Laboratorium Tambang
BAB VII
ANALISIS FRAGMENTASI PELEDAKAN
Disusun Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga laporan awal praktikum
Peledakan dapat dibuat dengan baik dan tepat pada waktu nya.
Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada seluruh asisten laboratorium
Peledakan yang selalu memberikan saya bimbingan dengan penuh perhatian,
sehingga laporan awal ini dapat terselesaikan.
Dan yang terkahir, Mohon maap apabila laporan awal ini masih banyak
akan kekurangan, terimakasih atas perhatian dan sudah membaca laporan ini.
Saya berharap adanya masukan untuk lebih baik lagi dalam membuat laporan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.2.1 Maksud 1
1.2.2 Tujuan 1
BAB II LANDASAN TEORI 1
2.1 Pendahuluan 1
2.2 Kegiatan Perencanaan Peledakan 1
2.3 Fragmentasi Batuan 3
2.4 Ukuran Fragmen Batuan 3
2.5 Mekanisme Fragmentasi Batuan 4
2.6 Model Perkiraan Ukuran Fragmentasi 4
2.7 Perhitungan Fragmentasi Hasil Peledakan 5
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN 6
3.1 Tugas 6
3.2 Pembahasan 7
BAB IV ANALISA 15
BAB V KESIMPULAN 16
DAFTAR PUSTAKA 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Kegiatan penambangan adalah suatu proses kegiatan dalam
pengambilan bahan galian yang terdapat di luar atau pun di dalam permukaan
bumi berupa batuan atau material yang bernilai ekonomis sehingga dapat
menguntungkan.
Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam kegiatan penambangan, yaitu :
1. Kegiatan pembongkaran / pemecahan
2. Kegiatan muat angkut
3. Kegiatan pengangkutan dan proses pengolahan batuan
Pada kegiatan pemecahan terdapat 2 metode yang dapat dilakukan yaitu
metode pemecahan mekanis (alat gali) dan metode secara kimiawi (peledakan).
Dalam menentukan metode pemecahan dapat berdasarkan sifat-sifat batuan,
karena litologi batuan yang berbeda sehingga kekuatan batuan tersebut berbeda.
Maka dari itu diperlukannya metode pemecahan yang tepat agar dapat ditangani
dengan baik. Dalam metode ini juga perlu diperhatikan mengenai sifat dan
karakteristik batuan, bidang kontinuitas pada batuan dan memaksimalkan harga
ekonomis dari bahan galian tersebut.
2
3. Perpindahan tumpukan material hasil ledakan
Arah perpindahan tergantung daya tahan paling kecil yang dapat
ditelusuri energi bahan peledak, dimana rancangan peledakan yang tepat
(stemming yang baik, distribusi energi yang tepat, toe yang kecil, dll).
Urutan delay dapat mengendalikan arah dan tingkat perpindahan tau
material hasil ledakan.
4. Pengendalian dinding
Interval delay yang terlalu singkat antara lubang dalam satu baris dan
antar baris dapat menyebabkan overbreak yang berlebihan
5. Geologi
Batuan berlapis-lapis dengan kohesi yang terbatas dapat bergeser
sehingga menyebabkan patahnya bahan peledak. Sedangkan batuan
besar yang banyak retakannya dapat mengalirkan gas bahan peledak ke
semua arah sehingga meningkatkan potensi terjadinya cut off. Batuan
lunak memerlukan waktu yang lebih lama untuk melakukan perpindahan
sehingga diperlukan waktu yang lebih lama antara baris-baris untuk
mengendalikan pecah yang berlebihan.
6. Kondisi air
Batuan jenuh (lubang peledakan yang terisi air) dapat meneruskan
tekanan air dari titik peledakan ke daerah-daerah di sekitarnya (water
hammer). Tekanan ini dapat menyebabkan decoupling isi bahan peledak
atau meningkatkan densitasnya sampat ke titik yang tidak memungkinkan
peledakan (deadpressed)
7. Bahan peledak
Produk bahan peledak dengan densitas yang lebih besar (> 1,25 g/cc)
yang menggunakan udara tersikulasi untuk mengukur kepekaan, mudah
terkena dead pressing dari peledakan lubang peledakan yang
berdekatan.
8. Sederhana
Rancangan harus sesedarhana mungkin agar tidak memerlukan waktu
yang banyak dalam menghubungkan dan mengevaluasi rangkaian
(dengan memeriksa penyambungan pada konfingurasi delay)
2
9. Biaya
Dengan meningkatnya tingkat kesulitan dalam kegiatan peledakan maka
biaya pun akan meningkat, biaya ini harus dipertimbangkan agar
diperoleh efisiensi biaya.
2
Fragmentasi batuan yang terbentuk dari hasil suatu kegiatan peledakan
dapat berasal dari:
1. Pecahan yang terbentuk dari rekahan batuan yang disebabkan oleh
proses detonasi bahan peledak
2. Rekahan atau blok batuan yang terdorong oleh energy peledakan
Kombinasi dari rekahan akibat kegiatan peledakan dan rekahan alami.\
X = A ( )0,8 Q1/6
4
1 : lunak
7 : Agak lunak
10 : Keras dengan banyak rekahan
13 : Keras dengan sedikit rekahan
Vo = Volume batuan (m3)
Q = Jumlah bahan peledak (kg)
Cunningham (1987) memodifikasi persamaan Kuznetsov untuk bahan
peledak ANFO menjadi:
5
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. PT. GPK merupakan salah satu perusahaan tambang andesit di Jawa
Barat yang diketahui memiliki banyak rekahan mengarah ke face, jarak antar
kekar 0,1 m – 1 m dan kekerasan 7 (skala Mohs) dengan spesifikasi batuannya
dengan nilai SGr 2,6 gr/cc dan SGrstd 2,8 gr/cc. Perusahaan ini menggunakan
metoda peledakan dalam pembongkaran/penggaliannya dengan menggunakan
ANFO sebagai bahan peledak utamanya yang memiliki spesifikasi SGe 0,83
ton/m3 SGestd 0,85 gr/cc, VOD 11625 fps dan VODstd 12125 fps. Geometri
peledakan yang digunakan perusahaan tersebut adalah sbb : Burden (B) = 3 m
Spasi (S) = 4,2 m Diameter (De) = 2,5 inchi Stemming (T) = 2 m Tinggi Jenjang
(L) = 9 m Sub Drilling (J) = 1 m Jika dalam perhitungan di lapangan didapatkan
hasil pengambilan data distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan
2. PT. DAS memiliki target produksi batu gamping 2 juta ton per tahun.
Densitas batugamping rata-rata 2,5 ton/m3 dan bahan peledak yang akan
digunakan adalah ANFO dengan densitas 0,84 gr/cc dan VOD 12000 fps.
Dengan menggunakan alat bor dengan diameter 5,5 inch dan tinggi jenjang
10,XX m. Batuan Gamping tersebut diketahui memiliki sedikit rekahan mengarah
kedalam face dengan jarak antar kekar >1 m dan kekerasan 5 (skala Mohs).
Hitunglah a. Geometri dan Powder Factor Berdasarkan RL. Ash dan Konya b.
Berapa prediksi/perkiraan fragmentasi yang akan didapat dari masingmasing
metoda geometri peledakan (CJ Konya dan RL Ash) dengan metode Kuz-Ram
dan Cunningham ! (Note: KBstd= 25 ; KSstd= 1,2 ; KTstd = 0,8 ; KJstd = 0,3 ;
Sgrstd = 2,7 ton/m3 ; Sgestd = 0.85 gr/cc ; XX = dua angka terakhir NPM anda)
3. PT. Barokah melakukan kegiatan peledakan batuan andesit dengan
spesifikasi batuannya dengan nilai SGrloose 1,65 gr/cc dan SGrinsitu 2,7 gr/cc.
Dalam sehari dilakukan satu kali peledakan sebanyak 18 lubang. Geometri
peledakan yang digunakan perusahaan tersebut adalah sbb : Bur den (B) = 2 m
Spasi (S) = 2,5 m Diameter (De) = 2,5 inchi Stemming (T) = 2 m Tinggi Jenjang
(L) = 9 m Sub Drilling (J) = 1 m Hasil peledakan ini di muat menggunakan
6
Excavator PC-300-8 Komatsu dengan kapasitas nyata 0,91 LCM. Alat muat yang
digunakan adalah Hino Ranger FM260TI yang diisi sebanyak 10x dengan jumlah
ritase sebanyak 95 kali. Hitunglah Persen Fragmentasi dari kegiatan peledakan
tersebut!
3.2 Pembahasan
1. Diketahui :
Dip Into Face
SM =7
SGr = 2,69 gr/cc Kbstd = 30
SGrstd = 2,89 gr/cc Ksstd = 1,3
SGe = 0,83 gr/cc Ktstd = 1
SGestd= 0,85 gr/cc Kjstd = 0,4
Vod = 11625 Fps L =9m
Vodstd = 12125 Fps
Aktual
Burden (B) =3m Stemming (T) = 2 m
Spasi (S) = 4,2 m Tinggi Jenjang (L) =9m
Diameter (De) = 2,5 inchi Sub Drilling (J) =1m
Jawab:
a. Geometri
R.L.Ash
AF1 = = = 0,96462
AF2 = = = 1,0250
7
Subdrill = Kjstd x B
Subdrill = 0,4 x 1,8835 = 0,7534 m
Stemming = Ktstd x B
Stemming = 1 x 1,8835 m = 1,8835 m
Volume =BxSxL
Volume = (1,8835 x 2,4486 x 9) m = 41,5074 m3
Load Density = 0,508 x de2 x Sge
Load Density = 0,508 x 2,5 inch x 0,83 gr/cc = 2,635 kg/m
Powder = (H + J)-T
P = 9 m + 1,883 m – 0,753 = 10,13 m
W = Ld x Pc
W = 2,630 kg/m x 10,13 m = 26,692 kg
Powder Factor =
8
Powder Factor =
Powder Factor =
9
Cuningham
Xm = A (PF)-0,8 x Q1/6 x (155/E)19/30
Xm = 6,72 (0,2323)-0,8 x 26,351/6 x (155/100)19/30 = 40,716
c. Berikut terlampir data fragmentasi:
Tabel 7.1
Hasil Fragmentasi Hasil Peledakan 1
Ukuran Section
(Cm) Jumlah Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
< 20 8 4 6 5 7 6 8 7 6 10 67 18,01
21 - 40 15 27 14 21 21 24 15 21 6 12 176 47,31
41 - 60 8 5 5 3 4 8 5 6 5 7 56 15,05
61 - 80 9 5 7 5 8 4 3 5 4 5 55 14,78
> 80 2 1 3 0 2 2 1 1 3 3 18 4,84
372 100
Sumber: Data Praktikan,2020
Tabel 7.2
Hasil Fragmentasi Hasil Peledakan 2
Ukuran Section
Jumlah Persentase
(Cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
< 20 9 10 8 7 7 5 7 6 8 8 75 17,81
21 - 40 25 22 25 19 20 22 21 18 19 19 210 49,88
41 - 60 7 6 4 5 3 7 5 5 6 5 53 12,58
61 - 80 7 4 8 9 8 6 7 6 5 7 67 15,91
> 80 1 3 2 1 3 1 1 2 1 1 16 3,81
421 100
Sumber: Data Praktikan,2020
Tabel 7.3
Hasil Fragmentasi Hasil Peledakan 3
Ukuran Section
Jumlah Persentase
(Cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
< 20 12 15 20 14 14 12 15 17 17 15 151 31,0
21 - 40 22 20 25 17 19 19 20 23 19 24 208 42,79
41 - 60 8 5 6 9 4 7 6 6 4 4 59 12,13
61 - 80 9 5 7 5 5 4 4 6 7 5 57 11,72
> 80 1 2 1 1 2 0 1 1 1 1 11 2,27
10
486 100
Sumber: Data Praktikan,2020
Tabel 7.4
Hasil Fragmentasi Hasil Peledakan 4
Ukuran Section
Jumlah Persentase
(Cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
< 20 25 18 17 17 16 19 19 16 16 15 178 30,84
21 - 40 21 28 22 22 28 25 25 24 26 23 244 42,28
41 - 60 10 12 8 7 9 9 7 8 6 7 83 14,38
61 - 80 7 6 5 6 3 5 7 8 7 7 61 10,57
> 80 1 0 2 1 0 1 2 2 1 1 11 1,91
577 100
Sumber: Data Praktikan,2020
Tabel 7.5
Hasil Fragmentasi Hasil Peledakan 5
Ukuran Section
Jumlah Persentase
(Cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
< 20 15 15 13 16 18 12 12 14 15 15 145 24,16
21 - 40 21 20 22 19 21 22 21 24 24 22 216 36
41 - 60 15 11 14 13 14 12 16 14 15 18 142 23,66
61 - 80 10 9 9 9 8 8 9 9 8 9 88 14,66
> 80 1 1 0 1 1 1 2 1 0 1 4 1,51
600 100
Sumber: Data Praktikan,2020
d. Berikut adalah persentase masuk jaw crusher
Ukuran Jaw 90 Cm maka persentase bantuan yang dapat masuk
= 100 % - > 80 cm %
Tabel 1
Persentase = 100 % - 4,84 % = 95,16 %
Tabel 2
Persentase = 100 % - 3,81 % = 96,19 %
Tabel 3
Persentase = 100 % - 2,27 % = 97,73 %
Tabel 4
11
Persentase = 100 % - 1,91 % = 98,09 %
Tabel 5
Persentase = 100 % - 1,51 % = 98, 49%
12
1. Diketahui:
L = 10,XX = 10,32 SM =5
Tp = 2.000.000 ton/thn Dip Into Face
SGr = 2,5 ton/m2 KBstd = 25
SGe = 0,84 gr/cc KSstd = 1,2
SGestd= 0,85 gr/cc KTstd = 0,8
VOD = 12.000 Fps KJstd = 0,3
De = 5,5 Inchi Vodstd=12.000+(2000x8/16)=13.000
Ditanyakan: Point a
Point b
Jawab:
a. Cara RL ash
AF1 = = = 0,9443
AF2 = = = 1,0259
13
P = 10,32 m + 2,706 m – 1,1049 = 10,13 m
W = Ld x Pc
W = 12,908 kg/m x 11,921 m = 153,876 kg
Powder Factor =
= 12,044 Ft = 3,6711 m
Spacing = L + 7B / 8 = 10,32 + (7 x 3,6711)m/8 = 4,5
Spacing = 10,32 + (7 x 3,6711)m/8 = 4,5
Subdrill = Kjstd x B
Subdrill = 0,3 x 3,6711 = 1,101 m
Stemming = Ktstd x B
Stemming = 0,8 x 3,6711 = 2,936 m
V=BxSxH = (3,6711 x 4,5 x 10,32)m = 170,48 m3
Load Density = 0,508 x 5,52 inch x 0,84 gr/cc = 12,908 kg/m
Powder = (H + J)-T
P = 10,32 m + 2,936 m – 1,101 m = 12,155 m
W = Ld x Pc = 12,908 kg/m x 12,155 m = 156,896 kg
Powder Factor =
14
Kuznetsov
X = A (Vo/q)0,8 x Q1/6
X = 13 (148,483/153,876) 0,8 x 153,8761/6 = 29,037 cm
Cuningham
Xm = A (PF)-0,8 x Q1/6 x (155/E)19/30
Xm = 9,45 (1,036 kg/m3)-0,8 x 153,8761/6 x (155/100)19/30 = 23,233 cm
C.J Konya
Kuznetsov
X = A (Vo/q)0,8 x Q1/6
X = 13 (170,48/156,896) 0,8 x 156,8961/6 = 32,264 cm
Cuningham
Xm = A (PF)-0,8 x Q1/6 x (155/E)19/30
Xm = 9,45 (0,9203)-0,8 x 156,8961/6 x (155/100)19/30 = 22,066 cm
2. Diketahui :
Sgr loose = 1,65 gr/cc L = 9m
Sgr insitu = 2,7 gr/cc S = 1m
N = 18 lubang Vn = 0,91
B =2m Vt = 1,8
S = 2,5 m Npemuatan = 10
De = 2,5 inch Nrit = 95
T =2m
Ditanyakan: Fragmentasi?
Jawab:
FF = Vn/Vt x 100% = 0,91/1,8 = 50,55%
SF = ploose/pinsitu = 1,65/2,7 = 0,61
Vt = nt x np x thn x Ffm = 95 x 10 x 1,8 x 0,505 = 864,405
VT = nt x b x s x h / Sf = 18 x 2 x 2,5 x 9 / 0,61 = 1327,86 m3
%F = Vt/VT = 864,405/1327,86 x 100% = 65,09%
15
BAB IV
ANALISA
Pada praktikum kali ini analisa yang didapatkan yaitu nilai Powder Factor
bernilai kurang dari 2 % yang dapat diartikan fragmen-fragmen yang diapatkan
sangat baik. Apabila lebih dari 2 maka fragmen yang didapatkan kurang bagus.
Dan juga untuk nilai pada alat jaw crusher dengan ukuran 90 cm
didapatkan persentase yang melebihi dari ukuran alat (>90 %) maka dapat dapat
diartikan fragmen yang diinginkan sesuai dengan permintaan pengolahan.
Salah satu factor penting dalam menentukan keberhasilan pada
perhitungan geometri peledakan adalah Powder factor yang dimana kekuatatan
nya dapat untuk memecah bahan ledak pada lubang ledak. Semakin besar nilai
PF maka hasil peledakan dan fragmentasi semakin baik, maka dari PF sangat
penting dalam geometri peledakan.
16
BAB V
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31