Anda di halaman 1dari 25

i

LABORATORIUM EKSPLORASI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

Nomor Tugas : 06-2


Praktikum : Perpetaan

LAPORAN AKHIR
PENGENALAN KOMPAS DAN GPS

Nama : Muhamad Farhan Saepurohman


NPM : 10070120112
Shift / Waktu : 5 (Lima) / 13.10-16.40 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Jum’at / 20 November 2020
Hari/Tanggal Laporan : Jum’at / 27 November 2020
Instruktur : 1. Sandy hardiansyah
2. Jivan akbar
3. Valen aurelio gemilang
4. Amelia Puspa
5. Faza Nugraha
6. Moch.Syahril Gunawan

PARAF PEMERIKSA NILAI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bismilahirrahmanirrahim.
Puji serta syukur marilah kita panjatkan ke tuhan kita yang maha esa.
Karena atas izin rahmat dan karunia-nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir
praktikum perpetaan ini. Tidak lupa shalawat serta salam kami panjatkan ke
banginda kita yakni nabi muhamad saw.
Atas izin tuhan kita yang maha esa. Saya telah dapat menyelesaikan
laporan akhir praktikum perpetaan pada bab PEMBUATAN PETA SITUASI DAN
DETAIL Dengan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak
yang telah banyak membntu penulis hingga dapat menyelesaikan laporan untuk
kegiatan praktikum.
Laporan ini menjadi sarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya,

Wasallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Garut, 4 Desember 2020


Penulis

Muhamad Farhan S
NPM 10070120112

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ................................................................................... 1

2.1 Maksud dan tujuan ............................................................................ 2

1.2.1 Maksud........................................................................................ 2

2.2.1 Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 3

3.1 Teori dasar......................................................................................... 3

3.2.1 Langkah-langkah membuat peta situasi dan detail menggunkan


software Arcgis ...................................................................................... 10

BAB III TUGAS DAN PEMBAHSAN ............................................................ 16

4.1 Tugas ............................................................................................... 16

4.1.1 tugas asistensi ............................................................................ 16

4.2.1 Pembahasan ............................................................................. 16

BAB IV ANALISA ......................................................................................... 21

BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


peta topografi adalah peta yang menyajikan informasi umum tentang
keadaan permukaan bumi ynag mencakup wilayah yang luas. Peta topografi
dikenal sebgai peta dasar atau peta turuna yang digunakan sebagai
perencanaan umum, peta topografi menyajikan informasi tentang tinggi atau
rendahnya permukaan bumi atau kontur.
Pengukuran atau pemetaan permukaan bumi disebut dengan ilmu ukur
tanah. Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari kegiatan pengukuran di
permukaan bumi atau dibawah tanah. Kegiatan pengukuran yaitu untuk
menentukan beda tinggi antar titik dipermukaan bumi, kegiatan pengukuran
dapat dilakukan untuk pengumpulkan dan pemprosesan informasi tentang
permukaan bumi dan lingkaran fisik bumi yang menganggap bumi sebagai
bidang datar, sehingga dapat ditentukan posisi titik-titik di permukaan bumi.
Dari titik yang telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta.
Dalam pengukuran permukaan bumi.
Seiring dengan perkembangan zaman maka peta dapat dibuat dengan
bantuan teknologi software seperti Surfer dan Argis. Software ini dibuat untuk
untuk memudahkan dalam menjalankan aktivitas seperti kuliah dan kerja,
software ini dibuat agar memudahkan sipengguna dengan waktu yang relative
lebih cepat

1
2

2.1 Maksud dan tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini supaya praktikan bisa membuat peta
menggunkan software yaitu Surfer dan Argis, dan mengenal software surfer
dan arcgis serta mengetahu fungsinya.
2.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah, diantaranya;
1. Mampu memindahkana data dari total station ke kompurter atau
laptop
2. Mampu membuat peta topografi menggunakan software surfer dan
Arcmap
BAB II

LANDASAN TEORI

3.1 Teori dasar


Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau
wilayah ukuryang mencakup prnyajiandalam dimensi horizontal dan vertical
secara bersama-sama dalam suatu gambar peta.
Untuk penyajiam gambar peta situasi tersebut perlu dilakukan pengukuran
sebagai berikut:
1. Pengukuran titik pundential ( X,Y dan Z)
2. Pengkuran kerangka horizontal ( sudut dan jarak )
3. Pengukuran kerangka tinggi ( beda tinggi )
4. Pengukuran titik detail ( arah, beda tinggi dan jarak terhadap titik detail )
Pada dasarnya prinsip kerja yang diperlukan untuk pemetaan suatu daerah
selalu dilakukan dalam dua tahapan, yaitu:
1. Penyelengaraan kerangka dasar sebagai usaha penyebaran titik ikat
2. Pengambilandata titik detail yang merupakan wakil gambaran fisik bumi
yang akan dipetakan.
Dalam pemetaan medan pengukuran sangat berpengaruh dan ditentukan oleh
kerangka serta jenis pengukuran. Bentuk kerangka yang didesain tidak harus
sebuah polygon, namun dapat saja kombinasi dari kerangka yang ada.
1. Pengukuran Horisontal
Terdapat dua macam pengukuran yang dilakukan untuk posisi horisontal
yaitu pengukuran polygon utama dan pengukuran polygon bercabang.
2. Pengukuran Beda Tinggi
Pengukuran situasi ditentukan oleh dua jenis pengukuran ketinggian, yaitu

3
- Pengukuran sifat datar utama .
- Pengukuran sifat datar bercabang

4
5

3. Pengukuran Detail
Pada saat pengukuran di lapangan , data yang diambil untuk pengukuran
detail adalah :
 Beda tinggi antara titik ikat kerangka dan titik detail yang bersangkutan .
 Jarak optis atau jarak datar antara titik kerangka dan titik detail .
 Sudut antara sisi kerangka dengan arah titik awal detail yang
bersangkutan , atau sudut jurusan magnetis dari arah titik detail yang
bersangkutan .
Adapun metode pengukuran situasi sendiri ada dua cara, yaitu:
1. Metode offset
Pada metode ini alat utama yang digunakan adalah pita / rantai dan alat
bantu untuk membuat siku (Prisma). Metode offset terdiri dari dua cara,
yaitu:
a. Metode siku-siku ( garis tegak lurus )

Sumber: unknow, 2018


Gambar 1.1
Contoh metode siku-siku

Titik-titik detail diproyeksikan siku-siku terhadap garis ukur AB.


Kemudian diukur jarak-jaraknya dengan mengukur jarak aa’, bb’, cc’, dd’,
posisi titik a, b, c dan d secara relatif dapat ditentukan.
6

b. Metode Mengikat ( Interpolasai )


Titik-titik detail diikat dengan garis lurus pada garis ukur.
Ada beberapa cara:
1. Pengikat pada sembarang titik

Sumber: UNNES 2007


GAMBAR 1.2
Contoh pengikat pada sembarang titik

Tentukan sembarang garis pada garis ukur AB titik-titik a’, a”, b;, b”, c’,
c”. Usahakan segitiga a’a”a, b’b”b, c’c”c merupakan segitiga samasisi
atau samakaki. Dengan mengukur jarak Aa’, Aa”, Ab’, Ab”, Ac’, Ac”, Bc”,
Bc’, Bb”, Bb’, Ba’, Ba”, a’a, a”a, b’b, b”b, c’c, c”c maka posisi titik-titik a,
b, c dapat ditentukan.
7

2. Perpanjangan sisi

Sumber : unnes, 2007


Gambar 1.3.
Contoh perpanjangan sisi

3. Cara triaterasi

Sumber: unnes 2007

Gambar 1.4

Conntoh Triaterasi
8

2. Metode polar
1. Dengan unsur azimuth dan jarak

Sumber: yulika, 2015


Gambar 1.5
Contoh gambar Unsur azimuth dan jarak

2. Dengan unsur sudut dan jarak


 Pengukuran sudut dilakukan dari titikdasar teknik.
 pengukuran jarak datar dilakukan dengan pita uakur atau EDM.

Sumber: yulika,2015

Gambar 1.6

Contoh gambar unsur sudut dan jarak


9

 Dalam menentukan titik batas dibutuhkna minimal tiga data ukuran


yang diukur dengan menggunakan minimal dua titik tetap (referensi)

Dari data hasil pengukuran menggunakan Total Station, akan didapat


output berupa data koordinat berserta elevasinya. Data tersebut kemudian
perlu diolah lebih lanjut agar dapat disajikan ke dalam bentuk peta. Dari data
tersebut, terdapat 2 jenis peta yang dapat dihasilkan, yaitu peta topografi dan
peta situasi. Pengolahan data dilakukan menggunakan dengan
menggunakan software ArcMap ataupun Surfer. Untuk itu, data yang telah
diambil perlu dipindahkan dari Total Station.
Untuk memindahkan data hasil pengukuran, dapat menggunakan
beberapa aplikasi, salah satunya adalah TOPCON LINK. Terdapat 3 jendela
utama dalam aplikasi ini, yaitu import from device, create station, dan download
file from total station. Jendela import from device digunakan untuk mengunduh
data dari total station. Jendela create station membuat perangkat dapat
terhubung dengan computer.
10

3.2.1 Langkah-langkah membuat peta situasi dan detail menggunkan


software Arcgis
Langkah-langkahnya, yaitu:
1. Pertama buka software Arcmap

2. Pilih ISO untuk ukuran kertas yang akan digunakan


11

3. Lalu pilih katalog untuk membuka fil yang sudah ditambahkan untuk
membuka data, di file tersebut udah ada data student center , gedubg,
tangga, pilar, lintasan, lift dan tembok. Untuk data yang akan dimasukan
satu persatu

4. Pertama masukan atau ngedrag data student center

5.
12

6. Setelah data dimasukan klik kanan di table of content lalu pilih display data,
lalu sesuaikan data x,y dan znya. Setelah itu klik kanan lagi lalu pilih labels
feature untuk memunculkan angkanya

7. Setelah itu lalu klik kanan dipolder yangsudah dibuat lalu pilih NEW lalu pilih
shapefile, lalu akan muncul tampilan. Ganti nama sesuai dengan data,
feature type nya polilyn lalu koordinat systemnya sesuaikan
13

8. Setelah itu klik kana ditable of content lalu pilih edit feature dan pilih start
editing

9. Setelah itu klik kana di data ynag sudah dibuat tadi lalu pilih edit feature dan
start editing, lalu pilih menu editor pilih editing window lalu pilih creates
features untuk memulai digitasi
14

10. Setelah itu lakukan digitasi atau menyambungkan antar titik agar terlihat
bentuk nya, setelah selai digitasi alu pilih lagu editor lalu tekan stop editor

11. Lakukan hal yang sama dari nomor 3 sampai 9 untuk mendigitasi data data
lainya seperti gedung, lintasan, pilar, tembok, lift dan tanggga.
12. Setelah semuanya selesai lalu tambahkan untuk membuat judul, arah mata
angina, skala, legenda dan peta indek
15

13. Untuk menambahkan seperti judul, arah mata angin, skala dan legenda,
dengan cara buat dulu kota dengan rectangle beri pembatas dan jarak,
untuk membuat judul bisa langsung dengan tekan text lalu sesuaikan denga
petanya, untuk membuat seperti arah mata angin, skala, leggenda, peta
indek dan koordinat sytemnya tekan insert lalu pilih yang akan digunkan.

14. Hasil akhir


BAB III

TUGAS DAN PEMBAHSAN

4.1 Tugas
4.1.1 tugas asistensi
1. Pembuatan peta situasi dan detail denggan software Arcgis
2. Metode apa saja yang bisa digunkan pengukuran situasi dan detail
dengan total station (gambarkan dan jelaskan)
3. Resume peta situasi
4.2.1 Pembahasan

16
17
18

Metode yang digunakan dalam pengukuran situasi dan detail dengan total station.
yaitu diantaranya :
1. Metode polar
Metode polar atau memancar adalah untuk menentukan suatu titik koordinat yang
dikaitkan pada suatu titik yang sudah diketahui koordinatnya. Biasanya digunakan
untuk menentukan luas suatu lahan, pengukuran beda tinggi dll.
Posisi titik-titik daan orientasi garis tergantung padapengukuran sudut dan arah.
Arah ditenukan oleh sudut arah dan azimuth, sudut yang di ukur dalam pengukuran
tanah digolongkan menjadi sudut horizontal dan sudut vertical. Sudut horizontal adalah
pengukuran dasar yang diperlukan untuk penentuan sudut arah dan azimuth,
sementera sudut vertical untuk penentuan sudut zenith.

2. Metode poligon
Pengukuran pada metode ini adalah sudut dan jarak. Dalam hitungan metode ini
tidak ubahnya seperti merangkai kan metode polar. pada metode polar titik yang kan
di tentukan osisinya tersebar di sekitar titik polar, sedangka pada metode poligin titik
yang akan di
19

tentukan berupa titik yang berangkai dan semakin lama semakin jauh.
Metode poligon ini merupakan metode yang umum digunakan diman bentuknya
menyerupai rangkaian metode polar. Walupin demikian tidak berarti setiap titik poligon
mempunyai parameter azimuth secara langsung. Azimuth setiap sisi poligon diwakili
oleh sudut sudut yang dibentuk jurusan atau sisi poligon yang bersangkutan, azimuth
ini baru diperoleh dari hitungan.
Pada poligon parameter yang diukur adalah sudut dan jarak sehingga hal ini
yang membedakan poligon dari metode polar, Seluruh hitungan poligon merupakan
hitungan yang berangkai sehngga dituntut ketelitian dan kecermatan yangtinggi,
karena kesalahan pada yang dilakukan pada saat awal akan mempengaruhi hasil
hitungan berikutnya
20

Resume

Peta situasi adalah peta topografi yang merupakan penyajian dari gambaran
permukaan bumi baik detail alam maupun buatan manusia yang digambar pada bidang
datar dengna sistem proyeksi dan skala tertentu, peta situasi dapat diperoleh dengan
pemetaan teristris, yaitu proses pemetaan yang pengukuranya langsung dipermukaan
bumi dengna peralatan alat ukur tertentu.
Dalam pemetaan teretris, gambran objek-objek yang berada yang berada
ipermukaan bumi dipresentasikan dalam titik-titik detail. Detail adalah segala objek
yang ada dilapangan, baik ynag bersifat alamiah maupun buatan manusia yang akan
dijadikan isi dari peta yang akan dibuat. Penetuan posisi dari titk-titik detail dengan
cara diikatkan pada titik kerangka pemetaan yang telah diukur sebelumnya. Pemilihn
detail, distribusi dan teknik pengukuranya tergantung dari skala dan tujuan peta itu
dibuat. Penetuan posisi dari titik-titik kerangka pemetaan terdekat yang telah diukur
sebelumnya, atau dari garis ukur yang merupakan sisi dari kerangka peta.
BAB IV

ANALISA

Cara membuat peta dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual
dan bantuan teknoloogi seperti menggunkan softwer, softwer yang digunakan yaitu
surferdan Arcgis, cara manual atau menggunakan software hal pertama yang harus
dilakukan pastinya pengukuran terlebih dahulu.
Tingkat ketelitia dan keakurtan menurut saya itu menggunakan software Karena
kenapa garins-garis kontor dapat tergambarkan dengan baik dan benar dan juga lebih
detail. Tingkat ketelitian dari kedua cara tersebut dipengaruhi oleh manusia itu sendiri
maka harus, maka harus diperhatikan ketelitianya agar tidak terjadi kesalah.

21
BAB V

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini diantaranya adalah:


1. Surfer dan Arcgis merupakan software yang digunkan untuk membuat seperti
peta dengan keakurata dan ketelitiannya masing-masing.
2. Membuat peta menggukan software harus dikerjakan dengan tahapan yang
benar dan butuh ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan.

22

Anda mungkin juga menyukai