PENDAHULUAN
Sasaran Pembelajaran
Mampu menjelaskan secara umum tujuan dan ruang lingkup mata kuliah
Teknik Eksplorasi, terutama untuk bahan galian mineral, batuan, dan batubara.
Sasaran Pembelajaran
Mampu menjelaskan tujuan, filosofi, konsep, tahapan, dan teknologi
eksplorasi, serta titik-titik pengambilan keputusan pada setiap tahapan eksplorasi
bahan galian (mineral, batuan, dan batubara).
1. Pendahuluan
Sebagai suatu industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat
sumberdaya, serta mengandung risiko yang tinggi, maka industri pertambangan
menjadi hal yang sangat unik dan membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat
menghasilkan sesuatu yang positif dan menguntungkan. Banyaknya disiplin ilmu
dan teknologi yang terlibat dalam industi ini, mulai dari geologi, eksplorasi,
penambangan, metalurgi, mekanika dan elektrik, lingkungan, ekonomi, hukum,
manajemen, keuangan, sosial budaya, dan komunikasi, sehingga menjadikan
industri ini sangat kompleks.
Karena yang menjadi dasar dalam perencanaan aktifitas pada industri
pertambangan adalah tingkat kepastian dari penyebaran bahan galian, geometri
tubuh bijih (endapan/cebakan), jumlah cadangan, serta kualitas, maka peranan
ilmu eksplorasi menjadi hal yang sangat penting sebagai awal dari seluruh
rangkaian pekerjaan dalam industri pertambangan.
Agar kegiatan eksplorasi dapat terencana, terprogram, dan efisien, maka
dibutuhkan pengelolaan kegiatan eksplorasi yang baik dan terstruktur. Untuk itu
dibutuhkan pemahaman konsep eksplorasi yang tepat dan terarah oleh para pelaku
kegiatan eksplorasi, khususnya yang meliputi disiplin ilmu geologi dan eksplorasi
tambang.
Jika hasil kegiatan eksplorasi menjanjikan adanya suatu harapan bagi pelaku
bisnis pertambangan, barulah kegiatan industri pertambangan dapat dilaksanakan.
Sasaran Pembelajaran
Mampu menjelaskan kontrol geologi terhadap pembentukan endapan atau
cebakan bahan galian, jenis-jenis cebakan/endapan, serta teknik-teknik yang tepat
diterapkan dalam mengeksplorasinya, tergantung kepada jenis dan tipe genetiknya.
1. Pendahuluan
Sebagaimana telah disinggung pada modul sebelumnya, bahwa kegiatan
eksplorasi dilaksanakan berdasarkan data awal berupa indikasi/gejala/petunjuk
geologi dan proses pembentukan endapan/cabakan bahan galian, sehingga
diperoleh karakteristik tertentu untuk daerah target tersebut.
Indikasi (gejala) geologi yang diamati merupakan hasil (produk) dari proses
geologi (asosiasi batuan, tektonik, dan siklus geologi) yang mengontrol
pembentukan endapan/cabakan, yang kemudian dikaji dalam konteks genesis
endapan/cabakan berupa komposisi mineral, asosiasi mineral, unsur-unsur
petunjuk, pola tekstur mineral, ubahan (alterasi), bentuk tubuh bijih (tipe
endapan/cabakan), dan lain-lain, menghasilkan elemen-elemen yang harus
ditemukan atau dibuktikan melalui penerapan metode (teknologi) eksplorasi yang
sesuai, sehingga dapat menjadi petunjuk untuk mendapatkan endapan/cabakan
bijih yang ditargetkan (guide to ore atau vector to ore) (Gambar 1).
Gambar 2. Sketsa model tektonik lempeng serta evolusi pembentukan endapan dan
cebakan bijih di kerak bumi (Gocht et al., 1988).
(A) (B)
3. Endapan plaser pantai, terbentuk karena aktifitas gelombang yang memukul dan
mengabrasi pantai, serta mencuci pasir pantai. Mineral yang umum ilmenit,
magnetit, monazit, rutil, zirkon, intan, tergantung dari batuan yang terabrasi.
5. Daftar Pustaka
Evans, A.M., 1995, Introduction to mineral exploration, Blackwell Science Ltd.,
Oxford, UK., 396 p.
Gocht, W.R., Zantop, H., Eggert, R.G., 1988, International mineral economics –
mineral exploration, mine evaluation, mineral markets, International Mineral
Policies, Springer-Verlag.
Kuzvart M. and Bohmer, M., 1986, Prospecting and exploration of mineral
deposits, Development in Economic Geology, 21, Elsevier, Amsterdam-
Oxford-New York-Tokyo, 508 p.
Moon, C.J., Whateley, M.K.G, Evans, A.M., 2006, Introduction to mineral
exploration, second edition, Blackwell Publishing, USA, UK, Australia,
481 p.
Notosiswoyo, S., Syafrizal, Heriawan, M.N., 2000, Teknik eksplorasi, Buku Ajar,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi
Mineral, ITB, Bandung, tidak dipublikasikan, hal. III-1 - III-18.
Peters, W.C., 1978, Exploration and mining geology, Second edition, John Wiley
& Sons, Canada, 685 p.
Sasaran Pembelajaran
Mampu mendeskripsikan tipe genetik dan jenis-jenis model endapan /
cebakan bahan galian (mineral, batuan, dan batubara), baik endapan/cebakan
primer maupun sekunder, terkait dengan eksplorasinya.
1. Pendahuluan
Dalam konteks pemodelan endapan/cebakan bahan galian, beberapa istilah
mendasar mengenai keterdapatan, endapan/cebakan mineral, dan endapan/cebakan
bijih harus dapat dipahami agar dapat mempunyai pengertian yang sama dalam
penggunaan istilah ini.
Keterdapatan mineral (mineral occurrence) adalah suatu konsentrasi mineral
(pada umumnya terdapat bersamaan dengan beberapa mineral lain) yang dapat
terdeteksi keberadaannya pada suatu tempat atau mempunyai ciri/konsentrasi di
mana secara terknis/ilmiah, menarik.
Endapan/cebakan mineral (mineral resources / mineral deposits) adalah
suatu keterdapatan mineral dengan ukuran dan kadar yang cukup secara teknis
(dalam berrbagai kondisi) dan mempunyai nilai ekonomis yang potensial untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Endapan/cebakan bijih (ore deposit) adalah suatu endapan/cebakan mineral
yang mempunyai ukuran dan kadar yang dapat diuji dan diketahui, serta
mempunyai kemungkinan untuk ditambang secara menguntungkan. Pada konteks
endapan/cebakan bijih ini, kontrol ekonomi dan integrasi proses pengelolaan
(penambangan – pengolahan – pemasaran) harus akurat dan terukur.
Perlu diingat bahwa bahan tambang bukan hanya mineral atau bijih, tetapi
juga batubara dan batuan (permata/batu mulia, bahan galian industri, bahan
bangunan, tanah urug/tanah timbun atau bahan galian konstruksi).
Gambar 2. Tingkat kesulitan dan lama waktu perencanaan model dari perumusan
beberapa tipe endapan/cebakan (dimodifikasi dari Cox and Singer, 1987).
Riset (ilmiah) 2 3 1 1 1
6. Daftar Pustaka
Cox, D.P. and Singer, D.A, 1987, Mineral deposit models, U.S. Geological Survey
Bulletin 1693.
Evans, A.M., 1995, Introduction to mineral exploration, Blackwell Science Ltd.,
Oxford, UK., 396 p.
Kuzvart M. and Bohmer, M., 1986, Prospecting and exploration of mineral
deposits, Development in Economic Geology, 21, Elsevier, Amsterdam-
Oxford-New York-Tokyo, 508 p.
Moon, C.J., Whateley, M.K.G, Evans, A.M., 2006, Introduction to mineral
exploration, second edition, Blackwell Publishing, USA, UK, Australia,
481 p.
Notosiswoyo, S., Syafrizal, Heriawan, M.N., 2000, Teknik eksplorasi, Buku Ajar,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi
Mineral, ITB, Bandung, tidak dipublikasikan, hal. IV-1 - IV-8.
Sasaran Pembelajaran
Mampu menjelaskan perbedaan antara metode eksplorasi tak langsung dan
metode eksplorasi langsung, serta mampu menjelaskan metode dan teknologi
penginderaan jarak jauh (remote sensing) dalam eksplorasi.
1. Pendahuluan
Berdasarkan pada sifat-sifat endapan/cebakan serta metode penyelidikan dan
teknologi yang digunakan, maka eksplorasi secara umum dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu metode eksplorasi tak langsung dan metode eksplorasi langsung. Secara
prinsip kedua jenis metode ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk
mengidentifikasikan dan menemukan endapan/cebakan bijih. Perbedaan mendasar
dari keduanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4. Daftar Pustaka
Evans, A.M., 1995, Introduction to mineral exploration, Blackwell Science Ltd.,
Oxford, UK., 396 p.
Kuzvart M. and Bohmer, M., 1986, Prospecting and exploration of mineral
deposits, Development in Economic Geology, 21, Elsevier, Amsterdam-
Oxford-New York-Tokyo, 508 p.
Moon, C.J., Whateley, M.K.G, Evans, A.M., 2006, Introduction to mineral
exploration, second edition, Blackwell Publishing, USA, UK, Australia,
481 p.
Notosiswoyo, S., Syafrizal, Heriawan, M.N., 2000, Teknik eksplorasi, Buku Ajar,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi
Mineral, ITB, Bandung, tidak dipublikasikan, hal. V-1 - V-5.
Peters, W.C., 1978, Exploration and mining geology, Second edition, John Wiley
& Sons, Canada, 685 p.
Sasaran Pembelajaran
Mampu menjelaskan prinsip, dasar teori, peralatan, cara kerja, dan tujuan
dari metode eksplorasi geofisika.
Gambar 1. Beberapa sifat fisik berbagai jenis batuan yang digunakan dalam eksplorasi
geofisika (Gocht et al., 1988).
Gambar 3. Contoh profil hasil survei IP, gaya berat, dan elektromagnetik
pada tubuh bijih Pyramid di Canada (Gocht et al., 1988).
Gambar 5. Contoh anomali gaya berat hasil observasi, model geologi, dan
anomali hasil perhitungan yang cocok dengan model (Gocht et al., 1988).
3. Daftar Pustaka
Chaussier, J.B. and Morer, J., 1987, Mineral prospecting manual, North Oxford
Academic Publishers Ltd.
Evans, A.M., 1995, Introduction to mineral exploration, Blackwell Science Ltd.,
Oxford, UK., 396 p.
Gocht, W.R., Zantop, H., Eggert, R.G., 1988, International mineral economics –
mineral exploration, mine evaluation, mineral markets, International Mineral
Policies, Springer-Verlag.
Kuzvart M. and Bohmer, M., 1986, Prospecting and exploration of mineral
deposits, Development in Economic Geology, 21, Elsevier, Amsterdam-
Oxford-New York-Tokyo, 508 p.
Moon, C.J., Whateley, M.K.G, Evans, A.M., 2006, Introduction to mineral
exploration, second edition, Blackwell Publishing, USA, UK, Australia,
481 p.
Notosiswoyo, S., Syafrizal, Heriawan, M.N., 2000, Teknik eksplorasi, Buku Ajar,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi
Mineral, ITB, Bandung, tidak dipublikasikan, hal. V-13 - V-22.
Peters, W.C., 1978, Exploration and mining geology, Second edition, John Wiley
& Sons, Canada, 685 p.