2. Sesar Naik
Sesar naik terjadi di daerah di mana batuan didorong bersama-sama
dengan gaya kompresi sehingga kerak batuan suatu daerah mengambil
lebih sedikit ruang. Batuan di satu sisi patahan didorong ke atas relatif
terhadap batu di sisi lain. Pada sesar naik , area patahan yang terbuka
sering kali menjadi overhang. Sesar naik adalah jenis sesar yang hampir
sama dengan sesar normal namun terjadi ketika sudut sesar sangat
rendah. Berikut ini merupakan ciri-ciri seasar naik , sesar naik mempunyai
kemiringan landai low-angle, <45º thrust sampai curam dengan high angle
- 60º , dalam pergeerakan dan geser dapat lebih cepat daripada erosi
sehingga menghasilkan rombakan yang bersatu atau bercampur dengan
breksi sesar, gejala seretan dan pembentukan sesar-sesar sekunder
sangat umum pada sesar naik.
Sumber : Diqi ,2014
Gambar 3
Sesar Naik
3. Sesar Mendatar
Sesar mendatar memiliki ciri dengan pergerakan sepanjang patahan sesar
bebrbentuk horisontal dengan blok batu di satu sisi sesar bergerak ke satu
arah dan blok batu sepanjang sisi lain sesar bergerak ke arah lain. Strike
slip sesar tidak membuat tebing atau sesar karena balok batu tidak
bergerak naik atau turun relatif satu sama lain. Jurus sesar mendatar
umumnya panjang dan lurus, dengan kemiringan sangat curam sampai
tegak, mudah dikenal pada citra penginderaan jauh, jalur sesar berupa
penggerusan atau pelenturan dan anyaman serangkaian sesar lebar jalur
mencapai ratusan sampai ribuan meter, Lazim menghasilkan gouge atau
mylonite, gores-garis horizontal merupakan jalur peka erosi, Pergeseran
jauh misalnya Sesar San Andreas 500 km dan Sesar Semangko di
Sumatera dengan luas 25-30 km.