Anda di halaman 1dari 24

3

GOOD MINING PRACTICE:


“KONSEP DAN IMPLEMENTASI”

PADA

BIMBINGAN TEKNIS
PENINGKATAN PEMAHAMAN GOOD MINING PRACTICE

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN DI INDONESIA

➢ Berada di bawah tanah ➢ Potensi bahan galian minerba di Indonesia diyakini


sangat besar, namun hanya dapat diketahui apabila
➢ Keterdapatan di muka bumi tertentu dilakukan Eksplorasi terus menerus.
➢ Sumberdaya tak terbarukan (non renewable) ➢ Bahan galian minerba tidak akan memberi manfaat
apabila tidak diolah dan dikembangkan.
➢ Padat modal dan teknologi
➢ Masyarakat dan daerah di sekitar industri harus
➢ Risiko finansial sangat besar mendapatkan manfaat yang lebih dari kehadiran industri
➢ Dapat mengubah bentang alam pertambangan minerba, karena terkena langsung
dampak keberadaan tambang.
➢ Dapat difungsikan sebagai penggerak pembangunan ➢ SDA yang tidak terbarukan harus diperlakukan sebagai
➢ Dapat memberikan efek ganda yang besar MODAL PEMBANGUNAN. Harus dapat ditransformasi
menjadi sumberdaya manusia dan potensi ekonomi lain
secara berkelanjutan.
➢ Industri pertambangan dalam pembangunan
berkelanjutan bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial
dan lingkungan.

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN DI INDONESIA

 Umumnya sumber daya mineral dan batubara berada di dalam KONDISI SPESIFIK ALAM DAN EKOSISTEM
kawasan hutan.
INDONESIA
 Sumber daya mineral dan batubara memberikan kontribusi yang
besar terhadap perkembangan ekonomi nasional dan daerah • Hutan hujan tropik/ tropical rain forest
(penerimaan langsung negara sebesar + Rp 40 Trilyun dari pajak (11% dari 27% di dunia)
dan royalti).
• Keanekaragaman hayati tinggi
 Keterdapatan sumber daya mineral dan batubara di Indonesia
umumnya dangkal (shallow), sebagian ada yang tersingkap • Curah hujan tinggi (3,000 s.d 6,000 mm
(outcrop). per tahun)
→ Metode penambangan umumnya tambang terbuka (open • Negara kepulauan (+ 17,500 pulau)
pit/strip mine). Volume batuan penutup yang dikelola sangat besar. • Penduduk padat
 Penambangan di Indonesia mengakibatkan gangguan lahan
permukaan, baik akibat penebasan hutan untuk front tambang
maupun untuk lokasi timbunan batuan penutup serta tailing
(waste).

PERAN PEMERINTAH

Pemerintah dengan ketat melakukan pengawasan dengan menerapkan berbagai kebijakan serta peraturan
perundangan.
Laura Puspita Sari, S.T, M.T
KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN DI INDONESIA

17.504 Pulau
Garis pantai 95.181 km,
terpanjang ke empat di
dunia

Penerimaan Negara
Indonesia : 2000–5000 mm Local Expanditure
Pengembangan
Brazil : 1000 mm Masyarakat
Pembangunan Daerah
Chili : 0,77 mm Pembangunan
Berkelanjutan
Australia : 600 mm

KONDISI SPESIFIK ALAM DAN EKOSISTEM INDONESIA

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN DI INDONESIA

➢ Shalllow Deposit (dangkal):


• Bauksit (elluvial)
• Timah (Alluvial)
• Emas (Alluvial)
• Nikel (Lateritik)
• Pasir Kuarsa
• Mangan
• Batubara
➢ Apabila ditambang, akan banyak gangguan di
permukaan (hutan, air, penduduk,dsb)

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


LINGKUP KEGIATAN PERTAMBANGAN

PENCARIAN (FINDING) PEMBUKTIAN (PROVING)


-geologi regional -pemboran rapat
-geokimia ENDAPAN MINERAL -pembuatan shaft dan/atau
-geofisika terowongan
-pemboran - geologi -evaluasi
-sampling - mineralogi
- metode penambangan
OPENING & DEVELOPING - pengolahan mineral
- ekonomis PERENCANAAN
-pembuatan shaft dan -seleksi metode
terowongan - kontrol lingkungan penambangan
-stripping & keperluan fasilitas
-konstruksi underground & -perancangan & rekayasa
surface

geologi sampling

surveying perawatan
kestabilan penggalian PENAMBANGAN kesehatan & keselamatan
perancangan & -pemberaian ventilasi
perekayasaan -pemuatan kontrol air
pengadaan -pengankutan kontrol lingkungan
power -kontrol biaya
bijih untuk diproses lebih lanjut

PROCESSING reduksi ukuran


klasifikasi konversi dari bahan konsentrasi
benefisiasi mentah mineral menjadi perancangan mill & pabrik
peleburan dan pemurnian produk untuk konsumen kontrol lingkungan

produk untuk konsumen

menetapkan kadar MARKETING ilmu material & teknologi


spesifikasi & standar produk untuk pabrik atau sifat dan penggunaan
transportasi penggunaan lainnya produk mineral
ke konsumen saluran penjualan

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


POLA PIKIR PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA

PERTAMBANGAN
POTENSI MINERAL & BATUBARA
(logam primer/sekunder, batubara, pasir urug,
mineral industri, panas bumi) - eksplorasi
- penambangan
- pengolahan/ekstraksi
LEGALITAS
- handling hasil
KK, PKP2B, KP, SIPR, SIPD
produksi
- pemasaran
- pasca tambang
STRATEGI
1. TerapanTeknologi & Inovasi PRODUK
2. Dukungan Pemasaran + Jaringan Kerja ❖ Based on demand & applicable tech.
3. Down stream-upstream linkage (hulu-hilir) ❖ Upgraded Raw material
4. Pengembangan SDM ❖ Bahan baku setengah jadi
5. Faktor Sosial ❖ Bahan baku industri hilir

MANFAAT
Peningkatan Nilai Tambah
1. efek ganda
2. pengembangan industri kecil
3. pengembangan wilayah
4. pengembangan tenaga kerja lokal
SUSTAINABLE 5. pengembangan masyarakat
DEVELOPMENT 6. pemenuhan bahan baku energi & industri dalam negeri
7. pertumbuhan ekonomi nasional

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PENGELOLAAN TAMBANG YANG BAIK DAN BENAR

Pelaku Bisnis Pembuat Kebijakan

Good Mining
Practice

• Efesiensi
• Keuntungan; ROI
• Produksi, efisiensi Menjembatani
• Resiko rendah dua perspektif
• Lingkungan
• Masyarakat

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


DASAR GOOD MINING PRACTICE

TEKNIK PERTAMBANGAN
PARTISIPASI
MASYARAKAT
KONSERVASI

PEDULI LINGKUNGAN
GOOD OPTIMALISASI
PENGELOLAAN SUSTAINABLE
PEDULI K 3 MINING SUMBER DAYA DEVELOPMENT
MINERAL
NILAI TAMBAH PRACTICE

STANDARDISASI

EKONOMI

PERATURAN PERUNDANGAN
Laura Puspita Sari, S.T, M.T
PROSES KEGIATAN PERTAMBANGAN

1 2 3 4 5

TAHAP
STUDI
P.U *) EKSPLORASI KONSTRUKSI PRODUKSI
KELAYAKAN
AMDAL
Berbeda-beda, dikelompokkan: Mineral Logam, Mineral Bukan Logam (termasuk jenis tertentu antara lain batu
LUAS &
UMUR

gamping untuk industri semen, intan dan batu mulia), Batuan dan Batubara
ATAN
KEGI-

Penyelidikan Penyelidikan Kajian Teknis, Pembangunan Produksi dan


Umum Pendahuluan - Rinci Ekonomi, Lingk. Fasilitas Tambang Penjualan

• kondisi geologi • daerah prospek • cadangan dan kualitas; • pembebasan lahan; • land clearing;
regional; yang akan dikem- • kajian geoteknik dan • penyiapan lokasi • penggalian ;
• jenis dan geohidrologi; penggalian ; • pengolahan;
bangkan/tingkatkan
kondisi umum • perencanaan tambang • pembangunan jalan • penimbunan;
• topografi detail (penggalian,transportasi tambang, penimbun • pengangkutan;
bahan galian;
• sebara potensi • kondisi geologi • rencana produksi dan an, gudang, bengkel, • pemasaran;
bahan galian. detail dan penye – umur tambang; kantor, mess, dsb. ; • reklamasi;
• program awal pasca • eksplorasi tambah • pengembangan
baran bahan galian ;
H A S I L

tambang ; an (infill bor, peng- masyarakat;


• variasi kualitas; • program CD; kuran, sampling); • pasca tambang.
• sumber daya • program K-3; • pelatihan karyawan.
(terukur, terunjuk) • program lingkungan;
• analisis ekonomi;
• lain-lain.

• kerangka acuan (KA) Catatan:


• UKL/UPL/Andal PP 27/1999, pasal 2 (1);
• lain-lain. Amdal bagian dari Studi Kelayakan
Laura Puspita Sari, S.T, M.T
PENGELOLAAN TAMBANG YANG BAIK DAN BENAR

BAGAIMANA
KALAU “ GMP “
DILAKSANAKAN
DENGAN BAIK

 Sumberdaya mineral tidak termanfaatankan secara


optimal
 Tidak efisien
 Banyak pemborosan bahan galian
 Terjadinya bahaya K-3
 Gangguan Lingkungan
 Kesulitan pelaksanaan/ disharmoni
 Pemerintah, masyarakat & perusahaan rugi

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PERATURAN TERKAIT PERTAMBANGAN DI INDONESIA

Permen 38/2007 Pembagian PP 24/2010 Penggunaan Kws hutan


urusan keuangan PP 76/2008 Rehabilitasi & Reklamasi Hutan
PP 38/2007 Pembagian urusan PP.60/2009 Perlindungan Hutan
Permenperind 49/2009 Dalam Negeri Pusat dan Daerah Permenhut P.60/2009 Keberhasilan
Penggunaan Produk dlm UU.32/2004 Pemda Reklamasi
Negeri UU.12/2008 Otda
U.28/2009 Pajak Daerah
Kehutanan PP 26/2008 RTRWN
Perindustrian
UU No.41/1999 PP PPR Penyelenggaraan
UU 25/2007
Penanaman Modal Penataan Ruang
PP 22/2010
UU 5/1984 Wilayah Pertambangan
Perindustrian
UU.26/2007
Kemenkeu
Tata Ruang
UU.20/1997 PNBP UU.7/2004
UU. 12/1994 Pajak PBB
Pertambangan Sumber Daya Air
UU.33/2004 Azas Perimbangan Minerba
Keuangan
UU.17/2006 Bea Cukai
UU No.4/2009
UU.42/2009 PPN
UU.36/2008 PPH PP Kriteria Baku Kerusakan
PP 55/2010: Lingkungan
Pembinaan & PP Izin Lingkungan
Perhubungan Lingk. Hidup PP Pengelolaan
UU.17/2008 Pengawasan UU N0.32/2009 Limbah B3
Pelayaran PP Baku Mutu
UU.22/2009 lalu PP Penetapan
lintas & Angkutan Perdagangan Tenaga kerja
PP Daya Dukung dan
Jalan UU.40/07 UU 13/2003
Daya Tampung
Perseroan Terbatas Ketenagakerjaan
UU 1/1970
PP 69/2001 Kepelabuhan Keselamatan Kerja
Permen KM. 71/2005, Cabotage Permen 02/M-DAG/PER/1/2007
Larangan Ekspor pasir, tanah & top soil

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PENERAPAN TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BAIK

▪ DILAKSANAKANNYA EKSPLORASI SECARA


BENAR DAN MEMADAI




PENGELOLAAN PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN BENAR


(GOOD MINING PRACTICES)
Laura Puspita Sari, S.T, M.T
OPERASI PENAMBANGAN SISTEM TAMBANG TERBUKA

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PELAKSANAAN KONVERSI MINERAL DAN BATUBARA

Azas Konservasi

upaya perlindungan, penghematan dan penggunaan mineral dan batubara secara optimal dengan mempertimbangkan
kebutuhan nasional, perkembangan teknologi, ekonomi, sosial budaya, politik, dan sektor-sektor lain yang terkait dalam
rangka menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Tujuan Konservasi

mengupayakan terwujudnya pemanfaatan mineral dan batubara secara bijak, optimal dan mencegah pemborosan
dengan sasaran untuk menjamin tersedianya mineral dan batubara jangka panjang.

Prinsip-prinsip Konservasi

1. penambangan dan pengolahan yang optimum;


2. pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marjinal, batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah serta mineral
ikutan;
3. pendataan dan perlindungan sumber daya mineral dan batubara non-mineable serta sisa pengolahan atau pemurnian.

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PELAKSANAAN KONVERSI MINERAL DAN BATUBARA

Aspek Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara

a. recovery penambangan dan pengolahan;


b. pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal;
c. pengelolaan dan/atau pemanfaatan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah;
d. pengelolaan dan/atau pemanfaatan mineral ikutan;
e. pendataan sumber daya serta cadangan mineral dan batubara yang tidak tertambang; dan
f. pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan dan pemurnian.

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

1. UU/
PP/dll

2. KEBIJAKAN
LINGKUNGAN

3. SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN

4. KETENTUAN DAN PROSEDUR

5. PROGRAM LINGKUNGAN

PIRAMIDA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


KEBIJAKAN LINGKUNGAN

a. Perlindungan Kualitas air permukaan, air tanah, air laut, tanah dan
udara
b. Perlindungan Keaneka- ragaman hayati
c. Stabilitas dan keamanaan timbunan batuan penutup, dam tailing,
lahan bekas tambang
d. Pemanfaatan lahan bekas tambang
e. Penghormatan atas nilai sosial dan nilai budaya setempat

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PROGRAM LINGKUNGAN

 Air Asam Tambang (ARD, AMD)


• Sumber
 Pengendalian Erosi dan • Pencegahan
Sedimentasi
 Tailing • Pemeliharaan
 Kestabilan Lereng
◦ pit /ex pit
◦ Timbunan batuan penutup
 Reklamasi
◦ Pemulihan fungsi permukaan
tanah
◦ Mencegah banjir / longsor
 Lahan Basah/Rawa Buatan
(construction Wet Land)
 Penutupan Tambang
◦ Keamanan thd lingkungan
◦ Keberlangsungan pembangunan
berkelanjutan

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


KESELATAMATAN PERTAMBANGAN

Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


a. Penegakan Peraturan K3
• Studi Geoteknik
• Kestabilan lereng
• Peralatan Perlindungan Diri
• Pencatatan Kecelakaan dan Pencegahan
• Kelaikan peralatan listrik dan Mekanik
• Penyimpanan dan Pengamanan Bahan Peledak
• Pemeriksaan Kesehatan dan Sarana Kesehatan
• Dll
b. Kepala Teknik Tambang/Wakil Kepala Teknik Tambang
c. Program K3

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PERAN BIROKRAT

• Membuat kebijakan yang kondusif


• Menjamin kepastian hukum
• Menjamin keamanan
• Menjadi fasilitator yang baik

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PEMBINAAN

Aspek Pembinaan :
• pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha
pertambangan;
• pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi;
• pendidikan dan pelatihan; dan
• perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan di bidang mineral
dan batubara.

Objek Pembinaan :
• pengadministrasian pertambangan;
• teknis operasional pertambangan; dan
• penerapan standar kompetensi tenaga kerja pertambangan.

Laura Puspita Sari, S.T, M.T


PENGAWASAN

Aspek Pengawasan :
a. teknis pertambangan;
b. pemasaran;
c. keuangan;
d. pengelolaan data mineral dan batubara;
e. konservasi sumber daya mineral dan batubara;
f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
g. keselamatan operasi pertambangan;
h. pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang;
i. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa serta rancang bangun dalam negeri;
j. pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan;
k. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
l. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan;
m. kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang menyangkut kepentingan umum;
n. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR, atau IUPK; dan
o. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan

Metoda Pengawasan
a. evaluasi terhadap laporan rencana dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP, IPR, dan IUPK;
dan/atau
b. inspeksi ke lokasi IUP, IPR, dan IUPK..
Laura Puspita Sari, S.T, M.T
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai