Disusun Oleh :
1
KEGIATAN PERTAMBANGAN PADA TAMBANG TERBUKA
Disusun Oleh :
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Penyusun
ii3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.2 Latar Belakang ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kegiatan Penambangan Tambang Terbuka .......................................... 4
2.1.1 Tahap Persiapan Latar Belakang ................................................ 4
2.1.1.1 Prospeksi.......................................................................... 4
2.1.1.2 Eksplorasi........................................................................ 7
2.1.1.3 Studi Kelayakan .............................................................. 21
2.1.2 Tahap Konstruksi ........................................................................ 25
2.1.1 Perencanaan dan Pembangunan infrastruktur.................... 25
2.1.3 Tahap Operasi ............................................................................. 27
2.1.3.1 Pembersihan Lahan ........................................................... 27
2.1.3.2 Pengupasan Tanah Pucuk dan Tanah Penutup................... 33
2.1.3.3 Penambangan .................................................................... 40
2.1.3.4 Pengangkutan .................................................................... 49
2.1.3.5 Pengolahan/Pemurnian ..................................................... 52
2.1.3.6 Pemasaran ......................................................................... 63
2.1.4 Tahap Pasca Operasi ................................................................... 65
2.1.4.1 Reklamasi dan Revegetasi Lahan ..................................... 65
2.1.4.2 Penutupan Tambang .......................................................... 68
iii
4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
iv
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5 Metode penambangan Open Cast/ Open Mine/ Open Cut..... 42
v
6
BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan untuk mencari, mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi,
penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di
Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining;
yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan
7
besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau
tugas dan UTS dari mata kuliah Tambang Terbuka. Tujuan penulisan makalah
(surface mining)
2. Menjelaskan tahapan-tahapan dalam penambangan suatu bahan galian
8
BAB II
PEMBAHASAN
luar.
2.1.1.1 Prospeksi
9
Dapat disimpulkan bahwa Prospeksi merupakan
resiko yang sangat tinggi (high risk), karena berhubungan dengan resiko
geologi
Tujuan Prospeksi
potensial.
Tahapan Prospeksi
10
Adapun kepastian dari segi ilmu geologi itu antara lain berkenan
dengan :
geologi.
permukaan
11
menggunakan analisa garvitasi, seismikmagnetik dan ukuran
radiometric.
2.1.1.2 Eksplorasi
relevan. Tahapan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
12
endapan mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara
ekonomis.
Tahapan Eksplorasi
13
2. Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang
14
Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan Exsplorasi
adalah :
1000
Pemboran Inti
15
Peninjauan daerah ini dilakukan dengan melakukan survei
1 : 100.000 200.000.
Tactical Phase)
16
1. Penyelidikan Permukaan Rinci (Detail Surface Investigation). Tahap
1:1000. Kegiatan pada tahap ini antara lain berupa pemetaan geologi
rinci , surve geokimia rinci, pembuatan paritan dan sumur uji dan
pemboran.
Stage)
17
Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar,
yaitu :
jarang digunakan), cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan
refleksi, cara listrik (resistifity), dua cara yang terakhir yaitu cara
cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit dari cara-cara
sebelumnya.
1. Metoda Langsung
18
sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan
sungai sampai float dari bijih yang kita cari tidak ditemukan
19
lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan
pitting.
20
maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus
dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas
21
longsoran, keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan
lain-lain.
geofisika diantaranya :
1. Metoda Gravitasi
22
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan
2. Metoda Magnetik
23
magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di
berikut :
sungai
permukaan
magnetik.
24
3. Metoda Seismik
4. Metoda Geolistrik
25
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis
Ohm-meter.
26
merupakan dokumen penting yang berguna bagi berbagai pihak,
aspek yaitu aspek teknis, K3, lingkungan, ekonomi, sosial, pasca tambang,
kajian geoteknik
kajuan geohidrologi
kajian penambangan
kajian pengolahan/pemurnian
kajian pengangkutan
kajian K3
kajian ekonomi
27
Hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya
adalah:
jumlah cadangan;
28
b. Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut, sebagai data teknis
meliputi kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku dan
c. Kajian pasar
29
terhadap kebutuhan pasar dan supply yang telah berjalan, maupun
dari analisis substitusi produk). Selain itu hal yang paling penting
melalui analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cos Ratio (BCR),
Period.
kegiatan yang wajib AMDAL, karena baik dari sisi intensitas, ruang
oleh karena itu harus dilakukan secara cermat dan integratif dari
30
Walaupun pada umumnya kegiatan tambang berada di tengah hutan,
masyarakat setempat.
adanya cadangan bahan galian yang sudah layak untuk ditambang, dengan
31
perencanaan tambang. Berarti cadangan bahan galiannya telah sampai pada
2. Faktor ekonomi : kadar endapan bijih, jumlah endapan bijih, SR, COG,
32
3. Faktor teknik : peralatan, lereng, pit, tinggi jenjang, tanjakan jalan,
33
Variabel yang mempengaruhi pekerjaan land clearing yaitu :
proses rehabilitasi.
angkut.
34
Soil Replacement : Penghamparan atau penempatan soil pada
Underbrushing
Felling/Cutting
Pilling
35
Kegiatan yang bertujuan untuk menumpuk kayu kayu atau
yang berhembus.
Burning
Metode kerja atau cara pengerjaan yang tepat dan benar akan
36
zig-zag. Dari keempat metode tersebut di atas, metode mana
kondisi medannya.
2. Metode Perimeter
Metode ini cocok diterapkan pada real yang rata. Setelah plot
4. Metode Contour
37
pada daerah dengan ketinggian yang sama (contour yang sama)
5. Metode zig-zag
Metode Pembakaran
dari ujung b. Karena apinya akan sulit dikendalikan lagi pula hasil
Metode Harrowing
38
kijang(gambar 3.4). Berdasarkan data dan pengalaman metode ini
pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan
penutup. Adapun pola teknis dari pengupasan lapisan tanah penutup yaitu :
adalah Power Shovel atau Dragline. Bila yang digunakan hanya satu
39
satu buah Power Shovel atau Dragline disebut Tandem Stripping
lapis)
b. Benching System
sambil membuat jenjang. Sistem ini cocok untuk : tanah penutup yang
tebal. Dan bahan galian atau lapisan batugamping yang juga tebal.
sistem ini cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak dan tidak
lengket.
40
penutupnya dihabiskan terlabih dahulu, kemudian baru bahan
e. Cara Konvensional
tanah mekanis ( alat gali, alat muat, dan alat angkut ) seperti kombinasi
Tanah Penutup.
1. Material
dimuat, jenis tanah yang dapat langsung digusur dalam kondisi aslinya.
41
Tanah atau batuan yang keras akan lebih sukar dikoyak (ripped )
digali (dug) atau dikupas ( stripped ). Hal ini tentu akan menurunkan
Ripper Mater atau Seismic Test dan satuannya adalah meter per
penimbunan ( reklamasi ).
terselesaikan.
3. Effisiensi kerja.
kesulitan. Karena sekali ada perubahan maka kondisi dan keadaan akan
42
Teknis Pelaksanaan Pembersihan Lahan
waktu reklamasi.
akarnya kokoh, maka ada dua cara : Didorong beberapa kali pelan-
sedikit mengangkat bilah sampai pohon itu roboh. atau dengan dua
caranya adalah :
43
Menggali tanah disekelilingnya dulu agar akar-akarnya putus
sampai roboh.
Kalau batang itu tidak roboh, dapat dipakai sebuah rantai yang
metoda yang didasarkan pada start, rute, dan akhir dari pekerjaan
Bulldozer, yaitu :
siput.
siput.
ulir.
4. Metode zigzag
44
Bulldozer bergerak dari kiri ke arah kanan dan sebaliknya menurut
garis lurus,
5. Metode Pembakaran
6. Metode Contour
7. Metode Penumpukan
2.1.3.3 Penambangan
a. Open Pit
45
seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga,
dan sebagainya.
endapan bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau
peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump
46
menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari
selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore
untk daerah lereng bukit. Medan kerja yang digali dari arah bawah ke
atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula
Gambar 2.5 Metode penambangan Open Cast/ Open Mine/ Open Cut
Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama
c. Quarry
47
Metode penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan
galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit,
endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu :
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah,
memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau
48
Gambar 2.6 Metode Penambangan Quarry
49
Pit Type/ Subsurface Type
kemungkinan, yaitu :
spiral.
50
Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah
bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi
d. Strip Mine
garam-garam.
51
e. Alluvial Mine
52
disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai 10
atm.
atau buldoser.
air.
53
Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-
mahkota.
sebagai alat-gali.
2.1.3.4 Pengangkutan
54
lakukan dengan menggunakan alat muat atau whell loader dan di isikan
dengan sistim siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat
tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan
shovel untuk menggali material hasil peledakan atau material lepas yang
berupa bijih atau batuan penutup dan kemudian dimuat kedalam alat
angkut, yang dikenal sebagai truck angkut tambang (dump truck). Proses
1. Menggali (dig)
55
3. Melepaskan Muatan (dump)
Alat-alat pemuatan
mengambil dan memuat material ke atas alat angkut. Ada banyak jenis
1.Power shovel
4.wheel excavator
5.Showel dozer
7.loader Bulldozer
Pengangkutan (Hauling)
56
Gambar 2.11 Proses Hauling pada jalan pengangkutan
1. Dump truck
3. Conveyor
4. Power scrafer
57
2.1.3.5 Pengolahan/Pemurnian
bara, proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara (coal washing)
alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga
yang tinggi dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu
bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar
58
logam murni maupun paduannya (alloy). Metalurgi ada dua macam atau
science).
Pada PBG :
59
Pada ekstraktif metalurgi :
terdiri dari
material pengotornya.
60
- Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)
Setelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus, maka akan
(oversize).
ayakan (undersize).
1. Hand sieve
2. Vibrating sieve series / Tyler vibrating sive
3. Sieve shaker / rotap
4. Wet and dry sieving
1. Stationary grizzly
61
2. Roll grizzly
3. Sieve bend
4. Revolving screen
5. Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck, etc.)
6. Shaking screen
7. Rotary shifter
Klasifikasi (Classification)
(concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept
fluida (udara atau air), maka setiap partikel akan menerima gaya
berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan gerak partikel
62
menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran partikel yang besar-besar
yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes) akan
konsentrasi adalah :
a. Pemilahan (Sorting)
63
b. Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration)
Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi
- Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
akan terjadi pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel
terhalang.
64
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu :
dibuang.
berat.
65
- Apungan (float) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang
ringan.
(b.j. = 2,85) dan methylene jodida (b.j. = 3,32). Tetapi larutan berat
ini harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai untuk percobaan-
percobaan di laboratorium.
66
Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan
yang berterbangan.
menerus (continuous).
67
1. Rake thickener.
2. Deep cone thickener.
3. Free flow thickener.
airnya.
Penanganan Material
dengan cepat dan seksama, baik yang berupa konsentrat basah dan
a. Metalurgi Ekstraktif
68
3. Pengambilan/produksi metal (metal production), yaitu cara-cara
2.1.3.6 Pemasaran
pasar atau tempat penjualan bahan galian dibagi atas 4 macam yaitu
sebagai berikut:
Yaitu pasar yang sudah dikuasai oleh produsen, baik secara monopoli,
tersebut.
Yaitu pasar yang pembelinya hanya satu perusahaan, satu wilayah atau
3. Pasar bebas
Yaitu pasar yang tidak ada ketergantungan antara pembeli dan penjual,
69
4. Pasar yang dikuasai penjual
satu tahun.
2. Penjualan spot
Penjualan spot yaitu penjualan sesaat atau satu atau dua kali
berikut.
1. Pasar local
70
Pasar local yaitu pasar yang hanya berada dalam satu kabupaten
dieksploitasi.
2. Pasar regional
3. Pasar internasional
sebagainya.
dengan peruntukannya.
71
Kegiatan penambangan yang digunakan dengan cara tambang
daerah tersebut atau dari tempat penimbunan tanah penutup yang ditimbun
tambang agar kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga
panjang.
Regrading
72
melibatkan beberapa alat mekanis, seperti bulldozer, excavator, dan
dump truck.
Revegetasi
jenis tanaman pionir yang tumbuh secara alami di Pulau Gee, dan
73
Pemilhan Jenis Tanaman
sesuai dengan iklim dan kondisi tanah setempat yang bersifat permanen.
Jenis tanaman yang cocok pada Pulau Gee antara lain : akasia, sengon
crops.
Stripping Ratio (SR), dan adanya kondisi lereng yang tidak aman
akan tercipta kondisi bentang alam baru yang berbeda dengan kondisi
terbuka, adanya bentuk pit akhir (final pit) yang merubah bentang
74
bangunan pendukung disekitarnya. Dalam jangka panjang
75
3. Pengelolaan aset dan lokasi
76
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
luar.
daratan, perairan, maupun dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk
galian pada umumnya. Adanya letakan bahan galian yang ditetapkan pada
penyelidikan umum lebih lanjut diteliti secara seksama pada tahap Eksplorasi.
77
Kegiatan penambangan yang dimaksud adalah kegiatan yang ditujukan
untuk membebaskan dan mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi,
mineral atau endapan bijih dengan metode tambang terbuka ada empat cara :
DAFTAR PUSTAKA
Buku Teori dan Praktek Pertambangan Indonesia Menurut Hukum Nandang Sudrajat
78
Koesoemadinata,R.P. 2000.Geologi Eksplorasi. Bandung : ITB
http://format-maluku-utara.blogspot.co.id/2011/05/makalah-reklamasi.html. Diakses
http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/08/pemuatan-dan-pengangkutan.html. Diakses
http://tambgeophy-kov.blogspot.co.id/2011/12/kestabilan-lereng-dalam-
https://ockypradikha.wordpress.com/2015/07/04/land-clearing-pada-proses-
penambangan-bahan-tambang/http://pertambangan-
geologi.blogspot.co.id/2012/04/metode-eksplorasi.html. Diakses pada tanggal 26
April 2017.
http://aneka-publish.blogspot.co.id/2011/12/tahapan-kegiatan-pertambangan-
prospeksi.html. Diakses pada tanggal 26 April 2017.
79