Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 11
Mata Kuliah : Praktikum Mineralogi dan Petrologi

RESUME
BATUAN SEDIMEN KLASTIK

Nama : Sri Kripsi W. Hasan


NPM : 10070120055
Shift/Jam Praktikum : V (Lima) / 14.30-17.30 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa / 26 Oktober 2021
Hari/Tanggal Resume : Selasa / 26 Oktober 2021
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd.,M.T.
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T.,M.T.
3. Ir. Sri Indiarto
4. Deni Mildan, S.T.,M.T
5. Fahri Hafidz Gumilar
6. Muhammad Daffa Naufaldy
7. Hevi Rosdiana
8. Roberto Wahab

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
RESUME
BATUAN SEDIMEN KLASTIK

A. Pengertian Batuan Sedimen Klastik


Batuan dapat didefenisikan sebagai benda alam penyusun utama materi
bumi. Pengertian dari batuan batuan sendiri adalah benda alam yang terdiri dari
beberapa mineral yang telah mengalami pembekuan secara alami sehingga bersifat
keras dan padat. Batuan dapat ditemukan di mana saja di permukaan bumi. Secara
umum, batuan terbagi menjadi tiga jenis yaitu batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf.
Batuan sedimen adalah salah satu jenis batuan yang di mana proses
pembentukannya terjadi karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil
proses pelapukan dan proses erosi yang telah tertransportasi oleh beberapa media
seperti air, angin dan es untuk kemudian diendapkan di suatu tempat pengendapan.
Secara singkatnya, pengertian batuan sedimen ini merupakan suatu batuan yang
terbentuk dari material-material sedimen yang kemudian mengalami proses
sedimentasi untuk menjadi suatu batuan. Batuan sedimen juga merupakan jenis
batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembatuan pada
suhu dan tekanan udara yang rendah. Berdasarkan cara pengendapannya batuan
sedimen di bagi menjadi beberapa jenis batuan yaitu batuan sedimen klastik dan
batuan sedimen non-klastik.
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat
dari pengendapan pecahan-pecahan batuan yang sudah ada sebelumnya seperti
batuan beku, batuan metamorf maupun batuan sedimen itu sendiri. Jika dilihat dari
segi bahasanya, kata klastik yang diambil dari bahasa Yunani ini mempunyai arti
jatuh, sehingga dapat dikatakan bahwa batuan sedimen klastik adalah batuan yang
berasal dari batuan di atasnya yaitu batuan beku dan batuan metamorf yang
mengalami proses sedimentasi atau pelapukan dan kemudian mengalami proses
sedimentasi, bisa juga terbentuk dari batuan sedimennya sendiri yang mengalami
proses pelapukan kembali.
Sumber: Anonim, 2015
Gambar 1
Batuan sedimen

B. Genesa Batuan Sedimen


Proses pembentukan batuan sedimen terdiri dari beberapa tahapan seperti
erosi atau pelapukan, transportasi, pengendapan, litifikasi dan diagenesa.

Sumber: Anonim, 2020


Gambar 2
Sedimentasi
1. Pelapukan
Pelapukan adalah tahap awal pembentukan batuan sedimen. Proses ini
merupakan proses penghancuran massa batuan baik secara mekanik,
kimiawi dan organik.
a. Proses pelapukan mekanik terjadi pada saat air hujan yang masuk ke
rekahan batuan dan menyebabkan batuan tersebut terbelah.
b. Proses pelapukan kimiawi terjadi karena adanya air hujan asam yang
terkena di batuan.
c. Proses pelapukan organik terjadi ketika adanya akar tumbuhan yanh
tumbuh pada lapisan batuan yang kemudian lama kelamaan batuan ini
akan terbelah.
2. Transportasi yaitu tahapan pengangkutan material hasil pelapukan ke suatu
tempat pengendapan. Proses ini dilakukan oleh beberapa media yaitu air,
angin dan gletser atau es.
3. Pengendapan adalah proses perubahan material hasil pelapukan yang
berbentuk padatan menjadi suatu endapan padat yang tidak larut dalam air.
Pada proses pengendapan, terdapat tiga zona pengendapan yang disingkat
menjadi EKA (eluvial, kolovial, dan aluvial).
a. Eluvial berisikan batuan-batuan yang mempunyai bentuk very angular dan
angular.
b. Kolovial berisi pasir-pasir yang berbentuk sub angular dan sub rounded
c. Aluvial berisi silt and clay yang berbentuk rounded dan well rounded serta
berada jauh dari matahari.

Sumber: Ricky Tubagus, 2021


Gambar 3
Tempat pengendapan
4. Litifikasi disebut juga dengan proses pembatuan, proses ini terdiri dari dua
proses, yaitu kompaksi dan sementasi.
a. Kompaksi adalah perubahan material endapan menjadi material yang
padat.
b. Sementasi yaitu proses perekatan material-material dalam batuan.

C. Mineral penyusun batuan sedimen


Mineral penyusun batuan sedimen dibagi menjadi dua jenis yaitu mineral
autogenik dan mineral allogenik.
1. Mineral autogenik
Mineral autogenik merupakan mineral penyusun batuan sedimen yang
keterbentukannya terjadi pada daerah sedimentasi dan langsung mengalami
proses pengendapan. Selain itu mineral ini juga adalah hasil dari pelapukan
kimiawi. Contoh dari mineral autogenik ini seperti gypsum, kalsit, halit dan lain-
lain.

Sumber: Anonim, 2021


Gambar 4
Gypsum
2. Mineral allogenik
Mineral allogenik adalah mineral penyusun batuan sedimen yang tempat
keterbentukannya berbeda dengan tempat dari mineral autogenik, yaitu
terbentuk di luar daerah sedimentasi. Mineral ini merupakan hasil dari
rombakan dari luar daerah sedimentasi, yang kemudian mengalami proses
transportasi dan pngendapan di derah sedimentasi. Adapun syarat dari
mineral allogenik ini adalah tahan dalam proses pelapukan dan pengikisan
yang terjadi dalam proses transportasi. Contoh mineral ini adalah mineral-
mineral yang mengandung silika seperti kuarsa dan feldspar.

Sumber: Anonim, 2013


Gambar 5
Kuarsa

D. Penggolongan batuan sedimen


Penggolongan batuan sedimen terbagi menjadi beberapa seperti berdasarkan
genesa dan proses pembentukannya
1. Berdasarkan proses pembentukan
a. Batuan sedimen klastik adalah batuan yang proses-prosesnya terdiri dari
pelapukan, transportasi dan pengendapan. Batuan sedimen klastik
memiliki karakteristik yaitu mempunyai butiran.
b. Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang berasal dari
endapan biokimia. Untuk karakteristiknya yaitu batuan ini tidak
mempunyai butiran.
2. Berdasarkan genesa
a. Batuan sedimen mekanis
b. Batuan sedimen kimiawi
c. Batuan sedimen organik

E. Tekstur batuan sedimen


Tekstur batuan sedimen terdiri dari ukuran butir, kebundaran dan juga kemas.
1. Ukuran butir
Ukuran butir dari batuan piroklastik dapat digunakan untuk menentukan nama
endapan batuan piroklastik.

Sumber: Edo Bramantyo, 2016


Gambar 6
ukuran butir batuan sedimen
2. Kebundaran
a. Membundar sempurna (well rounded)
b. Membundar (rounded)
c. Agak membundar (subrounded)
d. Meyudut (angular)
e. Agak menyudut (angular)
f. Sangat menyudut (very angular)

Sumber: Eska Putra, 2009


Gambar 7
Kebundaran
3. Kemas
a. Kemas terbuka, adalah butiran dari batuan tidak saling bersentuhan.
b. Kemas tertutup, merupakan kebalikan dari kemas terbukan yaitu
butirannya saling bersentuhan.

Sumber: Eska Putra, 2009


Gambar 8
Kemas terbuka dan kemas tertutup

F. Struktur Batuan Sedimen


Struktur batuan sedimen terdiri dari struktur primer dan struktur sekunder.
1. Struktur primer adalah struktur batuan sedimen yang terbentuk pada saat
pembentukan batuan sedimen itu sendiri. Contoh dari struktur primer batuan
sedimen yaitu bedding, cross bedding, track, cast dan lain-lain.

Sumber: Anonim, 2018


Gambar 9
Cross bedding
2. Struktur sekunder merupakan struktur yang keterbentukannya terjadi setelah
terjadi keterbentukan batuan. Contohnya adalah fault, fold dan jointing.

Sumber: Ika Lestar, 2019


Gambar 10
Fold

G. Deskripsi Batuan Sedimen


Berikut ini merupakan parameter-parameter yang digunakan dalam
mendeskripsikan batuan sedimen.
1. Ukuran butir
2. Bentuk butir
3. Porositas
4. Pemilahan
5. Kekompakan
6. Kemas
7. Semen
8. Matrik
9. Sifat butir
10. Reaksi HCL
11. Struktur batuan
12. Jenis batuan
13. Genesa batuan
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari resume batuan sedimen klastik ini adalah
batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dengan melalui beberapa
tahapan, yaitu pelapukan atau penghancuran massa batuan yang kemudian hasil
ini akan tertransportasi oleh air, angin dan es ke suatu tempat yaitu tempat
pengendapan, ditempat ini material yang tadinya berupa padatan akan berubah
menjadi endapan yang tidak larut dalam air, endapan ini nantinya akan menjadi
batuan dengan mengalami proses litifikasi atau pembatuan dan sementasi yaitu
perekatan mterialnya. Dari batuan sedimen ini ada tiga hal yang dapat dibedakan
yaitu sedimen, batuan sedimen dan sedimentasi. Sedimen merupakan material-
material pembentuk batuan, batua sedimen yaitu material yang telah mengalami
proses pembentukan batuan, dan sedimentasi adalah proses material menjadi
batuan sedimen. Kemudian pada penggolongannya berdasarkan genesa batuan
sedimen dibagi menjadi batuan sedimen klastik dan non-klastik. Perbedaan dari
dua jenis batuan ini adalah batuan sedimen klastik mempunyai butiran sedangkan
yang non-klastik tidak mempunyai butiran. Mineral penyusun batuan sedimen terdiri
dari dua jenis mineral yaitu mineral autogenik dan mineral allogenik. Untuk tekstur
batuan sedimen sendiri terdiri dari ukuran butir, kebundaran dan juga kemas,
sedangkan untuk strukturnya terdiri dari struktur primer dan struktur sekunder.
DAFTAR PUSTAKA

1. Amma Khotimah, 2018, “Batuan Sedimen Klastik”, www.slideshare.net,


diakses pada tanggal 26 Oktober 2021 pukul 05.41 WIB

2. Anonim, 2018, “Struktur Batuan Sedimen” divergenmor.blogspot.com,


diakses pada tanggal 26 Oktober 2021 pukul 08.43 WIB

3. Anonim, 2020 “Batuan sedimen”, www.kompas.com, diakses pada tanggal


26 Oktober 2021 pukul 06.15 WIB

4. Citra, 2016 “Batuan Sedimen Klastik” ilmugeografi.com, diakses pada


tanggal 26 Oktober 2021 pukul 05.37 WIB

5. Ratih sari, 2020, “Struktur-Struktur Batuan Sedimen”, www.academia.edu,


diakses pada tanggal 26 Oktober 2021 pukul 08.57 WIB
FORM PENILAIAN RESUME

Resume

Format (30) Isi (70)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai