Anda di halaman 1dari 32

EKSPLORASI GEOLOGI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI

Gambaran tentang cara-cara eksplorasi dalam kaitan


dengan genesa endapan bahan galian, pengetahuan
pendahuluan tentang cara-cara sampling dalam kaitan
dengan kondisi geologi daerah penyelidikan, pengetahuan
tentang permodelan cebakan bahan galian.

Setelah menyelesaikan matakuliah Teknik Eksplorasi, mahasiswa


diharapkan :
mampu menarik kesimpulan tentang pentingnya eksplorasi dalam
industri pertambangan,

resiko pertambangan, konsep eksplorasi, teknologi eksplorasi,


sampling dan pola sampling,

pemboran eksplorasi, assay data eksplorasi, tahapan eksplorasi,


perencanaan dan pelaksanaan eksplorasi, permodelan geologi
sumberdaya mineral.

Materi :
a)

Ciri Khusus dan Resiko serta Tahapan kegiatan dalam


Industri Pertambangan.

b) maksud dan Tujuan kegiatan Eksplorasi


c) Proses Konsentrasi Bahan Galian
d) Tahapan dalam kegiatan eksplorasi, Pemilihan Target
Eksplorasi
e) Eksplorasi Langsung dan Tak Langsung (Geologi,
Geokimia dan Geofisika).
f)

Metode Perhitungan Sumberdaya dan Cadangan

g) Eksplorasi Batubara

Referensi :
1. Annels, A. E., 1991, Mineral Deposit Evaluation, Chapman & Hall, London
2. Barnes, M.P., 1980, Computer-Assisted Mineral Appraisal and Feasibility, SME-AIME, New York
3. Bateman, 1987, Ore Deposits, John Wiley and Sons, NY
4. Dhadar, JR, 1999, Eksplorasi Endapan Bahan Galian, GSB, Bandung
5. Evans, AM, 1995, Introduction to Mineral Exploration, Blackwell Science, Oxford
6. Hartman, HL, 1987, Introductory Mining Engineering, John Wiley and Sons, NY
7. Partanto, P, 2000, Pengantar Teknologi Mineral, ITB, Bandung
8. Peters, WC, 1991, Exploration Mining and Geology, John Wiley and Sons
9. RK Sinha, NL Sharma, 1970, Mineral Economics, Oxford & IBH Publ. co, New Delhi
10. Santoso Dj, Pengantar Teknik Geofisika, Jur. Tek. Geofisika ITB, Bandung
11. Sudrajat, A, 2000, Teknologi dan Manajemen Sumberdaya Mineral, ITB, Bandung
12. White, AH, 1999, Management of Mineral Exploration, Andrew White & Assoc., Queensland
13. -----, 2000, Kamus Istilah Pertambangan, PPTM, Bandung

Ciri Khusus Industri Pertambangan


a) Non renewable resources/ wasting assets : Bahan tambang bersifat tak
terbarukan artinya sekali bahan tambang tersebut ditambang pada suatu
tempat, maka tidak ada gantinya lagi di tempat lain.
b) Bahan tambang tersebar tidak merata dipermukaan bumi sehingga
keberadaan industri pertambangan bergantung selalu pada ditemukannya
bahan tambang.
c) Industri pertambangan merupakan industri yang padat modal, padat teknologi
dan padat waktu, yang dalam operasinya membutuhkan sinergi dari berbagai
disiplin ilmu dan teknologi.

Dampak dan Resiko Industri Pertambangan


Pertambangan merupakan indutri yang padat modal, pada keterampilan dan
padat teknologi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pertambangan di suatu daerah
akan memberikan dampak terhadap lingkungannya, baik dampak positif maupun
negatif. Dampak positif dari industri pertambangan antara lain :
1. Menambah pendapatan dan devisa negara
2. Dapat meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan
masyarakat daerah di sekitarnya
3. Membuka kesempatan kerja dan berusaha
4. Memberi kesempatan alih teknologi
5. Berperan sebagai pusat pengembangan wilayah (community & regional
development)

Disamping dampak positif industri pertambangan dapat pula mengakibatkan


dampak negatif, antara lain :
1. Mengubah morfologi dan fisiologi daerah tersebut (tata guna lahan)
2. Berpeluang merusak lingkungan, karena :
. Kesuburan tanah dapat berkurang / hilang
. Mengurangi vegetasi, sehingga dapat menimbulkan kegundulan

hutan,

longsor dan erosi


. Flora dan fauna rusak, sehingga ekologi juga rusak
. Mencemari sungai
. Polusi suara dan udara (debu dan kebisingan)
3. Dapat menimbulkan kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya di wilayah
setempat

Adapun resiko dalam industri pertambangan antara lain bahwa dalam mengekstrak bahan galian dari batuan induknya harus dilakukan kegiatan
pembongkaran, sehingga dapat merubah roman muka bumi.
Di samping itu, penggunaan bahan galian yang bersifat sekali pakai
mengakibatkan bahan galian itu tidak dapat digunakan kembali setelah diambil.
Berhubung dampak dan resiko di atas, maka sebelum kegiatan pertambangan
dimulai, terlebih dahulu harus dilakukan telaah mendalam dengan melakukan
serangkaian kegiatan prospeksi, eksplorasi dan studi kelayakan.

Secara singkat tahapan kegiatan dalam industri pertambangan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) PROSPEKSI : Kegiatan penyelidikan, pencarian atau penemuan endapan-endapan
mineral berharga
b) EKSPLORASI : Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya setelah ditemukannya endapan
mineral berharga, yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui dan
mendapatkan ukuran, bentuk, letak (posisi), kadar rata-rata dan jumlah cadangan
dari endapan tersebut.
c) EVALUASI (STUDI KELAYAKAN) : Pekerjaan-pekerjaan mengevaluasi data dan
hasil analisis yang didapatkan pada kegiatan eksplorasi, dari kegiatan ini dapat
ditentukan apakah suatu endapan layak ditambang secara ekonomis dengan
teknologi yang ada pada saat ini, atau tidak. Bila tidak / belum layak, selanjutnya
data tersebut diarsipkan

d) PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN : Pekerjaan-pekerjaan untuk


membuat lubang-lubang bukaan ke arah dan di dalam endapan bijih
yang sudah pasti ada sebagai persiapan untuk penambangan dan
pengangkutan endapan bijih tersebut.
e) PENAMBANGAN : Pekerjaan-pekerjaan membongkar mineral berharga
dari batuan induknya, baik di atas permukaan bumi (tambang terbuka)
maupun dan pada endapan bijih di dalam bumi (tambang bawah tanah).

f)

PENGANGKUTAN : Pekerjaan-pekerjaan pemindahan material hasil penggalian /


penambangan ke tempat penimbunan (stock pile) atau ke tempat pemurnian /
pengolahan bijih, atau bila bijih tersebut tidak perlu diolah / dimurnikan, pengangkutan
dapat berarti membawa hasil tambang ke pembeli.

g)

PEMURNIAN : Pekerjaan-pekerjaan untuk meningkatkan kadar / kualitas bijih,


dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan industri, teknologi pengolahan lanjut
dan/atau meningkatkan harga jual dari komoditi tambang tersebut.

h)

PEMASARAN : Penjualan produk tambang kepada konsumen

Mineral dan Konsentrasi


Cebakan mineral ?
Suatu konsentrasi dari unsur atau logam tertentu dalam kerak bumi yang dapat
dipertimbangkan untuk ditambang secara komersial, seandainya persyaratanpersyaratan teknologi lainnya seperti metoda penambangan dan teknologi ekstraksi
dapat dipenuhi.
Bijih ?
Kumpulan mineral yang daripadanya dapat diekstraksi satu atau lebih logam yang
dapat diusahakan secara menguntungkan.

Proses Konsentrasi bahan galian


Proses-proses utama yang telah mengkonsentrasikan logam dalam endapan
mineral dalam bentuk yang dikenal sekarang :
1. Proses Ortomagmatik
2. Proses Pasca Magmatik
.Pyrometasomatic
.Pegmatitic
.Hydrothermal (Hypogene)
3. Proses Pelapukan (Weathering)
Oksidasi, Karbonatisasi, Hidrasi, Pelarutan (leaching), pengkayaan supergene
(enrichment), sirkulasi dalam air tanah yang menghasilkan endapan
hydrothermal supergene

4. Proses Sedimentasi
. Pengendapan Sedimen Mekanis / Klastis
. Pengendapan Sedimen Kimiawi
. Pengendapan Sedimen Koloid
. Proses Diagenesa
5. Proses Metamorfisme Regional, Thermal dan Dynamik
. Rekristalisasi batuan dan bijih
. Redistribusi logam yang tersebar dalam mineral batuan
. Endapan hidrothermal sekunder
. Kombinasi dari proses-proses di atas

METODA EKSPLORASI
- METODE LANGSUNG
Menghasilkan gejala geologi tersebut dapat diamati
dengan mata geologist; metoda geologi
- METODE TAK LANGSUNG
Menghasilkan suatu anomali yang dapat ditafsirkan
sebagai gejala geologi yang dilacak; metoda geofisika dan
metoda geokimia

SURVEI GEOLOGI SINGKAPAN


Survei Geologi Singkapan
(Batugamping)
Survei Geologi Singkapan
(Batubara)
TESTPIT & TRENCH (SUMUR
UJI & PARITAN)
Test Pit
Trench
Pemboran Eksplorasi

Tahapan Eksplorasi
Eksplorasi pada cebakan cebakan mineral selalu
dilakukan secara bertahap. Sistem bertahap ini
dilakukan untuk mengurangi suatu resiko eksplorasi.
Selain itu sistem ini dihubungkan dengan metode
eksplorasi yang digunakan.

Menurut Peters, 1978 dalam Koesomadinata, 2000 tahapan


eksplorasi modern adalah suatu strategi eksplorasi modern
meliputi 2 tahapan eksplorasi dengan sub-tahapannya, dimana
pada

setiap

pengambilan

tahapan
keputusan

memberikan
serta

kesempatan

penyempurnaan

eksplorasi serta petunjuk geologi yang lebih relevan.

untuk
model

Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui


sumber daya cebakan mineral secara rinci, yaitu unutk
mengetahui,menemukan, mengidentifikasi dan menentukan
gambaran geologi dam pemineralaran berdasarkan ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitaas dan kualitas suatu endapan
mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan
secara ekonomis.

TAHAPAN EKSPLORASI
Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap,yakni :
1. Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan
geologi regional, pemotretan udara,citra satelit dan metode survey
tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah anomial
atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut.

Sasaran

utama

dari

peninjauan

ini

adalah

mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan


skala regional terutama hasil stud geologi regional dan
analisis pengindraan jarak jauh untuk dilakukannya
pekerjaan pemboran.

Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 sampai skala 1 :


10.000.
Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi
diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji.
Pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan
pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi
dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis
litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan,
sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.

2. Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah


yang mengandung cebakan mineral yang potensial.
Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan
geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan
pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika.
Tujuanya adalah untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya
Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yang perkiraan
dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan
diatas.

Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu


endapan yang teredintifikasi.
Exsplorasi

rinci,

yaitu

tahap

explorasi

untuk

mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi terhadap


endapan

mineral yang telah

diketahui dari dari

percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan


terowongan.

Prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi


tersebut antara lain:
1. Target eksplorasi
2. Jenis bahan galian (spesifikasi kulitas)
3. Pencarian model-model geologi yang sesuai
4. Pemodelan eksplorasi

Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus


memenehui kaidah-kaidah dasar dan perancangan (desain)
yaitu :
a) Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harus
sesuai dengan keadaan geologi endapan yang dicari.
b) Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu
dengan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh hasil
yang sebesarnya-besarnya.
c) Cost-benifical ; hasil yang diperoleh dapat digunakan
(bankable).

Metode dalam geologi eksplorasi


A. Metode Geologi Lapangan
B. Metode Seismik
C. Metode Gravitasi
D. Metode Magnetik
E. Metode Geolistrik
F. Metode Geokimia

Tugas Kelompok
1.Buat makalah tentang masing-masing metode
eksplorasi (isinya : pendahuluan, teori ringkas, isi,
kesimpulan, daftar pustaka)
2.Buat power point
3.Di presentasikan minggu depan

Thank you

Anda mungkin juga menyukai