Anda di halaman 1dari 35

TUGAS METODE PERTAMBANGAN BAWAH TANAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM METODE


PERTAMBANGAN BAWAH TANAH

Di Susun Oleh :

Nama: CHAIRUL YAHYA

Nim : DBD 114 076

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2017

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nya, masih dapat merasakan berkat dan

kasih karunia-Nya. Tidak lupa penyusun bersyukur kepada Tuhan

Yang Maha Esa, karena-Nya penyusun dapat menyelesaikan

tugas matakuliah Teknik Tenaga Listrik yang berjudul FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI METODE PERTAMBANGAN BAWAH

TANAH.

Penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan apabila tidak

adanya bantuan dari berbagai pihak. Berkat bimbingan, saran,

dan masukan yang bermanfaat sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan ini jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan

saran yang bermanfaat demi kesempurnaan makalah ini.

Palangkaraya, maret

2017

CHAIRUL YAHYA
DBD 114 076

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................... i


KATA PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1..................................................................................Lat
ar Belakang ................................................................ 1
1. 2..................................................................................Ru
musan Masalah .......................................................... 2
1. 3..................................................................................Tuj
uan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2. 1.................................................................................... Se
jarah & Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Ombak. 3
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3. 1....................................................................................Kes
impulan ........................................................................
14
3. 2....................................................................................Sar
an.................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tambang bawah tanah (underground mining)
merupakan suatu sistem penambangan dimana seluruh
aktivitas kerjanya tidak berhubungan secara langsung
dengan atmosfir atau udara luar. Tambang bawah tanah
mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang
dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi
mineral tersebut.
Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini
seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.

Tambang bawah tanah mengacu pada metode


pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan
membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut.
Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini
seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena
letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah
tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi
cadangan.
Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:
Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar
mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang
dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan
kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah
tanah.
Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali
dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini
kemudian dipasangi semacam lift yang dapat
difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang
umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju
ke lokasi bijih.
Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah
tanah: development (pengembangan) dan production
(produksi). Pada tahap development, semua yang digali
adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk
pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas
bawah tanah lain.
Sedang tahap production adalah pekerjaan menggali
sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut stope
(lombong).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini
adalah :
1. Apa yang dimaksud metode pertambangan bawah
tanah ?
2. Apa saja metode pertambangan bawah tanah ?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi metode
tambang bawah tanah ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud metode pertambangan bawah
tanah ?
2. Apa saja metode pertambangan bawah tanah ?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi metode
tambang bawah tanah ?

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Metode Penambangan Bawah Tanah UPR
BAB II

PEMBAHASAN

Ditinjau dari sistem penyanggaannya, maka metode


penambangan bawah tanah ( Underground mining ) dapat
digolongkan dalam 3 ketegori, yaitu :
2.1. Metode Penambangan Bawah Tanah
2.1.1. Metode Penambangan Swa Disangga (Open
Stope Method)
Metode Swa Sangga (Self Supported) menggunakan
massa batuan near field sebagai penyangga diri sendiri,
tanpa penyangga buatan, cara ini diterapkan untuk
kondisi batuan sekeliling dan endapan bijih yang cukup
kuat, sehingga tidak mudah runtuh kedalam lubang
galian.
Metode ini terbagi atas :
1. Glory Hole
Adalah merupakan system gabungan antara sub
open stope dengan supported method. Pada sisrtem ini
harus ditinggalkan pilar-pilar untuk mencegah
penurunan permukaan (Surpace subsidence)
System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Yang mempunyai ore body / batuan samping yang
kuat.
b. Cocok untuk endaapan bijih yang sempit atau agak
lebar tetapi berbentuk bulat/elips.
c. Untuk batas endapan yang cukup jelas.
d. Mempunyai kemiringan / dip 70 0.
Contohnya : endapan bijih emas yang berbentuk vein.
Keuntungan :
1. Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal
besar.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2. Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga
tak perlu karyawan yang terampil.
3. Relatif Aman.
Kerugian :
1. Produksi kecil, yaitu 50-100 ton per hari,
karena banyak pekerjaan yang ditangani secara
manual, sehingga pendapatan yang diperoleh kecil.
2. Sulit mempertahankan jenjang-jenjangnya karena
kesulitan dalam menurunkan batuan hasil peledakan.
Cara penambangan :
Penambangan Glory Hole mengaplikasikan suatu
penggalian terbuka dimana bijih dipindahkan dari
lombong ke jalan pengangkutan dengan efek gravitasi.
Glory Hole sering diartikan sebagai suatu operasi
penambangan dimana bijih dihancurkan oleh peledakan
kemudian jatuh ke jalan bijih oleh efek gravitasi. Open
Pits moderen yang mengaplikasikan suatu sistem
pengangkutan bijih melalui shaft yang dibangun pada
bagian luar pit limit, mencirikan suatu kesamaan proses
pengangkutan dengan glory hole.
Metode penambangan Glory Hole dapat diterapkan
untuk berbagai tipe jebakan, walaupun bentuk material
galian tidak mempunyai kecendrungan untuk bisa
dikumpulkan pada Draw Point.
Gambar :

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2. Gophering
Yaitu suatu cara penambangan terhadap endapan bijih
yang kecil/tebal dan lebarnya kurang dari 3 meter
kemiringan/dip bukan menjadi suatu masalah bentuk
endapan bisa reguler (tidak teratur) dapat dipai untuk
endapan yang bernilai tinggi tidak dibenarkan untuk
menambang ore shoot karena akan menggangu endapan
bijih keseluruhaan.
System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Kekuatan bijih relatif kuat.
2. Kekuatan batuan cukup kuat.
3. Bentuk endapan tidak teratur.
4. Kemiringan endapan spotty deposits, sukar ditambang
dengan sistematik.
5. Ukuran endapan kecil atau lebarnya lebih kecil 3 meter,
terpisah-pisah, letaknya terpencil.
6. Kadar bijih tinggi, bagian-bagian yang miskin
ditinggalkan sebagai pillar.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Contohnya : endapan bijih emas yang tidak teratur tapi
kadarnya tinggi.
Keuntungan :
1. Ongkos penambangan murah.
2. Memberi tempat kerja dan memperoleh pendapatan
tambahan bagi penduduk di sekitar endapan.
Kerugian :
1. Produksinya rendah.
2. Mencemari lingkungan hidup.
Cara penambangan :
Cara penambangan Gophering hanya mengikuti arah
vein. Kalau cara ini diterapkan pada Vein yang sangat kaya,
metode ini sering memberikan keuntungan sementara. Hal
ini karena biaya pembuatan lubang bukaan dengan ukuran
yang sangan bervariasi sangant mahal.

Gambar :

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


3. Shirinkage Stoping

Adalah suatu cara penambangan yang termasuk over


hand stoping dimana setiap bagian dibor dan diledakan
dari bawah keatas.tumpikan hasil ledaka akan dibiarkan
dilantai yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat
pemboran berikutnya dan untuk menyanggah country
rock .
System ini cocok untuk :
1. Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras.
2. Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus
curam kira-kira sudutnya > 600.
3. Bentuk urat/vain dengan ketebalan antara 1-3 meter.
4. Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak
bijih yang hilang (loose ore).
5. Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body
dengan country rock
6. Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila
bercampur dengan air.
7. Sebaiknya bukan endapan sulfida.
Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk
vein tetapi kedalamannya dangkal.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Keuntungan :
1. Ongkos deplopment lebih rendah karena jarak antara
level dengan level dan raise dan raise bias berjauhan.
2. Biaya hanling daripada ore lebih rendah karena ore
dapat turun dengan sendirinya secara gravitasi
melalui chate.
3. Kayu-kayu untuk tempat berdirinya pekerja tidak
perlukan
4. Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti
bukaan.
5. Dapat melakukan pembersihaan/cleaning mining
karena recovery agak tinggi.
6. Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal
didalam stope.
7. Tidak terjadi penurunan permukaan surface
subsidence karena bekas-bekas dari stope di isi
material.
Kerugiaan :
1. Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena
sebagian endapan masih tertinggal di dalam stope
tersebut.
2. Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal
didalam stope dan endapan tersebut mengandung
oksida yang mudah teroksidasi oleh udara dan lama
kelamaan akan menjadi kompak hal ini akan
menyulitka dalam proses metalurgi.

Cara penambangan :
Teknik penambangan Shringkage Stoping meliputi
kemajuan penambangan lombong pada arah vertikal dan
horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan
penyangga sementara.
Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus pemboran dan
peledakan, ekstraksi bijih, scalling dan penyangga. Bijih

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh
petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown.
Broken Ore yang ditinggalkan dalam lombong dapat
berfungsi sebagai :
1. Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat
menampung banyak pembor, sehingga dapat
mempercepat penambangan.
2. Sebagai penyangga country rock.

Gambar :

4. Sub level Stoping


Adalah cara penambangan bijih terletak diantara 2
level dimana penambangan ini dilakukan membuat sub
level yang berurutan. Jarak antara level 100 200 feet
sedang itu sub level 25 40 feet. Cara penambangan ini
dapat dilakukan dengan cara oper Hand. Level utama
dihubungkan dengan raise dan sub level.
Untuk sub level ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1. Ketebalan endapan kurang lebih 10-20 meter.
2. Kemiringan endapan sebaiknya 300
3. Endapan harus keras
4. Kountry rock/ sekelilingnya harus keras dan kompak
agar tidak mudah terjadi pengotoran (Dilution)
5. Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya
mudah dilihat dan bentuknya teratur.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


6. Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini
tidak memungkinkan tidak selektif.
Contohnya adalah endapan bijih besi.
Keuntungan :
1. Pekerjaan aman karena pekerja tidak berada didalam
stope.
2. Biaya penambangan perton ore relatif murah
3. efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat
melakukan penambangan secara serentak.
4. Tidak di perlukan penyanggah
5. Bijih dikeluarkan secara gravitasi.
Kerugiaan :
1. Banyak bukaan yang harus dikerjakan.
2. Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu
penggambilan pillar yang tertinggal.
3. Sorting didalam stope tidak dapat di hilangkan.
4. Kesulitan pada pengambilan pillar-pillar yang tadinya
ditinggalkan sebagai penyanggah sementara.
5. Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada
setiap kemajuaan tambang
Cara penambangan :
Bijih mulai diproduksi bila kemajuan development
telah sampai pada aktifitas dalam lombong. Fragmentasi
bijih (broken ore) diperoleh melalui ring drill dan
peledakan. Kemudian Broken Ore masuk ke dalam Draw
Point. Muka dan dinding samping lombong ditinggalkan
tanpa diberi penyanggaan.
Pembuatan Stoping dengan peledakan menggunakan
lubang tembak panjang antara 20-30 meter yang dibuat
dari sub level. Sistem pemboran peledakan umumnya
terdiri dari 2 metode umum yaitu :
1. Pemboran melingkar dengan diameter 50-75 mm
2. Pemboran paralel dengan diameter besar 200 mm.

Gambar :

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2.1.2. SUPORTED STOPE METHOD
1. Cut and Fill
Adalah suatu metode penambangan dengan jalan
mengambil bagian demi bagian (slice by) dimana bagian
yang sudah ditaambang dikeluarkan orenya lalu
dimasukan material pengisi sebelum penambangan
berikutnya dilakukan.
Material pengisi disini berfungsi sebagai berikut :
a. tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian
berikutnya.
b. sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.
c. Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.
System ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1) Untuk endapan yang berbentuk Paint dengan dip 450
2) Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.
3) Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.
4) orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan
mining recovery yang tinggi guna menutupi ongkos.
5) Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya
kurang teratur dan banyak terdapat Barrent rock
(batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara
endapan bijih yang sedang ditambang.
Keuntungan :

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


1) Cukup pleksibel sehingga dapat menambang bagian-
bagian yang sulit dan dapat mengadakan selektif
mining.
2) dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui
arah penyebaran bijih selanjutnya.
3) Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.
4) Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan
kebusukan kayu dan kebakaran jarang terjadi.
5) Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.
6) Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada
beberapa tempat sehingga produksinya besar.
7) Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan

Kerugiaan:
1. Selain menambang juga harus mencari material pengisi
2. harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara
endapan bijih dengan material pengisi agar tidak terjadi
pengotoran
3. Ongkos penambangan relatif tinggi
Gambar :

2. STULL STOPING

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Adalah suatu metode penambangan yang
menggunakan penyanggaan kayu (timber), dan
penyangga dipasang langssung dari hanging wall ke foot
wall. Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan ini bias
sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang setempat bila
bila keadaan batuan memungkinkan.
Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu
disangga
2) kekuatan batuan samping mudah pecah
3) Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh
4) Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan
masih bias dicapai oleh penyangga kayu tanpa
sambungan (timber)
5) Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan
juga tinggi.
Cara penambangan
1. Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.
2. Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence)
maka harus diisi degan material pengisi sehingga
dapat berubah manjadi cut and fill
3. Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang
bekas lombong dapat dibiarkan kosong dan runtuh
sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.
Segi positif stull stoping
1. Cara penambangan sangat sederhana karena cara
penyanggan ini tidak sulit sehingga tidak
memerlukan banyak karyawan yang terampil
2. Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barent
rock.
3. Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka
perolehan tambangnya bias tinggi.
4. Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik
dibandingkan square setting atau cut and fill, karena
ukuran endapan bijihnya tipis.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Segi negatif Stull Stoping
1. Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan
pembusukan serta kebakaran.
2. Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya
pengotoran.
3. Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan
pengisian bekas-bekas lombong.
Gambar :

3. Square Set Stoping


Square set stoping merupakan sistem panambangan
dengan penyanggaan secara sitematis yang saling tegak
lurus kesegala arah (tiga dimensi). Penyangga ini
memilki kerangka berupa kubus maupun empat persegi
panjang.
Cara ini cocok untuk endapan yang bersifat :
1. Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.
2. Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh
3. Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang
baik atau jelas dilihat, misalnya mempunyai off shoot,
pocket, dll.
4. Kemiringan endapan > 450 yg berbentuk urat bijih.
5. Ukuran endapan minimum 3,5 m.
6. Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan
yang lunak, oleh karena itu cara penambangan ini sulit
untuk diubah kecara penambangan yang lain. Akan tetapi
kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan
agak keras dan surface subsidence tidak boleh terjadi,
maka dapat diubah ke cara cut and fill atau stull stoping
bila urat bijihnya tipis.
Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai
pelengkap atau pembantu cara penambangan lain bila
bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan off shoot,
atau penyangga under cat pada blokcaving. Kecuali square
setting sering dipergunakan untuk mengambil pillar yang
terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi
dengan filling material.
Segi positif Square Set Stoping
1. Dapat digunakan untuk menambang segala macam
ukuran dan bentuk endapan bijih, asal kemiringan
>450,luwes dalam arti dapat menambang segala
macam bentuk endapan.
2. Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping
yang keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh.
3. Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan
mining recovery yg tinggi > 90% (high mining
extraction)
4. Ventilasi lebih mudah diatur.
5. Dapat memberi keamanan kerja yang tinggi.
Segi negatif Square Set Stoping
1. Memakai banyak penyangga kayu sehingga
menyebabkan ongkos penambangan manjadi mahal,
kemungkinan bahaya kebakaran lebih besar, dan
dapat terjadi pembusukan sehingga akan terbentuk
gas-gas beracun.
2. Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu
penyangga lebih kurang dari 30%, sedangkan volume
kayu yang dibutuhkan sekitar 6-15%.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


3. Sukar diubah kesistem penambangan yang lain.

Gambar :

2.1.3. COAL MINING METHOD

Secara umum penambangan batubara terdiri dari


pemotongan, pemuatan, pemasangan penyangga,
penambangan GOB, transportasi serta penanganan gas,
penyangga serta debu untuk itu metode penambangan
batubaraa harus dipilih dengan hati-hati :
1. Penentuaan struktur pit dengan kondisi alam misalnya :
patahaan
2. Penentuan system penambangan batubara
3. Tindakan terhadap transportasi ventilasi penimbunan
kembali dan keselamatan
4. Persiapan 9penyangga, alat-lat)
5. Penggunaan mesin penaambangan batubara yang sesuai.
6. Praktek penambangan batubara.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


7. Penetapan produksi batubara dan rencana
ketenagakerjaan.
Faktor dalam penentuan penambangan :
1. Pekerjaan penambangan harus aman dan terpercaya.
2. Metode yang sedapat mungkin dapat menambang secara
sempurna.
3. Metode yang efisiensinya tinggi jika penggunaan bahan
perton yang sedikit dan ekonomis.
Pemilihaan metode penambangan batubara dan kondisi alam
yang menjadi faktor penentu dalam pemilihaan tersebut :
1. Ketebalan lapisan batubara
2. Kemiringan
3. Sifat atap dan lantai
4. Hubungan beberapa lapisan
5. Ada tidaknya petarifid wood dan parting
6. Banyak tidaknya gas dan air yang keluar
7. Ada kemungkinan terjadinya swa bakar.
8. Rekar batubara dan tekanan bumi serta kekerasan
batubara tersebut.
9. Kondisi lain.

1. Room And Pillar


Suatu metode penambangan yang menyatakan
suatu blok akan menggali masuk 2 sistem atau jalur,
masing-masing melintang dan memanjang.
Metode ini hanya penggalian maju terowongan
terhadap room and pillar secara berurutan mulai dari yang
terdalam apabila jaringan terowongan digali telah
mencapai batas maksimum.
Keuntungan :
1. Lingkup penyesuaian terhadap korelesi alam
penambangan lebih luas dibandingkan dengan long
wall yang di maksimumkan

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2. Hingga batas batas tertentu dapaat meenyesuaikan
terhadap variasi kemiringan
3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh
penambangan system long wall misalnya karena
adanya patahaan
4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang
berkaitan dengan perlindungan permukaan.
5. Cukup efektif untuk menaikan Recovery (Pillar
Robbing) menaikan recovery baatubara.
Kelemahan :
1. Recovery penambangan rendah (60 70 %).
2. Banyak terjadi insiden (kecelakaan) atap yang runtuh
3. Ada batas maksimumpenambangan bagian dalam
karena adanya tekanan bumi.
4. Karena banyak yang disisakan akan meninggalkan
masalah dari segi keamanan untuk penerapan
dilakukan batubara untuk mudah mengalami swa
bakar/self combustion.

Gambar :

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2. Metode penambangan batubara system long
wall/lorong panjang
Metode penambangan batubara adalah yang
digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah.
Ciri-ciri penambangan batubara long wall adalah
sebagai berikut :
1. Recoverynya tinggi karena menambang sebagian
besar batubara
2. Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat
berproduksi besar.
3. Apabila kemiringannya landai mekanisasi
penambangan, transportasi dan penyanggaan
menjadi beda sehingga dapat meningkatkan efisiensi
penambangan.
4. Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang
terowongan yang dikerja terhadap produksi batubara
menjadi pendek.
5. Mengguntungkan dari segi keamanan karena
ventilasinya mudah dari swa bakar/self combustion
yang timbul juga sedikit.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


6. Karena dapat menguatkan tekanan bumi,
pemotongan batubara menjadi mudah.
7. Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan
kerusakan mesin maka penggunakan produksi
batubaranya besar.

Gambar :

D. Metode Ambrukan (Caving Methods)


1. Top Slicing
Top Slicing adalah suatu penambangan untuk
endapan-endapan bijih dan lapisan penutup (overburden)
yang lemah atau mudah runtuh.
Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke
bawah pada lombong yang disanggah. Kalau lombong
sudah selesai digali, maka penyanggah di atasnya
dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang yang
tinggi walaupun sering terjadi dillution.
Upaya untuk meningkatkan efesiensi sistem penambangan
ini adalah:

1. Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian


diperbesar di beberapa permukaan kerja (front).

2. Mengurangi jumlah raise berarti jarak antar raise


dapat diperbesar.

3. Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi


dengan pengangkutaan yang lebih efisien.

Untuk menghindari bahaya dan mengurangi


keselamatan kerja, proses ambrukan sebaiknya dibuat
secara pelan-pelan agar tidak runtuh.

Keuntungan Top Slicing :

1. Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka


pengotoran jarang terjadi.

2. Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan


(sampling) di dalam lombong secara teratur untuk
mengetahui batas endapan yang pasti.

3. Dapat menghasilkan produksi yang besar.

4. Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya,


maka perolehan tambangnya sangat tinggi (90 95).

Kerugian Top Slicing :

1. Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air


hujan masuk dari retakan retakan.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2. Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi
dan tata lingkungan

3. Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu


peralatan khusus.

4. Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak.

5. Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat


menyebabkan kebakaran dan penimbunan gasgas
beracun dari proses pembusukan kayu penyanggah

Gambar :

2. Sub Level Caving


Sub Level Caving merupakan suatu cara
penambangan yang mirip top slicing tetapi penambangan

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


dari sub level artinya penambangan dari atas ke bawah
dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan
lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan
bijih antara dua sub level ditambang dengan cara
meruntuhkan atau mengambrukkan.
Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan
terbentuk di bagian atas dari ambrukan, sehingga akan
memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan
penutup di atasnya.
Metode ini cocok untuk endapan endapan bijih yang
memiliki sifat seperti berikut :
1. Bentuk endapan tidak homogen
2. Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah
menjadi bongkahan bongkahan dan akan menjadi
penyanggah batuan terhadap timber di bawahnya.
3. Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk
beberapa waktu dengan penyanggahaan biasa tetapi
endapan ini akan runtuh bila penyanggaan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode
penambangan untuk tambang bawah tanah yang
berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya. Umumnya
kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh
penyanggah sendiri.
Keuntungan Sub Level Caving:
1. Cara penambambangannya agak murah.
2. Tidak ada pillar yang di tinggalkan
3. Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena
penggunaan penyanggah kayu sedikit, kecuali
pada endapan endapan sulfida.
4. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top
slicing.
5. Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih
penambangan dari berbagai lombong yang
berbeda kadarnya.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


6. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan
pada badan bijih, sehingga sekaligus dapat
berproduksi.
Kerugian sub level caving:
1. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective
mining), karena tak dapat ditambang bagian demi
bagian.
2. Perolehan tambang tidak terlalu tinggi.
3. Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila
dillution harus rendah maka mining recoverynya
juga menurun.
4. Merupakan cara penambangan yang kurang
luwes karena terlalu banyak syarat yang harus
dipenuhi dan tidak mudah diubah ke metode lain.
Gambar :

3. Blok Caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan
yang dimulai dengan membuat suatu undercat
terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat
diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar
kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh
secara perlahan lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan
bijih yang pecah (broken ore) dapat merata dan batas

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


antara bijih dan lapisan penutup teratur, sehingga
kemungkinan terjadinya pengotoran (dillution) karena
bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat
dibatasi atau dikurangi.
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat
seperti berikut:
1. Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin
dilakukan tambang pilih.
2. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau
runtuh dan dapat dipisahkan dari block di sebelahnya.
3. Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah
pecah menjadi bongkah bongkah yang lebih besar
dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan
membantu memecah endapan bijih di bawahnya.
4. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika
berbentuk urat bijih sebaiknya memiliki kemiringan >
65.
5. Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi.

Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan


pada bijih yang berukuran besar, dan akan sangat mudah
dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih
dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung
bijih (pockets) ore shoot, off shoot, dll.

Keuntungan blok caving:

1. Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada


permulaan saja, setelah ambrukan berjalan, maka
pekerjaan persiapan umumnya sudah berakhir.

2. Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan


pada draw point.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


3. Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan
sedikit pemboran, peledakan serta penyanggah, jadi
dapat menekan ongkos penambangan.

4. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahanrekahan di


antara bijihnya yang pecah itu tidak tertutup oleh
partikelpartikel halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam.

5. Produksi terpusat pada draw point dan draw point


terkumpul pada grizzly level, sehingga produksi
mudah terkontrol.

Kerugian blok caving :

1. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada


tahap pertama persiapan penambangan.

2. Perawatan draw point dan saluransaluran yang


dilalui bijih (ore passes) umumnya sulit dan mahal.

3. Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir


penambangan, sehingga perolehan tambang rendah.

4. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem


penambangan yang lain dan produksi tidak dapat
dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan
macetnya proses penurunan.

5. Ukuran broken ore tidak dapat dikontrol.

Gambar :

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Perbandingan ketiga metode ambrukan tersebut sebagai
berikut :

Urutan
Sudut Pandang peringkat
1 2 3
Murahnya ongkos penambangan BC SC TS
Clean mining/total mining TS SC BC
Besarnya produksi per luas daerah
BC SC TS
penambangan
Close grading of ore TS SC BC
Pemakaian kayu penyanggah BC SC TS
Ventilasi alam (natural ventilation BC SC TS
Keluwesan (flexibility) TS SC BC
Pengaturan ambrukan (control of caving) TS SC BC
Perolehan penambangan TS SC BC

Keterangan
TC : Top Slicing
BC : Block Caving
SC : Sub Level Caving

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


2. 2. Faktor Faktor Ysng Mempengaruhi Pemilihan Metode

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan


memilih metode tambang bawah tanah sebagai berikut :

1) Panjang, tebal dan lebar bahan galian


Ketiga hal tersebut akan mempengaruhi lebar dimensi
lubang bukaan, yang lebih dikenal sebagai Minimum Stoping
Width.
2) Kemiringan bahan galian
Kemiringan bahan galian akan menentukan kemungkinan
pemanfaatan gravitasi dalam operasinya. Menurut Hustrulit,
1982, kemiringan berkaitan langsung terhadap pemilihan
metode penambangan.

3) Kedalaman operasi
Rock failure menjadi lebih memungkinkan pada
kedalaman yang besar. Pada kedalaman tambang, metode
yang menggunakan pillar sebagai sistem penyanggaannya
kadang kala menjadi tidak layak.
4) Faktor waktu
Waktu akan mempengaruhi strength-stress ratio dari
suatu exposed rock (misalnya pillar). Semakin lama waktu
suatu pillar berdiri (exposed), maka strength-stress ratio akan
semakin menurun.
5) Keadaan bahan galian
Bahan galian berkadar rendah memerlukan metode
produksi besar-besaran yang sering mengabaikan persentase
recovery. Dilain hal, badan bijih yang berkadar tinggi
memerlukan metode yang menjamin recovery tinggi.
6) Fasilitas lokal yang meliputi buruh dan material
Bila biaya buruh mahal, maka memerlukan metode yang
mempunyai mekanisasi yang tinggi. Ketersediaan kayu dan
material tambahan juga mempengaruhi penerapan metode
yang akan dipilih.
7) Modal yang tersedia
Biasanya semakin besar modal kerja awal, maka biaya
operasi menjadi rendah. Perusahaan dengan modal kecil
memerlukan development yang murah, juga metode yang
cepat mendapatkan hasil.
8) Batas dengan badan bijih lain

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


Tingkat tegangan yang tinggi mungkin timbul pada pillar
yang berada pada permukaan kerja yang berdekatan. Dalam
kondisi seperti ini, mungkin dibutuhkan filling pada stope
bekas penambangan untuk mengurangi tegangan yang tinggi.
9) Strength dan karakteristik fisik bijih dan batuan dinding atau
material yang berada diatas bijih
Hal ini akan mempengaruhi kompetensi, amblesan,
kemudian pemboran, karakteristik breaking, cara handling
yang cocok, cara ventilasi dan cara pemompaan.

Karakteristik-karakteristik tersebut yaitu :

a. Tipe batuan
b. Tipe dan penyebaran alterasi
c. Weaknesses seperti perlapisan, schistocity, belahan
mineral, cavities dan spasi maupun pola orientasi yang
muncul.
d. Weaknesses sepanjang dinding cebakan
e. Kecendrungan mineral berharga menghasilkan rich fines
atau mud (misalnya emas)
f. Kecendrungan broken ore untuk memadat5 atau
menggumpal
g. Kecendrungan broken ore teroksidasi dan terbakar
(sulphide fires)
h. Terjadinya swelling pada lantai
i. Terdapatnya air, porositas, dan permeabilitas bahan galian
dan batuan disekitarnya.
10) Biaya penambangan
Biaya metode penambangan antara lain berkaitan erat
dengan nilai bijih yang akan ditambang, periode modal kerja
bisa diperoleh kembali, tipe keahlian buruh yang tersedia.
11) Produktivitas
Produktivitas biasa dinyatakan dalam tons-per-manshift
ratio, yaitu menyatakan kemampuan setiap tenaga kerja
menghasilkan broken ore (dalam ton) setiap gilir kerja
12) Masalah lingkungan
Beberapa masalah lingkungan yang mungkin terjadi
adalah amblesan (subsidence), berkurangnya hutan lokal
untuk penyanggan, kualitas dump site dan lain-lain.

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem tambang
bawah tanah adalah :
a. Panjang, tebal dan lebar bahan galian
b. Kemiringan bahan galian
c. Kedalaman operasi
d. Faktor waktu
e. Kadar bahan galian
f. Fasilitas lokal yang meliputi buruh dan material
g. Modal yang tersedia
h. Batas dengan badan bijih lain
i. Strength dan karakteristik fisik bijih dan batuan dinding
atau material yang ada diatas bijih
j. Biaya penambangan
k. Produktivitas
l. Masalah lingkungan
2. Sistem-sistem yang digunakan pada tambang bawah tanah
yaitu :
a. Stope dengan penyanggan alamiah (open stope method)
- Glory Hole
- Gophering
- Shrinkage stoping
- Sub Level Stoping
b. Stope dengan penyanggan buatan (supported stope
method)
- Cut and fill stoping
- Square-set stoping
- Stull stoping
- Longwall mining
- Undercut and fill
- Top slicing
c. Metode Penambangan Batubara (coal mining method)
- Block caving
- Room and Pillar
- Long Wall
d. Metode Ambrukan (Caving Method)
- Top Slicing
- Sublevel caving
- Block Caving

Metode Penambangan Bawah Tanah UPR


DAFTAR PUSTAKA

Kresno., 1998. Pengantar Metode Penambangan Bawah Tanah


(Underground Mining Method). Universitas Pembangunan Nasional
VETERAN. Yogyakarta.

Sidiq,Dino., Ilmu Geologi Pertambangan


http://dynosidiq.blogspot.co.id/ tp/tambang-bawah-tanah.html.
Diakses 9 Maret 2017

Jaya, Zakaria., Metode Tambang Bawah Tanah (Open Stope)


http://jackyminer. blogspot.co.id/2012/07/metode-tambang-
bawah-tanah-open-stope.html. Diakses pada 9 Maret 2017.

Badawi, Abdullah., Metode Tambang Bawah Tanah


http://mineritysriwijaya. blogspot.co.id/2012/12/metode-
penambangan-bawah-tanah.html. Diakses pada 9 Maret 2017.

Suramas, Julian., Sistem Penambangan Bawah Tanah


http://juliansuramas. blogspot.co.id/ 2011 /06/sistem-
penambangan-bawah-tanah.html. Diakses pada 10 Maret 2017.

Rafied., Faktor Faktor Pemilihan Metode Tambang Bawah tanah


http://rafiedbungsu. blogspot.co.id/2012/06/faktor-faktor-
pemilihan-metode-tamban.html. Diakses pada 10 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai