LAPORAN
PENGENALAN BATUAN BEKU
DAN BATUAN PIROKLASTIK
PENULIS
MUHAMAD FARHAN S
10070120112
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
perbedaan antara batuan beku dan batuan piriklastik, serta mengetahui ganesa
keterbentukan batuan beku dan batuan piroklastik dan bisa mengidentifikasi atau
mendeskripsikan batuan beku dan batuan piroklastik.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, diantaranya yaitu:
1. Mengetahui atau memahami ganesa keterbentukan batuan beku dan
batuan piroklastik.
2. Mengetahui tubuh batuan beku dan ganesa batuan piroklastik.
3. Agar praktikan bisa mengidentifiksi atau mendeskripsikan batuan beku
danpiroklastik.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
Dengan demikian, komponen silika dari sisa lelehan menjadi diperkaya sebagai
magma yang berkembang. (ir.suroyo,2019)
Sumber: ir.suroyo,2019
Gambar 2.1
serie bown
Sumber:azhari2018
Gambar 2.2
Struktur batuan Beku
meletus, dan pada saat pe ngendapan memiliki ukuran ketebalan yang sama
pada endapannya. Piroklastik lainnya yaitu piroklastik aliran akan membentuk
penebalan apabila pada proses pengendapannya ada cekungan, dan piroklastik
surge penyatuan antara piroklastik endapan dan piroklastik aliran. (unknown,2015)
Endapan piroklastik menurut Mc Phie et al (1993) adalah endapan
volkaniklastik primer yang tersusun oleh partikel (piroklas) terbentuk oleh empsi
yang eksplosif dan terendapkan oleh proses volkanik primer (jatuhan, aliran,
surge). Proses erupsi ekplosif yang terlibat dalam pembentukan endapan
piroklastik meliputi tiga tipe utama yaitu : erupsi letusan magmatik, erupsi freatik
dan erupsi freatomagmatik. Ketiga tipe erupsi ini mampu menghasilkan piroklas
yang melimpah yang berkisar dari abu halus (< 1/16 mm) hingga blok dengan
panjang beberapa meter.
Yang termasuk dalam tipe endapan piroklastik diantaranya adalah:
1. Piroklastik Jatuhan (Fall )
Endapan jatuhan piroklastik yang terjadi dari letusan gunung api yang
meledak yang kemudian terlempar pada suatu permukaan, memiliki
ketebalan endapan yang relative berukuran sama. Piroklastik yang
dilontarkan secara ledakan ke udara sementara akan tersuspensi, yang
selanjutnya jatuh ke bawah dan terakumulasi membentuk endapan
piroklastik jatuhan. Endapan merupakan produk dari jatuhan baiistik dan
konveksi turbulen pada erupsi kolom (Lajoie, 1984).
Pembentukan dari Endapan ini berkaitan dengan Proses Vulkanik Gunung
Berapi yaitu ledakan yang Eksploasif dimana material yang ada akan
dilemparkan ke udara secara sementara . Piroklastik yang ada setelah
meledak dan berada di Atmosfer / Udara akan mengalami Suspensi dan
kemudian akibat adanya gaya gravitasi akan jatuh kembali ke Bawah
melalui Atmosfir dan membentuk Endapan piroklastik yang berada di
sekitar wilayah Gunung Berapi
Ciri-ciri
a. Sebaran mengikuti topografi
b. Ukuran butiran menghalus, lapisan menipis menjauhi pusat erupsi
c. Struktur :graded bedding normal dan reverse
d. Komposisi : pumice, scoria, abu/debu, sedikit lapili
e. Macam-macam : scoria-fall deposit, pumice-fall deposit, ash-fall
9
deposit
2. Piroklastik aliran
Piroklastik aliran adalah aliran panas dengan konsentrasi tinggi, debt
permukaan, mudah bergerak, berupa gas dan partikel terdispersi yang
dihasilkan oleh erupsi volkanik (Wright et al 1981, vide Mc Phie et al 1993).
Fisher & Schmincke (1984) menyebutkan bahwa pirokiastik aliran adalah
aliran densitas partikel-partikel dan gas dalam keadaan panas yang
dihasilkan oleh aktifitas volkanik. Aliran piroklastik melibatkan semua aliran
pekat yang dihasilkan oleh letusan atau guguran lava baik besar maupun
kecil.
Jenis dari proses Endapan ini berkaitan dengan material Gas , Padat ,
dan Cair yang bercampur di dalamnya yang langsung keluar dari pusat
Erupsi kemudian mengalami pergerakan dalam bentuk Aliran. Dimana
material gas atau yang berbentuk setengah padat ini akan bergerak atau
tertransportasi di atas Tanah menuruni kemiringan lereng yang ada dengan
cara mengalir atau Flow. Material pada Batuan ini biasanya membentuk
Ikatan yang terbuka sehingga Kontak antar fragmen sangat jarang terjadi.
Pada Aliran Piroklastik terdapat dua buah bagian yang bergerak yaitu
Aliran basal berupa Fragmen yang kasar dan besar yang bergerak di atas
tanah dan Aliran Abu berupa partikel yang halus yang bergerak di atas
aliran basal. Aliran abu pada umumnya jatuh di wilayah yang Luas karena
merupakan material yang ringan dan melawan arah angin dari aliran Basal,
hal inilah yang menyebabkan lapisan pada Endapanya ada yang
bergradasi normal dan juga reverse. Hasil dari Endapan ini dapat
berupa glowing avalanche, lava collapse dan hot ash avalanche.
Contoh dari Proses endapan aliran ini adalah yang terjadi di Gunung St
Helens pada 18 Mei, Mont Pelee (Martinique, Hindia Barat) pada tahun
1902, dan aliran Koya 6000 tahun yang lalu di selatan Jepang.
Endapan aliran dibagi menjadi:
a. Endapan aliran debu dan balok/blok
• Terdiri dari lapili vesikuler dan debu
• Sorting buruk; butiran menyudut
• Sebaran tidak merata; menebal di bagian lembah
• Seringkali berasosiasi dengan lava riolitik, dasitik, andesitik
10
Sumber: unknow,2015
Gambar 2.3
Ganesa batuan beku piroklastik
2.2.2 Deskripsi Batuan Piroklastik
1. Jenis Batuan
Dalam jenis batuan sudah pasti batuan piroklastik tapi lebih baik jika
ditambahkan dengan proses transportasinya/mekanisme transportasi
seperti piroklastik jatuhan, aliran.
2. Warna
Ada warna segar dan warna lapuk. Menentukan warna sesuai kenampakan
mata masing-masing atau samakan dengan skala warna
3. truktur
Bisa struktur dari batuan beku (vesikuler, skoria) bisa juga struktur pada
batuan sedimen (masif atau gradasi, berlapis, dll).
4. Tekstur
a. Ukuran Butir, bisa dilihat pada tabel yang diatas.
b. Derajat Pembundaran, dilihat pada ujung butirannya, menyudut, agak
menyudut, agak membundar, atau membundar
c. Derajat Pemilahan, tingkat keseragaman antar butir, jika butiran seragam
maka terpilah baik dan sebaliknya.
d. Kemas, hubungan antar butir. Ada kemas terbuka dan tertutup. Kemas
terbuka didukung oleh matriks (matriks supported) yang sebagian besar
butirannya terpisah satu dengan yang lain. Kemas tertutup didukung oleh
butiran (grain supported) yang sebagian besar butirannya saling
12
bersinggungan.
5. Komposisi Mineral
a. Mineral Sialis, sama seperti mineral felsic pada batuan beku seperti
kuarsa, feldspar, felspatoid.
b. Mineral ferromagnesian, sama seperti mineral mafic pada batuan beku.
c. Material Tambahan, seperti debu halus/kasar.
d. Mineral Ubahan, mineral hasil ubahan dari mineral-mineral sebelumnya
yang biasa muncul saat batuan terlapukkan atau terkena alterasi
hidrotermal.
6. Nama Batuan
Pada batuan piroklastik menentukannya dengan melihat ukuran butir dan
strukturnya, contoh: tuff memiliki struktur perlapisan
sedangkan pumice/batuapung memiliki struktur vesikuler/skoria.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Tugas asisitensi geologi umum minggu ke 3
Soal:
1. Mencari literatur 2 batuan beku (1 intrusif dan 1 ekstrusif)
2. Mencari literatur pendeskripsian 3 batuan piroklastik
3. Gambarkan komparator batuan beku Russell B.Travis (A3)
4. Mencari 1 sampel batuan beku dan deskripsikan batuannya.
5. Manfaat batuan piroklastik dan batuan beku pada kehidupan sehari-hari
(minimal 4 lembar)
6. Gambarkan dan jelaskan tubuh batuan beku dan genesa batuan
piroklastik.(A3 Gambar, A4 Penjelasan)
3.2 Pembahasan
Kode LG/BB/001/2021
Warna Abu-abu
Tekstur
Granularitas Faneritik
Komposisi Kuarsa 50%
Felsik 30 %
Alkali feldpar 60 %
Ganesa batuan Intermediet
Nama batuan Granit
13
14
Kode LG/BB/002/2021
Warna Coklat keabuabuan
Tekstur
Granularitas Afanitik
Komposisi Kuarsa 20%
Felspatoid 65%
Plagioklas 10%
Ganesa batuan Asam
Nama batuan Basalt
Kode LG/BP/001/2021
Warna Abu-abu
Tekstur Glassy
Ukuran butir Bedu kasar
Bentuk buir Membundar
Komposisi Kompak
Ganesa batuan Fall
Jenis batuan Piroklastiik
Nama batuan pumice
15
Kode LG/BP/002/2021
Warna Kecoklatan dan kemerahan
Tekstur Glassy
Ukuran butir Bombb
Bentuk buir Membundar
Komposisi Kompak
Ganesa batuan Flow
Jenis batuan Piroklastiik
Nama batuan Scoria
Kode LG/BP/003/2021
Warna Abu-abu
Tekstur Berlapis
Ukuran butir Debu
Bentuk buir Membundar
Komposisi Mudahhancur
Ganesa batuan Fall
Jenis batuan Piroklastiik
Nama batuan tuff
Kode LG/BB/001/2021
Warna maroom
Tekstur
Granularitas Faneritik
Komposisi Kuarsa
Ganesa batuan Ekstrusi
Jenis batuan Asam
Nama batuan Riolit
a) Batuan yang mempunyai kerpatan tinggi dan agak poros sangat baik
untuk pekerjaan dilat
c) Batuan yang berat keras dan mempunyai daya tahan yang besar
sesuai digunakan untuk pondasi banguna, pengers jaan dan bahan
lantai
BAB IV
ANALISA
Dari praktikum kali ini dapat dianallisa bahwa keterbentukan batuan beku
terbentuk akibat magma yang membeku, karena sifat magama yang mobile,
batuan beku dapat terbentuk didalam (intrusf) maupun diluar permukaan
(ekstrusif). Sedangkan batuan pirklastik merupakan batuan dari hasil proses
gunung api yang meletus karean suhu dan temepratur, sehingga magma yanga
ada di dalam gunung tersbut keluar.
17
BAB V
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Deris, K. (2011). Laporan Akhir Batuan Beku. bandung: SCRIBD, Diakses pada
tanggal 1 maret 2021 .
H, S. (2019). Geologi Dasar. Bandung : Simantu.pi.go.id, diakses pada tanggal 1
maret 2021.
Unknow. (2018). Petrologi Batuan Piroklastik. Semarang:
LAVACAKE.COM,dikses pada tanggal 1 maret 2021.
LAMPIRAN