Anda di halaman 1dari 18

CARA TERJADINYA MINERAL

Biasanya di alam mineral dijumpai tidak sebagai kristal yang


sempurna, akibatnya bentuk kristalnya tidak mudah dilihat. Misal ; kwarsa,
gypsum dan beril kristalnya ada yang dapat mencapai 50 cm, tetapi ada
yang hanya kurang dari 1 mm, seperti kwarsa, zircon dan apatit.

Gambar kristal mineral kalsit

Gambar mineral intan

gambar mineral emas

Dilihat dari bentuk luarnya (morfologinya) gumpalan mineral dinamai


sesuai bentuknya : cabang, umbi, peluru, ginjal, untaian anggur.
Bila mineral berupa lapisan tipis disebut kulit mineral / selaput mineral,
bentuknya dapat seperti ; ikat pinggang, pinggan atau daun.
Sarang Kristal yang berbentuk bulat disebut GEODA, sedangkan yang
berbentuk pohon kecil paku paku biasa disebut DENDRIT.
PSEUDOMORFOSIS / KRISTAL SEMU
Yaitu

suatu mineral yang mempunyai Kristal sangat aneh dari

system kristal yang seharusnya. Hal tersebut terjadi bila suatu mineral
mengisi suatu ruangan yang awalnya diisi mineral lain. Misal : dalam suatu
Geoda terdapat mineral Kalsit, karena proses pelarutan maka tinggal
rongga dengan cetakan Kalsit, selanjutnya terisi Kwarsa, akibatnya Kwarsa
mendapatkan bentuk Kalsit. Hal tersebut dikatakan suatu pseudomorfosis
dari Kwarsa kepada Kalsit.

POLYMORFI & ISOMORFI


Polymorfi adalah suatu peristiwa dimana mineral mineral
memberikan susunan kimia sama dapat memberikan lebih dari satu bentuk
yang berbeda sifat fisisnya. Contoh ; Belerang dapat memberi 2 bentuk,
Warna kuning, kristal rombus, = 2,1 terjadi dengan menguapkan
larutan S dalam CS2.
Warna kuning, Kristal monoklin, = 1,97 terjadi dari pembekuan S
cair.
Contoh lain ; Kwarts / SiO2
SiO2, mengkristal pada t > 575 oC, bentuk heksagonal, terjadi dari
magma.
-SiO2, mengkristal pada t < 575 oC, bentuk trigonal, terjadi secara
hidrotermal.
ISOMORFISME, adalah suatu peristiwa dimana mineral - mineral yang
hampir sama susunannya akan memberikan bentuk bentuk Kristal yang
hampir sama.
Contoh pada Sfalerit :
RASIO ATOM (KADAR)
S = 32,22 , Zn = 67,46

WARNA
Tidak berwarna

S = 33,36 , Zn = 63,36 , Fe = 3,60

Coklat

S = 33,25 , Zn = 50,02 , Fe = 15,44

Hitam

MINERALOGI FISIS
Yaitu sifat sifat fisis dari mineral mineral dan cara cara penentuan
mineral berdasarkan sifat sifat fisisnya.
Sifat sifat fisis mineral dapat dibedakan menjadi :
1. Sifat sifat yang tergantung pada gaya gaya Kohesi dan
elastisistas, misalnya : belahan, pecahan, kekerasan, kekenyalan,
keliatan.
2. Sifat sifat berdasarkan gaya berat bumi, missal :
3. Sifat sifat yang tergantung pada cahaya, missal : warna, kilap, sifat
optis, derajat kejernihan.
4. Sifat sifat yang tergantung pada panas, misal : hantaran panas,
perubahan bentuk, titik lebur.
5. Sifat sifat yang tergantung pada gaya gaya listrik dan gaya
magnet, missal : daya hantar listrik, kemagnetan.
6. Sifat sifat berdasarkan kepekaan panca indera, misal : rabaan, bau,
rasa
1. SIFAT BERDASARKAN GAYA KOHESI
a. BELAHAN / CLEAVAGE
Yaitu kecenderungan suatu kristal untuk pecah ke suatu arah tertentu
bila terkena pukulan sehingga akan diperoleh bidang bidang yang
rata dan licin.
Bidang belahan selalu berupa bidang bidang struktur kristal
sehingga akan selalu sejajar dengan bidang lintas kristal. Belahan
yang mungkin dalam berbagai system kristal :
REGULER : heksaedris, oktaedris, rombododekaedris
TETRAGONAL : basal, prismatis, romboedris
HEKSAGONAL :basal, prismatis, piramida
ROMBUS : basal, prismatis

MONOKLIN : basal, pinakoidal


TRIKLIN : basal, pinakoidal
b. PECAHAN (FRACTURE)
Yaitu bentuk yang diperoleh bila bentuk belahan tak ditemui apabila
suatu mineral mendapatkan pukulan. Macam macam pecahan :
Conchoidal ; permukaan pecahan seperti rumah siput, missal :
kwarts, obsidian
Kasar dan tajam, missal : tembaga
Seperti tanah, missal ; kaolin, kapur
c. KEKERASAN (HARDNESS)
Yaitu daya tahan mineral terhadap penceratan (scratching) atau
penggoresan ( abrasion). Penentuan kekerasan mineral secara
relative berdasarkan skala kekerasan MOHS yaitu :
1. Talk
6. Veldspat
2. Gips
7. Kwarts
3. Kalsit
8. Topas
4. Fluorit
9. Korundum
5. Apatit
10. Intan
d. SIFAT YANG DITENTUKAN STRUKTUR DALAMNYA (TENACITY)
Yaitu sifat sifat mineral yang muncul pada saat dilakukan
pemecahan, pemotongan, pembengkokkan dll. Yang termasuk sifat
ini ;

Kenyal / elastic, contoh ; mika


Fleksibel = dapat dibengkokkan tanpa pecah, misal ; Talk
Dapat dipilin, misal ; emas dan tembaga
Rapuh = mudah dihancurkan seperti bubuk, misal ; Kwarts
Mudah ditempa, misal ; emas dan tembaga

2. BERAT JENIS / DENSITAS


Banyak mineral yang mempunyai banyak persamaan

sifat fisis

sehingga sulit dibedakan, tetapi masih dapat dibedakan dari berat

jenisnya, misal : pembedaan SrSO 4 dengan BaSO4 dimana BJ SrSO4


= 3,95 dan BJ BaSO4 = 4,5
Alat ukur BJ = PYCNOMETER. Caranya :
Timbang mineral yang akan diukur, misalnya = a gr
Pycnometer penuh aquades ditimbang = b gr
Mineral + air dalam pycnometer = c gr
Dengan harga aquades = 1 gr/ml
BJ =
(a+b) - c = berat air yang tumpah
V=
V = volume mineral
Bila mineral larut dalam air maka dicari cairan lain yang tidak
melarutkan dan memperhatikan -nya, misal : alkohol
Tabel 4.1. Berat jenis pasir besi dari Doromena dan pasir dari Sentani
(Narto,2012)
Sampel

Barat
sampel

V awal
(mL)

V akhir
(mL)

(gram)

Berat
jenis
(g/mL)

Pasir besi Doromena

100,0097

100

125

4,0003

Pasir dari sentani

100,011

100

134

2,9415

3. SIFAT YANG TERGANTUNG PADA CAHAYA


a. WARNA
Adalah sifat fisis yang pertama dapat

dilihat.

Berdasarkan

kenampakan warnanya, mineral mineral dikelompokkan menjadi :


1. IDIOCHROMATIS
Yaitu mineral mineral yang mempunyai warna hampir tetap,
misal : belerang (kuning), magnetit (hitam), galenit (kelabu),

pirit (kuning). Warna yang tetap tersebut karena unsur


penyusun yang tetap .
2. ALLOCHROMATIS
Yaitu suatu mineral yang mampu memberikan warna yang
berbedabeda karena adanya unsur unsur lain yang
mengotori. Sebelum tercampur biasanya berwarna putih,
contoh ;

Kwarts murni = tak berawarna


Kwarts + Mn = ungu

b. DERAJAT KEJERNIHAN
Yaitu kemampuan suatu mineral untuk meneruskan cahaya yang
datang padanya. Menurut sifat ini mineral dibedakan menjadi :
Jernih / transparan, yaitu bila mineral dapat meneruskan
dengan baik cahaya yang datang padanya, misal : kwarts,
selenit
Keruh /

translucent,

yaitu

bila

mineral

hanya

dapat

meneruskan sebagian cahaya yang datang padanya, misal :


kaolin, bauksit
Tidak tembus cahaya / opaque, yaitu bila mineral tak dapat
meneruskan cahaya yang datang padanya, misal : grafit, pirit,
galenit.
c. KILAT CLUSTER
Yaitu kenampakan permukaan mineral karena pantulan cahaya. Sifat
ini erat hubungannya dengan daya tembus cahaya, pembiasan dan
struktur kristal dari mineral. Kilat mineral dibedakan :
Kilat logam, dimiliki oleh mineral yang tak tembus cahaya dan
biasanya -nya besar
Kilat setengah logam, dimiliki oleh unsur unsur setengah
logam, contoh : selenium, bismuth, tellurium

Kilat bukan logam


Seperti kaca = kwarts, sfalerit
Seperti mutiara = asbes, gips
Seperti tanah = kaolin, bauksit
Seperti lemak = talk, nephelin
d. CERAT (STREAK)
Adalah warna mineral dalam bentuk bubuknya. Caranya dengan
dihancurkan atau dicerat dengan keping porselin, misal :
Hematite = coklat hitam
Geothit = coklat kuning
Magnetit = hitam
4.

SIFAT MINERAL YANG TERGANTUNG

KEMAMPUAN

MENGHANTARKAN PANAS
Penghantar & isolasi panas
Penghantar panas
= Cu, Fe
Isolator
= asbes, mika
Titik lebur
Mudah tidaknya suatu mineral melebur ditentukan dengan skala
KOBELL :
Stibnite
Kalkopirit
Almandit
Aktinolit
Orthoklas
Enstatit
Kwarts

= 525oC
= 800oC
= 1050oC
= 1200 oC
= 1300 oC
= 1400 oC
= > 1400 oC

5. SIFAT MINERAL KARENA GAYA MAGNIT & LISTRIK


1. Mineral mineral yang bersifat magnet, misal : magnetit (Fe 3O4),
pyrotit (FeS), ferroplatin (FePt)
2. Sifat elektris mineral dibedakan menjadi :
Bermuatan listrik karena penggososkan, misal : intan, turmalin,
topas yang digosok kain
Bermuatan listrik karena pemanasan, misal : turmalin, kwarts

Bermuatan listrik karena penekanan, misal : kwarts


Bermuatan listrik karena sebagai konduktor, misal : Cu, Fe

Pasir besi dari Doromena terdiri dari mineral non magentik dan
mineral magnetik (logam Fe)

Proses ekstraksi/pemisahan mineral logam Fe dengan mineral


non magnetik

Mineral pasir tidak tertarik magnet sebaliknya mineral besi tertarik kuat ke
magnet

Hampir semua mineral besi tertarik magnet

Tabel 4.2 Derajat kemagnetan (MD) pasir besi Doromena


Berat
sampel
(gram)

Beratkonsentratmagentik
(gram)

Pasir
sisa
(gram)

Derajat
kemagnetan (MD)
(%)

100,0221

29,5474

69,7133

29,5409

100,2149

28,8841

70,4891

28,8222

100,0088

29,1448

70,3577

29,1422

Derajat Kemagnetan (MD) rata-rata

29,1864

MINERALOGI KHEMIS
Yaitu ilmu yang mempelajari susunan kimia dari mineral. Susunan
kimia mineral dapat berupa unsur tunggal tunggal (Au, S) maupun
persenyawaan

yang

mengikuti

hukumhukum

ilmu

kimia.

Tujuan

mineralogi khemis meliputi :


Menentukan susunan kimia tiap tiap .
Menunjukan hubungan kimia antara ..
.

PENENTUAN SUSUNAN KIMIA MINERAL


Dalam penentuan susunan kimia mineral didasarkan pada :
Analisis kualitatif

= mentukan jenis unsur apa saja yang ada


dalam mineral
Analisis kuantitatif = penentuan kadar/banyaknya masing
masing unsur dalam mineral

Contoh 1 :
Suatu mineral hasil analisis kualitatifnya mengandung Cu, Fe, dan S. Data
kuantitafnya adalah Cu = 34,89%, Fe = 30,04%, S = 34,51%. Maka rumus
kimia dari mineral tersebut adalah :

Dengan mengasumsikan berat mineral 100 g maka :


Unsur

% (gr)

BA

Perbandingan mol
(gr/BA)

pembulatan

Cu

34,89

63,54

0,5491

1,021 = 1

Fe

30,04

55,85

0,5378

1,000 = 1

34,51

32,07

1,0768

2,002 = 2

Jadi rumus kimia mineral di atas adalah CuFeS2.

Contoh 2 :
Mineral Beryl mempunyai hasil analisis sebagai oksida logamnya sebagai
berikut :
Oksida

% (gr)

BM

Perbandingan mol
(gr/BA)

Pembulatan

SiO2

66,37

60,1

1,1045

5,864 = 6

Al2O3

19,26

101,9

0,1889

1,000 = 1

BeO

14,01

25,0

0,5604

2,967 = 3

Jadi rumus mineralnya : 3 BeO.Al2O3. 6 SiO2 = Be3Al2Si6O18

Penentuan jenis mineral dengan XRD :

Difraktogram pasir besi dari pantai Doromena (Narto,2012)

Difraktogram konsentrat pasir besi dari Doromena (Narto,2012


Tabel 4.3Jenis-Jenis Mineral Penyusun Material Pasir Besi Pantai Doromena
dan konsentratnya
Nama mineral
No. dalam pasir besi
asli

Nama mineral dalam


konsentratnya

Rumus kimia

Magnetite

Magnetite

Fe3O4

Hematite

Hematite

Fe2O3

Ilmenite

Ilmenite

FeTiO3

Mesolite

Corundum

Corundum

Messelite

(Ca, Fe, Mn)2(PO4)2.2H2O

Quartz

SiO2

Rutile

Rutile

TiO2

Magnesite

10

Siderite

Na2Ca2Al6Si9O30.9H2O
Al2O3

MgCO3

Siderite

FeCO3

Penyelidikan kimia dengan asam asam mineral :


Bubuk mineral biasanya dilarutkan / didestruksi dengan asam asam
: HCl, HNO3, H2SO4, akuaregia (HCl ; HNO3 3 : 1) atau HF.
Perlu diperhatikan
Derajat pelarutannya
Apakah ada gelembung gelembung (ada gas)
Apakah ada pembentukan warna
Apakah ada yang tidak larut
Mineral yang larut sempurna tanpa mengeluarkan gas : hematite,
limonit, geothit, beberapa sulfat dan sebagian besar fosfat dan
arsenat. Au dan Pt hanya larut dalam akuregia.
Warna larutan :
Kuning
banyak mengandung Fe
+NH OH
4

Biru

biru tua

Merah muda

adanya Cu
ada Co

Pelarutan yang menghasilkan buih (gas CO 2) biasa pada mineral


mineral karbonat
CaCO3
CaO
+
CO2 (g)
Pembentukan gas H2S dengan bau yang khas, biasa untuk adanya S
dalam mineral sfalerit, stibnite. Dapat dilakukan dengan mineral
tersebut ditambah HCl.
Pembentukan gas Cl2 yang berwarna kuning / coklat
Pirolusit (MnO2) , yaitu mineral tsb ditambah HCl.
Garam garam kromat + HCl
Garam garam vanadat +HCl
Pemisahan bagian yang sukar larut :

Silikat silikat dari sodalit, analsit akan membentuk gel. Silikat


halus + HCl pekat, uapkan perlahan mendekati kering
Senyawa senyawa Ti dan W terurai oleh HCl maka perlu
pemisahan sebagai TiO2 dan WO2
Senyawa senyawa Pb, Ag, dan Hg dengan HCl akan
memberi residu kloridanya yang sukar larut, tetapi dapat larut
dalam HNO3

Mineral dapat diklasifikasikan menjadi 8 golongan berdasarkan unsur


atau persenyawaan yang dikandungnya, yaitu :

1. Mineral sebagai unsur


Mineral ini adalah zat sederhana, sulit disenyawakan
dengan unsur lain sehingga berada dalam bentuk bebas,
misalnya :
Grafit, berlian / intan
Belerang
S
Emas
Au
Tembaga
Cu
Perak
Ag
Platina
Pt

atom C

2. Mineral sebagai sulfida


Sulfida adalah persenyawaan logam dengan belerang.
Mineral sulfida memiliki metalik yang baik, misalnya pada Pirit,
kilau logamnya menyerupai emas. Banyaknya komposisi S
dalam mineral menjadikan mineral yang berbeda :
As2S3 = Orpimen
AsS
= Realgar
CuFeS2 = Kalkopirit
CuFeS4 = Bornit

3. Mineral sebagai oksida


Oksida adalah persenyawaan logam dengan oksigen.
Oksida terdiri atas persenyawaan sederhana sampai kompleks
yang melibatkan logam logam, O, H, dan H 2O. mineral oksida
juga mempunyai kilauan logam yang nyata, misalnya :
Al2O3 (korundum)
keras
ZnO (zinsit)
lembek
CuO (cuprit)
lembek
Fe2O3 (hematite)
MnO2 (pirolusit)

4. Mineral sebagai sulfat


Sulfat adalah persenyawaan logam dengan S dan O
(SO4). Sulfat yang mengandung air (CuSO 4.5H2O) disebut
sulfat hidrat dan biasanya lebih mudah larut dibanding sulfat
anhidratnya, contoh :
CaSO4.nH2O

sebagai plester Paris

Mineral yang mengandung Cr dan O kadang dimasukkan


sebagai mineral sulfat.

5. Mineral sebagai karbonat


Mineral ini mewakili persenyawaan persenyawaan
karbon dan oksigen dengan berbagai logam. Karbonat bersifat
lunak, segera larut dalam asam. Mineral paling penting adalah
KALSIT (CaCO3) dan Dolomit (Ca/MgCO3). Mineral dalam
bentuk Borat kadang dimasukkan dalam karbonat.

6. Mineral sebagai halida


Yaitu mineral yang terbentuk sebagai persenyawaan
dengan unsur unsur halogen (F, Cl, Br, I, At). Endapan halida
sering terbentuk dari penguapan karena sifat halida yang larut

dalam air. Halida sering ada bersama CaCO 3 dan senyawa


senyawa sulfat

7. Mineral sebagai fosfat, tungstat, molybdat,uranium


vanadat, arsenat
Yaitu mineral mineral persenyawaan oksigen dengan
unsur- unsur seperti : fosfor, tungsten, molybdenum, uranium,
vanadium atau arsenic, misalnya :
WOLFRAMIT
sumber wolfram (tungsten)
VANADINIT
sumber vanadium

8. Mineral sebagai silikat


Yaitu persenyawaan dari bermacam macam unsur
dengan Si dan O. Silikat merupakan mineral paling banyak
ditemukan dan paling penting, misalnya : Feldspar, mika, tanah
liat, talk, asbes, garnet, zircon.
SEBARAN BENTUK / JENIS PERSENYAWAAN MINERAL
JENIS PERSENYAWAAN MINERAL
1. Silikat dan aluminasilikat
2. Fosfat
3. Sulfida
4. Oksida dan hidroksida
5. Sulfat
6. Halida
7. Karbonat
8. Unsur murni
9. Borat
10. Lainnya

PROSENTASE
25,8
18,0
13,3
12,7
9,4
5,8
4,5
4,3
2,9
3,3

Anda mungkin juga menyukai