system kristal yang seharusnya. Hal tersebut terjadi bila suatu mineral
mengisi suatu ruangan yang awalnya diisi mineral lain. Misal : dalam suatu
Geoda terdapat mineral Kalsit, karena proses pelarutan maka tinggal
rongga dengan cetakan Kalsit, selanjutnya terisi Kwarsa, akibatnya Kwarsa
mendapatkan bentuk Kalsit. Hal tersebut dikatakan suatu pseudomorfosis
dari Kwarsa kepada Kalsit.
WARNA
Tidak berwarna
Coklat
Hitam
MINERALOGI FISIS
Yaitu sifat sifat fisis dari mineral mineral dan cara cara penentuan
mineral berdasarkan sifat sifat fisisnya.
Sifat sifat fisis mineral dapat dibedakan menjadi :
1. Sifat sifat yang tergantung pada gaya gaya Kohesi dan
elastisistas, misalnya : belahan, pecahan, kekerasan, kekenyalan,
keliatan.
2. Sifat sifat berdasarkan gaya berat bumi, missal :
3. Sifat sifat yang tergantung pada cahaya, missal : warna, kilap, sifat
optis, derajat kejernihan.
4. Sifat sifat yang tergantung pada panas, misal : hantaran panas,
perubahan bentuk, titik lebur.
5. Sifat sifat yang tergantung pada gaya gaya listrik dan gaya
magnet, missal : daya hantar listrik, kemagnetan.
6. Sifat sifat berdasarkan kepekaan panca indera, misal : rabaan, bau,
rasa
1. SIFAT BERDASARKAN GAYA KOHESI
a. BELAHAN / CLEAVAGE
Yaitu kecenderungan suatu kristal untuk pecah ke suatu arah tertentu
bila terkena pukulan sehingga akan diperoleh bidang bidang yang
rata dan licin.
Bidang belahan selalu berupa bidang bidang struktur kristal
sehingga akan selalu sejajar dengan bidang lintas kristal. Belahan
yang mungkin dalam berbagai system kristal :
REGULER : heksaedris, oktaedris, rombododekaedris
TETRAGONAL : basal, prismatis, romboedris
HEKSAGONAL :basal, prismatis, piramida
ROMBUS : basal, prismatis
sifat fisis
Barat
sampel
V awal
(mL)
V akhir
(mL)
(gram)
Berat
jenis
(g/mL)
100,0097
100
125
4,0003
100,011
100
134
2,9415
dilihat.
Berdasarkan
b. DERAJAT KEJERNIHAN
Yaitu kemampuan suatu mineral untuk meneruskan cahaya yang
datang padanya. Menurut sifat ini mineral dibedakan menjadi :
Jernih / transparan, yaitu bila mineral dapat meneruskan
dengan baik cahaya yang datang padanya, misal : kwarts,
selenit
Keruh /
translucent,
yaitu
bila
mineral
hanya
dapat
KEMAMPUAN
MENGHANTARKAN PANAS
Penghantar & isolasi panas
Penghantar panas
= Cu, Fe
Isolator
= asbes, mika
Titik lebur
Mudah tidaknya suatu mineral melebur ditentukan dengan skala
KOBELL :
Stibnite
Kalkopirit
Almandit
Aktinolit
Orthoklas
Enstatit
Kwarts
= 525oC
= 800oC
= 1050oC
= 1200 oC
= 1300 oC
= 1400 oC
= > 1400 oC
Pasir besi dari Doromena terdiri dari mineral non magentik dan
mineral magnetik (logam Fe)
Mineral pasir tidak tertarik magnet sebaliknya mineral besi tertarik kuat ke
magnet
Beratkonsentratmagentik
(gram)
Pasir
sisa
(gram)
Derajat
kemagnetan (MD)
(%)
100,0221
29,5474
69,7133
29,5409
100,2149
28,8841
70,4891
28,8222
100,0088
29,1448
70,3577
29,1422
29,1864
MINERALOGI KHEMIS
Yaitu ilmu yang mempelajari susunan kimia dari mineral. Susunan
kimia mineral dapat berupa unsur tunggal tunggal (Au, S) maupun
persenyawaan
yang
mengikuti
hukumhukum
ilmu
kimia.
Tujuan
Contoh 1 :
Suatu mineral hasil analisis kualitatifnya mengandung Cu, Fe, dan S. Data
kuantitafnya adalah Cu = 34,89%, Fe = 30,04%, S = 34,51%. Maka rumus
kimia dari mineral tersebut adalah :
% (gr)
BA
Perbandingan mol
(gr/BA)
pembulatan
Cu
34,89
63,54
0,5491
1,021 = 1
Fe
30,04
55,85
0,5378
1,000 = 1
34,51
32,07
1,0768
2,002 = 2
Contoh 2 :
Mineral Beryl mempunyai hasil analisis sebagai oksida logamnya sebagai
berikut :
Oksida
% (gr)
BM
Perbandingan mol
(gr/BA)
Pembulatan
SiO2
66,37
60,1
1,1045
5,864 = 6
Al2O3
19,26
101,9
0,1889
1,000 = 1
BeO
14,01
25,0
0,5604
2,967 = 3
Rumus kimia
Magnetite
Magnetite
Fe3O4
Hematite
Hematite
Fe2O3
Ilmenite
Ilmenite
FeTiO3
Mesolite
Corundum
Corundum
Messelite
Quartz
SiO2
Rutile
Rutile
TiO2
Magnesite
10
Siderite
Na2Ca2Al6Si9O30.9H2O
Al2O3
MgCO3
Siderite
FeCO3
Biru
biru tua
Merah muda
adanya Cu
ada Co
atom C
PROSENTASE
25,8
18,0
13,3
12,7
9,4
5,8
4,5
4,3
2,9
3,3