PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber : rachmatrisejet.blogspot.com
Foto 2.1
Contoh Kegiatan Underground Blasting
3
4
4
5
5
6
AWSe
RWSe = x 100 %......................................(2.2)
AWSa
Dimana :
RWSe = RWS dari bahan peledak
AWSe = AWS dari bahan peledak ( MJ/kg )
AWSa = AWS dari ANFO ( MJ/Kg )
RBS adalah ukuran energy yang tersedia per volume dari bahan peledak
tertentu dibandingkan dengan volume yang sama dari ammonium nitrate
fuel oil pada density 0,8 gr/cc.
RE = SG x Ve2……………………………..(2.4)
3. Bobot isi bahan peledak adalah perbandingan antara berat dan volume
bahan peledak dan dinyatakan dalam satuan gr/cm 3. Bobot isi bahan
6
7
7
8
8
9
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. PT OTO merupakan sebuah perusahaan pertambangan dengan metode
penambangan bawah tanah. pembukaan akses terowongan dilakukan
dengan peledakan horizontal dengan kemajuan 3 m. Dimensi terowongan
ialah tinggi 6 m dan lebar 7 m. Setelah dilakukan pengukuran, didapat
panjang crack length 20 m. Diameter mata bor yang tersedia berukuran
3”. Batuan pada area adalah Diorite dengan densitas 2,8 ton/m3. Sesuai
dengan uji lab nilai modulus young-nya adalah 51,66 Gpa dan referrence
modulusyoung untuk diorite adalah 50 Gpa. Nilai kuat tarik batuan
sebesar 1,8 Mpa dan kecepatan gelombang dalam batuan ialah 11.583
m/s. Bahan peledak yang digunakan ialah ANFO memiliki densitas 0,8
gr/cc dan VOD (D) 3000 m/s dengan energi ledak 2330 KJ/Kg. Diameter
lubang ledak = diameter relief hole. Sebagai engineering PT OTO
rancanglah geometri face peledakan untuk membuat terowongan tersebut
dan gambarkan.
3.2 Pembahasa
1. Adapun pembahasan terkait tugas mengenai Underground Blasting II
(Crack Propagation) beserta perhitungan fragmentasi batuan hasil
peledakan menurut Cunningham serta penggambaran sketsa dari
abutment pada PT OTO adalah sebagai berikut.
9
10
Diketahui :
Kemajuan =3m
Tinggi Abutment =6m
Lebar Abutment =7m
Crack length = 20 m
Φ bor = 3” (76,2 mm = 0,0762 m)
ρr = 2,8 ton/m3
E = 51,66 Gpa
Estandard diorite = 50 Gpa
Tensile Strength = 1,8 Mpa (1.800.000 Pa)
C = 11.583 m/s
ρe = 0,8 gr/cc (800 kg/m3)
D = 3000 m/s
Q = 2.330 kJ/kg (2.330.000 J/kg)
REEBS ANFO = 100
REEWS ANFO =1
Ditanyakan : Geometri peledakan dan fragmentasi ?
Jawaban !
KIc = Tensile Strength x√ π x Crack Length
= 18 x 105 Pa x √ 3,14 x 20 m
= 14.264.361,18 Pa.m0,5
Φ eff.relief hole = Φ hole x √ n
= 0,0762 m √ 4
= 0,1542 m
E 1
Critical Separation (CR) = 2 x Φeff.relief hole x x
Eo REE ws
51,66 Gpa 1
= 2 x 0,1524 m x x
50 Gpa 1
= 0,3149 m (314,9 mm)
√
2
Ekspansi Adiabatik (γ ) = 1+ D
Q
10
11
√ ( )
2
= (3.000 m/s )
1+
2.330.000 J/kg
= 2,205
√ ( )
2,2
γγ ∅e
Tekanan Lubang Ledak (Ph) = x ρ e x D 2
x
( γ+1)
γ+1 ∅h
=
√ (2,205)2,205
( 2,205 +1)
(2,205 +1)
x 800 kg/ m
3
x
( )
2,2
0,0762 m
2
(3000 m/s) x
0,0762 m
= 984.843.884,3 Pa
3,30 KIc
Tekanan Lubang Ledak - Crack =
√ Φ hole
3,30 x 14.264.361,18 Pa.m 0,5
=
√ 0,0762 m
= 170.525.283,9 Pa
(( ) )
2
0,25
(ρh )
D
Radial Crack (RCO) = 0,5 x Φ hole x ρh 3
C
-1
crack
= 0,5 x 0,0762 m x
() ( )
2
)
0,25
(
3.000 m/s
984.848.884,3 Pa 3
11.583 m/s
-1
170.525.283,9 Pa
= 0,8257409404 m
= 0,83 m
11
12
( )
0 ,3 3
stv
Stemming (T) = 0,45 x Φ hole x
ρr
( )
0 , 33
100
= 0,45 x 3 m x 3
2,8 ton/m
= 4,39 ft
= 1,33 m
Powder Column (PC) = Kemajuan - Stemming
= 3 m – 1,33 m
= 5,83 m
Loading Density (LD) = 0,508 x (Φ hole)2 x ρe
= 0,508 x (0,0762) 2 m x 800 kg/m3
= 2,359737216 kg/m
= 2,36 kg/m
Berat Handak (WHandak) = Loading Density (LD) x Powder Coloumn (PC)
= 2,35 kg/m x 5,83 m
= 13,700 kg
12
13
= 1,5 x ( ) x(
0,1524 m )
0,0762 m 0,3149 m 1,5
0,032
x ( 0,3149 - )
0,1524 m
2
= 2,532387794 kg/m
= 2,53 kg/m
Luas Abutment (A) = ((Luas Rectangular) + (Luas ½ Elips)) x
…………………………….Kemajuan
= ((Panjang x Lebar Abutment)) + ((½ x π x r1 x r2))
…………………………….x Kemajuan
22
= ((9 m x 7 m) + (½ x x 1,5 m x 3,5 m)) x 3 m
7
= (42 m2 + 8,03 m2)) x 3 m
= 150,09 m2
Berat Bahan Peledak ( W Handak )
Specific Charge (SC) =
Volume
13,700 kg
= 3
150,09 m
= 0,091 kg/m3
( )
19/30
115
Fragmentasi, Cunningham = A (PF)-0,8. Qe1/6 x
E
x (0,76) (
100 )
19 /30
-0.8 1/6 115
=13x(2,87)
= 5,83cm
13
BAB IV
ANALISIS
14
BAB V
KESIMPULAN
Berdasrkan pembahasan yang telah diberikan dan juga analisi dari data yang
telah diolah maka dapat disimpulkan bahwasanya :
1. Pada geometri peledakan tambang bawah tanah berdasarkan crack
propagation ini menggunakan dsain square yang mana pada bagian
tengah dari abutment dibuat empty hole dengan bentuk square.
2. Hasil fragmentasi yang didapat dari kegiatan peledakan tambang bawah
tanah ini yaitu sebesar 5,8 cm yang mana nilai fragmentasi ini dihitung
berdasarkan perhitungan cuningham.
15
DAFTAR PUSTAKA
16