Anda di halaman 1dari 5

MODUL I

PENDAHULUAN

Sasaran Pembelajaran
Mampu menjelaskan secara umum tujuan dan ruang lingkup mata kuliah
Teknik Eksplorasi, terutama untuk bahan galian mineral, batuan, dan batubara.

1. Gambaran Umum dan Tujuan Eksplorasi


Industri pertambangan merupakan industri yang padat modal dan padat
teknologi serta berisiko tinggi (kerugian), sehingga agar usaha pertambangan dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, maka potensi sumberdaya
bahan galian yang ada harus diketahui dengan pasti. Ini berarti segala risiko
kerugiannya, yang secara umum meliputi risiko geologi, risiko ekonomi-teknologi,
dan risiko lingkungan, harus dihilangkan atau diminimalisasi. Risiko-risiko
industri pertambangan tersebut oleh The Joint Ore Reserves Committe Australia
(JORC) serta Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) telah dirinci sebagai
berikut: risiko penambangan, risiko pengolahan, risiko metalurgi, risiko
infrastruktur, risiko ekonomi, risiko pemasaran, risiko hukum, risiko lingkungan,
risiko sosial, dan risiko kebijakan pemerintah (JORC Code 2004, 2012; Kode
KCMI 2011).
Dalam usaha untuk mengetahui potensi sumberdaya bahan galian yang ada
serta mengidentifikasi kendala alami maupun kendala lingkungan yang mungkin
ada, maka terlebih dahulu perlu dilakukan kegiatan eksplorasi. Jadi eksplorasi
merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum suatu usaha
pertambangan dilaksanakan. Hasil dari kegiatan eksplorasi tersebut harus dapat
memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai sumberdaya bahan
galian yang akan ditambang serta kondisi geologinya, agar studi kelayakan
(feasibility study) untuk pembukaan usaha pertambangannya dapat dilakukan
dengan teliti, benar, akurat serta menguntungkan.

Modul-1 Teknik Eksplorasi (311D6203) - 1


Tujuan utama kegiatan eksplorasi bahan galian adalah untuk memperkecil
atau mengurangi risiko geologi. Kegiatan ini harus dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai:
1. Apa (bahan galian: mineral, batuan, batubara) yang dicari?
2. Di mana (bahan galian: mineral, batuan, batubara) tersebut terdapat? Baik
secara geografis maupun letak/posisinya terhadap permukaan bumi (di atas
permukaan, di bawah permukaan, dangkal/dalam, di bawah air).
3. Berapa (sumberdaya/cadangannya)? Termasuk bagaimana kadar, penyebaran
dan kondisi/sifat letakannya?
4. Bagaimana kondisi lingkungan (karakteristik geoteknik dan hidrogeologinya)?
Dalam pelaksanaannya, kegiatan eksplorasi memanfaatkan sifat-sifat fisika
dan kimia batuan, tanah, unsur dan mineral/bahan galian yang ada, seperti sifat:
kemagnetan, kerapatan (densitas), kelistrikan, keradioaktifan, daya hantar dan
hambat gelombang, distribusi dan mobilitas unsur, serta memanfaatkan
teknologi/metode yang ada, seperti: metode magnetik, metode gaya berat, metode
elektrik (resistivity, self potential, induced polarization, magneto-telluric, mess a
la mase), metode radioaktif, dan metode geokimia (geobotani dan hidrokimia).
Metode-metode tersebut (metode tak langsung) terutama diterapkan pada
eksplorasi tahap awal, di mana daerah cakupannya sangat luas dan waktu maupun
biaya yang terbatas. Kadang juga dilakukan survei langsung untuk pengambilan
conto (sampling) awal (grab sampling, chip sampling, stream sediment sampling,
soil sampling, dll.).
Sedangkan pada tahap lanjutan atau detail/rinci, diterapkan metode langsung,
yaitu dengan cara survei langsung, mulai dari pemetaan, pembuatan parit uji dan
sumur uji, dan pemboran, yang dilengkapi dengan pengambilan conto (sampling)
secara sistematis pada tubuh bijih atau cebakan/endapan bahan galian yang
dieksplorasi. Conto-conto (samples) tersebut lalu dianalisis di labotarorium untuk
mengetahui kadar atau kualitasnya, yang selanjutnya akan digunakan dalam
estimasi sumberdaya/cadangan.

Modul-1 Teknik Eksplorasi (311D6203) - 2


Hasil dari setiap tahapan eksplorasi digunakan untuk mengambil kesimpulan
apakah pekerjaan eksplorasi tersebut akan diteruskan ke tahap yang lebih lanjut
(daerah prospek ditemukan) atau tidak dilanjutkan (tidak ada indikasi prospek).
Dengan demikian risiko kerugian yang besar dalam melakukan eksplorasi dapat
dihindari; hanya jika hasilnya menjanjikan, dalam hal ini terdapat suatu harapan
yang besar akan ditemukannya cadangan yang dapat ditambang (mineable-
bankable-economic reserve), maka kegiatan eksplorasi dilanjutkan ke tahap yang
lebih rinci.
Dalam mempelajari, merencanakan, dan melaksanakan eksplorasi banyak
bidang ilmu dan teknologi yang terlibat yang harus dimengerti dan dikuasai oleh
seorang ahli eksplorasi, antara lain: geologi (petrologi, struktur, tektonik,
stratigrafi), analisis mineralogi secara mikroskopis maupun dengan bantuan alat-
alat elektronik (XRD, XRF, AAS, ICP-MS, dll.), statistik, pemetaan, pemboran,
sampling, perhitungan cadangan, geostatistik, pemodelan dengan bantuan
software, manajemen, sistem informasi geografis, sampai pada analisis
keekonomiannya.
Selain menguasai konsep eksplorasi, seorang ahli eksplorasi juga harus
mampu menerapkan teknologi eksplorasi yang tersedia secara langsung di
lapangan, misalnya melakukan pengukuran geofisika dan interpretasinya, survei
geokimia dan interpretasinya, survei pengukuran geodetik, penangangan sample,
serta tentu saja kemampuan dalam mengintegrasikan dan menginterpretasikan data
hasil kegiatan eksplorasi, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan
studi kelayakan tambang.
Kuliah Teknik Eksplorasi ini merupakan suatu integrasi dari kuliah-kuliah
lainnya dalam bidang geologi, seperti genesis cebakan mineral dan batubara,
teknologi eksplorasi, pemboran dan sampling, perhitungan cadangan, dan analisis
keekonomian. Berdasarkan uraian singkat tersebut di atas, maka outline (ruang
lingkup) materi yang akan dibahas pada kuliah Teknik Eksplorasi ini disusun
seperti terlihat pada sub-bab berikut.

Modul-1 Teknik Eksplorasi (311D6203) - 3


2. Ruang Lingkup Mata Kuliah Teknik Eksplorasi
Ruang lingkup (outline) materi kuliah Teknik Eksplorasi yang akan disusun
dalam bentuk modul bahan ajar adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan (gambaran umum dan tujuan eksplorasi).
2. Konsep eksplorasi
3. Hubungan kondisi geologi dan genesis bahan galian dengan teknik eksplorasi.
4. Model endapan/cebakan bahan galian
5. Metode eksplorasi tak langsung
a. Penginderaan jarak jauh (inderaja, remote sensing)
b. Eksplorasi geokimia
c. Eksplorasi geofisika
6. Metode eksplorasi langsung
a. Pemetaan geologi/alterasi
b. Penelusuran jejak (tracing float), paritan, dan sumur uji
c. Metode sampling
d. Pemboran eksplorasi
e. Interpretasi dan kompilasi data
7. Desain dan perencanaan eksplorasi
8. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi.

3. Latihan dan Tugas


1. Jelaskan mengapa perlu dilakukan kegiatan eksplorasi dalam industri
pertambangan.
2. Sebutkan risiko-risiko industri pertambangan menurut JORC Code 2004 dan
2012, serta Kode KCMI 2011.
3. Jelaskan tujuan utama eksplorasi bahan galian, dan pertanyaan-pertanyaan apa
saja yang harus dijawab oleh kegiatan tersebut.
4. Jelaskan apa yang dimaksud metode eksplorasi tak langsung dan metode
eksplorasi langsung.

Modul-1 Teknik Eksplorasi (311D6203) - 4


4. Daftar Pustaka
Evans, A.M., 1995, Introduction to mineral exploration, Blackwell Science Ltd.,
Oxford, UK., 396 p.
Kuzvart M. and Bohmer, M., 1986, Prospecting and exploration of mineral
deposits, Development in Economic Geology, 21, Elsevier, Amsterdam-
Oxford-New York-Tokyo, 508 p.
Moon, C.J., Whateley, M.K.G, Evans, A.M., 2006, Introduction to mineral
exploration, Second edition, Blackwell Publishing, USA, UK, Australia,
481 p.
Notosiswoyo, S., Syafrizal, Heriawan, M.N., 2000, Teknik eksplorasi, Buku Ajar,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi
Mineral, ITB, Bandung, tidak dipublikasikan, hal. I-1 - I-3.
Peters, W.C., 1978, Exploration and mining geology, Second edition, John Wiley
& Sons, Canada, 685 p.

Modul-1 Teknik Eksplorasi (311D6203) - 5

Anda mungkin juga menyukai