Anda di halaman 1dari 28

MINERALOGI FISIS

(DETERMINASI SIFAT FISIK


MINERAL)

Oleh: Andri Estining Sejati

SIFAT FISIS MINERAL DIBEDAKAN MENJADI:

1. Sifat yang tergantung pada gaya kohesi


(cohesion) dan elastisitas/kekenyalan (elasticity):
belahan, pecahan, kekerasan, dan sifat dalam.
2. Sifat berdasarkan gaya berat bumi: berat jenis.
3. Sifat yang tergantung pada pengaruh cahaya:
warna, derajat kejernihan, kilat, dan cerat.
4. Sifat yang tergantung pada panas: hantaran
panas, dan mudahnya lebur.
5. Sifat berdasarkan gaya-gaya listrik dan maknit.
6. Sifat berdasarkan perangsangan pancaindera:
rasa, rabaan, bau.
7. Sifat lainnya

1. SIFAT YANG TERGANTUNG PADA GAYA KOHESI

A. Belahan (cleavage)
kecenderungan mineral untuk memisahkan diri.
Belahan ditentukan bersadarkan:

Arah belahan: satu, dua, tiga, dan empat.


Belahan dalam macam sistem kristal: reguler, tetragonal, hexagonal,
rhombis, monoklin, triklin.
Belahan berdasarkan sifatnya

Muskovit

Felspar

Amphibol

Halite

Kalsit

Fluorite

Reguler

Fluorite

Tetragonal

Intan

Scheelite

Hexagonal
Apatite

Rhombis

Topaz

Monoklin
Epidote

Triklin

Kyanite

Belahan berdasarkan sifatnya:


Sempurna (perfect): bila bidang belahan sangat rata.
Baik (good): bila bidang belahan rata, tetapi masih
dapat pecah ke arah lain.
Jelas (distrinct): bila bidang belahan jelas, tetapi tidak
begitu rata, dan dapat pecah ke arah lain.
Tidak jelas (indistinct): bila belahan dan pecahan sama
besar.
Tidak sempurna (imperfect): bila belahan tidak rata,
sehingga memungkinkan membentuk belahan yang
kecil.

B. Pecahan (Fracture)
1) Conchoidal

Gelombang melengkung,
seperti pecahan botol
atau kulit kerang.

Kwarst

2) Splintery/Fibrous

seperti serat

Augite

3) Even

permukaan bidang pecahan


halus

Muskovit

4) Uneven

permukaan bidang pecahan


kasar

Phyrite

5) Hackly

Permukaan kasar, tidak


teratur, dan runcing-runcing

Silver

6) Earthy

Seperti tanah/remah

Kaolin

C. Kekerasan (Hardness)

2,5

5,5-6

6,5-7

D. Sifat Dalam (Tenacity)


Sifat mineral ketika dilakukan pembengkokan, pematahan,
pemotongan, pemukulan, ataupun penghancuran.
Malleable Dapat ditempa menjadi lempengan tipis.

Contoh: emas, perak, tembaga.


Sectile Dapat diiris pisau menjadi keping-keping tipis. Ex:
Gypsum
Ductile Dapat dibentuk seperti tali/cacing/benang. Contoh:
tembaga
Flexible Dapat dibengkok dan tidak kembali. Contoh : Talk
Elastic Dapat dibengkok dan kembali semula. Contoh :
Muscovite

2. SIFAT BERDASARKAN GAYA BERAT BUMI: BERAT


JENIS (SPECIFIC GRAVITY)
Berat mineral di udara (a)
Berat Jenis = ----------------------------------------------------------{a + piknometer berisi aquadest (b)}- berat mineral di air (c)
Dalam penentuan berat jenis dipergunakan alat-alat:
Piknometer
Timbangan analitik

Gelas ukur

3. SIFAT YANG TERGANTUNG PADA PENGARUH


CAHAYA
A. Warna
Kesan warna mineral apabila terkena cahaya

Idiokhromatik (tetap).

Belerang: Kuning

Magnetit: Hitam

Allokhromatik (bervariasi karena pigmen, pengisian atau


pencampuran bahan lain).

Kwarsa:
Putih/bening

Kwarsa+Citrin:
kuning emas

Galenit: Abu-abu

B. TRANSPARANSI (DEGREE OF TRANSPARENCY)


Derajat

Keterangan

Transparansi
Transparen

Menembus cahaya dg baik/jelas

Transculent

Cahaya bisa tembus tapi


kabur/kurang jelas

Opaque

Sinar tidak tembus

Selenite

Kalsedonite

Grafit

C. KILAP/LUSTER
Kilap logam/metalik
(indeks bias >3)
Kilap setengah
logam/sub metalik (2,6-3)
Kilap non logam/non
metalik (<2.6)

Pyrite: metalik

Bismuth

Bismuth: sublogam

Intan:
cemerlang

Kaoline: keruh
spt tanah

D. CERAT (STREAK)
Kesan warna mineral apabila dijadikan bubuk. Dapat diperoleh
dengan menggoreskan mineral pada permukaan porselin kasar atau
menghancurkan/dijadikan bubuk.

Pyrite, warna kuning


loyang, gores hitam.
Cinnabar, warna dan
gores merah.

3. SIFAT BERDASARKAN HANTARAN


PANAS
A. Sebagai Penghantar/ Isolator Panas
- Konduktor (Tembaga dan besi)
- Isolator (Asbes dan Mika)

B. Daya Lebur: Skala Kobell (dalam Isbandi 1986:57)

4. SIFAT BERDASARKAN GAYA MAGNIT DAN LISTRIK


Magnetis : Magnetit (Fe3O4), pyrotit (FeS), ferroplatin (FePt).

Sifat-sifat elektris:

Frictional electricity: bermuatan listrik karena


penggosokan. Ex: intan, turmalin, dan topas.
Pyroelectricity: Bermuatan listrik karena pemanasan.
Ex: mineral turmalin dan kwarts.
Plezoelektrisitet: terjadi karena ada penekanan. Sifat ini
ditunjukkan oleh mineral polar: kwarts.
Penghantar listrik: Cu, Fe.

5. SIFAT BERDASARKAN RANGSANGAN PANCA INDERA

Rasa/taste chalcanthit (manis), halit (asin), epsonit


(pahit), sodanit (asam), alunit (alkalis).
Bau/odor arsen (seperti bawang), sulfur (belerang),
selenit (lseperti lobak), kaolinit (seperti tanah), bitumen
(seperti arang).
Rabaan/feel talk (berlemak), kaolin, diatomit (melekat),
spiolit (licin), kalsit (kasar).

Sifat lainnya:

Warna akibat radiasi sinar uv


Fluorisensi (bercahaya ketika terkena sinar), contoh
fluorit.
Posporisensi (dapat bercahaya, setelah terkena sinar)
contoh : Barium Sulfida
Keradioaktifan (mineral bersifat radioaktif) . Contoh:
Uraninite

Peta Persebaran Tambang di Indonesia

Terima Kasih
Matur Nuwun
Matur Sekalangkong
Matur Sukma
Arigato Gozaimatsu
Syukron Katsir
Thanks a Lot
By: anes_unes36@yahoo.com

MINERAL

Element

Senyawa
Pyrite (FeS2)

Besi (Fe)
Belerang (S)
Tembaga (Cu)
Emas (Au)
Perak (Ag)

Chalcopyrite (CuFeS2)
Flourite (CaF2)
Hematite Fe2O3)
Magnetite Fe3O4)
Corrundum Al2O3)

MINERAL: MEMILIKI IKATAN


KIMIA TERTENTU
Penentuan susunan kimia mineral dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu :
Analisis kualitatif unsur apa yang terdapat di dalam mineral.
Analisis kuantitatif menentukan kadar masing-masing unsur suatu
mineral.
Contoh: suatu mineral dari hasil analisis kualitatif mengandung unsur Cu,
Fe, dan S. Hasil analisis kuantitatif kadar masing-masing unsur Cu: 34,89%,
Fe: 30,04%, dan S: 34,51%.
Perbandingan
Analisis
Berat
Unsur
Pembulatan
(%)
Atom
(Analisis : BA)
Cu

34,89

63,54

0,5491

1,021 = 1

Fe

30,04

55,85

0,5378

1,000 = 1

34,51

32,07

1,0768

2,002 = 2

Diperoleh perbandingan unsur kimia penyusun mineral Cu:Fe:S = 1:1:2.


Sehingga rumus kimia mineral tersebut CuFeS 2. -> Chalcopyrite.

MINERAL: PADAT DAN ALAMI ->PROSES TERBENTUKNYA

Pelarutan: air permukaan dan air magmatis


Dari pembekuan magma
Sublimasi: di dekat kepundan sering dijumpai hemalite
dalam lubang-lubang lahar -> hasil interaksi fericlorida
dan uap air.
Metamorfisme

GUNA MINERAL

Permata: jika jarang dan sukar didapatkan. Ex: intan,


korundum, topaz.
Perhiasan: emas, perak
Penggosok: intan, korundum
Mata bor: intan
Bahan campuran: kwarst dalam peleburan tembaga
Bahan semen: kalsit, gips
dll

Anda mungkin juga menyukai