Anda di halaman 1dari 38

TAMBANG TERBUKA

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
A LATAR BELAKANG

B METODE PENAMBANGAN

C CARA MEMILIH METODE PENAMBANGAN

D GOOD MINING PRACTICE

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
A LATAR BELAKANG

Peradapan & Pembangunan ...


→ Input-input sumberdaya alam (mineral & pertambangan),
→ Peningkatan kesejahteraan manusia.

Pertambangan ... Pemanfaatan sumberdaya


▪ Lingkungan pembentukannya di bumi, pertambangan berkelanjutan ...
▪ Tulang punggung pendapatan daerah, Maksud, Memanfaatkan seefisien mungkin
▪ Usaha kedua terbesar, sumberdaya mineral (sifatnya non
renewable) melalui peningkatan dan
▪ Kehidupan perekonomian masyarakat,
konversi nilal tambah dengan,
▪ Membantu manusia untuk menemukan ▪ Memperhatikan nilai lingkungan,
sumberdaya lainnya, ▪ Menerapkan keadilan sosial,
▪ Agen perubahan (development agent), ▪ Memberikan kesempatan generasi
▪ Transformasi manfaat agar mendatang menikmati sumber
pembangunan tetap dapat berlanjut. daya mineral tersebut.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Pertambangan, Tujuan industri pertambangan
Adalah, Suatu bentuk usaha atau pekerjaan
Adalah, Untuk memanfaatkan sumberdaya
dalam pengambilan endapan
berharga atau yang mempunyai nilai
mineral yang terdapat di dalam
dari bumi dan diangkut ke tempat kulit bumi demi kesejahteraan
pengolahan atau pemakai. manusia.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Sejarah Pertambangan di Indonesia
▪ Dimulai berabad-abad yang lalu (keris, batu untuk Borobudur),
▪ Secara modern baru mulai pada abad ke-19 (tambang batubara Ombilin mulai produksi tahun
1892),
▪ Mengalami pasang surut, seperti,
✓ Pasang pertama terjadi pada tahun 1941,
✓ Surut pada jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1967,
Kebangkitan kembali pada tahun 1967 dengan masuknya beberapa perusahan tambang
internasional.

▪ Perkembangan yang signifikan terjadi pada


Sejarah Penemuan & Pemanfaatan Min
tahun 90-an, seperti yang pada tahun 2005,
eral (era budaya)
dimana,
▪ Zaman batu (4000 SM),
✓ Peringkat 2 dunia untuk timah,
▪ Zaman tembaga (4000-1500 SM),
✓ Peringkat 3 dunia untuk tembaga,
▪ Zaman besi (1500 SM - 1780),
✓ Peringkat 4 dunia untuk nikel,
▪ Zaman baja (1780 - 1945),
✓ Peringkat 8 dunia untuk emas,
▪ Zaman nuklir (sejak 1945).
✓ Peringkat 2 dunia – ekspor batubara.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Endapan Bahan Galian, • Menerapkan dalam praktek pengelolaan
▪ Umumnya tersebar secara tidak merata di tambang yang baik dan benar (Good Mining
dalam kulit bumi (jenis, jumlah & kadarnya), Practice).
▪ Konsep pemanfaatan mineral berkelanjutan • Good Mining Practice,
yang berlandaskan pada isu demokrasi, Adalah, Aktivitas pertambangan yang
keadilan dan pemerataan yang sifatnya lintas memenuhi kriteria, kaidah maupun
generasi. norma-norma menambang yang
▪ Melibatkan semua stake holder & menekankan tepat sehingga pemanfaatan mineral
pentingnya pengelolaan keteknikan, wawasan memberikan hasil optimal dan
sosial kemasyarakatan, dan pendekatan mengurangi dampak negatip yang
lingkungan yang terpadu. terjadi.

Ciri-ciri Utama Industri Pertambangan,


• Penyebaran mineral yang tidak merata pada kulit bumi,
• Kadar mineral berharga jauh lebih kecil dibanding dengan material keseluruhan yang perlu digali,
• Penggalian/eksploitasi yang dilakukan akan merusak bentang alam,
• Padat modal dan perlu pekerja khusus.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Sifat Khusus Sumberdaya mineral,
Yaitu, Wasting assets (non renewable resource)
Artinya, Bila endapan bahan galian tersebut ditambang di suatu tempat, maka bahan galian tersebut
tidak akan tumbuh atau tidak dapat diperbaharui kembali,
Atau, Industri pertambangan merupakan industri dasar tanpa daur ulang, oleh karena itu di dalam
mengusahakan industri pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang serba
terbatas, baik lokasi, jenis, jumlah maupun mutu materialnya.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Dampak Positif industri pertambangan, Dampak negatif industri pertambangan,
• Menambah pendapatan dan devisa negara, ▪ Mengubah morfologi dan fisiologi tanah (tata
• Meningkatkan kondisi perkembangan sosial, guna lahan),
ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat ▪ Merusak lingkungan hidup, karena,
daerah setempat, ✓ Kesuburan tanah dapat berkurang/hilang,
• Memberi kesempatan kerja yang lebih besar, ✓ Vegetasi dibabat sehingga menimbulkan
• Memberi kesempatan alih teknologi, kegundulan hutan, longsor dan erosi,
• Memantapkan keamanan dan kelestarian ✓ Kondisi flora dan fauna rusak sehingga
lingkungan, ekosistemnya juga rusak,
• Berperan sebagai pusat pengembangan ✓ Berpotensi mencemari badan air (sungai,
wilayah (community and regional danau dan laut),
development). ✓ Terjadinya polusi suara dan udara (debu
dan kebisingan).
▪ Berpotensi menimbulkan kesenjangan sosial,
ekonomi, dan budaya di sekitar daerah
tersebut.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
B METODE PENAMBANGAN

Penggolongan Metode Penambangan secara umum,

1. Tambang Terbuka (Surface Mining), 3. Tambang Bawah Air (Underwater Mining),


Yaitu, Metode penambangan yang segala Yaitu, Metode penambangan yang kegiatan
kegiatan/aktivitas penambangannya penggaliannya dilakukan di bawah
dilakukan di atas/relatif dekat dengan permukaan air atau endapan mineral
permukaan bumi, dan tempat kerjanya berharganya terletak di bawah
berhubungan langsung dgn udara luar. permukaan air.
2. Tambang Bawah Tanah (Tambang 4. Tambang ditempat (Insitu Mining atau
Dalam/Underground Mining), Novel Mining),
Yaitu, Metode penambangan yang segala Yaitu, Merupakan metode tambahan baru dan
kegiatan/aktivitas penambangannya sedang dikembangkan.
dilakukan di bawah permukaan bumi,
dan tempat kerjanya tidak berhubungan
langsung dengan udara luar.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Klasifikasi Metode Panambangan - Hartman (1987)

Hartman (1987) membagi ke-4 metode penambangan menjadi metode-metode penambangan yang
lebih spesifik seperti pada tabel Klasifikasi Metode Penambangan.

• Pemilihan metode harus dapat memberikan


keuntungan yang terbesar (bukan dangkal
atau dalamnya letak endapan bahan galian),
• Mining Recovery,
Yaitu, Perbandingan antara endapan yang
berhasil ditambang dengan endapan
yang diperkirakan ada menurut
perhitungan berdasarkan data hasil
eksplorasi.

Hal diingat bahwa usaha (industri) pertambangan


dikenal sebagai “wasting assets” dengan risiko tinggi,
sedangkan endapan bahan galian tersebut tak dapat
diperbaharui (non renewable resources).

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Klasifikasi Metode Panambangan - Partanto

1. Open Pit/Open Mine/Open Cut/Open Cast, Contoh,


• Nikel (garnierite) di Pomalaa, Soroako & Gebe,
Yaitu, Tambang Terbuka yang diterapkan
• Bauxite di Pulau Bintan,
atau dipakai pada penambangan • Tembaga di Sumbawa,
“ore” atau endapan bijih logam. • Emas di Gorontalo, Pongkor dan Gn. Muro,

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Open Pit

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Open Pit

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
2. Strip Mine, Contoh,
• Tambang Batubara di Tanjung Enim,
Yaitu, Tambang Terbuka yang khusus
diterapkan untuk endapan-endapan
yang letaknya relatip horisontal atau
mendatar, terutama untuk batubara;
dapat juga pada endapan garam
yang mendatar.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
3. Quarry, Contoh,
• Granit di Pulau Karimun, Riau
Yaitu, Tambang Terbuka yang diterapkan • Marmer/Batugamping di Maros dan Pangkep,
pada endapan mineral non logam • Batu Kapur untuk semen di Maros dan Tonasa atau
dan/atau batuan. Baturaja.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Quarry

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
4. Alluvial Mining (Placer Mining/Beach-mine), Contoh,
• Tambang Cassiterite di Pulau Bangka, Belitung dan
Yaitu, Tambang Terbuka yang diterapkan sekitarnya;
pada endapan endapan placer atau • Tambang Ilmenite di Cilacap,
alluvial. • Tambang Intan di Kalimantan Selatan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Alluvial

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Klasifikasi Metode Panambangan – K Sweet Klasifikasi Metode Panambangan - Lewis

1. Placer mining/ Alluvial mining, 1. Placer mining


a. Panning & Sluicing, a. Pan. Rocker long term
b. Sluicing
b. Hydraulicking (Tambang Semprot),
c. Hydraulicking
c. Dredging (Kapal Keruk), d. Dredging.
2. Open Pit, 2. Open Cut Mining
a. Single Bench, a. Pemuatan secara manual
b. Multiple Bench, b. Pemuatan secara mekanis
c. Strip Mining, c. Glory Hole.,
d. Quarry,
3. Glory Hole.

Klasifikasi Metode Panambangan – Hartman

1. Mekanis, d. Auger mining.


a. Open Pit Mining 2. Aquaeous,
b. Quarrying a. Hydroulicking,
c. Open Cast Mining b. Dredging.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Keuntungan Tambang Terbuka, Kerugian Tambang Terbuka,

1. Ongkos operasi penambangan per m3 atau 1. Pengaruh langsung dari cuaca/udara, maka
ton, rata-rata lebih rendah (per unit ore), karyawan lebih mudah dipengaruhi keadaan cuaca,
2. Pengamatan/pengawasan relatif lebih mudah, kalau sangat panas efisiensi berkurang, dan kalua
hujan, tidak dapat bekerja, sehingga hasil menurun,
3. Kondisi kerja lebih baik, karena langsung
2. Dalamnya penggalian terbatas, tergantung pada
berhubungan dengan udara luar, bentuk endapannya, dalam endapan dipengaruhi
4. Alat mekanis yang ukuran besar dapat lebih pula oleh “Stripping Ratio”, yaitu perbandingan
leluasa bergerak, maka produksi lebih besar, antara pembuangan overburden dengan penggalian
5. Mining Recovery rata-rata lebih besar karena ore-nya yang sangat menyolok sekali,
batas-batas endapan lebih mudah dilihat, 3. Sering melakukan mixing/blending/percampuran,
6. Pemakaian bahan peledak dapat lebih maka alat-alat akan tersebar, sehingga menyulirkan
pengaturan alat angkut & gali, maka pengawasan
efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, akan lebih sulit pada masalah pengangkutannya,
7. Relatif lebih aman, karena bahaya yang 4. Adanya kesukaran pembuangan tanah penutup
mungkin akan timbul hanya kelongsoran, (overburden),
8. Produksi tinggi, 5. Pencemaran lingkungan biasannya relatif lebih
9. Kegiatan eksplorasi lebih mudah, tinggi.
10.Perencanaan lebih sederhana.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Jenis-jenis Endapan
Endapan Elluvial (Eluvial Deposits),
Yaitu, Endapan yang terjadi karena adanya proses konsentrasi oleh alam terhadap hasil pelapukan batuan
sumber yang telah terangkut pada jarak yang kurang dari 100 meter atau endapan sekunder, umumnya
diketemukan dekat permukaan bumi (cadangan sedikit),

Endapan Alluvial (alluvial or placer or beach deposits),


Yaitu, Proses terjadinya sama dengan endapan elluvial, tetapi telah terangkut lebih dari 100 meter atau endapan
sekunder yang terkumpul dalam jumlah dan kadar yang tinggi melalui suatu proses konsentrasi alam yang
letaknya sudah jauh dari batuan induknya, dan sudah sempat diangkut dan diendapkan dekat permukaan
bumi bersifat lepas (loose) contoh pasir,

Urat bijih (Vein),


Yaitu, Endapan yang tebalnya lebih dari 5 meter dan telah tersingkap atau dekat permukaan bumi. dan tersingkap
dengan overburden yang tipis (1-2 meter),

Endapan Horisontal,
Yaitu, Endapan yang luas, seperti batuan batubara, garam-garam dan ilmenite. (sedikit miring dengan kemiringan
(1-5 %) disebut horizontal deposit (bedded/tabular) contoh endapan batubara, KCl, NaCl, KNO3. terbentuk
secara sedimenter, luas letaknya kedalamannya tidak tentu.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
C CARA MEMILIH METODE PENAMBANGAN

Dua Faktor hal yang harus diperhatikan, Dua jenis data (data managemen) Ekonomis,

1. Kedalaman Endapan, 1. Metode Penambangan,


Ini merupakan konsep yang telah lama, dan • Data mineralogis,
sekarang ini sudah tidak cocok lagi. • Sifat fisik dan kimia ore dan country rock,
Contoh,
• Keadaan geologi,
• Di Cikotok (sistem Tambang Bawah Tanah),
• Ukuran, bentuk dan letak endapan,
kedalaman endapan bahan galian < 435 M
• Tambang Tembaga di Bingham (Utah, USA) • Kadarnya (kadar rata-rata & penyebaran),
pada thn 1962, kedalaman 435 M (1300 ft) • Modal yang tersedia,
dengan sistem Tambang Terbuka. • Ada/tidaknya bahan pembantu di lokasi,
2. Kekonomisan, 2. Efisiensi Kerja,
Tujuan untuk memdapat keuntungan semaksimal • Memilih alat (jumlah & tipe alat),
mungkin dengan mining recovery yang semaksimal • Koordinasi yang baik terhadap alat-alat,
mungkin juga dan relatif aman bagi para pekerja. • Organisasi yang sesuai pada kondisi,
• Buruh yang terlatih untuk tugasnya.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Data Perencanaan Metode Panambangan,

1. Karakteristik endapan bijih (ore body), 3. Keadaan Topografi,


a. Ukuran (tinggi atau ketebalan), a. Posisi endapan dari permukaan tanah,
b. Bentuk (tabular, lenticular, massive), b. Sudut kemiringannya,
c. Kedudukan/attitude (kemiringan/dip), c. Kondisi lapisan tanah penutup/over burden
d. Kedalaman (rata-rata & bilai ekstren yang (sifat fisik, ketebalan),
berimbas SR), d. Keadaan iklim, hujan dan cuaca yang lazim
e. Kadar dan jumlah cadangan, di daerah tambang.
2. Kondisi geologi dan hidrologi, 4. Sifat-sifat Geoteknik,
a. Mineralogi & petrografi (sulfida, oksida), a. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids,
b. Komposisi kimia (unsur utama & ikutan), porositas, permeabilitas, lengas),
c. Struktur endapan bijih (lipatan, patahan b. Sifat elastis (kekuatan, modulus elastisitas,
dan intrusi), poison ratio).
d. Bidang lemah (kekar, rekahan, belahan), c. Perilaku elastis atau visco elastis (aliran,
e. Keseragaman, ubahan, pelapukan, rayapan),
f. Kondisi air tanah dan hidrologi, d. Kondisi tegangan (asli atau modifikasi oleh
g. Kondisi batuan sekitar (country rock), penambangan),
seperti ketebalan, jenis dan sifat fisiknya. e. Konsolidasi, kompaksi, dan kompetensi,
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
5. Pertimbangan Ekonomi, e. Harga pasaran produk yang akan
a. Cadangan (tonase dan kadar), ditambang,
• Nilai dari endapan bijih per unit berat, f. Laba yang diinginkan,
• Penentuan target produksi awal,
g. Ongkos Stripping of overburden,
• Jadwal produksi dan stripping over burden,
h. Effisiensi.
• Rencana penggalian dan pembuangan waste,
• Produktivitas dan tingkat produksi (output per 6. Peralatan Tambang,
unit waktu), a. Umur pemilikan,
• Cut Off Grade (COG), b. Rencana dan jadwal penggantian alat-alat
b. Pekerjaan dan biaya Development, utama sepanjang umur tambang.
c. Rincian peralatan dan kebutuhan tenaga kerja c. Produksi harian yang diinginkan,
(termasuk tenaga ahli),
d. Alokasi modal yang tersedia untuk
d. Perhitungan ongkos,
• Modal yang tersedia, peralatan,
• Ongkos produksi, e. Jarak pengangkutan,
• Perbandingan ongkos penambangan untuk f. Tinggi bench,
metode penambangan yang cocok, g. Luas daerah kerja yang tersedia,
• Biaya penambangan relatif secara Tambang h. Lebar jalan yang tersedia,
terbuka VS Tambang bawah tanah, i. Kondisi iklim.
• Perbandingan biaya penambangan dengan
tingkat produksi yang diinginkan,
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
7. Faktor Teknologi, 8. Pasca Penambangan,
a. Perolehan penambangan (mining recovery), a. Dalam & ukuran tambang di akhir operasi,
b. Dilusi penambangan (jumlah waste yang ikut b. Lama tambang beroperasi (Umur tambang),
terambil),
c. Kemiringan tambang (ultimate pit slope)
c. Cut off grade berapa yang boleh diambil,
yang diperbolehkan.
d. Economic stripping ratio,
e. Pengotoran & Kehilangan mineral (Tambang 9. Masalah Lingkungan (fisik, politik &
Terbuka VS Tambang bawah tanah), sosekbud)
f. Kefleksibilitas metode terhadap perubahan a. Kontrol lahan dan lubang bukaan,
situasi, b. Subsidence (penurunan permukaan tanah),
g. Selektifitas metode untuk membedakan bijih & c. Kontrol udara (ventilasi, panas kelembaban)
limbah/waste,
d. Ketenaga Kerjaan (rekruitmen, training,
h. Konsentrasi atau dispersi pekerjaan,
i. Kontinuitas operasi tambang, kesehatan dan keselamatan, pemukiman
j. Macam-macam alat yang diperlukan. dan masyarakat sekitar).
k. Fasilitas teknis lainnya yang layak dalam e. Perlindungan dan perawatan permukaan
melakukan kegiatan penambangan, dan pencegahan polusi air dan udara.
l. Ultimate and operational pit slope (tata letak dan f. Kemudahan mendapatkan fasilitas Teknik
rencana bukaan tambang), pekerjaan tambang (energi dan peralatan)
m. Modal, pekerja dan intensitas mekanisasi. misal drilling, alat muat dan alat transport

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Tambang Terbuka atau Tambang Bawah Tanah,

Faktor yang harus diperhatikan,


a. Produksi,
b. Perkembangan produksi,
Kegiatan 106 m3 %
Penambangan
⚫ Terbuka 1.550 41
⚫ Bawah tanah 620 17
Perkembangan Produksi
⚫ Terbuka 1.450 39
⚫ Bawah tanah 130 3
Total 3.750 100

Usaha pertambangan ada hal kontradiktif 1 = Overburden cover;


dalam memilih sistem penambangan, yaitu, 2 = Waste (country rock),
a. Dengan aman, biaya maksimal, tetapi tidak 3 = Ore body,
didapatkan keuntungan yang besar
b. Tidak/kurang aman, biaya tidak begitu besar,
dan mendapatkan keuntungan yang besar.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Istilah dalam UU Minerba No 3/2020 (Pasal 1),

1. Pertambangan, Mineral (def),


Yaitu, Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan Yaitu, Benda padat anorganik dan homogen yang
dalam rangka, pengelolaan dan terbentuk secara alamiah, mempunyai sifat-
pengusahaan mineral atau batubara yang sifat fisik dan kimia tertentu, dapat berunsur
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, tunggal (Au, Cu, Ag) atau persenyawaan
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, (NaCl, CaCO3).
pengolahan dan/atau pemurnian atau
pengembangan dan/atau pemanfaatan, 3. Batubara,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan Yaitu, Endapan senyawa organik karbonan yang
pascatambang. terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-
tumbuhan.
2. Mineral,
Yaitu, Senyawa anorganik yang terbentuk di alam, 4. Pertambangan Mineral,
yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu Yaitu, Pertambangan kumpulan Mineral yang
serta susunan kristal teratur atau berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi,
gabungannya yang membentuk batuan, baik minyak dan gas bumi, serta air tanah.
dalam bentuk lepas atau padu.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
5. Usaha Pertambangan, 8. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Yaitu, Kegiatan dalam rangka pengusahaan Batubara (PKP2B),
Mineral atau Batubara yang meliputi tahapan Yaitu, Perjanjian antara pemerintah dengan
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, perusahaan berbadan hukum Indonesia
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, untuk melakukan kegiatan Usaha
pengolahan dan/atau pemurnian atau Pertambangan Batubara.
pengembangan dan/atau pemanfaatan,
pengangkutan dan penjualan, serta 9. Izin Usaha Pertambangan (IUP),
pascatambang. Yaitu, Izin untuk melaksanakan Usaha
Pertambangan.
6. Kontrak Karya (KK),
Yaitu, Perjanjian antara pemerintah dengan 10.Izin Pertambangan Rakyat (IPR),
perusahaan berbadan hukum Indonesia Yaitu, Izin untuk melaksanakan Usaha
untuk melakukan kegiatan Usaha Pertambangan dalam wilayah pertambangan
Pertambangan Mineral. rakyat dengan luas wilayah dan investasi
terbatas.
7. Perizinan Berusaha,
Yaitu, Legalitas yang diberikan kepada pelaku 11.Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),
usaha untuk memulai dan menjalankan Yaitu, Izin untuk melaksanakan Usaha
usaha dan/atau kegiatannya. Pertambangan di wilayah izin usaha
pertambangan khusus.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
12. Penyelidikan Umum, 16. Studi Kelayakan,
Yaitu, Tahapan kegiatan Pertambangan untuk Yaitu, Tahapan kegiatan Usaha Pertambangan
mengetahui kondisi geologi regional dan untuk memperoleh informasi secara rinci
indikasi adanya mineralisasi. seluruh aspek yang berkaitan untuk
menentukan kelayakan ekonomis dan teknis
13. Penyelidikan dan Penelitian, Usaha Pertambangan, termasuk analisis
Yaitu, Kegiatan untuk mengetahui kondisi geologi mengenai dampak lingkungan serta
umum, data indikasi, potensi sumberdaya perencanaan pascatambang.
dan/atau cadangan Mineral dan/atau
Batubara. 17. Operasi Produksi,
Yaitu, Tahapan kegiatan Usaha Pertambangan
14. Eksplorasi, yang meliputi konstruksi, penambangan,
Yaitu, Kegiatan Usaha Pertambangan untuk pengolahan dan/atau pemurnian atau
memperoleh informasi secara terperinci dan pengembangan dan/atau pemanfaatan,
teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, termasuk pengangkutan dan penjualan,
sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur serta sarana pengendalian dampak
dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sesuai dengan hasil studi
lingkungan sosial dan lingkungan hidup. kelayakan.
15. Penambangan,
Yaitu, Kegiatan untuk memproduksi Mineral
dan/atau Batubara dan Mineral ikutannya.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
18. Kontruksi, 21. Pemurnian,
Yaitu, Kegiatan Usaha Pertambangan untuk Yaitu, Upaya untuk meningkatkan mutu komoditas
melakukan pembangunan seluruh fasilitas tambang Mineral melalui proses fisika
operasi produksi, termasuk pengendalian maupun kimia serta proses peningkatan
dampak lingkungan. kemurnian lebih lanjut untuk menghasilkan
produk dengan sifat fisik dan kimia yang
19. Pengolahan, berbeda dari komoditas tambang asal
Yaitu, Upaya meningkatkan mutu komoditas sampai dengan produk logam sebagai
tambang Mineral untuk menghasilkan bahan baku industri.
produk dengan sifat fisik dan kimia yang
tidak berubah dari sifat komoditas tambang 22. Pengangkutan,
asal untuk dilakukan pemurnian atau Yaitu, kegiatan Usaha Pertambangan untuk
menjadi bahan baku industri. memindahkan Mineral dan/atau Batubara
dari daerah tambang dan/atau tempat
20. Pengembangan dan/atau Pemanfaatan, Pengolahan dan/atau Pemurnian sampai
Yaitu, Upaya untuk meningkatkan mutu Batubara tempat penyerahan..
dengan atau tanpa mengubah sifat fisik atau
kimia Batubara asal. 23. Penjualan,
Yaitu, Kegiatan Usaha Pertambangan untuk
menjual hasil Pertambangan Mineral atau
Batubara.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
24. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan-Amdal, 27. Kegiatan Pascatambang - Pascatambang,
Yaitu, Kajian mengenai dampak besar dan penting Yaitu, Kegiatan terencana, sistematis, dan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang berlanjut setelah sebagian atau seluruh
direncanakan pada lingkungan hidup yang kegiatan Usaha Pertambangan untuk
diperlukan bagi proses pengambilan memulihkan fungsi lingkungan alam dan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha fungsi sosial menurut kondisi lokal di
dan/atau kegiatan. seluruh wilayah Penambangan.

25. Reklamasi, 28. Wilayah Hukum Pertambangan,


Yaitu, Kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Yaitu, Seluruh ruang darat, ruang laut, termasuk
Usaha Pertambangan untuk menata, ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan
memulihkan, dan memperbaiki kualitas wilayah yakni kepulauan Indonesia, tanah di
lingkungan dan ekosistem agar dapat bawah perairan, dan landas kontinen.
berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
29. Wilayah Pertambangan (WP),
26. Pemberdayaan Masyarakat, Yaitu, Wilayah yang memiliki potensi Mineral
Yaitu, Usaha untuk meningkatkan kemampuan dan/atau Batubara dan tidak terikat dengan
masyarakat, baik secara individual maupun batasan administrasi pemerintahan yang
kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat merupakan bagian dari tata ruang nasional.
kehidupannya.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Syarat Mendapatkan IUPK Eksplorasi & Produksi

1. Persyaratan Administratif, 2. Persyaratan Teknis,


• Untuk IUPK Ekspl & IUPK Prod mineral logam • Pengalaman BUMN, BUMD, atau badan usaha
dan batubara yang diajukan BUMN atau BUMN swasta bidang pertambangan mineral atau batu
yang diberikan berdasarkan prioritas, bara paling sedikit 3 (tiga) tahun;
✓ Surat permohonan; • Mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang tenaga
✓ Profil badan usaha; ahli dalam bidang pertambangan dan/atau
✓ Akta pendirian badan usaha yang bergerak di geologi yang berpengalaman paling sedikit 3
bidang usaha pertambangan yang telah (tiga) tahun; dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang; • Rencana kerja dan anggaran biaya untuk
✓ Nomor pokok wajib pajak; kegiatan 1 (satu) tahun.
✓ Susunan direksi dan daftar pemegang saham;
✓ Surat keterangan domisili.
• Untuk IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi
Produksi mineral logam dan batu bara bagi
pemenang lelang WIUPK,
✓ Surat permohonan,
✓ Susunan direksi dan daftar pemegang saham;
✓ Surat keterangan domisili.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
3. Persyaratan Lingkungan, 4. Persyaratan Finansial,
• Untuk IUPK Eksplorasi meliputi pernyataan untuk • Untuk IUPK Eksplorasi, meliputi,
mematuhi ketentuan peraturan perundang- ✓ Bukti penempatan jaminan kesungguhan
undangan di bidang perlindungan dan pelaksanaan kegiatan eksplorasi; dan
pengelolaan lingkungan hidup. ✓ Bukti pembayaran harga nilai kompensasi
• Untuk IUP Operasi Produksi meliputi, data informasi atau sesuai dengan surat
✓ Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi penawaran.
ketentuan peraturan perundang-undangan di • Untuk IUP Operasi Produksi, meliputi,
bidang perlindungan dan pengelolaan ✓ Laporan keuangan tahun terakhir yang telah
lingkungan hidup; dan diaudit oleh akuntan publik; dan
✓ Persetujuan dokumen lingkungan hidup ✓ Bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun
sesuai ketentuan peraturan perundang- terakhir.
undangan

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
D GOOD MINING PRACTICE
Konsep Pertambangan yang berwawasan
Lingkungan & Berkelanjutan,
1. Penyelidikan Umum (prospecting),
2. Eksplorasi (eksplorasi pendahuluan & rinci),
3. Studi kelayakan (teknik, ekonomik, lingkungan
(termasuk studi amdal),
4. Perencanaan Tambang,
5. Persiapan produksi (development, construction),
6. Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,
Pengangkutan dan Penimbunan),
7. Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan,
8. Pengolahan (mineral dressing),
9. Pemurnian / metalurgi ekstraksi,
10. Pemasaran,
11. Corporate Social Responsibility (CSR),
12. Pengakhiran Tambang (Mine Closure).

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Konsep Good Mining Practice,

1. Pelaku Bisnis, Perubahan tuntutan,


Harus dilaksanakan dengan baik & benar, selalu • Pembangunan harus berkelanjutan (sustainable
memperhatikan beberapa hal, antara lain, development),
• Efisiensi, • Mengikuti perkembangan teknologi,
• Keuntungan yang wajar, • Mengikuti era globalisasi yang semakin terbuka dan
• Resiko yang rendah, semakin majunya teknologi informasi,
• Kepedulian terhadap lingkungan & masyarakat. • Efisiensi,
• Hak Azasi Manusia dan Jaminan Keamanan,
2. Pembuat kebijakan, • Peran serta (partisipasi) masyarakat.
Wajib menjadi perhatiannya antara lain,
• Pembangunan masyarakat dan daerah dapat
berjalan baik,
• Pembangunan dapat berkelanjutan,
• Mengusahakan pelaku bisnis taat aturan,
• Kegiatan berpedoman pada azas konservasi
agar dapat meningkatkan nilai tambah,
• Menekan terjadi kecelakaan dan melaksanakan
perlindungan terhadap lingkungan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Hal Penting pada penerapan GMP, Ciri-ciri GMP,

Praktek Pertambangan yang Baik dan Benar (Good • Menerapkan Konservasi (menghindari terbuang
Mining Practice) harus memperhatikan hal-hal, mineral secara percuma dengan cara memberikan
• Mentaati aturan, jaminan usia pemanfaatan sumberdaya yang lebih
• Terencana dengan baik, lama) dan nilai lindung lingkungan,
• Menerapkan teknologi yang sesuai yang • Kepedulian terhadap K3 (Kesehatan dan
berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, Keselamatan Kerja) terutama bagi pekerjanya,
• Melaksanakan konservasi bahan galian, • Meciptakan nilai tambah bagi pengembangan
• Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, wilayah dan masyarakat sekitar,
• Menjamin keselamatan kerja, • Kepatuhan terhadap hukum dan perundangan,
• Mengakomodir keinginan dan partisipasi • Menggunakan standarisasi keteknikan & teknologi
masyarakat, pertambangan yang tepat dalam aktivitasnya,
• Menghasilkan nilai tambah, • Pengembangan potensi dan kesejahteraan
• Meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat setempat terutama dari optimalisasi
masyarakat sekitar dan konversi pemanfaatan mineral,
• Menciptakan pembangunan yang berlanjutan. • Menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan
setelah periode pasca tambang (mine closure),
• Memberikan benefit yang memadai bagi investor.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Thank you
PENDAHULUAN

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI

Anda mungkin juga menyukai