Anda di halaman 1dari 6

Pengenalan Tambang Bawah Tanah

Muh. Azhari Sam1 , Febrianto, S.T.2 , Giswa Ade Nugraha K., S.T.3
Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indoneisa
e-mail: muh.asharisam@gmail.com

SARI
Tambang bawah tanah adalah salah satu metoda penambangan yang dapat digunakan padanpenambangan
bijih.Sistem penambangan bawah tanah memerlukan pengelolaan yang lebih ekstra dibandingkan dengan
tambang terbuka, salah satu hal yang diperlukan untukpengelolaan adalah aspek keamanan, yang relatif
seringkali terdapat masalah. Virtual reality (VR) adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berintraksi
dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer, suatu lingkungan yang sebenarnya yang ditiru atau
benar-benar suatu lingkungan yang ada dalam imajinasi, lingkungan maya terkini umumnya menyajikan
pengalaman Virtual , yang dimana di tampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil
sterokropik, tetapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara
melalui speaker. Penyanggaan merupakan istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan prosedur dan
bahan guna meningkatkan stabilitas dan mempertahankan tekanan beban batuan samping dengan batas-batas
penggalian bawah tanah. Tujuan penyanggaan di tambang bawah tanah adalah untuk mempertahankan luas
dan bidang penampang yang cukup dan melindungi pekerja dan sarana dari risiko tertimpa reruntuhan.

KATA KUNCI: Virtual reality (VR), Penyanggaan

ABSTRAC
Underground mining is one of the mining methods that can be used in ore mining. Underground mining
systems require more extra management compared to open pit mining, one of the things needed for management
is the safety aspect, which relatively often has problems. Virtual reality (VR) is a technology that allows users to
interact with an environment that is simulated by a computer, an actual environment that is imitated or actually
an environment that exists in the imagination, the current virtual environment generally presents a Virtual
experience. , which is displayed on a computer screen or via a stereoscopic viewer, but some simulations
include additional sensory information, such as sound through speakers. Buffering is a term widely used to
describe procedures and materials to increase stability and maintain side rock loading stresses within the
boundaries of underground excavations. The purpose of support in underground mines is to maintain sufficient
area and cross-sectional area and protect workers and facilities from the risk of falling debris..

KEYWORDS: Virtual reality (VR), Buffer

Pendahuluan

Kegiatan operasi penambangan dengan menggunakan metode tambang bawah tanah sangat bergantung
pada keberhasilan proses penggalian batuan itu sendiri. Kegiatan rock excavation dilakukan dengan cara
pemboran dan peledakan. Kegiatan ini merupakan kegiatan penggalian yang umum dilakukan pada setiap
operasi penambangan dengan metode tambang bawah tanah. Pemboran dan peledakan heading secara
khusus dilakukan untuk membuka seluruh akses menuju ore body sebelum dilakukan kegiatan produksi
Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah Bagaimana efisiensi pemboran dan peledakan tambang bawah
tanah serta efisiensi pengeboran dan kemajuan heading dalam 1 round(Asmiani, 2016).
Tambang bawah tanah adalah salah satu metoda penambangan yang dapat digunakan padapenambangan
bijih.Sistem penambangan bawah tanah memerlukan pengelolaan yang lebih ekstra dibandingkan dengan
tambang terbuka, salah satu hal yang diperlukan untukpengelolaan adalah aspek keamanan, yang relatif
seringkali terdapat masalah. Salah satu masalah yang terjadi adalah ketika adanya air tanahyang mengalir pada
area penambangan,hal ini akan berbahayabagi kesehatan keselamatan pekerja tambangterutama apabila air
tanahtersebut memiliki suhu yang tinggi.
Segala aktivitas bawah tanah dilakukan dengan membuat lubang bukaan, baik lubang bukaan
produksi maupun pengembangan. Lubang bukaan dibuat dengan menjaga kestabilan agar aman bagi
pekerja dan peralatan tambang. Penggalian suatu lubang bukaan pada massa batuan akan mengakibatkan
perubahan keseimbangan dari kondisi batuan itu sendiri. Dalam proses penambangan bawah tanah dibutuhkan
perencanaan sistem, desain, dan kapasitas penyangga. Pemilihan bahan material yang sesuai adalah
tahapan penting. Kriteria kekuatan dan kekakuan umumnya dijadikan pertimbangan utama para insinyur
memilih bahan material penyangga. Tetapi itu tidak menjamin bahwa material yang unggul pada kriteria
tersebut akan mendominasi pemakaiannya, sebagaimana yang terjadi pada pemakaian konstruksi bangunan
baja di Indonesia (Pratama, 2018)
Pada era sekarang ini paradigma yang cocok untuk Virtual isasi objek-objek disekitar kita salah satunya
menggunakan teknologi virtual reality (VR). VR memungkinka pengguna dapat bernavigasi di dalam data dan
berinteraksi dengan objek di dunia, memungkinkan pilihan cara berbeda bagaimana untuk mewakili benda-
benda sesuai dengan objek pada dunia nyata.
Hal ini menciptakan pengalaman bagi penggunanya untuk melihat duia VR secara keseluruhan, yang
sangat penting adalah pengunanya tidak memerlukan latar belakang khusus, Virtual reality adalah salah saatu
teknologi yang berkembang pesat yang memeanfaatkan kekuatan komputer yang terus meningkat untuk
memanipulasikan lingkungan dan situasi pada dunia nyata dan imajiner dengan tingkat realisme dan
interaktivitas yang tinggi, alat pelatihan berbasis realitas virtual dan dapat memberikan paparan simulasi kondisi
kerja dunia nyata tampa risiko yang terkait.
Virtual reality (VR) adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berintraksi dengan suatu
lingkungan yang disimulasikan oleh komputer, suatu lingkungan yang sebenarnya yang ditiru atau benar-benar
suatu lingkungan yang ada dalam imajinasi, liingkungan maya terkini umumnya menyajikan pengalaman
Virtual , yang dimana di tampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil sterokropik, tetapi
beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker.
Dalam dunia pertambangan teknologi VR dapat merepresentasikan berbagai aspek kebutuhan akan
lingkungan kerja dan operasi industri atau perusahaan tambang untuk meningkatkan kompetensi Sumber daya
manusianya. Teknologi Virtual Reality semakin banyak digunakan dalam Virtual isasi data pertambangan,
simulasi kecelakaan, pelatihan penambang, simulasi peralatan, dan evaluasi risiko di industri pertambangan,
Lingkungan fisik yang keras dan topologi yang berbeda memberikan kontribusi besar rintangan atau kendala
untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan di pertambangan, dan Biasanya kecelakaan diakibatkan oleh
serangkaian berbagai perilaku berisiko yang terkait dengan manusia, mesin dan lingkungan dan melibatkan
interaksi kompleks antara persepsi individu, sikap, kepribadian, nilai, toleransi, pengalaman sebelumnya, dan
lingkungan kerja.

Hasil dan Pembahasan

Gambar 1 Rock bolt


Baut batu adalah jangkar baut panjang, untuk menstabilkan penggalian batuan, yang dapat digunakan
dalam terowongan atau potongan batu. Ini memindahkan beban dari bagian luar yang tidak stabil ke bagian
dalam massa batuan yang terbatas.
Jenis rock bolt yang dipakai PT Cibaliung Sumberdaya adalah split set untuk dipasang pada bidang
diskontinuitas massa batuan. Memasangan rock bolt diusahakan agar dapat menembus batuan yang lebih stabil
agar dapat menjangkar dengan baik. Rock bolt yang baik yakni rock bolt yang telah digalvanisasi dimana dapat
mengurangi korosi (Radityo, 2013).
Ventilasi merupakan pengendalian pergerakan udara, arah, dan jumlahnya. Dalam pertambangan, safety
atau keselamatan pekerja adalah yang utama. Seringkali ventilasi yang kurang tepat pada penambangan
bawah tanah menyebabkan tingkat kecelakaan kerja tinggi sehingga mengurangi produktivitas. Prinsipnya
pada sistem ventilasi tambang, jumlah udara yang masuk sama dengan jumlah udara yang keluar. Jika
tidak maka maka bisa terjadi berupa kebocoran udara.

Gambar 2 Ventilatioan System


Sistem ventilasi pada kegiatan penambangan bawah tanah merupakan hal yang sangat penting, berbeda
dengan tambang terbuka, tambang bawah tanah ketersediaan udaranya terbatas. Pada tambang bawah tanah
udara yang ada sangat terbatas ditambah dengan aktivitas penambangan yang menimbulkan debu sehingga
keberadaan ventilasi sangat dibutuhkan dalam sistem penambangan bawah tanah.
Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat penting dalam hal pemenuhan kebutuhan udara
pernapasan pekerja, membersihkan udara kotor dan gas-gas beracun, mengurangi konsentrasi debu dan juga
mengatur panas dan kelembapan udara di dalam tambang sehingga terciptanya kondisi yang aman dan
nyaman. Jika temperatur dan kelembapan udara tidak sesuai dengan yang disarankan oleh KEPMEN 1827
K/30/MEM/2018 yaitu ambang batas temperatur antara 180C-240C dan kelembapan relatif maksimal 85 %
maka front kerja tersebut harus dikondisikan agar sesuai dengan persyaratan tersebut. Temperatur dan
kelembapan yang tinggi dalam lubang tambang mengakibatkan berkurangnya udara yang masuk dan
menyebabkan kurangnya kenyamanan dan efisiensi para pekerja maka akan memicu terjadinya kecelakaan
kerja.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan udara para pekerja maka perlu dilakukan pengkajian terhadap
beberapa parameter yang meliputi jumlah pekerja, emisi gas metan yang dikeluarkan, peralatan yang
beroperasi di area penambangan serta kondisi temperatur dan kelembaban udara (Oktavianingsih, 2021).
Gambar 4 Iron Pros
Hidraulic Stoping adalah penyangga tambnag bawah tanah modren yang memanfaatkan teknologi
hydraulic sehinga penyangga tersebut menggunakan penyanga hydraulic untuk menahan penyangga terowongan
dan penyanga ini biasanya di gunakan pada bagian yang biasa mengalami reduksi dan serta menguragi
runtuhnya terowongan, maka di gunakan hydraulic stoping untuk penyangga sementara pada terowongan yang
mengalami reduksi

Gambar 3 Three Piece Arc


Three Piece Arc, Penyangga ini umumnya dibentuk seperti busur dab digunakan didaerah portal atau
lubang utama masuk kedalam tambang karena umumnya portal yang ada dibagian tebing bukit, terdapat batuan
yang sudah mengalami pelapukan dan mudah lepas, sehingga diperlukan penyanggaan yang kuat untuk
menghindari terjadinya longsor

Gambar 4 Timber Support


Kayu adalah bahan yang paling penting untuk mendukung dalam operasi pertambangan sampai akhir
perang dunia kedua. Sejak itu baja telah menjadi bahan utama yang digunakan untuk mendukung batuan. Alasan
untuk mempertimbangkan kayu sebagai bahan pendukung adalah bahwa hal itu masih digunakan di tambang
batubara dan logam kecil (Alwan, 2018)
Penopang kayu pada bukaan tambang terus menjadi sistem yang efektif untuk penopang tanah, karena
ketersediaannya, fleksibilitasnya, dan kemudahan pemasangannya. Penopang kayu pada bukaan tambang
sebagai metode utama untuk menopang batuan lepas sebagian besar telah digantikan oleh rockbolting dan
dengan sistem pengisian. Namun, banyak desain kayu persegi dan variasi boks dan penyangga tiang yang telah
dikembangkan untuk menyesuaikan dengan banyak konfigurasi lombong telah terbukti dapat diandalkan selama
bertahun-tahun aplikasi. Terintegrasi dalam metode penggalian dan penghentian modern, kayu tetap menjadi
bahan pendukung tanah yang penting untuk tambang saat ini.

Gambar 4 Concrete support


Tujuan penyanggaan di tambang bawah tanah adalah untuk mempertahankan luas dan bidang
penampang yang cukup dan melindungi pekerja dan sarana dari risiko tertimpa reruntuhan. Pada masa yang
lalu jumlah kecelakaan akibat ambrukan atap dan dinding selalu menduduki peringkat pertama dalam sejumlah
kecelakaan yang terjadi di tambang bawah tanah.
Concrete support adalah penyangga buatan yang dilakukan didalam tambang bawah tanah untuk
menjaga kestabilan batuan dan memelihara batuan yang ada disekitar lobang bukaan atau terowongan agar tidak
terjadi keruntuhan

Kesimpulan
Penyanggaan merupakan istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan prosedur dan bahan guna
meningkatkan stabilitas dan mempertahankan tekanan beban batuan samping dengan batas-batas penggalian
bawah tanah. Penyanggaan digambarkan antara penguatan batuan dan dukungan aktif dimana unsur-unsur
pendukung adalah bagian dari massa batuan yang diperkuat untuk menanggapi gerakan dari batuan sekitar
penggalian. Sebuah contoh dari penguatan aktif adalah pattern of untensioned grouted dowels yang mana
menekan sebagai deformasi batuan dan yang berinteraksi dengan batu dalam banyak cara yang sama seperti
reinforcing dengan beton. Steel set dan timber adalah contoh dari dukungan pasif karena diluar dari massa
batuan dan hanya bisa menanggapi gerakan kecil dari massa batuan yang masih tersisa. Tujuan utama dari
sistem penyangga adalah untuk memindahkan dan memelihara rekatan kekuatan massa batuan sehingga menjadi
penyangga batuan sendiri. Penyangga batuan umumnya menggabungkan efek penguatan dengan unsur-unsur
seperti dowels, tensioned rock, bolts dan cables, dan penyangga dengan shotcrete, mesh dan steel set atau timber
yang membawa beban dari dari blok batuan itu sendiri yang terisolasi oleh struktur diskontinuitas atau zona
batuan lepas.
Fungsi dari penyangga adalah rein force, hold, dan ritain, 3 fungsi tersebut merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa di pisahkan dalam sebuah perencanaan pemasangan penyangga tambang bawah tanah.
Pemasangan penyangga (Rock bolt, Ventilation System, Three Piece Arc, Iron Pros, Timber Support, Concrete
Support) tidak dapat mencegah kerusakan pada massa batuan di sekitar batuan akibat adanya tegangan yang
besar, akan tetapi penyangga mepunyai peran yang sangat penting dalam mengendalikan proses kerusakan atau
deformasi pada lubang bukaan atau terowongan.

Penutup
Terima kasih sedalam-dalamnya kepada tim asisten yang telah dukunganya dan senantiasa meluangkan
waktunya untuk membimbing kami sehingga kami dapat mempelajari ilmu tambang bawah tanah
Daftar Pustaka
Annisa Oktavianingsih (2021) Analisis Kebutuhan Udara Dan Sistem Ventilasi Pada Tambang Batubara
Bawah Tanah Lubang CBP 02 PT. Cahaya Bumi Perdana, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Jurnal
Bina Tambang, Vol. 6, No.2
Daniel Radityo (2013) Sistem Penguatan Terowongan Bawah Tanah Menggunakan Rock bolt Berdasarkan
Perhitungan Rmr Di Lokasi Pertambangan Bawah Tanah Cibitung Provinsi Banten. Skripsi. Universitas
Padjadjaran.
Nur Asmiani (2016) Studi Pemboran Dan Peledakan Tambang Bawah Tanah Kabupaten Halmahera Utara
Provinsi Maluku Utara. Jurnal Geomine, Vol 4, No. 2: Agustus 2016
Redy Pratama (2018) Kajian Teknis Penyangga Baja Three Piece Sets dan Five Piece Sets Pada Lubang
Bukaan Tambang Batubara Bawah Tanah Pit Central Barat Di PT. Allied Indo Coal Jaya. Jurnal Bina
Tambang, Vol. 3, No. 4
Yosia Dwiki Alwan (2018) Studi Pemanfaatan Kayu Karet Sebagai Material Penyangga Tambang Bawah
Tanah Di Desa Pualam Sari, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat

Anda mungkin juga menyukai