Bismillahirahmanirrahim,
Assalaamu’alaikum w.r w.b
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
banyak nikmat kepada makhluk-Nya. Atas berkat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Awal Praktikum Peledakan ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita selaku umat-Nya kepada jalan
kebenaran, sehingga segala aktivitas kita di alam dunia terarah sebaik mungkin.
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dapat
lebih menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membaca terkhusus untuk penulis sebagai pembuat serta
bertujuan untuk memenuhi parameter nilai dan kelulusan pada praktikum kuliah
ini.
Wassalaamu’alaikum w.r w.b
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peledakan
Peledakan yaitu merupakan proses kegiatan pemecahan suatu massa
batuan untuk mendapatkan fragmen atau pecahan dari batuan tersebut proses
peledakan ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses pemuatan dengan
menggunakan bahan peledak, jadi dapat didefinisikan peledakan dalam
penambangan mempunyai tujuan untuk memudahkan dalam proses
pengangkutan dengan mengubah massa batuan menjadi berukuran lebih kecil.
Adapun aplikasi dari peledakan ialah:
1. Penelitian geologi
2. Penambangan terbuka
3. Penambangan bawah tanah.
4. Eksplorasi seismik
5. Konstruksi
2
3
3
4
4
5
Wedge Cut
2. Fan cut
Fan cut merupakan pola pemboran yang memiliki bentuk hampir sama
dengan wedge cut, akan tetapi pada pemboran fan cut posisi dari arah
pemboran tidak berada ditengah bukaan tetapi posisinya berada pada
pada dinding bukaan atau lantai dasar, pola pemboran ini tidak seperti
pola pemboran wedge cut yang bisa diterapkan pada semua batuan, pola
pemboran ini sangat baik untuk digunakan dalam peledakan batuan yang
berlapis atau pada vein yang tipis.
5
6
Burn Cut
4. Pyramid cut
Pola pemboran pyramid cut atau biasa disebut pola pemboran diamond
cut merupakan pola pemboran yang dikembangkangkan dari wedge cut,
pada pembuatan pola pemboran ini menggunakan empat atau enam
lubang yaang berpasangan dan mempunyai diameter yang sama dan
pemborannya mengarah pada satu titik, sehingga akan terbentuk pola
pengeboran mirip dengan bentuk pyramid. Pola pemboran ini sangat
efektif digunakan untuk bataun yang mempunyai resistensi kuat karena
pada bagian puncak piramid terkonsentrasi bahan peledak kuat. Akan
tetapi karena penggunaan bahan peledak yang banyak pada puncak
pyramid pola pemboran ini menghasilkan getaran yang kuat dan adanya
batuan kecil yang terlempar disekitar area lubang bor pada saat
peledakan dilakukan.
6
BAB III
TUGAS DAN PEMBHASAN
3.1 Tugas
Gambarkan Penampang terowongan (4 tampak ) dikertas milimeter
block dan di Coreldraw bagianya menggunakan 4 pola peledakan underground,
dengan
1. Abutmant berbentuk persegi dengan tinggi 09,4 meter, dan tinggi roof
1,2 meter.
2. Abutment berbentuk persegi panjang dengan lebar 09,4 m dan tinggi
7,5 m, tinggi roof 1,5 meter.
3.2 Pembahasan
1. Abutmant berbentuk persegi dengan tinggi 09,4 meter, dan tinggi roof
1,2 meter.
7
seperti pada tambang terbuka namun pada tambang bawah tanah disebut
dengan empty hole.
8
Pola wedge cut ini merupakan pola dimana bagian dari tengah lubang
dibagi menjadi tiga titik, sehingga terdapat masing-masing tiga titik yang
mengarah pada satu titik maka terdapat enam titik yang difokuskan terhadap tiga
titik yang jadi pusat, pola ini sangat jarang digunakan di Indonesia dikarenakan
polanya yang agak susah sehinga kegiatan peledakan tambang bawah tanah di
Indonesia jarang menggunakan pola ini
9
2. Abutmant berbentuk persegi dengan tinggi 07,5 meter, dan tinggi roof
1,2 meter dengan lebar 09,4 meter.
S
umber :Dokumen Praktikum Peledakan 2019
Gambar 3.6
Burn Cut
10
Pola pemboran burn cut ini merupakan pola yang umum digunakan
pada peledakan tambang bawah tanah seperti halnya fan cut, yang mana pada
pola ini semua arah pemboran lurus dan terdapat lubang kosong ditengah yang
digunakan sebagai freeface seperti pada tambang terbuka namun pada tambang
bawah tanah disebut dengan empty hole.
11
Sumber :Dokumen Praktikum Peledakan 2019
Gambar 3.8
Pyramid Cut
Pada pola pyramid cut ini memiliki prinsip yang hamper sama dengan
pola wedge cut namu bedanya lima titik yang di tengah dipusatkan arahnya
pada empty hole sehingga membentuk pola seperti bangunan piramida , sama
halnya dengan pola wedge cut pola ini jarang digunakan dalam kegiatan
peledakan tambang bawah tanah di Indonesia.
12
BAB IV
ANALISIS
13
tertentu bedanya apabila poal pyramid dipusatkan pada satu titik sedangkan
pada
Pola wedge cut dipusatkan pada tiga titik yang masing masing titik memiliki tiga
lubang yang mengarah dan pada bagian tengah terdapat titik yang kosong yaitu
empty hole.
Apabila dibandingkan dari keempat pola yang digunakan akan memiliki
keunggulan dan juga kelemahan masing-masing diantaranya pada pola fan cut
dan juga burn cut bahan peldak yang digunakan tidak terlalu banyak dan juga
ketika pembuatan pola pengeboran tidak susah sehingga dalam estimasi waktu
yang digunakanpun maksimal, sedangkan pada pola pyramid dan juga pola
wedge cut membutuhkan bahan peledak yang agak banyak dan juga pada
pembuatan pola lubang ledaknya agak lama dan juga agak susah dikarenakan
dibutuhkan akurasi yang psa untuk membentuk pola yang diinginkan, terutama
pada sudut yang dinginkan harus dilakukan yang sangat ahli pada pengeboran
lubangnya, apabila terjadi kesalahan dalam pola pengeboranya maka hasil
fragmentasi dan bentuk abutment tidak akan sesuai dengan apa yang dinginkan
sehingga kemungkinan untuk rugi akan besar, maka dari itu pada kegiatan
peledakan tambang bawah tanah di Indonesia jarang digunakan kedua pola ini.
14
BAB V
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16