Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat ALLAH.SWT yang telah memberikan rahmat dan


hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan awal praktikum
Perencanaan Tambang mengenai Ultimate Pit Slope tepat pada waktunya.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua kami yang
telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagi penulis berupa moril dan
materi, serta terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari laporan yang penulis susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kedepannya laporan yang penulis susun menjadi lebih baik.
Semoga laporan yang penulis susun ini bermanfaat bagi semua orang,
khususnya mahasiswa Teknik Pertambangan UNISBA.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 29 Oktober 2018

Ilya Rahma Putri


NPM: 10070115046

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Maksud & Tujuan.............................................................................1
1.2.1 Maksud....................................................................................1
1.2.2 Tujuan......................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................3
2.1 Perencanaan Tambang....................................................................3
2.2 Ultimate Pit Slope.............................................................................4
2.2.1 Geometri Lereng......................................................................4
2.2.2 Air Tanah.................................................................................5
2.2.3 Bidang Lemah.........................................................................5
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan akan sangat erat kaitannya dengan berbagai
macam bahan galian dimana bahan galian ini menjadi faktor utama adanya
sebuah usaha pertambangan tersebut. Keterdapatan bahan galian ini dapat
ditemukan pada permukaan bumi atau yang tersingkap adapun bahan galain
yang keteradapatnya berada jauh dibawah permukaan bumi sesuai dengan
bentuk dan karakteristik bahan galian tersebut. Perbedaan karakteristik ini dapat
menetukan bagaimana perlakuan terhadap bahan galian pada suatu kegiatan
pertambangan.
Kegiatan pertambangan harus dilakukan sesuai dengan peruntukannya
sehingga akan menghasilkan suatu sistem penambangan yang tepat guna,
mengingat usaha pertambagan ini merupakan usaha yang padat modal serta
beresiko tinggi maka kegiatan tersebut harus direncakan dengan sangat baik.
Perencanaan tambang merupakan suatu kegiatan yang sangat penting pada
setap usaha pertambangan karena pada kegiatan ini akan dilakukan kegiatan
yang terstruktur dari kegiatan pra penambangan hingga pasca tambang.
Oleh karena itu, aspek terpenting dari kegiatan perencanaan tambang
yakni berupa model atau desain tambang yang akan diterapkan pada sebuah
bahan galian tersebut setelah mengetahui hasil dari studi kelayakan dan
eksplorasi. Adapun kondisi yang harus menjadi perhatian pada kegiatan
pertambangan ialah penentuan geometri tambang hingga kegiatan rancangan
penambangan yang akan digunakan.

1.2 Maksud & Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mempelajari dan
memahami ilmu mengenai ultimate pit slope.
1.2.2 Tujuan
1. Mengetahui faktor pertimbangan dalam perencanaan tambang

1
2. Dapat mengetahui dan memahami hal dasar mengenai Ultimate pit slope

2
3

3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penentuan kemiringan lereng.


4. Mengetahui parameter bidang lemah dalam penentuan Ultimate pit slope
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Tambang


Perencanaan tambang adalah suatu kegiatan penentuan
persayaratan dalam mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Perencanaan
tambang berkaitan dengan waktu. Tujuan dari perencanaan tambang ini
adalah membuat suatu rencana produksi tambang sebuah cebakan
bijih/endapan mineral yang efisien dan ekonomis. Kegiatan perencanaan
tambang meliputi kegiatan penelitian awal, studi kelayakan, rancangan
program, konstruksi pengawasan, dan pemeliharaan.
Dalam merencanakan sebuah tambang harus mempertimbangkan
beberapa faktor, diantaranya:
a. Faktor Ekonomis
Faktor ekonomis yang dimaksud adalah dengan mempertimbangkan nilai
(value) dari bahan galian, ongkos produksi, ongkos stripping ratio,
keuntungan dan kondisi pasar.
b. Faktor Teknis
Faktor teknis yang dimaksud adalah kondisi geologi dan geografi, kondisi
air tanah, ukuran dan batas maksimum kedalaman tambang, menentukan
“Ultimate pit Slope (UPS)”.
c. Faktor Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksud aadalah alat-alat dan teknologi yang
akan digunakan pada seluruh kegiatan pertambangan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut perencanaan tambang dibagi
menjadi beberapa macam dengan jangka waktu tertentu, antara lain:
a. Perencanaan jangka panjang, dibuat dengan target aktivitas kerja hingga
lebih dari 5 tahun dan berkelanjutan
b. Perencanaan jangka menengah, dibuat dengan target aktivitas kerja yang
berperiode 1 – 5 tahun.

4
c. Perencanaan jangka pendek, dibuat dengan target aktivitas yang periode
kerjanya berdekatan yang kurang dari setahun misalnya perbulan atau
perminggu, dengan rancangan yang lebih detail.

5
6

d. Perencanaan alternatif, dibuat sebagai cadangan apabila sewaktu-waktu


rencana lainnya tidak berjalan sesuai dengan kehendak perusahaan atau
menghadapi masalah atau kendala. Perencanaan ini bersifat situasional
karena hanya akan digunakan pada waktu-waktu tertentu.

2.2 Ultimate Pit Slope


Ultimate pit slope adalah batas akhir kemiringan suatu kegiatan
penambangan yang ditentukan berdasarkan beberapa parameter,
diantaranya:
1. Stripping Ratio
2. Sifat fisik dan mekanik batuan
3. Jumlah air dalam batuan
4. Struktur geologi
Penentuan batas akhir kemiringan ini dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi jenjang dalam keadaan stabil atau dimana kegiatan
operasi penambangan yang dilakukan tidak akan menyebabkan kelongsoran.
Selain parameter diatas, terdapat beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi
kemiringan lereng, yaitu:
2.2.1 Geometri Lereng
Geometri lereng merupakan faktor utama yang mempengaruhi
kemiringan lereng. Dimana semakin tinggi lereng maka semakin besar
resiko kelongsoran yang akan terjadi. Resiko ini disebabkan karena
lereng yang terlalu tinggi akan menghasilkan perubahan stress yang
semakin besar, sehingga konsentrasi tegangan akan terpusat pada kaki
lereng yang dapat menyebabkan semakin besarnya struktur geologi yang
tersingkap yang menjadi penyebab utama terjadinya kelongsoran.
Tegangan yang terjadi disebabkan oleh adanya perubahan beban karena
hilangnya beban diatas dan disamping bidang lereng. Tegangan ini yang
terkonsentrasi pada suatu area sempit seperti kaki lereng dapat
melampaui kekuatan massa batuan, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kelongsoran akibat pecahnya massa batuan yang tidak dapat
melawan kekuatan stress sangat besar yang terkonsentrasi pada kaki
lereng tersebut.
7

Sumber : docs.google.com
Gambar 2.1
Geometri Lereng
2.2.2 Air Tanah
Keberadaan air tanah dapat memberikan pengaruh buruk bagi
kondisi kestabilan lereng, dimana apabila air tanah mengisi ruang kosong
yang terdapat pada bidang lemah maka dapat menyebabkan
meningkatnya tegangan pada bidang lemah tersebut. Peningkatan
tegangan pada bidang lemah ini lama kelamaan dapat mengurangi
kekuatan massa batuan pada lereng tersebut. Selain itu, keberadan air
tanah dapat mengikis ruang antar bidang lemah yang dapat
menyebabkan terjadinya pelapukan pada bidang lemah yang berakibat
semakin besarnya ruang kosong yang terdapat pada bidang lemah
sehingga menjadi penyebab utama terjadinya kelongsoran pada lereng.
2.2.3 Bidang Lemah
Seperti yang telah dijlaskan sebelumnya, kondisi bidang lemah
juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
kestabilan lereng. Keberadaan bidang lemah yang cukup besar dan
panjang harus diperhitungkan dalam penentuan ultimate pit slope dalam
operasi penambangan.
Berikut beberapa kondisi bidang lemah yang harus diperhitungkan
dalam penentuan ultimate pit slope, diantaranya:
8

a. Kondisi pelapukan sisi-sisi batuan bidang lemah, dimana semakin lapuk


batuan pada bidang lemah maka akan semakin lemah kondisi batuan
daerah tersebut.
b. Jenis pengisi bidang lemah, pengisi bidang lemah yang buruk adalah
lempung karena dapat menyebabkan semakin lemahnya bidang lemah
tersebut, sedangkan apabila pengisi bidang lemah berupa kuarsa maka
bidang lemah akan semakin kuat.
c. Lebar bidang lemah, kondisi dimana semakin besar lebar bidang lemah
maka bidang lemah tersebut akan semakin lemah, dan sebaliknya
semakin kecil lebar bidang lemah maka bidang lemah tersebut akan
semakin kuat.
d. Kekasaran bidang lemah, kondisi dimana semakin kasar sisi bidang
lemah maka semakin kuat kondisi bidang lemah.
e. Orientasi bidang lemah, bidang lemah yang searah dengan kemiringan
lereng sangat beresiko mengalami kelongsoran, dan sebaliknya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal,


diantaranya:
1. Geoteknik tambang adalah suatu cabang ilmu yang secara khusus
mempelajari tentang cara merekayasa kekuatan dan kestabilan tanah
atau batuan. Kestabilan lereng suatu tambang bergantung pada gaya
penahan dan gaya penggerak yang bekerja pada bidang gelincir atau
bidang lemah.
2. Ultimate pit slope adalah batas akhir kemiringan suatu kegiatan
penambangan. Penentuan batas akhir kemiringan ini dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi jenjang dalam keadaan stabil atau dimana
kegiatan operasi penambangan yang dilakukan tidak akan menyebabkan
kelongsoran.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemiringan lereng antara lain
geometri lereng, air tanah, dan bidang lemah.
4. Parameter kondisi bidang lemah diantaranya: kondisi pelapukan sisi
batuan bidang lemah, jenis pengisi bidang lemah, lebar bidang lemah,
kekasaran bidang lemah, serta orientasi bidang lemah.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2010. “Perencanaan Tambang Terbuka”.


cocopucino.wordpress.com. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2018

2. Bayu, Shendy. 2014. “Laporan Awal Ultimate Pit Slope”. www.scribd.com.


Diakses pada tanggal 28 Oktober 2018

3. Urumi. 2013. “Perencanaan Tambang”. minoritystudyclub.blogspot.com.


Diakses Pada tanggal 28 Oktober 2018

4. Tibri, Tengku dkk. 2017. “Kajian Awal geoteknik Untuk Rekomendasi


Rancangan Geometri Lereng Tambang”. 324531729.pdf
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai