PENDAHULUAN
B. Cara Penambangan
Pada kebanyakan cut and fill stopping, kemajuan penambangan
dilakukan naik sepanjang badan bijih miring. Kemajuan penambangan dilakukan
didalam suatu siklus yang meliputi tahapan aktivitas sebagai berikut :
1. Pemboran dan peledakan untuk batuan berlapis dengan ketebalan 3 m
dilakukan pada atapstope.
2. Scalling dan penyanggaan meliputi pemindahan loose material dari atap
dan dinding stopeserta cara penempatan penyanggaan.
3. Pemuatan dan pengangkutan bijih, dimana bijih secara mekanis
dipindahkan dari dalam stope ke ore pass, kemudian jatuh ke jalan
pengangkutan oleh gravitasi.
4. Pengisian kembali (back filling) stope yang telah kosong diisi kembali
dengan material filli
Gambar 2.2
Metode Cut and Fill
2.4.2 Kerugian
Kerugian yang dicapai bila menggunakan metode cut and fill, antara lain :
Selain menambang juga harus mencari material pengisi.
Harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih
dengan material pengisi agar tidak terjadi pengotoran.
Ongkos penambangan relatif tinggi.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Tambang Bawah tanah merupakan sistim penambangan yang mengacu
pada pengambilan material berharga yang dihubungkan dengan suatu metode
penambangan dengan jalan mengambil bagian demi bagian (slice by) dimana
bagian yang sudah ditambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material
pengisi sebelum penambangan berikutnya dilakukan.
Didasarkan pada cara penyanggaan dan penambangannya, maka system
tambang bawah tanah cut and fill stoping termasuk dalam kelompok metode
supported stoping, yaitu metode penambangan yang memerlukan penyanggaan.
Pemakaian cut and fill cocok untuk ketebalan endapan bijih 1 meter ± 6meter
atau suatu endapan mendatar tetapi cukup tebal, mempunyai dip > 45o
(sebaiknya untuk vein), endapan bijih keras akan tetapi batuan induk lunak
ataukurang kompak, endapan memiliki nilai tinggi.
DAFTAR PUSTAKA