Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Teknologi Dalam Pertambangan Mineral dan Batubara


Dari Mulai Eksplorasi, Penambangan, Pengolahan, Metalurgi dan
Penjualan
Misalnya, dengan menggunakan drone untuk mendukung kegiatan eksplorasi
untuk menemukan deposit mineral baru, sangat memungkinkan untuk memantau area
yang sulit dijangkau dan area peta. Izinkan pekerja berada di tempat yang aman sambil
mengendalikan drone untuk aktivitas eksplorasi. Sensor elektronik sekarang juga sangat
maju, dan deposit mineral dapat ditemukan bahkan dalam kondisi yang sangat tidak
menguntungkan. Oleh karena itu, kegiatan pemboran lebih mendalam dari sebelumnya.
Mereka yang ikut serta dalam dunia pertambangan adalah mereka yang memahami
teknologi digital. Tentu saja, ini niscaya akan membuka jenis departemen pertambangan
baru dengan kemampuan khusus mereka sendiri, seperti mekanik, manajer sistem data
dan perangkat lunak, dan pakar sistem informasi geografis (tak berawak dan tak
berawak). Penggunaan teknologi maju dan modern juga memegang peranan yang
sangat penting dalam penerapan fasilitas pertambangan. Misalnya, industri konstruksi
dapat meningkatkan efisiensi produksi perusahaan dengan menggunakan peralatan dan
fasilitas berteknologi tinggi. Menggunakan software dengan teknologi canggih juga
sangat membantu pekerjaan dalam usaha pertambangan.
Di saat yang sama, isu keselamatan dan kesehatan kerja industri pertambangan juga
sangat didukung oleh teknologi modern. Beberapa alat tersebut antara lain penggunaan
alat deteksi bencana agar staf bisa mendapatkan informasi terkini sebelum bencana
terjadi. Hal ini tentunya dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Penggunaan
kendaraan tak berawak yang dikendalikan dari jarak jauh untuk ekstraksi dan
transportasi hasil tambang juga dapat mengurangi risiko kecelakaan industri dan
menjamin keselamatan karyawan. Dalam hal pengendalian dan perlindungan
lingkungan, industri pertambangan juga menempati urutan teratas. Penggunaan
teknologi canggih dalam industri pertambangan dan rekonstruksi ekosistem mendapat
perhatian serius dari perusahaan pertambangan. Mulai dari penggunaan kendaraan
berteknologi hybrid untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi gas buang,
hingga penggunaan teknologi simulasi recovery untuk menentukan langkah yang tepat
untuk mencapai hasil yang maksimal. Baik itu pada saat kegiatan penambangan maupun
pada saat reklamasi dan reboisasi setelah kegiatan penambangan.

2.2 Perkembangan teknologi dibidang eksplorasi


Agar kegiatan eksplorasi dapat terencana, terprogram, dan efisien, maka
dibutuhkan pengelolaan kegiatan eksplorasi yang baik dan terstruktur. Untuk itu
dibutuhkan pemahaman konsep eksplorasi yang tepat dan terarah oleh para pelaku
kegiatan eksplorasi, khususnya yang meliputi disiplin ilmu geologi dan eksplorasi
tambang.
Secara umum, dalam industri pertambangan kegiatan eksplorasi ditujukan
sebagai berikut :
1. mencari dan menemukan cadangan bahan galian baru,
2. mengendalikan (menambah) pengembalian investasi yang ditanam,
sehingga pada suatu saat dapat memberikan keuntungan yang ekonomis (layak),
3. mengendalikan (penambahanlpengurangan) jumlah cadangan, dimana
cadangan merupakan dasar dari aktivitas penambangan,
4. mengendalikan atau memenuhi kebutuhan pasar atau industri,
5. diversifikasi sumberdaya alam,
6. mengontrol sumber-sumber bahan baku sehingga dapat berkompetisi dalam
persaingan pasar.

2.2.1 Teknologiy dalam eksplorasi


Beberapa hal penting yang berkaitan dengan teknologi eksplorasi, diantaranya:
1. Geological mapping,
 Survei topografi untuk updating peta
 lnterpretasi foto udara dan citra satelit (batuan, struktur)
 identifikasi batuan & mineral baik di lapangan maupun di laboratorium
 Sistem navigasi yang presisi don modem
2. Sistim data base dan manajemen informasi,
3. Kartografi dan peta-peta digital (digitasi),
4. eksplorasi geofisika dan aplikasinya, meliputi instrumen, pengambilan data,
prosesing dan interpretasi data, menggunakan alat
1. Drone
Alat ini bisa memantau area dan memetakan wilayah yang sulit dijangkau.
Sehingga para pekerja bisa berada di tempat aman, sembari mengontrol
drone untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi.
2. Kompas
Alat yang digunnakan untuk menentukan arah dan besar sudut serta
kedudukan lapisan batuan
3. GPS
Sebuah alat yang digunkan untuk menentukan posisi atau letak
dipermukaan bumi dengan batuan sinyal satelit.
4. Total station
Alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. Total
station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa menghitung
jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi.

2.2 Perkembangan teknologi di bidang penambangan


Memuat semua cara/teknik pengelolaan lingkungan fisik maupun biologi yang
direncanakan /diperlukan untuk mencegah/mengurangi/menanggulangi dampak
kegiatan Pertambangan sehingga kelestarian lingkungan lebih lanjut dapat
dipertahankan dan bahkan untuk memperbaiki/meningkatkan daya dukungnya seperti :
1. Pencegahan erosi, longsoran dan sedimentasi dengan penghijauan dan
terasering.
2. Penggunaan lahan secara terencana dengan memperhatikan konservasi lahan.
3. Mengurangi terjadinya pencemaran pantai laut, apabila lokasi kegiatan terletak
ditepi pantai
4. Membangun kolam pengendapan disekitar daerah kegiatan untuk menahan
lumpur oleh aliran permukaan
5. Membuat cek dam dan turap
6. Penimbunan kembali lubang-lubang bekas tambang
7. Penataan lahan

2.2.1 Teknologi atau alat yang digunakan dalam penambangan


Alat-alat yangdigunakan dalam penambangan diantaranya:
1. Bucket Wheel Excavator
BWE merupakan alat berat biasa ditemukan pada pertambangan terbuka. Fungsi
dari mesin berukuran raksasa ini adalah untuk mengeruk atau menggali dengan skala
sangat besar dan sistemnya bekerja secara terus menerus. Pada dasarnya fungsinya
mirip dengan excavator umumnya, namun yang membedakan adalah adanya sejumlah
bucket yang berada di setiap sisi rodanya.
Material yang dikumpulkan pada bucket-bucket itu nantinya akan dipindahkan
melalui conveyor yang terdapat pada lengan BWE. Jadi mesin raksasa ini tidak hanya
mampu mengumpulkan material, tetapi juga memindahkannya.
2. Drilling Machine
Fungsi dari mesin ini adalah untuk melakukan pengeboran permukaan tanah.
Nantinya, dari lubang yang dibuat itu akan dimasukkan peledak, sehingga material bisa
tersembur keluar. Proses pengumpulan pun akan jauh lebih mudah, karena bagian
dalam area tersebut sudah terbuka akibat proses peledakan.
3. Excavator & Dump Truck
Alat ini sangat cocok digunakan pada tambang terbuka. Tugasnya yaitu menggali
material dengan menggali sebuah lubang secara vertikal. Penggunaan Excavator akan
jauh lebih mudah, jika digunakan pada permukaan yang bersifat basah. Setelah
melakukan penggalian, material akan dipindahkan ke Dump Truck. Kedua mesin ini
biasanya dioperasionalkan secara bersama-sama.
Pada umumnya, ada tiga jenis excavator yang biasa digunakan, yakni Backhoe, Front
Shovel, dan Dragline.
4. Belt Conveyor
Sementara belt conveyor merupakan mesin raksasa yang memiliki fungsi
memindahkan material yang sudah diambil dari dalam tanah. Meski tidak memiliki
kecepatan perpindahan yang cepat, namun karena bisa menampung material dalam
jumlah banyak dan terus menerus, alat ini sangat efektif. Biasanya, penggunaannya
digunakan untuk mengumpulkan material dari beberapa areal tambang yang berbeda,
untuk kemudian ditaruh pada 1 drop point, dan kemudian diangkut menggunakan mesin
lainnya.

2.3 Perkembangan teknologi dibidang pengolahan hasil tambang


Pengolahan bahan galian, yaitu adalah suatu ilmu yang mempelajari proses
untuk mengolah bahan galian, yang berasal dari tempat- tempat penambangan, guna
memisahkan mineral berharga dari pengotornya, tanpa mengubah sifat - sifat fisik dan
kimia dari mineral tersebut, atau perubahan hanya sebagian dari sifat mineral, agar
dapat di ekstraksi/dimurnikan secara metalurgi atau digunakan langsung dalam industry
Tujuan dari pengolahan adalah:
1. Dipergunakan untuk mengolah semua jenis bahan galian hasil tambang berupa;
mineral, batuan, bijih atau bahan galian lain
2. Untuk memisahkan bahan galian menjadi produk-produk berupa satu macam
atau lebih bagian mineral yang dikehendaki atau yang tidak
3. Mineral yang dikehendaki, bernilai ekonomis ; yang tidak dikehendaki biasa
disebut mineral buangan (waste)

Secara umum proses pengolahan bahan galian dikategorikan menjadi beberapa


diantaranya :
1. Pengecilan Ukuran (Comminution)
2. Penyeragaman Ukuran (Sizing)
3. Konsentrasi (Concentration)
4. Pengeringan (Dewatering)

2.3.1 Pengecilan Ukuran (Comminution)


Comminution atau pengecilan ukuran (size reduction) adalah proses pemecahan
padatan/batuan secara mekanis,sebagai langkah pertama yang biasa dilakukan dalam
proses Pengolahan Bahan Galian.
Proses comminution ini adalah mereduksi bongkah batuan yang diperoleh dari
tambang (ROM) menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sesuai dengan ukuran butir
yang diperlukan dengan cara memecahkan atau menghancurkan batuan tersebut.
Alat yang digunakan dalam preses ini diantaranya:
A. Peremukan atau pemecahan ( crushing )
Alat yang digunakan
1. Gyratory crusher
2. Jaw crusher
3. Cone crusher
4. Hammer mill
B. Penggerusan atau penghalusan ( gridding )
Alat yang dignakan
1. Baul mill
2. Rod mill
3. Auto genous mill

2.3.2 Penyeragaman Ukuran (Sizing)


Yaitu proses pemisahan bahan galian berdasarkan ukuran. Yang harus dilakukan
pemisahan bedasarkan ukuran partikel sesuai dengan ukuran ynag dibutuhkan
Proses pemisahan bahan galian berdasarkan ukuran dapat dilakuka dengan 2
proses, yaitu:
1. Pengayakan atau penyaringan
Adalah proses pemisahan secra mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
2. Klasifikasi
Adalah prsoses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan pengendapan dalam
suatu media (air) dilakuka dalam sutu alat yang disebut elassifier.
Alat yang digunakan diantanya adalah:
1. Screening,
2. Classifying

2.3.3 konsentrasi (concentration)


Proses konsentrasi adalah proses untuk memisahkan dan mendapatkan mineral
berharga (konsentrat) dari mineral pengotor (tailing)
Alat yang digunkan adalah:
1. Shaking table ( Meja goyang)
Meja goyang adalah alat konsentrasi yg terdiri dari satu meja persegi yang
dibuat sedikit miring menurut salah satu sisinya. Pada bidang rata dipasangi riffle. Meja
goyang dibuat dengan gerakan bolak-balik.Konstruksi permukaan meja goyang dibuat
dari kayudilapisi dengan bahan yang mempunyai tahanangesekan yang tinggi seperti
karet.

2.3.4 pengeringan (Dewatering)


Dewatering atau pemisahan zat padat dengan cairan dalam proses pengolahan
bahan galian adalah pemisahan konsentrat zat padat dari cairan, sehingga diperoleh
produk berupa konsentrat yang relatif kering dan siap untuk diangkut.
Sebagian besar proses pengolahan bahan galian menggunakan air yang banyak
dalam prosesnya, sehingga produk akhirnya berupa konsentrat, harus dipisahkan
terlebih dahulu dari pulp dimana perbandingan air dengan zat padat sangat besar.
Proses pemisahan air dari zat padat dengan cara:
2. thickening
3. filtering dan
4. drying.

2.4 perkembangan teknologi dibidang metalurgi


Metalurgi adalah salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang mempelajari
tentang perilaku fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa-senyawa antarlogam,
dan paduan-paduan logam yang disebut aloi atau lakur. Metalurgi juga
adalah teknologi logam, yakni penerapan sains dalam produksi logam dan rekayasa
komponen-komponen logam untuk digunakan pada produk-produk yang ditujukan bagi
konsumen dan industri-industri manukfaktur. Produksi logam meliputi kegiatan
mengolah bijih untuk mengekstrasi kandungan logamnya, dan kegiatan memadu logam,
kadang-kadang dengan unsur-unsur nonlogam, untuk menghasilkan aloi. Metalurgi
berbeda dari kriya pengolahan logam, meskipun kemajuan teknis dalam pengolahan
logam bergantung pada perkembangan ilmu metalurgi
Teknik pengolahan mineral bermacam-macam. Pengaplikasiannya sangat
tergantung pada jenis bijih atau mineral yang akan ditingkatkan konsentrasinya.
Pemilihan teknik didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisik dari mineral-mineral yang
ada dalam bijih tersebut. Teknik-teknik yang digunakan dalam proses pengolahan
mineral di antaranya adalah:
1. Konsentrasi gravitasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan berat jenis antara mineral-mineral.
Mineral-mineral dipisahkan dengan peralatan yang berprinsip pada pemisahan berat
jenis seperti jigging, rake classifier, spiral classifier, vibrating table, dll.

2. Flotasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat permukaan mineral-mineral. Dengan
menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah satu mineral menjadi
hidrofil sementara bagian reagen itu sendiri memiliki sifat hidrofob, maka mineral
bersangkutan dapat diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan untuk
dipisahkan. Biasnya mineral-mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini.

3. Pemisahan magnetis
Cara ini memanfaatkan sifat magnet dari mineral-mineral. Mineral yang bersifat
feromagnetik dipisahkan dari mineral yang bersifat diamagnetik.
Dan teknik-teknik lainnya, seperti electric separator, dll.

4. Metalurgi ekstraksi[
Pada bagian pengolahan mineral, konsentrat yang mengandung logam
berharga dipisahkan dari pengotor (gangue mineral) yang menyertainya. Sedangkan
ilmu metalurgi ekstraksi adalah untuk memisahkan logam berharga dalam konsentrat
dari material lain.

5. Metalurgi fisik
Metalurgi fisik adalah pengetahuan-pengetahuan mengenai fisika dari logam-
logam dan paduan-paduan umpamanya tentang sifat-sifat mekanik, sifat-sifat
teknologi serta pengubahan-pengubahan sifat-sifat tersebut yang umumnya
menyangkut segi-segi pengembangan atau development, pada penggunaan dan
pengolahan atau teknologi logam-logam dan paduan-paduan.
2.5 perkembangan teknologi dalam penjualan hasil tambang
Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal
dengan istilah e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam
produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat. E- Commerce
merupakan proses pembelian dan penjualan jasa dan barang-barang secara elektronik
dengan transaksi bisnis terkomputerisasi menggunakan internet, jaringan, dan teknologi
digital lain.
BAB III KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini diantaranya:


1. Perkembangan teknologi di bidang pertambanga sekarang terbilang sangat
pesat . Contoh nya seperti mineral dan batubara digunakan sebagai sumber
daya alam yang tak terbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh
negara untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Penguasaan mineral.
2. Teknologi canggih dalam kegiatan dalam pertambangan seperti pada kegiatan
eksplorasi untuk menemukan sumber cadangan mineral baru kini bisa
menggunakan drone untuk bisa memantau area dan memetakan wilayah yang
sulit dijangkau.
3. Macam – macam alat teknologi yang sering digunakan dalam pertambangan
yaitu scrapper, excavator, belt conveyor, bucket wheel excavator, distater alert,
wheel loader bucket dan drone.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai