Disusun Oleh:
Yudi Sandy Pratama 1404108010006
Ida Fithri 1404108010012
Hardiyanti Miswar 1404108010021
Cut Maulidar A.G 1404108010022
M. Ilman Rasyad 1404108010045
Adrian Nurhadi 1404108010055
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat, rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul ”Metode
Penambangan Block Caving”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Penambangan Bawah Tanah.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI ................................................................................................. 2
2.1 Penambangan Bawah Tanah ..................................................................................... 2
2.2 Metode Penambangan Bawah Tanah ....................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
3.1 Pengertian Block Caving .......................................................................................... 4
3.2 Penggunaan Metode Block Caving .......................................................................... 4
3.3 Syarat Penerapan ...................................................................................................... 4
3.4 Struktur Metode Block Caving ................................................................................. 5
3.5 Metode Penambangan Block Caving ....................................................................... 6
3.6 Persiapan Penambangan ........................................................................................... 6
3.7 Sistem Produksi Block Caving ................................................................................. 7
3.8 Segi Positif dan Negatif Block Caving ..................................................................... 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 9
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 9
4.2 Saran ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, pertambangan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan perekonomian masyarakat yang semakin berkembang dalam hal
penggunaan mineral-mineral ekonomis untuk pembangunan dan pemenuhan kebutuhan
penunjang.
Pengetahuan dibidang pertambanagn tidak hanya membantu manusia
menggali sumberdaya yang terdapat dialam, tetapi juga membantu manusia untuk
menemukan sumberdaya lainnya yang dapat menunjang kehidupan mareka dimasa
depan.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang sistem penambangan,
seperti yang kita ketahui sistem penambangan dibagi 2, sistem penambangan terbuka dan
sistem penambangan bawah tanah. Kedua sistem tersebut memiliki prinsip, aplikasi,
metode dan peralatan yang berbeda-beda. Pemilihan metode yang tepat sangat
dibutuhkan agar dapat mengestrak badan bijih secara optimal dan kemudian dapat
memberikan keuntungan dimasa sekarang dan masa depan.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian dari penambangan bawah tanah?
2. Bagaimana pengertian dari metode penambangan Block caving?
3. Apa saja persyaratan metode Block caving?
4. Bagaimana metode penambangannya?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari penambangan bawah tanah
2. mengetahui pengertian dari metode penambanagn block caving
3. memahami persyaratan metode block caving
4. mengetahui metode penambanganya
1
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Penambangan Bawah Tanah.
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining)
merupakan metode penambangan yang segala aktivitas penambangannya dilakukan
dibawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan
udara luar.
2.2 Metode Penambangan Bawah Tanah.
Metode penambangan bawah tanah dapat diklasifikasikan menjadi 3 sistem
penambangan yaitu:
1. Metode penambangan swasangga
Metode penambangan swasangga (self-supported) menggunakan massa
batuan near field sebagai penyangga dirinya sendiri dan tidak memerlukan material
luar sebagai penyangga buatan.
Metode penambangan diklasifikasikan menjadi 6 yaitu:
Underground Glory Hole
Gophering
Shrinkage Stoping
Sublevel Stoping
Room and Pillar
Stope and Pillar
2
3. Metode penambangan caving
Meteode ini merupakan metode penambangan yang diterapkandengan
kondisi batuan samping dan/atau endapan-endapan bijih yang didesain unttuk
runtuh/ambruk secara terkontrol pada saat penyanggaan tidak dilakukan. Akibatnya
akan terjadi amblesan dipermukaan tanah (surface Subsidence)
Ada 4 metode penambangan, yaitu :
Top Slicing
Sub Level Caving
Block Caving
Longwall
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
2. Kekuatan batuan samping: lemah sehingga mudah pecah menjadi bongkah-bongkah
yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu
memecah endapan bijih dibawahnya.
3. Bentuk endapan: homogen, karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih. Sebaiknya
antara endapan bijih dan lapisan penutup (capping) terdapat perbedaan fisik yang
mudah dilihat, sehingga pengotoran (dilution) pada drawpoint dapat dihindari.
Endapan bijih sebaiknya tidak mudah bereaksi dengan udara. Oleh karena itu, metode
ini tidak cocok untuk endapan bijih sulfida.
4. Kemiringan endapan: tidak menjadi persoalan, tetapi jika berbentuk urat bijih
sebaiknya memiliki kemiringan > 65o
5. Ukuran endapan: ketebalan >3m ; tinggi >35 m.
6. Kadar bijih: tidak peelu bernilai tinggi.
7. Kedalaman: moderate.
5
3.5 Metode Penambangan Block Caving
Pada metode block caving, bijih tiap block dipindahkan dengan luas dan
volume tertentu selama proses undercutting. Luas dan volume bijih yang dipindahkan
harus cukup besar untuk menginisiasi ambrukan bijih dan massa batuan diatasnya. Bijih
dan massa batuan tersebut diarahkan ambrukannya kedalam drawpoint yang sudah
disiapkan dibawah block yang akan diambrukan. Ketika bijih tersebut ambruk kedalam
drawpoint, maka bijih dan massa batuan diatasnya kehilangan penyangga dan akan terus
ambruk. Ambrukan dihentikan apabila kandungan bijih yang ambruk sudah tidak
ekonomis lagi (tercampur dengan massa batuan yang ikut ambruk). Ore chute pada
bagian bawah tiap block dibuat terlebih dahulu untuk kemudian diledakan dan
menimbulakan efek ambrukan terhadap material diatasnya. Setelah peledakan terjadi,
batuan samping akan pecah membentuk bongkah dan ukurannya lebih besar dari pada
bijih yang ikut hancur. Oleh karena itu, bijih akan mengalir ke drawpoint, sedangkan
batuan samping akan tertahan diatas sebagai penyangga.
Cara ini dapat memberikan produksi yang besar dengan ongkos
penambangan per ton bijih yang murah, walaupun:
1. Ongkos persiapan besar
2. Perolehan tambang rendah, yaitu antara 70-80 %
3. Sering terjadi pengotoran, sehingga dapat menyulitkan dalam pengolahannya.
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang berukuran
besar, dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih
dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets), ore shoot, dan lain-
lain.
Kondisi pemasaran tidak boleh tersendak-sendek, karena pengammbilan
bijihnya harus tetap ( konstan).
6
diperlukan untuk pemasangan penyangga yang dibutuhkan pada setiap lubang bukaan
yang dibuat terutama pada level produksi.
Penambangan level utama dimulai dari shaft ( jalur yang menghubungkan
dengan area kerja tambang bawah tanah ) dan Jalur pengangkutan utama umumnya
pararel, dihubungkan dengan crosscut (trowongan silang). Development yang paling
penting adalah under cutting, dimana merupakan permulaan peronggaan dengan
membuang pilar pada bijih.
7
3. Perolehan tambang rendah (70-80 %), dan pengotoran sering terjadi terutama
menjelang akhir penambangan.
4. Tidak luwes.
5. Produksinya tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan
macetnya proses penurunan.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tambang bawah tanah (underground mining) merupakan metode
penambangan yang segala aktivitas penambangannya dilakukan dibawah permukaan
bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Secara umum
tambang bawah tanah memiliki tiga metode diantaranya: metode penambangan
swasangga, metode penambangan disangga dan metode penambangan caving.
Sementara itu metode penambangan caving merupakan metode
penambangan yang diterapkan dengan kondisi batuan samping dan/atau endapan-
endapan bijih yang didesain untuk runtuh/ambruk secara terkontrol pada saat
penyanggaan tidak dilakukan. Metode ini terbagi kedalam beberapa jenis salah satunya
Block caving.
Block caving merupakan suatu metode penambangan yang dimulai dengan
membuat suatu undercut terhadap suatu blok endapan bijih. Untuk membuat awal
development berjalan lancar, maka tinggi undercut sebaiknya dibuat antara 2,5-6,0 m.
Sebelum undercut diruntuhkan, blok harus disangga terlebih dahulu menggunakan
beberapa pillar.
4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa mampu memahami metode penambangan bawah
tanah dan dapat membedakan jenis-jenisnya. Untuk memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran ini diharapkan ada tinjauan atau studi langsung kelapangan. Hal ini sangat
bermanfaat dikarenakan ilmu yang telah didapan saat pembelajaran dikelas akan lebih
bermanfaat lagi apabila diaplikasikan langsung dilapangan
9
DAFTAR PUSTAKA
10