Anda di halaman 1dari 8

Metode penambangan tamda

pertambangan
adalah suatu
cabang ilmu
pengetahuan
yang meliputi
pekerjaan
pencarian
(prospeksi),
penyelidikan
(eksplorasi),
penambangan
(mining),
pemurnian dan
pengolahan
(extraction
metalurgy and
mineral
dressing),
penjualan
(marketing)
terhadap mineral-mineral dan batuan yang memiliki arti ekonomis (berharga), sampai
dengan proses penutupan tambang.
Pekerjaan mengambil bahan tambang dari bumi disebut penambangan dan usahanya
disebut pertambangan.
Pertambangan adalah suatu bentuk usaha dalam pengambilan endapan bahan galian yang
mempunyai nilai ekonomis dari bumi dan diangkut ke tempat pengolahan atau pemakai.
Pada hakekatnya industri pertambangan merupakan industri dasar yang menyediakan
bahan baku bagi keperluan industri lainnya. Mengingat industri pertambangan adalah
industri yang tidak dapat diperbaharui lagi (unrenewable) dan karena terjadinya suatu
endapan bahan galian memerlukan proses yang sangat lama, maka dalam
pemanfaatannya diusahakan semaksimal mungkin.
Pengertian Sistem Penambangan
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan
atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan
induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar
dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta
meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya

Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam defenisi sistem penambangan di atas,
maka cara penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin :
Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
- Jenis alat yang digunakan.
- Sinkronisasi kerja yang baik.
- Tenaga kerja yang terampil.
- Organisasi dan manajemen yang baik.
Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
Tambang terbuka (surface mining).
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
Tambang bawah air (underwater mining).
Tambang di tempat (insitu mining).
1 Tambang terbuka (surface mining).
Tambang terbuka (surface mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan
atau aktifitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan
bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar.
Menurut materi yang ditambang, dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Open Pit / Open Cut / Open Cast / Open Mine mining.
Stripping mining.
Quarrying mining.
Alluvial Mining.
gambar tambang
terbuka (striping
mining) khusus
pada tambang
batubara
2. Tambang dalam
atau tambang
bawah tanah
(underground
mining).
Tambang dalam
atau tambang
bawah tanah

(underground mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas
penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak
langsung berhubungan dengan udara luar.
Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Metode tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope Method).
Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
Metode ambrukan (Caving Method)

3. Tambang
bawah air
(underwater
mining).
Tambang bawah
air (underwater
mining) adalah
metode
penambangan
yang kegiatan
penggaliannya
dilakukan di
bawah
permukaan air
atau endapan
mineral
berharganya
terletak di
bawah
permukaan air.
Menurut jenis peralatan yang digunakan, dibagi atas 4 jenis, yaitu :
Menggunakan kapal keruk laut dalam ( > 50 m ).
Menggunakan kapal keruk hidrolik.
Menggunakan kapal keruk dengan jaring tarik (drag net).
Menggunakan kapal isap lautdalam.

4. Tambang
di tempat
(insitu
mining)
Tambang di
tempat
(insitu
mining)
adalah
metode

penambangan yang dilakukan terhadap endapan mineral dan batuan yang terbentuk
secara khusus (model endapan geologi tertentu), di mana penambangannya langsung
dilakukan di tempat tersebut dengan cara khusus pula.
Contohnya adalah gasifikasi batubara, metode pelindian, metode pemanasan bawah
tanah, metode penyaliran metan, dan lain-lain.
Praktek Pertambangan Yang Baik
(Good Mining Practice = GMP).
Praktek pertambangan yang baik (GMP) adalah seluruh proses penambangan yang
dilakukan dari awal hingga akhir harus dilakukan dengan baik dengan mengikuti standar
yang telah ditetapkan, mengikuti norma dan peraturan yang berlaku sehingga dapat
dicapai tujuan pertambangan yang efisien.
Salah satu bagian penting dari tujuan pertambangan adalah pengembangan berkelanjutan
(sustainable development).
Diposkan oleh ashar saputra di 07.48 0
komentar Link ke posting ini
Label: Ashar
Metode Ambrukan (Caving Method)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan
atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan
induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar
dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta

meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.


Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam definisi sistem penambangan di atas,
maka cara penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin :
Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
o Jenis alat yang digunakan.
o Sinkronisasi kerja yang baik.
o Tenaga kerja yang terampil.
o Organisasi dan manajemen yang baik.
Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
Tambang terbuka (surface mining).
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
Tambang bawah air (underwater mining).
Tambang di tempat (insitu mining).
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode
penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan di bawah
permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Metode tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope Method).
Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
Metode ambrukan (Caving Method).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah Tanah : Metode
Ambrukan (Caving Method) ini, kami mencoba mengangkat masalah yang berhubungan
dengan metode ambrukan itu sendiri, diantaranya :
Jelaskan pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah?
Bagaimanakah penerapan metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah
tanah?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah
Tanah : Metode Ambrukan (Caving Method) ini, antara lain :
Menjelaskan pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah.
Mengetahui cara menerapkan metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah
tanah.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Ambrukan (Caving Method)
Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk endapan bijih
dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakukan penggalian bagian

bawah (under cutting) yang kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas
akibat berat batuan itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya. Atau biasa
juga diartikan dengan cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah
dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong
ambrukan di bagian bawahnya.
Caving method adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian
bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan. Metode ini
diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya yang
lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di tentukan di ledakan
pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan runtuh.
Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses
runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas level undercut hancur menjadi
ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya.
Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat
undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa batuan
diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di
bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan
memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok batuan
runtuh dan ditarik.
Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama apabila
overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis demi selapis dari atas ke
bawah pada stope yang disangga.
Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah seperti pada
top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang
kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok.
2.2 Metode Ambrukan dan Penerapannya
Caving method dapat di terapkan pada cadangan bijih yang tebal (>30m), batuannya
mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan yang
matang, prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan keputusan yang tepat
merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi penambangan block caving sangat
dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya adalah pola retakan yang sesuai. Harus
tersedia bidang horizontal yang cukup agar undercut dapat memulai proses runtuhan.
Pembentukan rongga terjadi secara alami karena lapisan bijih yang terletak dibawahnya
dipindahkan dan Karena berat lapisan over burden menghancurkan bijih tersebut.
Sistem Produksi Caving Method.
Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur development
dan produksi terpisah dengan jelas. Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi tetapi
peralatan yangi digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri. Produksi pada
tambang block caving terdiri dari :

1. Pemboran (daerah undercut), mengunakan alat pneumatic dan rotary-percussion.


2. Peledakan (daerah undercut), bahan peledak yang digunakan umumnya adalah
Emulsion.
3 Pemuatan (dari drawbell atau orepass), peralatan yang di gunakan adalah Loader.

Loader
4 Pengankutan (pada level utama), peralatan yang digunakan adalah LHD, belt conveyor.
Level undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di lakasanakan pada jalur
pararel di level undercut yang mana biasa disebut dengan daerah drill drift, pada level ini
dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang bertujuan membuat lubang ledak.
Keuntungan penambangan caving method :
1. Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal di bandingkan dengan system
penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran, peledakan dan penyanggaan.
2. Produksi yang terpusat membuat pengawasan menjadi efisien dan pemeriksaan kondisi
kerja menjadi lebih teliti.
3. Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks di bandingkan system
penambangan bawah tanah lainnya.
4. Produktifitas tinggi (antara 15 50 ton persif per karyawan, maksimum 40 50 ton per
shift per karyawan).
5. Metode penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi tinggi.
6. Recovery tinggi.
7. Ventilasi sangat memuaskan, kondisi kesehatan dan keselamatan bagus (kecuali daerah
undercut dan bagian penarikan bijih).

Kerugian metode penambangan caving method :


1. Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi karena di
butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan block tambahan untuk produksi.
2. Penghentian penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan kehilangan
bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan titik
konsentrasi berat.
3. Metode ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk panambangan
bawah tanah lainnya.
4. Peronggan dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar sehingga
permukaan tanah berbahaya
5. Pemeliharaan bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika terbentuk pilar
yang menerima beban terlalu besar.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk endapan bijih
dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakuakan penggalian bagian
bawah (under cutting) yang Kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas
akibat berat batuan itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya.
Caving method terdiri dari beberapa metode penambangan seperti block caving,
sublevel caving, dan top slicing.

DAFTAR PUSTAKA
Imambudiraharjo. 2009. Mengenal Tambang Batubara Bawah Tanah.
http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?
ctid=CT2269050&SearchSource=2&q=search.conduit.com. diakses pada tanggal 7
Oktober 2010
Desrizal. 2008. Block Caving. http://blog.desrizal.com/favicon.ico. diakses pada tanggal
7 Oktober 2010
Diposkan oleh ashar saputra di 07.27
http://ashar-redland.blogspot.com/2011_06_09_archive.html

Anda mungkin juga menyukai