Di Susun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2017
TANAH.
terselesaikan.
Palangkaraya, maret
2017
CHAIRUL YAHYA
DBD 114 076
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud metode pertambangan bawah
tanah ?
2. Apa saja metode pertambangan bawah tanah ?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi metode
tambang bawah tanah ?
PEMBAHASAN
Gambar :
Cara penambangan :
Teknik penambangan Shringkage Stoping meliputi
kemajuan penambangan lombong pada arah vertikal dan
horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan
penyangga sementara.
Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus pemboran dan
peledakan, ekstraksi bijih, scalling dan penyangga. Bijih
Gambar :
Gambar :
Kerugiaan:
1. Selain menambang juga harus mencari material pengisi
2. harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara
endapan bijih dengan material pengisi agar tidak terjadi
pengotoran
3. Ongkos penambangan relatif tinggi
Gambar :
2. STULL STOPING
Gambar :
Gambar :
Gambar :
Gambar :
3. Blok Caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan
yang dimulai dengan membuat suatu undercat
terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat
diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar
kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh
secara perlahan lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan
bijih yang pecah (broken ore) dapat merata dan batas
Gambar :
Urutan
Sudut Pandang peringkat
1 2 3
Murahnya ongkos penambangan BC SC TS
Clean mining/total mining TS SC BC
Besarnya produksi per luas daerah
BC SC TS
penambangan
Close grading of ore TS SC BC
Pemakaian kayu penyanggah BC SC TS
Ventilasi alam (natural ventilation BC SC TS
Keluwesan (flexibility) TS SC BC
Pengaturan ambrukan (control of caving) TS SC BC
Perolehan penambangan TS SC BC
Keterangan
TC : Top Slicing
BC : Block Caving
SC : Sub Level Caving
3) Kedalaman operasi
Rock failure menjadi lebih memungkinkan pada
kedalaman yang besar. Pada kedalaman tambang, metode
yang menggunakan pillar sebagai sistem penyanggaannya
kadang kala menjadi tidak layak.
4) Faktor waktu
Waktu akan mempengaruhi strength-stress ratio dari
suatu exposed rock (misalnya pillar). Semakin lama waktu
suatu pillar berdiri (exposed), maka strength-stress ratio akan
semakin menurun.
5) Keadaan bahan galian
Bahan galian berkadar rendah memerlukan metode
produksi besar-besaran yang sering mengabaikan persentase
recovery. Dilain hal, badan bijih yang berkadar tinggi
memerlukan metode yang menjamin recovery tinggi.
6) Fasilitas lokal yang meliputi buruh dan material
Bila biaya buruh mahal, maka memerlukan metode yang
mempunyai mekanisasi yang tinggi. Ketersediaan kayu dan
material tambahan juga mempengaruhi penerapan metode
yang akan dipilih.
7) Modal yang tersedia
Biasanya semakin besar modal kerja awal, maka biaya
operasi menjadi rendah. Perusahaan dengan modal kecil
memerlukan development yang murah, juga metode yang
cepat mendapatkan hasil.
8) Batas dengan badan bijih lain
a. Tipe batuan
b. Tipe dan penyebaran alterasi
c. Weaknesses seperti perlapisan, schistocity, belahan
mineral, cavities dan spasi maupun pola orientasi yang
muncul.
d. Weaknesses sepanjang dinding cebakan
e. Kecendrungan mineral berharga menghasilkan rich fines
atau mud (misalnya emas)
f. Kecendrungan broken ore untuk memadat5 atau
menggumpal
g. Kecendrungan broken ore teroksidasi dan terbakar
(sulphide fires)
h. Terjadinya swelling pada lantai
i. Terdapatnya air, porositas, dan permeabilitas bahan galian
dan batuan disekitarnya.
10) Biaya penambangan
Biaya metode penambangan antara lain berkaitan erat
dengan nilai bijih yang akan ditambang, periode modal kerja
bisa diperoleh kembali, tipe keahlian buruh yang tersedia.
11) Produktivitas
Produktivitas biasa dinyatakan dalam tons-per-manshift
ratio, yaitu menyatakan kemampuan setiap tenaga kerja
menghasilkan broken ore (dalam ton) setiap gilir kerja
12) Masalah lingkungan
Beberapa masalah lingkungan yang mungkin terjadi
adalah amblesan (subsidence), berkurangnya hutan lokal
untuk penyanggan, kualitas dump site dan lain-lain.