal


a. Penguatan BUMDES dengan RegStrukturiasa kepengurusan
BUMDesa.
b. Melakukan upaya kolaborasi atau kerjasama dengan pihak
ketiga untuk meningkatkan PAD.
POKOK-POKOK PIKIRAN BPD

Berdasarkan permasalahan yang terserap dari jaring aspirasi BPD, maka


pokok-pokok pikiran BPD adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar.
2. Peningakatan kapasitas SDM Pelakasana Kegiatan dan Tim Pelaksana
Kegiatan.
3. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan
berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia.
4. Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif.
5. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan
ekonomi.
6. Peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa
berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa.
7. Regstrukturrisasi keberadaan BUMDesa Dunggala.
8. Kesejateraan Tenaga Pendidik Paud/TK dan Sapras Ruang Bermain Anak,
PPKBD dan Sub, Kader Posyandu/Posbindu, Linmas, LPM.
9. Tiang Penyangga Kabel Listrik
10. Memfasilatasi tradisi leluhur, guna kesinambungan generasi.
11. Memperhatikan hasil SDGs, IDM Desa, ketentuan tentang prioritas
penggunaan Dana Desa.
12. Memproyeksikan Pendapatan Asli Desa ( PAD )melalui BUMDES dan
Sumber usaha lainnya.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pokok-pokok Pikiran BPD yang telah disampaikan di
awal maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Desa Dunggala merupakan Desa yang mayoritas masyarakatnya
bekerja sebagai petani, buruh tani, peternak, nelayan sehingga roda
perekonomian masyarakat tidak terlepas dari hal tersebut.
2. Pembangunan akan terlaksana dengan baik jika didukung oleh SDM
yang berkwalitas, mengingat SDM masyarakat Desa Dunggala yang
masih rendah diperlukan upaya Pemerintah ntuk meningkatkan SDM
masyarakat Desa Dunggala
3. Diperlukan kreatifitas dan inovasi dalam penggalian potensi Desa
sehingga dapat dikelola dengan baik untuk dapat digunakan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
4. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam upaya
mempermudah pelayanan terhadap masyarakat.
5. Penguatan lembaga-lembaga yang ada di Desa dan di masyarakat agar
mampu mengolah aspirasi dan berpartisipasi dalam pembangunan.

4.2. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan diatas Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Dunggala memberikan rekomendasi dalam penyusunan RKP Desa tahun
2024 yaitu :
1. Penyusunan RKP Desa harus mengacu pada RPJM Desa Dunggala
2021-2027, SDGs sebagai arah dan atau pedoman perencanaan serta
IDM Desa.
2. Perencanaan pembangunan Desa harus melibatkan masyarakat
dalam setiap tahapannya.
3. Meminta pemerintah desa dunggala dapat menjalankan berbagai
program yang termuat dalam RKPDes yang akan ditetapkan agar bisa
terealisasi tepat sasaran berdasarkan usulan masyarakat dan untuk
kesejahteraan masyarakat.

Dunggala, September 2023


Badan Permusyawaratan Desa
Desa Dunggala

ABDUL HAMID LIMO


Ketua

Anda mungkin juga menyukai