Anda di halaman 1dari 7

Siti Heydi Diyannah

2110813320013
Ujian Akhir Semester Tambang Terbuka

1. Perbedaan metode penambangan tambang terbuka dengan ekstraksi mekanis yaitu open pit,
quarry, open cast, dan auger mining adalah
 Open pit adalah metode penambangan terbuka di mana aktivitas pertambangan
memanfaatkan lubang terbuka di atas permukaan tanah. Tujuannya adalah untuk
mempermudah proses ekstraksi material dan logam berharga dengan lebih
cepat. Open pit mining sendiri merupakan metode paling umum digunakan dalam
berbagai perusahaan pertambangan dunia. Di sisi lain, metode ini juga dipakai
karena tidak membutuhkan terowongan maupun metode ekstraksi lain.
 Quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-
endapan bahan galian industri atau mineral industri, contohnya penambangan batu
gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry dapat menghasilkan
material atau hasil tambang dalam bentuk loose atau broken materials ataupun
dalam bentuk dimensional stones.
 Open Cast dikenal pula dengan istilah Mountaintop Removal, yaitu metode
penambangan batubara terbuka yang biasanya berskala kecil dimana seluruh tanah
penutup batubara dibuang sehingga praktis seluruh lapisan batubara dapat diambil.
Sistem Penambangan yang penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng
bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya
(side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal
tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan
 Auger mining adalah metode penambangan batubara semi surface dan semi
underground yang digunakan untuk memaksimalkan sumber daya batubara yang
berada pada dinding lereng tambang yang sudah memasuki masa akhir tambang
atau final pit.
Perbedaan dari metode penambangan tersebut adalah dapat dilihat dari jenis endapan mineral
yang ditargetkan, kedalaman penambangan, dan metode ekskavasi yang digunakan.
2. Metode penambangan tambang terbuka menggunakan ekstraksi air yaitu hydraulicking dan
dredging adalah
 Metode penambangan hydraulicking (semprot)
Metode hydraulicking disebut juga metode tambang semprot. Metode ini
menggunakan alat semprot dan pompa untuk memberaikan batuan kemudian lumpur
hasil semprotan dialirkan atau dipompa ke instalasi konsentrasi. Umumnya dilakukan
oleh penambang skala kecil yang berlokasi di dekat sungai. Metode ini juga
digunakan untuk pembongkaran material pada tambang semprot dilakukan dengan
memanfaatkan aliran air bertekanan tinggi, aliran air dihasilkan dari alat monior yang
terhubung dengan pompa melalui pipa. Hasil pembongkaran berupa lumpur akan
dialirkan melalui parit-parit menuju penampungan kan selalu berada didaerah (berupa
palung atau kotak kayu) yang kemudian dipompa menuju instalasi pencucian. Faktor
utama dalam penerapan tambang semprot ini yaitu faktor ketersediaan air, kegiatan
penambangan dapat diteruskan apabila kebutuhan air kerja dapat terpenuhi.
Penambangan sebaiknya dimulai dari daerah rendah (hilir) ke daerah tinggi (hulu),
sehingga lokasi penampungan hasil pembongkaran akan selalu berada di daerah
rendah (daerah hilir).
 Metode penambangan dredging (pengerukan)
Metode ini biasanya dilakukan jika endapan berada di bawah permukaan air seperti di
lepas pantai, sungai, danau, atau lembah yang terdapat banyak air. Metode ini
dilakukan oleh penambang skala kecil dengan menggunakan kapal keruk.
Pengerukan yang dimaksud yaitu penggalian endapan placer yang berada dibawah
air. Pada umumnya kapal keruk dilengkapi dengan instalasi pengolahan (pencucian)
dan pembuangan limbah. Metode pengerukan sering dibagi menjadi dua metode
yaitu metode perairan dangkal ( shallow-water dredging) dan metode laut dalam
(deep-sea dredging).
3. Apa itu metode contour mining, mountain top removal dan area mining method serta open
pit.
 Contour mining method
Contour mining cocok diterapkan untuk endapan batubara yang tersingkap di lereng
pegunungan atau bukit. Cara penambangannya diawali dengan pengupasan tanah
penutup (overburden) di daerah singkapan disepanjang lereng mengikuti garis
ketinggian (kontur), kemudian diikuti dengan penambangan endapan batubaranya.
Penambangan dilanjutkan ke arah tebing sampai dicapai batas endapan yang masih
ekonomis bila ditambang. Terdapat beberapa metode pada contour mining ini yaitu:
conventional contour mining, blovk-cut contour mining, haulback contour mining dan
box-cut contour mining.
 Mountaintop removal method
Dengan metode ini lapisan tanah penutup dapat terkupas seluruhnya, sehingga
memungkinkan perolehan batubara 100%.
 Area mining method
Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara yang dekat permukaan
pada daerah mandatar sampai agak landai. Penambangannya dimulai dari singkapan
batubara yang mempunyai lapisan dan tanah penutup dangkal dilanjutkan ke yang
lebih tebal menjadi batas pit. Terdapat tiga cara penambangan area mining method
yaitu, conventional area mining method, area mining with stipping shovel dan block
area mining.
 Open pit method
Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki ketinggian (dip) yang
besar dan curam. Endapan batubara harus tebal bila lapisan tanah penutupnya cukup
tebal.
4. Resume

A. PENGENALAN PERTAMBANGAN
1.1. Kontribusi Pertambangan Kepada Peradaban
Kegiatan kedua paling awal manusia setelah pertanian adalah pertambangan.
Kedua bidang tersebut merupakan bidang paling krusial di peradaban awal. Hampir
tidak ada yang berubah dalam peran kedua industri tersebut sejak awal peradaban.
Dari zaman purba hingga sekarang, Pertambangan memegang peran penting dalam
keberlangsungan hidup manusia (Madigan, 1981).
1.2. Perkembangan Dalam Teknologi Pertambangan
Sebagai salah satu kegiatan manusia paling awal, dan tentunya sebagai salah
satu industri terorganisir pertama, pertambangan memiliki sejarah kuno dan terhormat
(Gregory, 1980). Untuk memahami praktik pertambangan modern, alangkah lebih
baiknya untuk memahami evolusi teknologi pertambangan.
Praktik pertambangan paling awal dimulai dengan manusia Paleolithic 450.000
tahun yang lalu, dibuktikan dengan implementasi batu api yang telah ditemukan di
tulang manusia awal pada zaman Old Stone Age (Lewis and Clark, 1964).
1.3. Reklamaasi
Tahap terakhir dari kebanyakan kegiatan pertambangan adalah reklamasi, yaitu
proses penutupan tambang dan kontur ulang, penanaman kembali dan pengembalian
air dan tanah. Waktu terbaik untuk memulai proses reklamasi tambang adalah sebelum
penggalian pertama dilakukan. Dengan kata lain, Engineer pelaksanaan pertambangan
harus merencanakan tambang sehingga proses reklamasi memungkinkan dan biaya
penambangan ditambah reklamasi bisa diminimalisir. Filosofi pertambangan yang baru
adalah keberlanjutan (Sustainability), yang artinya kebutuhan ekonomi dan lingkungan
harus tetap terjaga.
Ada hal yang harus dikhawatirkan dalam proses reklamasi tambang, yaitu
keamanan suatu tambang, pertambangan adalah salah satu tempat paling berbahaya
di dunia, dimana kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja sangat tinggi, oleh karena
itu, keamanan dan keselamatan di area tambang itu sendiri sangat diperhatikan
sebelum proses reklamasi.
B. PERTAMBANGAN DAN KONSEKUENSINYA
1.1. Peningkatan Safety
Dalam beberapa dekade terakhir, data menunjukkan pengurangan dalam jumlah
kematian ataupun cidera di tambang. Hal itu disebabkan oleh perkembangan peralatan
yang semakin canggih dan juga cara kerja yang lebih tertata. Walaupun begitu, ada
ketakutan dari studi terbaru yang menunjukkan kemungkinan bahwa debu silika dan
diesel dapat menyebabkan kanker setelah terpapar dalam jangka panjang. Studi
tersebut meminta untuk terus mendorong upaya untuk mengurangi paparan kepada
pererja tambang semaksimal mungkin.
1.2. Tanggung Jawab Lingkungan
Dampak tambang terhadap lingkungan merupakan permasalahan utama di
industri tersebut. Banyak naturalis dan lainnya mengekspresikan kekhawatiran mereka.
Namun sekarang industri pertambangan telah melakukan progres signifikan dalam
perlindungan lingkungan, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan.
C. TAHAPAN PERTAMBANGAN
1.1. Biaya Pertambangan
Pemahaman mengenai biaya pertambangan sangatlah penting, Total biaya
dihubungkan dengan proses produksi hingga pencarian, eksplorasi, pengembangan,
eksploitasi, dan reklamasi yang disebut direct mining cost. Harga juga bisa berfluktuasi
seiring berjalannya waktu tanpa dapat diperkirakan seiring berjalannya inflasi.
1.2. Prinsip Penetrasi Batu
Penetrasi batu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yang mencakup
ukuran lubang, metode pemasangan, dan tipe kekuatannya.
1.3. Ledakan dan Fragmentasi Batu
Fragmentasi batuan adalah fungsi kerusakan yang dibawa dalam skala besar
untuk memecah massa batu. Di bidang pertambangan dan konstruksi, peledakan adalah
metode fragmentasi, tapi metodi lain juga menjadi mulai umum.
1.4. Pilihan Peralatan
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan excavator yang
akan digunakan dalam operasi pertambangan (Martin et al, 1982 ; Atkinson, 1992).
Berikut adalah pertimbangan dalam peralatan pertambangan di permukaan :
1. Faktor performa, yang berhubungan dengan produktivitas mesin seperti, kecepatan
putaran, kekuatan, jangkauan galian, kapasitas angkutan, dan lain-lain.
2. Faktor desain, desain berpengaruh pada kualitas dan keefektifan dari detail desain,
termasuk hubungan antara manusia dan mesin untuk operator dan personel
maintenance, tipe-tipe kontrol, dan lain sebagainya.
3. Faktor pendukung, yang mencakup aspek servis dan perawatan dari peralatan
operasi. Seiring berjalannya waktu, faktor ini menjadi lebih penting seiring diagnostik
komputer dan sistem monitoring memungkinkan personil perawatan untuk lebih mudah
menjaga dan merawat peralatan.
4. Faktor biaya, merupakan kategori paling penting, biaya pembelian dan pengoperasian
peralatan bisa di estimasikan melalui prosedur estimasi standar.
D. Pengembangan Penambangan Permukaan
4.1 Sifat Penambangan Permukaan
Penambangan permukaan memiliki banyak bentuk dan ukuran. Tetapi, banyak
produk mineral dari penambangan permukaan datang dari tambang besar yang
mempraktekkan produksi dalam skala besar (mass production). Besarnya volume atau
ukuran materian yang dihancur dan di ambil dari penambangan permukaan sangat luar
biasa.
Penekanan yang besar dalam penambangan permukaan ini dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu meningkatnya kesulitan untuk mencari tempat yang secara ekonomis bisa
ditambang di bawah tanah dan peningkatan efisiensi dari penambangan di permukaan
tambang. Ini berbanding lurus dengan biaya reklamasi permukaan tambang yang
meningkat dengan stabil. Kesuksesan operasi penambangan permukaan ini sangat
bergantung dengan efisiensi pengeboran, pengeboman, dan pengangkutan.
4.2 Rencana Penambangan Jangka Panjang
Dalam prakteknya rencana ekstraksi umum untuk tambang dengan penekanan
seumur hidup dari tambang tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, tambang
btersebut biasanya dievaluasi dengan membagi area menjadi area geometri kotak dan
menentukan nilai ke masing masing blok berdasarkan estimasi bijih didalamnya.
Kegiatan ekstraksi kemudian di analisis untuk menyediakan estimasi dari batas pit
secara keseluruhan dan perkiraan keuntungan dari eksploitasi.
Rencana tambang jangka panjang kemungkinan bisa berubah selama masa
tambang tersebut dikarenakan perubahan pasar dan teknologi yang berubah-ubah.
Tetapi, itu tetap membentuk rencana awal untuk penggunaan area tambang dan juga
penting kepada kesuksesan ekonomi dari sebuah tambang. Jadi, rencana tambang
jangka panjang harus tetap disesuaikan seiring berjalannya waktu.
E. Penambangan Permukaan : Metode Ekstraksi Mekanik
5.1 Rencana Penambangan Jangka Panjang
Mineral yang dieksploitasi di tambang adalah bijih, batu bara, ataupun batuan
yang dibawa ke permukaan. Metode penambangan permukaan dibagi menjadi 2 kelas,
4 metode di kelas ini yaitu :
1. Penambangan terbuka
2. Penggalian
3. Strip Mining
4. Auger
Metode tersebut bertanggung jawab membawa lebih dari 90% dari mineral
penambangan permukaan produksi di Amerika dan kebanyakan produksi negara
tersebut adalah bijih, batu bara, dan batu. Dua dari metode tersebut, penambangan
terbuka dan strip mining adalah 2 metode permukaan paling penting dibandingkan
metode yang lain.
5.2 Penambangan Terbuka (Strip Mining)
Penambangan terbuka (Strip) adalah metode eksploitasi permukaan, yang
digunakan terutama untuk batu bara dan endapan lapisan lainnya, yang menyerupai
penambangan terbuka. Namun, hal ini berbeda dengan satu hal yang unik. Lapisan
penutup tidak diangkut ke tempat pembuangan limbah untuk dibuang, melainkan
dibuang langsung ke panel-panel yang sudah ditambang di dekatnya.
Penambangan terbuka digolongkan sebagai metode penambangan skala besar
dan merupakan salah satu metode permukaan yang paling populer. Dalam operasi
penambangan batu bara di AS, lebih dari 50% tonase dihasilkan oleh penambangan
terbuka. Penekanan pada pengupasan lapisan penutup dalam penambangan terbuka
telah menyebabkan penggunaan istilah sehari-hari untuk metode ini, yaitu
penambangan strip. Namun, penambangan terbuka adalah istilah umum yang lebih
deskriptif untuk metode ini dan akan digunakan di sini.

Anda mungkin juga menyukai