Murniati1, Virginia Mutiara Hendrik, S.T.2, Umar Triadi Rivai, S.T., M.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: anditenrimabaritta47@gmail.com
SARI
Tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau
aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar. Pada praktikum tambang bawah tanah dengan mata acara keempat
yaitu “rancangan terowongan tambang bawah tanah”, bertujuan mengetahui prinsip rancangan
terowongan tambang bawah tanah dan praktikan mengetahui pengaplikasian penyangga berdasarkan
RMR dan Q-system di pemodelan numerik (software) serta praktikan mengetahui pemodelan numerik
dan analisis kestabilan untuk rancangan terowongan tambang bawah tanah dengan maksud
mengetahui rancangan terowongan dan analisis kestabilan tambang bawah tanah. Pada praktikum
mata acara kelima, praktikan akan merancang sebuah terowongan tambang bawah tanah
menggunakan software phase2. Perancangan ini dilakukan untuk mengetahuin gambarn terowongan
tambang bawah tanah.
ABSTRACT
Underground mining is a mining method in which all mining activities are carried out below the
surface of the earth, and the workplace is not directly connected to the outside air. In the underground
mining practicum with the fourth item, namely "underground mining tunnel design", the aim is to
know the principles of underground mining tunnel design and practice to know the application of
supports based on RMR and Q-system in numerical modeling (software) and practice to know
numerical modeling and analysis stability for underground mining tunnel design with the aim of
knowing tunnel design and underground mining stability analysis. In the fifth practicum item, students
will design an underground mining tunnel using phase2 software. This design was carried out to
provide an overview of underground mining tunnels.
I. PENDAHULUAN
Tingginya permintaan pasar akan bahan galian tambang yang memberikan cukup banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan yang akan mendatang, mendorong para ilmuwan
untuk menciptakan bebagai macam alat-alat yang canggih yang dapat digunakan pada proses
penambangan, khususnya pada proses operasi tambang bawah tanah (underground mining). Alat-alat
yang diciptakan bukan hanya canggih, namun para ilmuwan menciptakan dengan penuh ketelitian
dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk membantu serta memudahkan para pekerja dalam
melakukan operasi penambangan (Irmansyah, 2017).
Tambang bawah tanah merupakan kegiatan yang kompleks terutama terkait dengan kekuatan
batuan yang dibongkar untuk pembuatan terowongan. Rock Mass Rating (RMR) adalah salah satu
metode klasifikasi massa batuan yang dipakai untuk mengetahui nilai ketahanan suatu massa batuan
dan disajikan dalam bentuk kualifikasi kualitas suatu massa batuan. Rock Mass Rating (RMR)
diciptakan pertama kali oleh Bieniawski (1973). Sistem klasifikasi ini telah dimodifikasi beberapa kali
(terakhir 1989). Modifikasi selalu menggunakan data yang baru agar dapat digunakan untuk berbagai
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma V, 2023
kepentingan dan disesuaikan dengan standar internasional. Klasifikasi massa batuan menggunakan
sistem RMR dapat dibagi menjadi 5 parameter yaitu kuat tekan batuan utuh rock quality designation
(RQD) jarak spasi kekar, kondisi kekar dan kondisi air (Askari, R. 2017).
Terowongan adalah struktur bawah tanah yang mempunyai panjang lebih dari lebar
penampang galiannya, dan mempunyai gradien memanjang kurang dari 15%. Terowongan umunya
tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar. Terowongan
dibuat menembus gunung, di bawah sungai, laut, pemukiman, gedung- gedung atau jalan raya.
Berguna untuk sarana tranportasi, hidro power, jaringan listrik, gas, saluran pembuangan dan lain-lain.
Phase2 digunakan untuk menganalisis bending momen yang terjadi pada lining, gaya aksial yang
terjadi pada rockbolt, tegangan dan deformasi yang terjadi disekitar terowongan serta
penurunan tanah diatas terowongan dalam bentuk dua dimensi (Rana, 2020).
Maksud dari praktikum mata acara kelima yaitu mengetahui rancangan terowongan dan analisis
kestabilan tambang bawah tanah.
Adapun tujuannya yaitu praktikan mengetahui prinsip rancangan terowongan tambang bawah
tanah dan praktikan mengetahui pengaplikasian penyangga berdasarkan RMR dan Q-system di
pemodelan numerik (software) serta praktikan mengetahui pemodelan numerik dan analisis kestabilan
untuk rancangan terowongan tambang bawah tanah.
Tambang bawah tanah merupakan kegiatan yang kompleks terutama terkait dengan kekuatan
batuan yang dibongkar untuk pembuatan terowongan. Sangat diperlukan adanya analisis geoteknik
yang baik untuk dapat memeberikan perlakuan yang tepat terhadap batuan yang dibongkar. Kegiatan
tambang bawah tanah sangat beresiko tinggi sehingga sangat diperlukan penanganan yang sangat hati-
hati dalam pengerjaannya. Pembongkaran batuan akan berpengaruh langsung terhadap kekuatan dan
bentuk batuan yang dibongkar, dengan demikian batuan akan mencari keseimbangan baru setelah
adanya perlakuan yang diberikan terhadapnya. Dengan sifat alami batuan tersebut maka batuan akan
mencari bidang bebas untuk berdeformasi dan memungkinkan tercapainya keseimbangan baru,
perilaku ini ditunjukkan dengan adanya perpindahan pada dinding dan atap terowongan, longsoran
ataupun ambrukan pada terowongan (Agustin dkk, 2017).
Kegiatan penambangan pada tambang bawah tanah memiliki resiko yang sangat tinggi bagi
para pekerja tambang sehingga sangat diperlukan suatu penanganan yang hati-hati dalam
pengerjaannya. Pembongkaran batuan yang dilakukan akan berpengaruh langsung terhadap kekuatan
dan bentuk batuan yang dibongkar, oleh karena itu batuan tersebut akan mencari keseimbangan baru
setelah adanya perlakuan yang diberikan kepadanya. Dengan sifat alami yang dimiliki batuan tersebut
maka batuan akan mencari bidang bebas untuk berdeformasi dan memungkinkan tercapainya suatu
keseimbangan yang baru, yang mana perilaku ini ditunjukkan dengan adanya perpindahan pada
dinding dan atap lubang bukaan, terjadinya longsoran atau ambrukan pada lubang bukaan.
Tanah adalah kestabilan lubang bukaan. Potensi ketidakstabilan yang terjadi pada lubang
bukaan bawah tanah akan selalu membutuhkan penanganan khusus terutama untuk menjaga
keselamatan pekerja, dan mencegah terganggunya produksi kestabilan lubang bukaan dan peranan
ketebalan pilar yang ditinggalkan berkaitan erat dengan penggunaan sistem penyangga. Peranan pilar
sangatlah penting untuk aktifitas penambangan di level tersebut dan di sisi lain ketebalan pilar yang
ditinggalkan sangat mempengaruhi perolehan bijih. Semakin tipis pilar yang ditinggalkan, semakin
besar perolehan bijih, akan tetapi potensi terjadinya keruntuhan akan semakin besar. Hal ini
menunjukan bahwa pilar harus kuat dan mampu menahan beban dalam jangka waktu tertentu yang
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma V, 2023
diperlukan agar proses penambangan dapat berlangsung dengan baik.. Maka dari itu, diperlukan
analisis kelayakan sistem penyangga dan dimensi pilar agar resiko akibat ketidakstabilan dapat
teratasi. Massa batuan adalah susunan blok-blok material batuan yang dipisahkan oleh berbagai tipe
ketidak menerusan geologi.
Klasifikasi massa batuan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul di
lapangan secara cepat dan tidak ditujukan untuk mengganti studi analitik, observasi lapangan,
pengukuran, dan engineering judgement. Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang
berbeda tidak mempunyai komposisi kimia tetap. Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga
sains yang tujuannya adalah mempelajari perilaku (behaviour) batuan di tempat asalnya untuk dapat
mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut (seperti penggalian dibawah
tanah, dan lain-lainnya). Orang yang pertama kali memperkenalkan Mekanika Batuan di Perancis
pada tahun (1943), batuan adalah material yang membentuk kulit bumi termasuk fluida yang berada
didalamnya seperti air, minyak dan lain-lain.
Klasifikasi massa batuan merupakan suatu pendekatan rancangan empiris yang digunakan
secara luas di dalam rekayasa batuan. Pendekatan klasifikasi massa batuan dapat digunakan sebagai
dasar praktis untuk memperkirakan kualitas massa batuan baik di permukaan atau di bawah tanah.
Dalam perkembangan rekayasa batuan, Rock Mass Rating System (Bieniawski, 1989) merupakan
klasifikasi massa batuan yang sering digunakan dalam berbagai penyelidikan geoteknik. Daerah
penelitian terletak di dalam kawasan kars di dua lokasi, yaitu kuari batugamping di blok Sawir Tuban
dan blok SAF Rembang, dimana terdapat fenomena khusus, yaitu terdapat batugamping berongga
berlapis (limestone cavity layer) pada dinding lereng penambangan (Bieniawski, 1989).
Terowongan adalah bangunan dibawah permukaan tanah yang dibangun dengan cara
menerowong menggali lobang dengan cara khusus tanpa menggangu permukaan tanah. Tujuan utama
dari pembuatan terowongan secara langsung melengkapi fasilitas transportasi penumpang atau barang
melalui rintangan yang nyata. Rintangan bisa berupa gunung pegunungan, genangan air, Kota yang
padat penduduk dan daerah industri, kemudian terowongan tersebut dibangun melalui bawah gunung/
pegunungan, sungai, selat, bangunan dan jalan raya.
Terowongan telah banyak memberikan andil sejak jaman dulu, semula terowongan digunakan
untuk jalannya aliran air, jalan kereta api, jalan raya dan untuk tujuan khusus seperti membawa surat
dikota besar seperti London. Pada abad ke 20 telah dibangun di dasar laut jaringan terowongan untuk
melayani tenaga listrik dan suplai air bersih/ minum. Angkatan bersenjata membangun terowongan
digunakan untuk bermacam macam keperluan mulai dari menyimpan bahan peledak/ alat perang dan
stasiun tenaga listrik dibawah tanah.
Teknik yang moderen dalam pembuatan terowongan telah dilakukan sewaktu masa perluasan
jaringan kereta api pada abad yang lalu dan mulai abad ke 20. Pembuatan terowongan untuk rencana
tenaga air membawa kebutuhan baru, utamanya mengenai pembuatan terowongan dengan cepat,
terowongan yang kedap air, terowongan dengan kekuatan batu itu sendiri, cara modern dalam
pengeboran dan peledakan dan mencegah kerusakan pada saat operasi. Pembuatan terowongan pada
masa sekarang dapat dilakukan lebih cepat dan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan 50 tahun
yang lalu (Wally dkk, 2020).
Modulus young, juga dikenal sebagai modulus elastis adalah suatu ukuran bagaimana suatu
materi atau struktur akan rusak dan berubah bentuk jika ditempatkan di bawah tegangan. Modulus
young adalah ukuran kekakuan suatu bahan isotropik elastis dan merupakan angka yang digunakan
untuk mengkarakterisasi bahan. Modulus young didefinisikan sebagai rasio dari tegangan sepanjang
sumbu atas regangan sepanjang poros sumbu tersebut di mana hukum Hooke berlaku. Modulus young
adalah ukuran bagaimana sulitnya untuk memampatkan material, seperti baja. Mengukur tekanan dan
biasanya dihitung dalam satuan pascal (Pa). Hal ini paling sering digunakan oleh fisikawan untuk
menentukan tegangan yaitu pengukuran seberapa material, menanggapi tekanan, seperti terjepit atau
diregangkan Young, E, dapat dihitung dengan membagi tegangan tarik oleh regangan tarik dalam
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma V, 2023
Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan antarategangan normal dan
tegangan geser di dalam material tanah atau batuan. Sudut geser dalam adalah sudut rekahan yang
dibentuk jika suatu material dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi tegangan
gesernya. Semakin besar sudut geser dalam suatu material maka material tersebut akan lebih tahan
menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya. Untuk memahami sudut geser dalam, bisa
dibayangkan sebuah balok dengan berat W berada pada permukaan seperti pada bidang miring yang
licin dengan permukaan sebuah bidang miring yang licin dengan luas bidang sentuh sebesar A berikut
ilustrasinya.
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting untuk mendukung
keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur. Tanah merupakan dasar pijakan terakhir untuk
menerima pembebanan yang ada diatasnya. Hal ini paling sering digunakan oleh fisikawan untuk
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma V, 2023
menentukan tegangan yaitu pengukuran seberapa material, menanggapi tekanan, seperti terjepit atau
diregangkan Young, Peran tanah yang sangat besar ini harus diketahui sifat dan karakteristik dari
tanah itu sendiri sebelum para pelaku pembangunan akan melakukan kegiatan kegiatan pembangunan.
Setiap daerah memiliki keadaan tanah yang beragam, baik dari segi jenis tanah, daya dukung, maupun
parameter lainnya dari tanah. Tentu saja hal tersebut dapat mengakibatkan daya dukung dan parameter
tanah selalu berubah parameter tanah tersebut mencakupi sudut geser tanah dan kohesi tanah
(Rohmah, 2019).
D. Poisson Ratio
Poisson Ratio adalah konstanta elastisitas yang dimiliki oleh setiap material. Sebuah material
yang diberikan gaya satu arah, ditarik maupun ditekan, akan mengalami perubahan bentuk. Selain
perubahan bentuk kearah gaya yang diberikan, ada juga perubahan bentuk ke arah yang tegak lurus
dengan arah gaya. Poisson Ratio adalah perbandingan dari perubahan arah aksial dengan perubahan
arah transversal tersebut. Ketika sebuah gaya satu arah diberikan kepada material tersebut sehingga
menghasilkan regangan dan membuat material tersebut berdeformasi, kita bisa menyimpulkan
Poisson Ratio dari material tersebut dengan rumus:
: Poisson’s Ratio
daxial : Regangan axial (positif untuk gaya axial tarik, negatif untuk gaya aksial tekan)
dtransversal : Regangan transversal (positif untuk gaya aksial tarik, negatif untuk gaya aksial tekan)
Poisson Ratio dapat menggambarkan karakter dan sifat masing-masing material. Mayoritas
material memiliki rentang Poisson Ratio antara -1.0 sampai dengan 0.5, namun ada beberapa
pengecualian. Material yang stabil, isotropis, dan elasitis bisa memiliki Poisson Ratio yang berkisar
antara 0.0 sampai 0.5. Hal ini dikarenakan modulus young, modulus puntir dan modulus deformasi
harus bernilai positif. Karet memiliki Poisson Ratio mendekati 0.5. Polimer busa memiliki Poisson
Ratio negatif, jika material tersebut ditarik, ketebalannya justru akan bertambah.
Poisson Ratio sangat berguna di beberapa bidang. Salah satu bidang yang membutuhkan
pengaplikasian Poisson Ratio adalah pipa bertekanan tinggi. Air atau udara yang diberi tekanan tinggi
akan mengembang ke segala arah dan memberikan gaya pada bagian dalam pipa. Gaya tersebut akan
menimbulkan tegangan radial pada material penyusun pipa dan menyebabkan perubahan pada panjang
pipa. Apabila material yang digunakan tidak memiliki Poisson Ratio yang cukup besar untuk pipa
agar berdeformasi menyamai tekanan yang diterima, akan terjadi kegagalan pada susunan pipa. Pipa
akan memendek dan merusak susunan pipa secara keseluruhan. Jadi poisson ratio adalah
perbandingan negatif dari perubahan aksial dan transversal dari sebuah material, ketika diberikan
gaya satu arah. Poisson Ratio menggambarkan sifat dan karakteristik dari suatu material. Karena itu,
Poisson Ratio sangat penting untuk diketahui dalam pemilihan material suatu benda (Rohmah, 2019).
tegangan yang bekerja pada terowongan. Maka perlu dilakukan pengamatan pada lubang bukaan dan
pengujian sampel batuan sebagai penyusun lubang bukaan (Rohmah, 2019).
Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan
dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil
melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena letak cadangan yang
umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan
(Hartman, 1987). Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu:
1. Ramp
Jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju
kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat
berat menuju dan dari bawah tanah.
2. Shaft
Jalan masuk yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju
cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan
mengangkut orang, alat, atau bijih.
3. Adit
Jalan masuk yang berupa terowongan mendatar (horizontal) yang umumnya dibuat disisi
bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.
IV. METODOLOGI
Pada praktikum perencanaan tambang bawah tanah untuk mata acara kelima, kita mempelajari
tentang rancangan terowongan tambang bawah tanah dimana pada mata acara ini menggunakan
software yaitu phase2. Software phase2 adalah software yang digunakan untuk merancang
terowongan sesuai dengan kestabilan pada sebuah lereng dengan berdasarkan pada pemodelan RMR
dan Q-System pada pemodelan numerik.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma V, 2023
4. Pilih menu Boundaries kemudian Add Material, lalu Kemudian buatlah garis yang
menandakan material seperti pada gambar.
7. Setelah mengisi Problem set, klik kanan lalu Assign Material dan pilih sesuai dengan
masing-masing nomor material.
22. Pilih menu Info Viewer untuk menampilkan data dari material.
2. Material Vein
Material vein di tandai dengan warna pink biru muda, initial element loading field stress
& body force, unit weight 0.0103 MN/m3, elastic type isotropic, young's modulus 35001.4
MPa, Poisson's ratio 0.103, failure criterion Mohr-coulomb, peak tensile strength 0 MPa,
residual tensile strength 0 MPa, peak friction angle 27.2 degrees, peak cohesion 6.4
MPa, material type plastic, dilation angle 0 degrees, residual friction angle 3 degrees,
residual cohesion 5 MPa, piezo to use none, Ru value 0.
3. Material foot wall
Material foot wall di tandai dengan warna pink hijau muda, initial element loading field
stress & body force, unit weight 0.0103 MN/m3, elastic type isotropic, young's modulus
23002.1 MPa , poisson's ratio 0.2, failure criterion Moh -coulomb, peak tensile strength 0
MPa, residual tensile strength 0 MPa, peak, friction angle 28.56 degrees, Peak cohesion
5.2 MPa, material type plastic dilation angle 0 degrees, residual friction Angle 27
degrees, residual cohesion 0.3MPa, piezo to use none, Ru value 0.
VII. KESIMPULAN
VIII. SARAN
Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Laboratorium, Koordinator dan semua Asisten
Laboratorium Tambang Bawah Tanah yang senantiasa telah membagikan ilmu dan waktunya untuk
memberikan ilmu pada Laboratorium Tambang Bawah Tanah tentang Perencanaan Tambang Bawah
Tanah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma V, 2023
X. DAFTAR PUSTAKA
1) Agustin, A. D., Utama, W. & Rochman, J. P. G. N., 2017. Identifikasi Letak Cracks pada
Bidang Longsor Menggunakan Metode Resistivitas 2D. Jurnal Teknik ITS, 6(1), pp. 103-
105.
2) Bieniawski, (1989). Engineering Rock Mass Classification. USA: John Wiley & Sons,
Inc.
3) Hartman, H.L., 1987, Introductory Mining Engineering Alabana, The University Of
Alabana Tuscalosa.
4) Rahardjo, P. P. (2004). Teknik Terowongan. Bandung: Univesitas Katolik Parahyangan.
5) Rahmi Sa’pang, 2023. Perencanaan Terowongan Tambang Bawah Tanah.
6) Rohmah, D. A., 2019. Analisa Sistem Penyangga Batuan Tambang Bawah Tanah
Berdasarkan Metode Ground Penetrating Radar (GPR) Frekuensi Tinggi Pada Tambang
Bawah Tanah PT. Freeport Indonesia, Yogyakarta: UPNYK.
7) Tasrif., Laksomono, Joddy A., & Agustian, Egi., 2020. One-Pot Syntesis Of Menthol
From Citronellal : Application Of Citronella Oil. Jurnal Teknik.
8) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang. Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang. Pertambangan Mineral dan Batubara.
9) Wally, J., Riza, M., & Setiyarto, Y. D. (2020). Pemodelan Terowongan Pada Batuan
Dengan Metode Finite Element. CRANE: Civil Engineering Research Journal, 1(1), 14–
25.
.