Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kegiatan Peledakan


Kegiatan peledakan adalah suatu kegiatan yang mana penghancuran
batuan dipermukaan secara mekanis dengan bahan kimiawi. Kegiatan peledakan
sendiri bertujuan untuk mengubah bentuk batuan sendiri menjadi fragmen yang
sudah diperhitungkan dan diinginkan, selain itu juga peledakan dilakukan agar
proses pengangkutan agar lebih maksimal.

Sumber : Rudi, 2013


Foto 2.1
Peledakan
Proses peledakan dibagi menjadi dua metode, diantaranya: pemberaian
secara mekanik & pemberaian secara kimiawi, dalam pemberaian sendiri
ditentukan oleh keadaan pada pada bahan galian itu sendiri, serta bahan
pembentuk bahan galiannya. Berdasarkan cara pemberaiannya, pemberaian
sendiri dibagi mencari dua cara, yaitu: pemberaian mekanis dan pemberaian
peledakan. Dibedakan dengan padat dan kuat atau masif nya sebuah batuan,
biasanya proses pemberaian digunakan untuk bahan galian yang lebih masif
atau keras.
Untuk menentukan proses pemberaian yang telah disebutkan harus
dengan teliti memperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi metode serta
cara pemberaian. Tidak lupa juga proses pemberaian dilhat lagi dari aspek
diskontiniuitas sebuah permukaan dan juga sifat-sifat karakteristik sebuah bahan

1
2

galian. Selain itu, target produksi dalam kegiatan penambangan juga


mempengaruhi sebuah pemberaian itu sendiri.

Sumber : Awal, 2009


Foto 2.2
Peledakan

2.2 Geometri Peledakan


Geometri peledakan adalah komponen atau penentuan titik letak guna
membantu proses peledakan berjalan dengan maksimal. Dalam proses
peledakan sendiri diperlukan geometri peledakan agar perencanaan peledakan
lebih baik, cara menyajikan batasan konstanta untuk menghitung geometri
peledakan terutama menentukan ukuran burden dengan kondisi lapangan
disana.

Sumber: Dedi, 2013


Gambar 2.3
Geometri Peledakan
Diameter lubang bor mempengaruhi tingkat produksi yang dibutuhkan,
dengan lubang bor yang lebih besar berbanding lurus dengan tingkat produksi
yang dibutuhkan. Jika ingin hasil fragmentasi yang seragam biasanya
berdiameter 0,5 – 10 dari jenjang.
3

2.3 Fragmentasi Batuan


Fragmentasi batuan merupakan salah satu bentuk ukuran setiap
bongkah batuan hasil kegiatan peledakan. Fragmentasi ditentukan dalam
beberapa hal yang cukup mempengaruhi seperti geometri peledakan,
keadaan lapangan dan kebutuhan pada proses selanjutnya. Biasanya
fragmentasi dibutuhkan bongkah besar dengan bentuk kecil, apabila
dibutuhkan yang boulder atau bongkah besar digunakan penghalang atau
barrier ditepi jalan tambang, namun jika yang dibutuhkan ukuran
fragmentasi yang kecil dan seragam tergantung terhadap perhitungan
geometrinya itu sendiri, untuk fragmentasi yang baik dan seragam
berpengaruh terhadap efisiensi selanjutnya. fragmentasi batuan
diklasifikasikan menjadi 3 macam, diantaranya:
1. Oversize adalah ukuran-ukuran batuan yang mayoritas masih besar (boulder)
dan harus diperlukan pehancuran batuan selanjutnya.
2. Fine adalah ukuran partikel yang memang sulit untuk di proses secara
mekanis tapi dapat di proses kimia menggunakan flotasi.
3. Medium adalah ukuran batuan yang bersidat ekonomis.

Sumber: Dhia, 2017


Gambar 2.4
Fragmentasi Hasil Peledakan

2.4 Oversize Batuan


Oversize batuan merupakan bentuk ukuran batuan yang didapat dari hasil
kegiatan peledakan, dari oversize batuan akan mempengaruhi efisiensi dari alat
muat dan proses selanjutnya. Oversize batuan harus ada proses selanjutnya
4

tergantung terhadap permintaan pasar, proses lanjutannya diantaranya


secondary blasting atau rock breaker.

2.5 Model dan Mekanisme Fragmentasi Batuan


Model prediksi merupakan perhitungan batuan yang diinginkan ketika
diperoleh dari percobaan lapangan serta mengevaluasi beberapa faktor yang
akan mempengaruhi peledakan. Dari sebuah model fragmentasi memiliki ahli
salah satu nya Kuz-Ram, Kuznetsov (1973) yang telah melakukan penelitian
dengan bahan peledak TNT.

Sumber: Dary, 2012


Gambar 2.5
Geometri Peledakan
Mekanisme fragmentasi batuan memiliki prinsip penting, yaitu:
1. Mengembangkan gas dari detonator bahan peledak
2. Kondisi rekahan yang terus berkembang
3. Gelombang tekn dan tekanan gas
4. Rekahan radial pada dinding lubang ledak

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Fragmentasi


Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam hasil fragmentasi,
diantaranya :
1. Arah dan sudut pemboran
Arah dan sudut bor sangat berpengaruh terhadap hasil fragmentasi, apabila
adanya arah bor yang menyimpang ataupun sudut yang dibentuk dari
pemboran tidak sesuai dengan perhitungan akan mempengaruhi
keseragaman terhadap hasil fragmentasi
2. Tata letak lubang bor
5

Keteraturan dalam tata letak lubang bor wajib dipertimbangkan dalam


penentuan geometri diantaranya seperti burden dan space yang cukup
tertata dengan b aik sesuai dengan keadaan dalam lapangan sendiri.
3. Kedalaman lubang bor
Kedalaman lubang bor mempengaruhi arah dalam kegiatan peledakan dan
kedalaman lubang bor sendiri dipengaruhi juga oleh tata letak lubang bor
yang sudah diatur.

Sumber: Denis, 2012


Gambar 2.6
Tata Letak Lubang Ledak

2.7 Perhitungan Fragmentasi Hasil Peledakan di Lapangan


Perhitungan fragmentasi sangat penting demi hasil yang baik dalam
peledakan dari teknik yang mudah dan sudah berkembang, teknik yang paling
mudah adalah seperti membentang tali berbentuk bujur sangkar dengan 8ukuran
10 x 10 m, dan dihitung fragmentasi batuannya tiap jarak 1m.

Sumber: Cury, 2007


Gambar 2.7
Perhitungan Fragmentasi Haasil Peledakan
BAB III
KESIMPULAN

Setelah mempelajari secara singkat terhadap kegiatan peledakan dapat


ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Kegiatan peledakan adalah suatu kegiatan yang mana penghancuran batuan
dipermukaan secara mekanis dengan bahan kimiawi. Kegiatan peledakan
sendiri bertujuan untuk mengubah bentuk batuan sendiri menjadi fragmen
yang sudah diperhitungkan dan diinginkan, selain itu juga peledakan
dilakukan agar proses pengangkutan agar lebih maksimal.
2. Fragmentasi batuan merupakan salah satu bentuk ukuran setiap bongkah
batuan hasil kegiatan peledakan. Fragmentasi ditentukan dalam beberapa
hal yang cukup mempengaruhi seperti geometri peledakan, keadaan
lapangan dan kebutuhan pada proses selanjutnya.
3. Model prediksi merupakan perhitungan batuan yang diinginkan ketika
diperoleh dari percobaan lapangan serta mengevaluasi beberapa faktor yang
akan mempengaruhi peledakan.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Hadi, 2014, “Peledakan”, miner.wordpress.com. Diakses 3 November 2021.


pada pukul 22:20 WIB.

2. Karbaton, Harto. 2015. “MAKALAH PERLENGKAPAN PELEDAKAN”.


seraganmateri-hartokambaton.blogspot.co.id. Diakses Pada tanggal 3
November 2021 pukul 23:55 WIB

3. Cury. 2007. “Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan”. antarasumsel.com.


Diakses Pada tanggal 4 November 2021 pukul 05:23 WIB

Anda mungkin juga menyukai