Anda di halaman 1dari 25

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

1 of 25

Lainnya

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Blog Berikut

Buat Blog

Masuk

Pertambangan dan perminyakan


Jumat, 26 Desember 2014

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

2 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

BAB I
1.1 Latar belakang.......................................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................................5
BAB II
2.1 Tujuan pemboran eksplorasi..................................................................................6
2.2 serbuk bor (cuttings)..............................................................................................6
2.3 drill core.................................................................................................................7
2.4 perlakuan inti core.................................................................................................8
2.5 penyimpanan conto (sample storage)....................................................................9
2.6 core barrel............................................................................................................11
2.7 jenis-jenis core barrel..........................................................................................13
2.8 penentuan titik bor...............................................................................................14
2.9 cara menentukan titik bor yang akan ditentukan.................................................15
2.10 strategi penentuan titik bor................................................................................16
2.11 pemboran geotek dibagi dalam 2 tipe pemboran...............................................17
2.12 pengertian logging.............................................................................................18
2.13 jenis-jenis log mekanik......................................................................................19
2.14 log caliper..........................................................................................................19
2.15 log permeabilitas...............................................................................................20
2.16 log resistivitas....................................................................................................20
2.17 log porositas.......................................................................................................22
2.18 pola-pola log......................................................................................................23
2.19 dasar teori petrofisik..........................................................................................24
BAB III
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................27
3.2 SARAN................................................................................................................27

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

3 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geoteknik adalah salah satu dari banyak alat dalam perencanaan atau design
tambang, data geoteknik harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan dengan
asumsi-asumsi serta batasan-batasan yang ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang
diinginkan.
Dalam penambangan secara tambang terbuka (open pit), sudut kemiringan adalah satu
faktor utama yang mempengaruhi bentuk dari final pit dan lokasi dari dinding-dindingnya.
Dikarenakan dari perbedaan dari keadaan geologinya, maka kemiringan optimum dapat
beragam diantara berbagai pit dan bahkan dapat beragam pula dalam satu pit yang sama. Sudut
pit pada umumnya dapat dikatakan sebagai sejumlah waste yang harus dipindahkan untuk
menambang bijih.
Pengeboran geoteknik adalah pengeboran inti (core drilling) yang bertujuan untuk
mendapatkan data dan informasi tentang kondisi batuan yang dibor. Persyaratan utama dalam
pengeboran geoteknik adalah mendapatkan inti bor yang utuh, dengan recovery yang
maksimal (jika mungkin Recovery > 90%).
Untuk mendapatkan data geoteknik yang valid dan representatif bagi suatu tambang atau
rencana pengembangan suatu tambang, penentuan rencana titik bor dan kedalaman
pengeboran serta pencapaian Core recovery yang tinggi adalah hal yang sangat penting.
Berdasarkan model (struktur) geologi dari area tambang atau rencana tambang

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

4 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

umumnya dapat dibagi dalam zone-zone, yang diperkirakan mempunyai kondisi geologi relatif
sama. Dalam kaitan dengan Pit Plan, biasanya zoning ini juga menjadi pertimbangan dalam
menentukan sektor desain. Penentuan jumlah dan pemilihan lokasi titik bor geoteknik harus
mempertimbangkan keterwakilan terkait dengan pembagian zone atau sektor desain ini.
Di samping itu, rencana penambangan (Pit Plan) yang mencakup luas, bentuk, dan kedalaman
bukaan tambang juga harus menjadi pertimbangan dalam penentuan titik bor geoteknik. Semua
lapisan batuan yang akan membentuk lereng bukaan tambang harus terwakili oleh titik bor
geoteknik yang akan dilakukan.
Peta situasi dalam hal mempertimbangkan aksesibelitas untuk membawa dan melaksanakan
pengeboran geoteknik juga harus dipertimbangkan. Pergeseran beberapa meter dari lokasi
rencana titik bor yang ditentukan sebelumnya, dapat saja dilakukan asalkan tidak
menghilangkan sifat keterwakilannya.
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami bagaiamana cara mengambil data geoteknik disuatu lokasi
2. Memahami cara menentukan titik pemboran geoteknik
3. Untuk memahami bagaimana bentuk lapisan bawah permukaan
4. Untuk mengetahui jenis core barrel, cara kerjanya dan memperlakukan core serta cutting.

BAB II
Pembahasan
2.1 Tujuan pemboran eksplorasi
Tujuan utama dari pemboran eksplorasi adalah mengambil dan merekam data geologi yang

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

5 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

ditembus lubang bor. Deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan bertujuan untuk
mendapatkan data dan informasi tentang kondisi massa batuan yang akan digunakan untuk
mendukung proses karakterisasi massa batuan .Data ini berupa rekaman catatan hasil
pengamatan pada conto batuan, khususnya litologi serta gejala geologi lainnya. Jenis conto
yang didapatkan adalah
2.2 Serbuk bor (Cuttings)
Conto ini adalah hasil kerukan dari matabor yang kemudian dibawa oleh air pembilas ke
permukaan. Setap kemajuan selang kedalaman tertentu suatu conto yang diambil mewakili
selang kedalaman tertentu dan dicatat. Conto ini dibersihkan dan dideskripsikan. Hasil
deskripsi conto ini tidak akurat mengingat
a.
Conto tersebut harus menempuh jarak dari kedalaman sampai ke permukaan,
sedang dalam waktu yang sama matabor sudah maju lebih dalam lagi. Kedalaman
yang diwakili conto itu harus dikoreksi atau disetel terhadap data lain, seperti laju
kecepatan pemboran atau log talikawat
b.
Conto tersebut sering tercampur dengan serbuk dari selang kedalaman yang ada
di atasnya, sehingga kadangkala diketemukan lebih dari 2 jenis litologi yang
berasal kedalaman yang berbeda. Untuk ini persen berbagai jenis litologi ini harus
dicatat untuk mengetahui litologi mana merupakan guguran dan mana yang dari
kedalaman asli. Untuk ini dapat pula dilakukan pembandingan dengan hasil
tafsiran litologi dari log talikawat maupun data lain seperti laju kecepatan
pemboran
c.
Conto ini merupakan serbuk, keratan atau hancuran dari batuan, sehingga
hanya deskripsi tekstur dan susunan mineral yang dapat diamati, sedangkan
gejala-gejala geologi seperti struktur, kekompakan dan lain-lain tidak teramati
Pengamatan litologi dari serbuk pemboran adalah bersifat baku dalam eksplorasi minyak dan
gasbumi, dan juga dilakukan pada pemboran eksplorasi batubara terutama pada selang
kedalaman yang tidak dilakukan pengintian. Adakalanya dalam eksplorasi batubara tidak
dilakukan pengintian yang disebut openhole, sehingga data geologi didapatkan dari penafsiran
log talikawat/geofisika dan dibantu dari pengamatan conto ini. Namun pada pemboran
eksplorasi cebakan mineral tidak lazim dilakukan karena lebih mengandalkan pada
pengamatan conto inti dilakukan secara penuh dari permukaan sampai kedalaman akhir.
2.3 Drill Core

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

6 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Pada eksplorasi cebakan mineral termasuk batubara data geologi biasanya didasarkan atas
pengamatan dan pendeskripsian conto inti bor.Pengintian Penuh (Full Coring). Pengambilan
inti dilakukan secara penuh dari permukaan sampai kedalaman akhir pemboran. Ini yang biasa
dilakukan dalam eksplorasi untuk cebakan mineral.
Pengintian Setempat (Spot Coring). Pemboran dilakukan sebagai lubang terbuka (open hole)
yang kemudian diikuti dengan pengintian hanya dilakukan pada selang kedalaman tertentu
yang diinginkan, misalnya beberapa meter di atas zone cebakan dan beberapa meter
dibawahnya. Untuk ini sering diperlukan lapisan petunjuk stratigrafi berdasarkan log geofisika
dari sumur terdekat yang sengaja dibor sebagai pilot drill hole, untuk operasi ini sering
dilakukan pilot and part-coring
Pengintian Inti Terorientasi (Oriented Core Sample). Dengan menggunakan alat tertentu,
dimungkinkan dimana orientasi kedudukan asli dari conto didalam tanah dapat ditentukan. Hal
ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur geologi dari lapisan maupun dari
rekahan atau jalur-jalur mineralisas
Perolehan Inti (Core Recovery). Dalam operasi pengambilan inti pemboran tidak selalu
seluruh selang kedalaman dapat diwakili oleh panjang inti yang diperoleh. Hal ini disebabkan
kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari inti sewaktu diangkat dalam bumbung inti (core
barrel). Besarnya perolehan inti (core recovery) dinyatakan dalam persen (% core recovery),
dengan mengukur panjang conto inti yang diperoleh dan membandingkannya dengan panjang
bumbung. Perolehan inti yang buruk dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau
keadaan batuan yang rapuh dan dapat dipakai sebagai indikator untuk keadaan struktur dari
batuan, dan menggunakan bumbung inti yang diperbaiki seperti triple tube core-barrel.
2.4 Perlakuan Inti Bor
Inti bor dicuci dan dikeringkan, kemudian dipatahkan meter demi meter. Setelah dipatahkan
setiap meter maka batang-batang inti disimpan dalam peti kayu/aluminium yang dirancang
khusus, dan disusun sedemikian rupa sehingga atas bawahnya jelas, serta kedalamannya
diperlihatkan dengan tanda-tanda yang ditulikan dengan spidol pada penyekat antar inti.
Waktu dilakukan pengamatan harus hati-hati untuk menempatkan setiap conto dalam urutan,
arah dan susunan yang sama
Batang inti yang akan dianalisa di laboratorium, seperti selang yang termineralisasi inti batuan
ini dibelah (split) menjadi 2 (1 dipakai untuk essay, 1 untuk dokumentasi). Conto inti untuk
analisa laboratorium harus diambil dari inti yang telah dibelah ini. Penanganan conto inti ini

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

7 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

harus dijaga supaya tidak terkontaminasi, terutama yang diperuntukan assay mineralisasi
logam. Dalam hal batubara conto inti untuk dianalisa di laboratorium harus segera dibungkus
dengan kertas parafin yang kedap udara, untuk menjada kelembaban aslinya (moiture
content). Untuk setiap conto yang akan dianalisa di laboratorium perlu dicatat kode
nama/nomor lubang bor dan kedalamannya

a.

b.

c.

d.

e.

f.

2.5 Penyimpanan Conto (Sample Storage)


Demikian pula tentang penyimpanan conto (sample) hasil pemboran, diberi kolom-kolom
sesuai dengan pengambilan sample sehingga kelak bila diadakan pemerian ulang tidak akan
terjadi kericuhan
Pada proses pengeboran peranan lumpur bor (drilling mud) sangat penting, karena lumpur
pengeboran ini memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Mengangkat serbuk bor ke permukaan, hal ini sangat penting sebab juka serbuk pengeboran
tidak terangkat ke permukaan maka dapat menyebabkan buntunya saluran pengeboran dan
akhirnya dapat menyebabkan terjepitnya pipa bor
Mendinginkan dan melumasi pahat/biit dan rangkaian pipa bor; proses pendinginan dan
pelumasan pada sebuah kegiatan pengeboran tidak boleh diabaikan sebab jika proses ini
diabaikan dapat mengakibatkan lelehnya biit atau rangkaian pipa akibat gesekan dengan
bidang bor, terlebih lagi jika kita menggunakan kecepatan rotasi tinggi dan dibarengi dengan
pelumasan yang tidak baik maka hal ini akan lebih mempercepat lelehan bit
Mengontrol tekanan formasi; dengan lumpur bor yang baik maka tekanan formasi dapat
terkontrol dengan baik, oleh karena itu perbandingan antara lumpur dengan air harus
seimbang, lumpur tidak boleh terlalu kental atau terlalu encer
Mencegah runtuhnya dinding lubang bor; dengan adanya lumpur bor yang baik dapat
membantu penyanggan dinding sehingga keruntuhan dinding dapat kita hindari
Melapisi dinding lubang bor dengan kerak lumpur; dengan teknologi yang ada kita dapat
membuat lumpur bor yang dapat mengering pada dinding lubang bor sehingga dapat
mengurangi longsor pada dinding bor
Menahan serbuk bor dan material-material pemberat dalam bentuk suspensi bila sirkulasi atau
pemboran dihentikan sementara; pada proses pengeboran jika terjadi sesuatu hal yang
mengakibatkan sirkulasi lumpur terpaksa harus dihentikan. Kita tidak perlu khawatir terhadap
serbuk bor yang mengendap sebab lumpur yang baik akan dapat menahan serbuk pengeboran

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

8 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

dalam bentuk suspensi, tetapi jika lumpur bor yang kita gunakan kurang baik kemungkinan
material pemberat dan serbuk bor mengendap cukup besar dan kemungkinan terjepitnya
g.

rangkaianpun menjadi besar pula


Mengurangi beban rangkaian pipa bor dan selubung yang ditanggung oleh menara/rig;
pengeboran yang dilakukan tanpa lumpur. Bor yang baik, misalnya lumpur bor yang digunakan
terlalu encer hal ini akan menyebabkan proses pelumasan kurang berjalan baik adan juga
fungsi lumpur bor sebagai pembantu penyanggaan beban yang ditanggung oleh rig juga akan
berkurang, oleh karena itu pemilihan lumpur bor harus benar-benar diperhatikan.
Deskripsi geoteknik inti bor biasanya bersamaan dengan kegiatan sampling geoteknik.
Kegiatan sampling bertujuan untuk mendapatkan sampel tidak terganggu untuk kemudian diuji
di laboratorium agar diperoleh sifat fisik dan mekanik batuan utuh. Agar sampel yang diambil
dapat mewakili kondisi alamiahnya, maka harus diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Sampel diambil pada kedalaman yang dapat mewakili kondisi batuan,
b. Pengeboran menggunakan triple tube core barrel,
c. Sampel tidak banyak kontak dengan udara luar selama packing di lokasi pengeboran dan
handling di laboratorium, sampel dikemas sedemikian hingga, menjaga kondisi alamiahnya,
dan terlindung dari guncangan selama handling dan pengiriman ke laboratorium.
Tabel 1. Deskripsi litologi batuan berdasarkan standar JORC dalam kegiatan pengeboran

2.6 Core Barrel


Core barrel merupakan tabung conto inti/core yang dimasukkan kedalam bor untuk
menangkap dan menyimpan core selama pengeboran. Tabung dilengkapi dengan alat penahan
dan penjepit mencegah jatuhnya core.
Tabung Penginti (Core Barrel) merupakan alat yang digunakan untuk menangkap inti
bor (core). Panjang tabung penginti (Core Barrel) adalah 2,06 m dan berdiameter 5,2 cm. Pada
bagian dalam tabung penginti (core barrel) terdapat split tube yang panjangnya 1,6 m berfungsi
untuk mengunciinti bor (core).
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman
yang disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

9 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan
tabung penginti single, double ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya.
Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan tanah,
tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada
bagian pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan juga
tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata bor
Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.
Pengintian Inti Terorientasi (Oriented Core Sample). Dengan menggunakan alat
tertentu, dimungkinkan dimana orientasi kedudukan asli dari sampel didalam tanah dapat
ditentukan. Hal ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur geologi dari lapisan
maupun dari rekahan atau jalur-jalur mineralisasi. Perolehan Inti (Core Recovery). Dalam
operasi pengambilan inti pemboran tidak selalu seluruh selang kedalaman dapat diwakili oleh
panjang inti yang diperoleh. Hal ini disebabkan kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari
inti sewaktu diangkat dalam bumbung inti (core barrel). Besarnya perolehan inti (core
recovery) dinyatakan dalam persen (% core recovery), dengan mengukur panjang sampel inti
yang diperoleh dan membandingkannya dengan panjang bumbung. Perolehan inti yang buruk
dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau keadaan batuan yang rapuh dan dapat
dipakai sebagai indikator untuk keadaan struktur dari batuan, dan menggunakan bumbung inti
yang diperbaiki seperti triple tube core-barrel.

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

10 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

2.7 Jenis-Jenis Core Barrel :

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

11 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

a.

Single tube core barrel


Single tube core barrel merupakan jenis tabung core barrel single yang
menampung core sekaligus mengalirkan fluida atau lumpur dari atas menuju
bawah untuk membantu proses pemboran.
b. Double tube core barrel
Double tube core barrel merupakan jenis tabung core barrel yang mempunyai 2
tabung, dimana tabung yang didalam berfungsi hanya untuk menampung core
hasil kegiatan pemboran, sedangkan fluida/lumpur untuk kegiatan pemboran
dialirkan melalui celah-celah antara tabung pertama dan tabung kedua.
2.8 Penentuan Titik Bor
Proses Pemboran diawali dengan melakukan proses study regional dimana didalamnya
untuk mengetahui geologi struktur, stratigrafi serta bagaimana geomorfologi yang ada
didalamnya, setelah itu dilakukan mapping yaitu proses pembuatan peta singkapan beserta
struktur geologinya, kemudian dilakukan planning pemboran didalamnya mencakup

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

12 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

penentuan titik, mengenai berapa jarak interval, kedalaman yang harus dilakukan proses
pemboran serta luasan wilayah yang akan dilakukan pemboran. Setelah
dilakukan planning dan telah ditentukan titik yang akan dibor pada skema model maka
dilakukan proses penentuan titik bor dilapangan, kemudian melakukan survey
layout dan ploting dilokasi pemboran yaitu melakukan preparasi pemboran dimana proses ini
mencakup proses dilakukanya persiapan lokasi, yaitu dengan pembuatan mud pit (tempat
sirkulasi air), apabila daerah pemboran berada di daerah lereng dan bergelombang maka
dilakukan perataan tanah sehingga daerah titik pemboran rata dan tidak mengganggu jalannya
proses pemboran dan juga termasuk keamanan/safety pada daerah tersebut diperhatikan.
Setelah semua tahapan dan semua persiapan tempat pemboran selesai maka alat-alat
pengeboran dan alat pendukung lainya di setting di tempat tersebut sehingga jalan pengeboran
dapat berlangsung dengan lancar,
setelah semua persiapan selesai maka sesuai
dengan planning awal apakah pemboran akan dilakukan dengan metode full
core/coring maupun open hole dan apakah pemboran dilakukan dengan model miring
atau vertikal
2.9 Cara Menentukan Titik Bor Yang Akan Ditentukan
Tahapan awal yang dilakukan oleh wellsite geologist dalam proses pemboran adalah
menentukan lokasi titik bor yang akan dilakukan proses pemboran. Menentukan titik bor ini
diintrusikan oleh wellsite geologist kepada driller berdasarkan data peta topografi dan data
survey yang meliputi letak, nomor titik bor, dan elevasinya atas persetujuan geoevaluator site.
Dalam penentuan titik bor terkadang terdapat ketidak sesuaian antara data survei pada
data topografi dengan kondisi lapangan. Berdasarkan hal tersebut, maka wellsite geologist
dituntut untuk memperbaiki penentuan titik bor tersebut. Apabila penentuan titik bor selesai,
maka wellsite geologist memberikan suratperintah dimulainya pengeboran. Kemudian
langkah-langkah dalam mencari titik koordinat titik bor antara lain :
a. Masukan seluruh data titik koordinat (titik bor) yang akan dicari.
b.
Kemudian tentukan terlebih dahulu satu-persatu titik bor yang akan dicari
koordinatnya lokasinya.
c. Pada menu GPS klik waypoint titik bor yang akan dicari kemudian pilih Go to.
d. Ikuti rute trackanak panah yang diperintahkan oleh GPS sampai tiba di titik bor

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

13 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

yang dituju.
e.
Setelah sampai dititik bor tersebut maka GPS akan memberikan isyarat bunyi
sebagai tanda bahwa pada lokasi dicari atau klik mark.
f.
Selanjutnya memberikan tanda yang sudah didapat dengan menggunakan pita,
hole name, tanggal/bulan/tahun, dan nama wellsitenya.
Setelah lokasi titik bor sudah dipasang, kemudian tinggal membuat rencana untuk
membuat akses moving menuju lokasi titik bor yang sudah ditandai lokasi koordinatnya.
2.10 Strategi Penentuan Titik Bor
Adapun jarak antara lubang bor yang satu dengan yang lain telah ditetapkan atau di
plot oleh tim pengukuran dengan diberi tanda patok. Proses aktifitas pengeboran pada awalnya
dilakukan dengan jarak atau spasi 500 m, kemudian bila hasilnya diharapkan ada maka
spasinya lebih diperkecil hingga 100 m. Pada jarak atau spasi 100 m ini, analisa kadar dari
hasil pemboran baik dilihat secara megaskopis atau uji laboraturium terindikasi kadarnya tinggi
maka dilanjutkan terus hingga pada spasi 12,5 m.
Temuan dilokasi, aktifitas pemboran yang dikerjakan baru pada jarak atau spasi 50 m
yaitu pada daerah transit, sedangkan pada lokasi mornopo (MBT/Mining Blok Test) yang
telah ditambang untuk perbandingan analisis kadar hasil pemboran dengan kadar hasil
penambangan awalnya dikerjakan pemboran dengan spasi 12.5 m.
Spasi lubang bor didasarkan pada antisipasi ukuran target atau pengalaman sebelumnya
terhadap endapan yang sejenis dari sejumlah kegiatan pemboran dilokasi tersebut. Lokasi
pemboran dan orientasi titik bor selanjutnya didasarkan pada sukses pemboran pada lubang
pertama. Apabila pemboran awal tidak memberikan keyakinan geologi yang pasti maka target
lain harus dicoba dan masih dalam wilayah kontrak perusahan. Suatu endapan paling tidak
sudah didefinisikan arah kemenerusan dan zona mineralisasinya. Spasi lubang bor bergantung
pada tipe mineralisasi dan arah kemenerusan tipe. Pada rencana kerja pemboran yang dibuat,
telah ditentukan Blok-blok mana yang didahulukan untuk kegiatan pemboran selanjutnya. Hal
ini berkaitan dengan hasil analisis kadar pada pemboran spasi sebelumnya, sebagai contoh
pada Mornopo.
2.11 Pemboran Geotek Dibagi Dalam 2 Tipe Pemboran
Pemboran geotek dibagi dalam 2 tipe pemboran, yaitu :
a. Pemboran Open Hole

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

14 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Inti dari pemboran ini adalah untuk mengambil kualitas ore yang akan diambil sampelnya.
Pemboran ini juga hanya mengambil lapisan ore tersebut, mengabaikan batuan lainnya.
Teknisnya, sudah diperkirakan ore misal berada di kedalaman 64 - 70 m, maka antara 0 62 m
hanya akan diambil serbuk (lumpur) pemborannya. Lalu di kedalaman 72 m berhenti coring.
b. Pemboran Coring
Pemboran ini dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan/ketahanan tanah di area tersebut,
maka sampel yang diambil untuk keperluan Lab Geotek atau Lab AMD. Pengeboran biasanya
dilakukan sedalam maksimal 100 m.
Titik pemboran Open Hole maupun Coring ini biasanya sudah ditentukan oleh Geologist area
tersebut, karena Goelogist lebih mengerti kemana penyebaran urutan batuan tersebut. Berikut
contoh peta titik pemboran :

2.12 Pengertian Logging


Logging merupakan suatu sistem perekaman data bawah permukaan pada sumur yang sedang
dibor atau sedang berproduksi guna menemukan berbagai macam karakteristik formasi.
Proses loggingdilakukan pada saat pemboran sesaat sesudah pipa-pipa pemboran dan mata bor
ditarik ke permukaan. Pada alat yang sudah disambung meliputi alat gamma ray, alat
resistivitas, alat densitas dan alat netron yang lazim digunakan dalam pengambilan data bawah
permukaan. Sebelum disambung alat-alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu termasuk alat-alat
radioaktif diantaranya alat densitas, alat netron biasanya dikoreksi terlebih dahulu pada
radioaktif yang akan digunakan. Alat-alat ini disambung dengan menggunakan penyambung
khusus kemudian di operasikandengan cara mengulurkan rantai khusus dari puncak menara ke

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

15 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

papan luncur kemudian disambung pada pangkal rangkaian alat-alat logging yang akan di
dioperasikan dan sekaliguspada pangkal rangkaian alat-alat loggingtersebut disambung dengan
kabel yang digulung pada drum yang berasal dari dalam unit melalui sheave wheel.Pembacaan
kabel langsung direkam oleh system yang dikendalikan langsung oleh engineer logging
Alat-alat ini kemudian ditarik perlahan-lahan yang dikendalikan dari winch operation oleh
operator.
Saat alat-alat logging diturunkan ke dalam lubang bor (log down), system membaca seberapa
panjang kabel yang masuk ke dalam sumur. Setiap satu kali putaran drum untuk melepaskan
kabel adalah sedalam 2 kaki. Sesudah sampai pada dasar lubang bor, panjang kabel yang
masuk dibandingkan dengan catatan kedalaman lubang bor. Apabila kondisi ujung alat lebih
dangkal dari kedalaman pemboran berarti diperkirakan terjadi caving.
Saat alat logging ditarik ke atas (log up) yang dikendalikan oleh operator melalui winch
operation pada saat itu dimulai pembacaan formasi oleh alat alat sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Hal ini bertujuan agar bisa mengkontrol panjang kabel didalam lubang bor jika
alat tersangkut (stuck) karena kabel bersifat elastis. Pembacaan formasi oleh alat-alat logging
dilakukan sesuai dengan kedalaman yang ditargetkan.
2.13 Jenis-Jenis Log Mekanik
2.14 Log Caliper
Caliper log adalah alat untuk mengukur diameter dan bentuk suatu lubang bor. Alat ini memiliki
2, 4 atau lebih lengan yang dapat membuka di dalam lubang bor. Pergerakan lengan-lengan ini pada
lubang akan diubah menjadi signal elektrik oleh potentiometer. Dalam sebuah lubang bor, diameter
bersifat heterogen dari atas hingga dasar karena adanya efek tekanan dari lapisan batuan yang
berbeda-beda akibat gaya tektonik. Kondisi ini yang menjadikan perbedaan dalam jumlah lengan caliper.
Pada lubang yang lebih oval, dua lengan caliper akan saling mengunci pada sumbu terpanjang dari oval,
sehingga akan memberikan hasil diameter yang lebih besar dibandingkan seharusnya. Akibatnya,
diperlukan caliper dengan lengan yang lebih banyak.
Hasil logging caliper diplot pada suatu track yang menggunakan ukuran drilling bit sebagai
perbandingan atau dengan menggambarkan selisih hasil pembacaan caliper terhadap ukuran bit
diameter. Pada grafik logging, dapat ditemukan titik tertentu yang mengindikasikan volum dari lubang
bor. Informasi berguna dalam mengestimasi jumlah lumpur pemboran di dalam lubang bor dan jumlah
semen yang dibutuhkan untuk casing lubang. Dalam memenuhi kebutuhan ini, terdapat perhitungan
matematis untuk memperolehnya.
Secara umum, caliper logging dapat digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut : (a) membantu
interpretasi litologi bawah permukaan; (b) indikator zona permeabilitas dan porositas akibat adanya
mudcake; (c) menghitung tebal mudcake; (d) menghitung volume lubang bor; (e) menghitung kebutuhan
semen untuk casing; (f) indikasi kualitas lubang bor; dan (g) membantu menentukan formasi

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

16 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

terkonsolidasi dan kedalaman pemasangan casing, dan lain sebagainya.

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

17 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

2.15 Log Permeabilitas


Log yang digunakan untuk mengidentifikasi lapisan permeabel adalah:
a. Log Spontaneous Potential (SP)
Prinsip penggunaan log SP adalah untuk menghitung resistivitas air formasi dan
mengindikasikan permeabilitas. Ini bisa digunakan untuk memperkirakan volume serpih, mengindikasikan
fasies, beberapa hal yang berkaitan dengan korelasi.
b. Gamma Ray
Log GR merekam radioaktivitas alami formasi, radioaktiv tersebut adalah uranium (U), thorium
(Th), dan potassium (K) yang hadir pada batuan. Ketiga elemen ini selalu memancarkan GR. GR
memiliki kemampuan penetrasi beberapa inchi ke dalam batuan.
Photon cahaya ini menumbuk sebuah photocathode (caesium antimony/silver magnesium) setiap
photon menumbuk photoncathodemelepaskan sejumlah elektron. Selanjutnya diperkuat oleh medan
listrik, sehingga menimbulkan arus kecil yang dilewatkan resistor sehingga menimbulkan pulsa tegangan.
Log GR diskalakan dalam API unit (APIU). 1 (satu) APIU adalah 1/200 merupakan respon dari hasil
kalibrasi standar.

2.16 Log Resistivitas


Log Resistivitas adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca: minyak,
gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya.
Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam
skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter.
Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakekatnya batuan, fluida dan
hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu. Log resistivitas digunakan untuk
:
a.
Menentukan resistivitas formasi yang sebenarnya untuk menghitungsaturasi air
(kandungan air).
b. Membedakan daerah air garam dan minyak.
c. Estimasi diameter invasi
d. Korelasi formasi
Metode alat resistivitas ini dibagi 2 (dua):
a. Alat konduktivitas / alat Induksi
Alat ini dioperasikan dengan mempertahankan tegangan konstan dan arus yang berubah
berbanding lurus dengan sifat konduktivitas formasi.

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

18 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

b. Alat resitivitas / laterallog (modifikasi alat resistivitas menjadi alat power)


Alat ini dioperasikan dengan mempertahankan arus selalu konstan, dengan tegangan yang
berubah berbanding lurus dengan sifat resistivitas formasi.

Cara kerja
Mengalirkan arus dari elektroda (pada alat) ke formasi dan diterima kembali ke permukaan.
Untuk mengukur deep dan shallow laterolog dari elektroda yang sama digunakan frekuensi
yang berbeda. (35 Hz deep dan 280 Hz shallow).
Berdasarkan radius investigasi, zona pengukuran resistivitas dapat dikelompokkan sebagai
berikut : (Gambar 3.1)
a.
b.
c.
d.

Flushed zone
Shallow zone
Medium zone
Deep zone

: 1 -6 in, diukur dengan tool MLL, SFL, MSFL


: 0.5 1.5 ft, diukur dengan tool LLS
: 1.5 - 3 ft, diukur dengan tool ILM dan LLM
: lebih dari 3 ft, diukur dengan tool ILD daan LLD

Gambar.Sayatan suatu lubang bor yang menunjukkan zona terusir, zona peralihan dan zona tidak terusir
serta sejumlah parameter petrofisik yang penting (Schlumberger, 1985/1986)

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

19 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

2.17 Log Porositas


Porositas merupakan variabel ketiga yang harus diketahui untuk menentukan harga saturasi air (Sw).
Pengukuran porositas dilakukan dengan berbagai macam log, yaitu:
a. Log densitas
Prinsip kerja log ini adalah alat densitas menggunakan cesium sebagai sumber radioaktif, sehingga
memancarkan sinar radioaktif secara terus menerus. Cesium ini diletakkan di padyang dibungkus
dengan logam berat sehingga pancaran radioaktif hanya ke arah tertentu, yaitu ke formasi. Sebagian
besar radioaktif diserap oleh formasi, sebagian dipantulkan ke detector dan dihitung. Formasi yang
padat menyerap banyak gamma ray, sehingga pada formasi yang padat, detector hanya menhasilkan
hitungan yang sedikit.
b.
Log Sonic
Tool Sonic mengukur beda waktu kedatangan (dalam msec/ft) antara kecepatan gelombang suara pada
transmitter dengan recerveir. Pada transmitter pulsa listrik dirubah ke mekanik (berbunyi clicks). Untuk
menghasilkan gelombang compressionaldi dalam kolom mud.Untuk standar monopol sonic source,
gelombang ini menyebar ke segala arah dengan sama rata. Ketika gelombang mencapai dinding, ada
yang dipantul dan ada yang dirambatkan yang berupa gelombang compressional dan shear.
Gelombang yang dirambat ini akhirnya kembali ke receiver dan dirubah menjadi
pulsa listrik lagi.
2.18 Pola-Pola Log (Log Patterns)

Pola-pola log biasanya menunjukan energi pengendapan yang berubah, yaitu berkisar antara
dari energi tinggi (batupasir) sampai rendah (serpih).
a. Coarsening upward atau Funnel shape
Adalah bentuk corong yang menunjukkan energi pengendapan yang bertambah ke arah
atas.
b. Blocky Pattern atau Cylinder Shape
Adalah bentuk silinder yang secara tidak langsung menunjukkan energi yang relatif
konstan selama pengendapan yang kontinyu.
c. Fining upward atau Bell shape
Adalah bentuk bel atau lonceng yang menunjukkan energi pengendapan yang berkurang ke
arah atas.

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

20 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

d. Crescentic Pattern
Adalah pola log berbentuk bulan sabit yang pada mulanya menunjukkan coarsening upward yang
diikuti finning upward.

Gambar 4.2. Bentuk kurva wireline log (Pettijohn, Potter, and Seiver 1987)
2.19 Dasar Teori Petrofisik
Perhitungan petrofisik disesuaikan dengan kondisi formasi pada daerah telitian. Dalam
penelitian ini digunakan metode Indonesia equationdalam Asquith and Gibson (1982).dengan
asumsi bahwa untuk Indonesia equation akan lebih tepat digunakan untuk formasi shaly sand.
Hal ini disebabkan sampel yang digunakan dalam penelitian metode Indonesia equation
berasal dari Indonesia.
a.

Koreksi gamma ray


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nilai t. dengan menggunakan rumus dari
Schlumberger (1991).

b. Perhitungan volume serpih (V shale)


Manghitung indeks gamma ray
Indeks gamma ray dihitung dengan menggunakan rumus dari Asquith and Gibson
(1999).

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

21 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Volume serpih dapat dihitung dengan menggunakan rumus berdasarkan Asquith and Gibson
(1999).

c.

Untuk Batuan-batuan yang tidak terkonsolidasi dihitung sebagai berikut : Vsh = 0.083

(2(3.7 x GR) 1.0)


Interpretasi log porositas
Menghitung porositas netron
Koreksi netron terhadap lingkungan
Koreksi netron terhadap serpih (shale)
Koreksi netron terhadap kandungan serpih dapat dihitung dengan rumus dari
Harsono (1994).

Menghitung Porositas netron sesungguhnya, menggunakan rumus :

Menghitung porositas dari log densitas

Koreksi lingkungan
Koreksi terhadap kandungan serpih

Menentukan porositas densitas sebenarnya


Menentukan porositas densitas menggunakan rumus berdasarkan Asquithand
Gibson (1982).

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

22 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Menghitung porositas dari porositas netron dan porositas densitas.

d. Perhitungan saturasi air (Sw)


Menghitung Sw mengguna rumur Archie untuk formasi yang clean sand.

e.

Perhitungan Cadangan Hidrokarbon


Untuk perhitungan cadangan volumetrik data-data yang digunakan dalam perhitungan besarnya
cadangan dengan metode ini adalah porositas, kejenuhan air, ketebalan lapisan batuan reservoir, luas
batuan reservoir, formation volume factor (FVF).
Untuk menghitung cadangan dengan metode volumetrik ada tiga cara untuk menghitung Volume batuan
reservoir yang mengandung fluida hidrokarbon dari peta net oil pay, yaitu metodetrapezional. Setelah
didapatkan Volume, maka selanjutnya menghitung original oil in place (OOIP).

Dimana :
N
7758
Boi

= volume cadangan awal hidrokarbon (STB)


= faktor konversi dari acre feet ke barrel
= formation volume factor (STB/ bbls)

BAB III

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

23 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemboran geoteknik adalah salah satu dari banyak alat dalam perencanaan atau
design tambang, data geoteknik harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan
dengan asumsi-asumsi serta batasan-batasan yang ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang
diinginkan.
Tujuan utama dari pemboran eksplorasi adalah mengambil dan merekam data geologi yang
ditembus lubang bor. Deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan bertujuan untuk
mendapatkan data dan informasi tentang kondisi massa batuan yang akan digunakan untuk
mendukung proses karakterisasi massa batuan .Data ini berupa rekaman catatan hasil
pengamatan pada conto batuan, khususnya litologi serta gejala geologi lainnya. Jenis conto
yang didapatkan adalah :
a. Serbuk bor (Cuttings)
b. Drill core
c. Perlakuan inti bor
d. Penyimpanan conto (sample storage)
Core barrel merupakan tabung conto inti/core yang dimasukkan kedalam bor untuk
menangkap dan menyimpan core selama pengeboran. Tabung dilengkapi dengan alat penahan
dan penjepit mencegah jatuhnya core.
Jenis-jenis core barrel :
a. Single tube core barrel
b. Double tube core barrel
3.2 SARAN
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat buat penulis sendiri dan juga
pembaca, jika ada kesalahan penulis berharap agar dapat diperbaiki oleh pembaca.

di 12/26/2014 01:00:00 AM

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

24 of 25

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
komentar yang cerdas dan memberi masukan atau kritik dan saran

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Posting Lebih Baru

Beri tahu saya

Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Body Mass Index Calculator

10/1/2016 9:59 AM

Pertambangan dan perminyakan: Pemboran Geoteknik dan Penampangan Lubang Bor

Calculate BMI

http://annasptmunsyiah12.blogspot.co.id/2014/12/pemboran-geoteknik-dan-penampangan_48.html

Reset

...this means:

ire psoriazisului
utm n scurt timp. Rezultat garantat!

25 of 25

COOL GOOGLE GADGETS

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

10/1/2016 9:59 AM

Anda mungkin juga menyukai