Anda di halaman 1dari 33

RANGKUMAN TUGAS MINERALOGI DAN PETROLOGI

OLEH :

Nama : Aditya ryan satriolla
Nim : 07312007







FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
BAB 1 MINERALOGI
A. Pendahuluan
Batasan mineral dan mineraloid
B. Lingkungan terbentuknya
Magnetis
Sendimentasi
Metamorf
C. Identifikasi secara fisik
D. Penamaan Mineral
Bumi terdiri dari unsur-unsur
Unsur di bagi 2 yaitu
1. Amorf
Tidak teratur (benda padat dengan bentuk tidak teratur)
2. Kristal
Bentuk teratur (benda padat dengan bentuk dan sistem-sistem tertentu)
Dari mineral terbentuk mineral amorf sedangkan kristal menjadi mineral
kristalin, dari kedua unsur mineral amorf dan mineral kristalin akan terbentuk
sebuah batuan.
Mineral Adalah suatu benda padat yang homogen yang terjadi secara alamiah
terbentuk dari bahan anorganik, mempunyai komposisi kimia dan susunan
alam tertentu.



CAIR
GAS
PADAT
DUA FASE PADATAN
Kristal adalah Padatan, berbentuk polihedral yang di batasi bidang-bidang
datar (permukaan kristal)






Bangun Kristal dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Euhedral (Bagus)
2. Anhedral (tanpa/jelek)
3.Subhedral (Diantara Eu dan An)
Yang mempengaruhi tingkat kesempurnaan suatu kristal :
1. Sifat alamiah fase air
2. Ruang tempat terbentuknya
3. Temperatur Dan tekanan
Hukum Hauye
Semakin banyak latice semakin sempurna kesempurnaan bangun sebuah
kristal

GENESA KRISTAL
PENDINGINAN
MAGMA
REKRISTALISASI
ISOKIMIA
EVAPORIT DAN
PRESIPITASI








Lingkungan terbentuknya mineral di bagi 3 yaitu :
1. Magmatik
Dalam bumi
Lelehan
Erupsi
Pneumalotik
Hydrothermal
Hot Spring
2. Metamorfosa
Rekristalisasi
Iso Kimia
3. Sendimen
Evaporit
Prespitasi
Intrusi
UKURAN KRISTAL
KRISTALIN
(TANPA ALAT BANTU
MIKROKRISTALIN
(MIKROSKOP)
KRISTOKRISTALIN
(XRAY DEFRAKSI)
Pada daerah hydrothermal mineral ekonomis
Metamorf di pengaruhi :
Yang berubah komposisi mineral terstruktur
Tanpa melalui melbry (anatexis)
Sendimen : Tumbukan dari batuan yang ada
Hydrothermal : Larutan/Cairan panas sisa pembekuan magma
dengan unsur, berdasarkan temperaturnya dibagi 3 yaitu :
o Hypothermal
o Mesothermal
o Epithermal
Jenis jenis mineral berdasarkan struktur / ikatan kimia
1. Mineral
Non silika :
A. Oksidasi
B. Sufida
C. Sulfat
D. Karbonat
E. Halit
F. Phospat
G. Pospat
H. Native
I. Hydroksida



Silika :
A. Sorosilicate
B. Cyclosilicate
C. Inosilicate
D. Phylosilicate
E. Tectosilicate
Rekristalisasi adalah pembentukan batuan baru dari batuan yang sudah ada
dengan komposisi mineral dan struktur baru dalam bentuk.













MINERAL
TRANSPARAN
TRANSKUSEN
OPAQUE
FELSIK (TERANG)
MEFIK (GELAP)
SEMI (TRANSPARAN KANDUNGAN)
(TIDAK TEMBUS CAHAYA) / GELAP
Mineral Primer adalah mineral yang terbentuk saat magma membeku
Mineral Sekunder adalah Mineral yang terbentuk karena suatu batuan
i. Plutonik
Orthomagmatik (Pigpuras)
Diamond,Pratanium,Chromium
Titanium,Iron,Nichel,Copper
Pneumalitik
Heavy metal, alkaline earth, Phosporus, Titanium
Silikon, Alkali, Flourine, Boron, Tin molybdenum
Tourmalin, buarsa association
Hydrothermal
Iron, Copper, Gold, Arsenic
Lead, Zinc, Silver
Nikel, kobalt, Arsenil, Silver
Carbonat, Oxide, Sulfate, Flouri
ii. Volkanik
TIN, Silver, Bismuth
Heavy mineral
Goldsilver
Antimory, mercury
Native copper
Subaquatic volcanic
Cara mengidentifikasi mineral secara fisik
1. Secara fisik terkait dengan kohesi dan elastisitas
Belahan : Cleavage,Partirg,tenacity,Hardness
Pecahan : Freacture
2. Sifat fisik terkait dengan aturan gerak jenis
Ex : Spesific gravity (SG), Density (tekanan/ p)
3. Sifat fisik terkait dengan cahaya
Ex : Indeks bias, Disphencity, Colour, Streak, Luster
4. Sifat fisik terkait dengan kemagnetannya
Ex : Ferromagnetism, Ferrimagnetism
5. Sifat fisik terkait dengan asam basa
Ex : Odour, Feel, Taste
6. Sifat fisik terkait dengan perawatan kristal
Ex : Acicular, Columnar,Bladed, follated
Jadi sifat-sifat mineral secara fisik adalah
o Kohesi
o Sinar
o Berat jenis
o Kemagnetan
o Kelistrikan
Pengertian Belahan adalah Sifat mineral yang cenderung untuk membelah
pada arah tertentu dan menghasilkan bentuk rata yang teratur
Dalam bidang-bidang ini mempunyai nilai-nilai yang rendah, dan biasanya
sejajar dengan bidang kristalografi kecuali calsite dan flourite
Macam-Macam belahan
o Good / Distinct / Perfect (sangat jelas)
o Fair / indistinct / imperfect (agak jelas)
o Poor / Difficult / interace (tidak jelas)
Sedangkan pengertian untuk pecahan adalah pecahan tidak mengikuti bidang
belahan
Macam-macam Pecahan :
o Concoidal : Seperti kaca
o Fibrous And Spilentery : seperti tongkat/ jarum
o Uneven or inreguler : Kasar dan tidak teratur
o Even or less smothy : halus dan teratur
Pengertian hardness adalah daya tahan permukaan mineral terhadap gesekan
Tingkat kekerasan dalam skala MOHS :
1. Talk (Mg Si O(OH)
2

2. Gypsum (CaSo
4
, 2H
2
O)
3. Calak (CaCO
3
)
4. Apatite (Ca(PO
4
) (OH, Cl, F)
5. Flourite ( CaF2
6. Orthoclase : (KAl Si O)
7. Topaz ( Al
2
Si O (OH, F)
2

8. Quartz (Al O
3
)
9. Corondum ( Al
2
O
3
)
10. Diamond (C)
Pengertian Tenacity : Ketahanan Minerla terhadap suatu cahaya.
Tenacity terdiri dari :
- Brittle : Mudah dipecahkan dan dihancurkan (S,C,Silicate dan Oxide)
- Melleable : Mudah ditempa menjadi lempengan tanpa pecah (plastis),
(Native Metal)
- Sechille : Dapat dipotong menjadi serat-serat tipis (Native Element)
- Ductile : Mudah ditarik menjadi bentuk awat (Native Metal)
- Flexible : Tidak kembali kebentuk semula
- Elastic : Segera kembali kebentuk semula
Pengertian Spesific Gravity (SG) : Rasio antara berat benda dengan berat air
pada volume yang sama
Pengertian Density : Berat benda dibagi dengan volumenya
Manfaat nilai spesific Gravity (SG) :
- Untuk mengenali mineral dari perbedaan beratnya
- Dalam processing, pemisahan mineral satu terhadap yang lainnya
Berhubungan dengan sinar :
Derajat ketransparan (secara fisik) : Transparan, Transkusen, Opaque
Warna :
- warna yang kita lihat tanpa ada pengaruh sinar khusus.
- warna asli bisa dikotori mineral pengotor.
Cerut/Streak :
- warna ketika mineral menjadi
- warna ini biasanya tetap
- diperoleh dengan menggoreskan mineral proselen putih yang
keras / digerus
Pengertian Luster / Kilap : Penampakan umum permukaan mineral terhadap
sinar yang dipantulkan.
Kilap terbagi atas :
Metalik : Mineral Logam
Submetalik : Semi Logam
Non Metalik :
- Kaca : Kuarsa Fluont
- Intan : Intan, Zircon
-
- Sutra : Ashe
- Mutiara : Talk, Mika
- Tanah : Lem
Pengertian Flouresence / Luminesence : Suatu gejala emisi cahaya yang
dihasilkan oleh suatu proses radiasi oleh sinar ultraviolet.
Pengertian Phosporensence : Sifat ini dimiliki oleh mineral yang dapat
menyerap cahaya dan pada waktu tidak ada cahaya (gelap) akan mengeluarkan
cahaya terang.
Sifat kemagnetan :
- D Magnetisme : menolak magnet
- Pa Magnetisme : Ditarik magnet
Yang mempunyai sifat kemagnetan :
- Magnesit (Fe3O4)
- Phyrothite
- Polymorph dari magnetik (Fe2O3)
Sifat kelistrikan :
- Konduktor : Logam
- Non Konduktor : Non Logam
Sifat Radioaktif : Mineral yang mengandung Uranium (U) dan Tho... (Th)
dengan luruhannya.
Meluruh dengan diikuti satu atau lebih :
- Partikel a : Paling Pendek
- Partikel b
- Partikel l : Paling Panjang
Sifat kebasaan relatif :
- Lyophile : Permukaannya mudah dibahasi air
- Lyophobe : Permukaanya tidak mudah dibasahi air

Sifat-sifat yang terkait dengan indra peraba :
Taste (Rasa)
- Saline : Salt NaCl
- Alkaline : Soda NaCO3
- Cooling : KNO3
- Bitter (Pahit) : MgSO4, H20
- Sticky (Lengket) : Mineral

Odour (Bau)
- Bawang (Garlic)
- Bituminous : Asfaltite, Petroleum Product
- Sulpho (Telur Busuk) : H2S (Belerang)
- Argil : Mineral

Feels (Rabaan)
- Halus : Seprolite
Warna pijar : Bila serbuk mineral dibakar dalam, maka mineral tersebut akan
memijar dengan warna khusus :
- Barium.... Yellow green
- Boron.... Yellow green
- Calcium....

BAB 2 PETROLOGI
Pengertian Petrologi : Ilmu yang membahas proses pembentukan batuan
termasuk bahasan tentang struktur tekstur, komposisi mineral, kandungan.
Pengertian Batuan : Agregat satu atau beberapa mineral dan atau mineraloid
yang terjadi secara alamiah dan menyusun kulit bumi.
Garth Crust (Kerak Bumi) : Keragaman ketebalan dan komposisi Benua 10-70
Km, Samudera 8-10 Km.
Jenis - Jenis Batuan :
- Batuan Beku : Hasil pembekuan dari Bahan lelehan / sebagian leleh yang
dikenal sebagai magma.
- Batuan Sediman : Dibentuk dari proses konsolidesi lepas hasil
sedimentasi presipitasi kimia dari suatu larutan dan sisa organik diatas
muka bumi.
- Batuan Metamorf : Dibentuk oleh proses perubahan batuan yang sudah
ada sebelumnya. Perubahan ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
sistem (T + P) berlangsung dalam keadaan padat.


Penyebab Batuan Lateral :
66% Batuan Sedimen
34% Batuan Beku dan Metamorf
Volume :
5% Batuan Sediman
95% Batuan Beku dan Metamorf

BATUAN BEKU
i.Magma dan Evolusi Magma
ii.Komposisi Mineral : Rock Forming Mineral
- Pembentukan Mineral : Diagram Fase
iii.Tekstur dan Struktur
iv.Batuan
- Pembentukan
- Klasifikasi dan Penamaan
v.Klasifikasi dan Penamaan Batuan Beku
Batuan Beku : Tersusun
Pengertian Magma : Campuran materi silikat, gas, dan cair yang membentuk
solution dalam keadaan panas dan .... yang terdapat dalam kulit bumi.
Komposisi magma :
Pada tahun 9940 dibentuk 10 unsur utama :
- Silicon (Si) - Magnesium (Mg)
- Titanium (Ti) - Calcium (Ca)
- Aluminium (Al) - Sodium (Na)
- Iron (Fe) - Pottatium (k)
- Hydrogen (H) - Oxygen (O)
Pengertian Lava : Magma yang mencapai dan me.... di permukaan
Evolusi Magma
Tiga Mekanisma Evolusi
1. Diferensiasi
- Gravitasi : Seri Bown
- Gas transfer : Hilangnya gas
2. Asimilasi : Pengaruh lingkungan yang diterobos
3. Magma Mixing : Campuran magma yang berbeda
Parentrock dan selama evolusi magma dapat mengalami diferensi yang
mengakibatkan berubahnya komposisi magma menjadi intermediete dan
asam.

Feldspar
Plagioklas
- Albit An 0-10
- Labradorit An 50-70
- Bitownit An 70-90
- Anortit An 90-100
K-Feldspar
- Orthoklas
- Adolaria
- Sanidine
- Mikroklin
- Anortoklas
Feldspathoid
- Leusite
-
- Carcrinite
- Sodalite
- Melilite

Tingkat pembekuan magma
- Orthomagmatik >800 C
- Pegmatitik 600 800 C
- Pneumatolitik 400 800 C
- Hydrothermal 100 400 C
Hydrothermal berfungsi sebagai :
1. Alat transportasi bagi unsur-unsur kimia dapat merembes keluar
sehingga merubah batuan
2. Masuk dalam struktur mineral sehingga membentuk hydroksil (Bioksit,
Klorit, Hornbenda)
3. Membentuk fasa tersendiri (urat-urat mineral / batuan)
4. Membentuk mineral sekunder
- Kaolinisasi
- Sautitisasi
- Kloritisasi
- Uralitasi
- Serpentinitasi
- Silisifikasi
- Proplitasi
Berdasarkan kesamaan waktu terjadinya :
- Mineral Primer : Terbentuk bersama batuan
- Mineral Sekunder : Terbentuk setelah batuan
Macam macam altrasi :
- Kaolinisasi : Feldspar menjadi argilit
- Kloritisasi : Mineral feromagnision menjadi klorit
- Uratitisasi : replesmen mineral pyroksen oleh amphibol
- Sausuritisasi : Plagioklas sau surik
- Silifikasi : proses yang mengakibatkan impreknasi dan replesmen
oleh silika
- Propilitisasi : Alterasi mineral feromagnesion menjadi klorit
-
BATUAN SENDIMEN
Batuan sendimen : Batuan yang dihasilkan dari rombakan batuan
sudah ada/ batuan terbantuk dari cekungan
Pengertian lain dari batuan sendimen
Batuan yang terbentuk dari akumulasi material yang hasil perombakan batuan
yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme yang
diendapkan lapus demi lapis pada permukaan bumi yang mengalami
pembatuan.
PELAPUKAN MINERAL
PELAPUKAN MEKANIK PELAPUKAN KIMIA PELAPUKAN BIOLOGI
Ditritus : sudah terombak dan terendapkan di tempat yang baik
Soil : Sudah terombak dan tetap di tempat yang sama dan gembur
Alogenik : material penyusun batuan sendimen berasal dari luar cekungan
Batuan Sendimen di bagi menjadi dua yaitu batuan sendimen klastik dan
batuan sendimen non klastik
Batuan sendimen klastik adalah hasil rombakan tererusi air,angin,es, dan di
endapkan di suatu tempat, sedangkan batuan sendimen non klastik adalah Ada
kehidupan pada suatu cekungan dan mati di cekungan tersebut
Sifat sifat utama batuan sendimen
1. Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sendimen yang menandakan
adanya proses sendimentasinya
2. Sifat klastik yang menandakan bahwa butir butir pernah lepas
terutama golongan detritus
3. Sifat jejak adanya bekas bekas tanda kehidupan(fosil) jika bersifat
hablur selalu munomineralik misalnya gypsum, kalsit, dolomite, dan
fijang
Proses pelapukan batuan ada 2 yaitu :
1. Dekomposisi
2. Desintegrasi
Tersebut maka batuan akan berkurang ketahanannya terhadap semua agen

Struktur batuan sendimen adalah bentuk geometris yang terbentuk selama
proses deposisi(pengendapan) dan litifikasi(pembatuan)
Struktur berdasarkan waktu terjadinya di bagi menjadi 2 yaitu
Struktur primer (syngenetik) : struktur yang terbentuknya bersama-sama
Struktur(epygenetik) : struktur yang terbentuk setelah terjadinya batuan
STRUKTUR SENDIMEN
PRIMER SEKUNDER
FISIK ORGANIK FISIK ORGANIK
Tekstur batuan sendimen klastik
Yaitu proses batuan sendimen dari awal sampai akhir
Unsur pembentukan batuan
Ukur butir mineral
Sortasi/mineral
Pembundaran/rounded
Bentuk/ shape
Kekompakkan
Fabric / kemas / hubungan antar butir
Porositas
Permeabilitas
Warna batuan
Kestabilan mineral
Fragmen dan matrik semua terikat oleh semen, pengertian fragmen adalah
material yang berukuran relatif batu sedangkan matrik adalah material yang
berukuran relatif kecil kedua, semen terbntuk oleh autigenetik
1) Unsur unsur pembentukan batuan
Fragmen
Matrik
Semen
2) Sedangkan ukuran butir untuk batuan sendimen klastik
Boulder
Cobble
Granula
Coarse
Sand silk
Clay




Carbonat klastik
1. Calcinudite > pasir ( > 2mm )
2. Calcarenite = pasir (1/16 2 mm)
3. Calcilutile < ( < 1/16 mm)
4. Rudite > 2 mm
5. Arenite 1/16 2mm
6. Rudit < 1/16mm
3) Pemilahan (sorting)
Sangat baik (very well sorted)
Baik (well sorted)
Sedang (moderately sorted)
Buruk (poorly sorted)
Sangat buruk ( very poor sorted
4) Pembundaran (roundness)
Membundar dengan baik (well rounded)
Membundar (rounded)
Membundar tanggung (sub rounded)
Menyudut tanggung (sub angular)
Menyudut (angular)
Menyudut
Yang mempengaruhi tekstur
Jenis material
Jarak
Jenis media
Energy/ tenaga
5) Bentuk (shape) : merupakan bentuk mineral secara geometri
(bundar,batang,piring,dan cakram)




6) Kekompakan
Sangat padat (dense)
Keras dan padat (hard)
Agak keras (medium hard)
Mudah gores dan pecah (soft)
Keras tapi rapuh (feriable)
Berongga (sponggi)
7) Kemas /fabrik/packing
Kemas/ terbuka : butiran tidak saling besentuhan
Kemas tertutup : butiran saling bersentuhan
8) Porositas : Rongga-rongga antar fragmen batuan sendimen
Sangat Bagus (very good)
Bagus (good)
Sedang (fair)
Buruk (poor)
9) Permeabilitas : kemampuan suatu batuan untuk dilalui cairan
Sangat bagus (very good)
Bagus (good)
Sedang (fair)
Buruk (poor)
Lempung mempunyai porositas dan permeabilitas yang rendah
Jika porositas baik maka permeabilitas yang baik
10) Warna batuan di pengaruhi oleh
Material yang membentuk
Kondisi lingkungan pengendapan
Reduksi : maka berwarna merah
Contoh : hitam kondisi reduksi




11) Kestabilan mineral
Tidak stabil :
Alogenik : tidak tahan terhadap proses mekanis dan kimiawi
contoh : olivin, piroksen, plagioklas, magnetit. Mineral
masih dekat dengan sumbernya
Autigenik : tahan terhadap proses kimiawi Contoh : gypsum,
karbonat,apatit, glukonit, pyrite.Tidak tahan terhadap
mekanis dijumpai pada lingkungan pengendapan =
tertransport pecah
Stabil :
Allogenik + audigenik : tahan terhadap proses kimiawi dan
mekanis, contoh : kuarsa, lempung, chert, muscovit.
Perlapisan dapat dilihat dengan adanya hal-hal berikut
Perbedaan ukuran butir
Perbedaan komposisi
Perbedaan warna (yang biasanya terjadi karena perbedaan komposisi)
Perbedaang tingkat pelapukan (juga dapat terjadi karena perbedaan
komposisi
Perbedaan tingkat konsentrasi butir yang berbeda ukuran (ukuran besar
/ pebble juga fosil dll) pada sendimentasi yang relativ homogen
Perbedaan orientasi butir yang tidak bulat (walupun ini bukan benar-
benar perlapisan) biasanya terdapat pada batuan sendimen yang
berukuran kaisar (konglomerat)
Gradded bedding
Batuan sendimen non klastik
Merupakan hasil aktivitas organisme penguapan air kuat dan
pengendapan unsur-unsur kimia tertentu



Tekstur nonklastik (sering meminjam dari batuan beku + metamorf
Kristalim : hasil kristalisasi di permukaan
Intergarnuler
Interloclury : semen dari butiran batu tersebut
Ukuran butir
Makroskristalin
Mesokristalin
Mikrokristalin
Kriptokristalin
Diagenesa
Ada rekritalisasi : tetapi tidak ada perubahan mineral
Tidak ada perubahan mineral
Porositas semakin rendah
Macam-macam batuan non klastik
1. Kelompok karbonat : daerah transisi
Contoh : gamping terumbu, gamping kristalin, gamping dolomit
2. Kelompok batu bara : daerah rawa
Gambut (peat)
Batubara (coal)
Bituminas
Antrasit
3. Kelompok evaporit : daerah dangkal
Batu garam (halit ) NaCl
Gypsum : CaSO
4
dan H
2
O
4. Kelompok silika : terjadi pada laut dalam
Chert
Tanah dialome : hasil dari organisme silika
Faucs
Sebuah unit batuan sendimen dengan karakteritik (khusus) terbntuk dalam
suatu proses sendimentasi di sebuah lingkungan pengendapan tertentu
Konsep : fasies menunjuk pada sejumlah karakter unit sendimen yang
umumnya ukuran kecil ( cm m) litologi, ukuran butir struktur sendimen,
warna, komposisi, dan karbon diogenik
Lithofacres (Physical and Chemical Characteristic).
Brofacres (Macrofacres Content)
Ichnofacres (Frace Fossil)
Klasifikasi dan Nomenklatur / Penamaan Batuan
Berdasarkan ukuran butir secara mikroskopis
Karbonat :






Bila ukuran butirannya campuran
Pasir > Lempung = Batu pasir lempungan
Lempung > Pasir = Batu pasir pasiran
Konglomerat > Pasir = Batu konglomerat pasiran
Bila campuran antara pasir dan karbonat
Pasir > Karbonat = Batu pasir gampingan
Karbonat > Pasir = Batu gamping pasiran

BERUPA KRISTALIN
LUTIT
ARENIT
RUDIT
Bila campuran antara lempung + karbonat
Lempung > Karbonat = Batu lempung gampingan
Karbonat > Lempung = Batu gamping lempungan
Jika campuran lempung dan karbonat antara 35 dengan 68% dinamakan
Mapal.
Hukum Pengendapan
Pada saat sedimen diendapkan mengikut hukum alam, maka material
yang berat akan terendapkan terlebih dahulu dibandingkan dengan lebih
ringan sesuai dengan kecepatan atau energi medium pembawanya.
Mekanisme dan kondisi lingkungan pengendapan akan terekam dalam
sedimen meskipun telah mengalami diagenesa menjadi batuan sedimen.
Dengan membandingkan dengan proses yang berlangsung saat ini dan kaidah
The Present is the key to the past dapat diketahui kondisi dan mekanisme yang
terjadi saat proses pengendapan suatu lapisan batuan sedimen satuan tahun
yang silam.
Non Klastis
Biji Besi :
- Karbonat Besi (Siderit)
- Batu Besi Rawa (Beg Iron) : Pyrite : FeSO
- Hematit (FeO)
Batuan Metamorf / Batuan Malihan


Batuan Beku
P dan T Batuan Sedimen
Batuan Metamorf
Yang berubah :




Macam-macam Batuan Metamorf :
- Kontak
- Regional : Daerah sangat luas dan lama
- Kataklastik / Dislokasi : Disebabkan oleh struktu
Regional

P dan R sama besar


Struktur :
- Foliasi : disebabkan adanya penjajaran mineral pada proses
metamorfosa
- Monfoliasi
Foliasi : Terbentuk dari batuan yang berukuran halus
Macam-macam foliasi :
Slahy Clevage : Sudah terjadi kristalisasi dan mineralnya sangat halus.
Contoh : Batu Sabah
Phylitic / Fitit : Terjadi penjajaran mineral-mineral pipih (sudah keras),
mika sudah terlihat
Skistose : Kembaran mika
Gnesos : Adanya penjajaran mineral pipih
Tekstur
Struktur
Komposisi Mineral
Tanpa peleburan kembali dalam bentuk padat
jsh
Tanpa Anateksi
Nonfoliasi : Granuler
Batuan Metamorf (Malihan) adalah Batuan hasil malihan dari batuan yang
sudah ada (Beku, Sedimen, dan Metamorf) akibat pengaruh tekanan dan panas
sehingga merubah struktur tekstur dan komposisi mineral tanpa mengalami
peleburan.
Macam-macam Batuan Metamorf :
Metamorf Regional : P dan T sama besar
Metamorf Kontak : P << dan T >>
Metamorf Kataklastik : P >> dan T <<
I. Metamorf katalistik : daerah sangat luas dan lama disebabkan adanya
penimbunan. Mengalami defiasi (pecah) akibat pergeseran
II. Metamorf kontak : batuan yang mengalami metamorfosa sebagai akibat
adanya suhu yang sangat tinggi. Adanya suhu yang sangat tinggi
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna, Contoh :
batu kapur(gamping) menjadi marmer
III. Metamorf regional : batuan yang mengalami metamorfosa sebagai
akibat dan adanya tekanan dan temperatur yang tinggi (berasal dari
tenaga endogen).
Batuan asal batuan metamorf disebut Protolith
T > 200
0

P = 180
0
Proses metamorfosa berlangsung dalam keadaan padat/ perubahan sistem
kristal(karena itu disebut sebagai proses rekristalisasi). Dan didalam proses
tersebut tidak terjadi penambahan dan pengurangan unsur disebut dengan
proses isokimia
Fasies metamorfosa
Kelompok batuan metamorf yang menunjukkan kondisi fisik (pengaruh P,T)
tertentu dicirikan oleh asosiasi mineral yang tetap
Fasies tertentu hanya terdapat mineral tertentu yang tidak di jumpai pada
batuan lain
Peristiwa yang berlangsung
I. Solid solid reaction => polymorph (kyanite,silimanite,dan
andesit)hanya dapat di jumpai pada batuan metamorf sangat sulit dilihat
mata telanjang = feldspar
II. Dehidration => Al
2
Si
4
O
10
(OH)
2
=> Al
2
.SiO
5
+ 3SiC+H
2
O
III. Decarbination => CaCO
3
+ SiO
2
+> CaSiO
3
+ CO
2

IV. Oxydation Reduction => 6Fe
2
O
3
=> 4Fe
3
O
4
+ O
2

Proses pembentukan mineral
Dalam keadaan padat
Dalam keadaan tertutup
Tidak ada penambahan/pengurangaan unsur dalam sistem tersebut
yang terjadi hanya pertukaran unsur antar mineral yang bersentuhan
Fasies metamorf kontak
1. Albit Epidot hornfels fasies
2. Hornblende hornfels fasies
3. Piroksen hornfels fasies
4. Sanidin hornfels fasies
Foliasi
Terjadi pada regional
Pada batuan yang berukuran halus
Karena ada P + T akan terjadi perubahan
Lempeng akan berubah menjadi mika
Mika
Serisit
Muskovit
Klorit
Biotit
Nama-nama dari mika yang diatas semuanya berupa lembaran

Tekstur batuan metamorf
Kenampakan hasil proses genesa batuan yang terefleksikan pada ukuran,
bentuk dan orientasi butir mineral dan individual penyusun batuan
metamorf,penamaan tekstur batuan metamorf umumnya menggunakan
awalan blasto atau akhiran blasto dan akhiran blastic yang ditambahkan
pada istilah dasarnya
Bentuk kristal
Eu kloromorfik
Sub hypidiomorfik
An xenomorfik
Ukuran butir mineral
Afanitik
Faneritik
Kristalisasi : batuan beku non klastik, metamorf
Keseragaman ukuran mineral
Isogranular
Anegranular
Kristaloblastik : batuan tekstur ini sudah mengalami kristalisasi sempurna
sehingga tekstur asalnya tampak. (berakhiran blastik)
Tekstur batuan asal tidak tumpah dan bentuk mineral
Lepidoblastik bentuk mineralnya mineral pipih
Nematoblastik bentuk mineralnya mineral prismatik
Granoblastik bentuk mineralnya mineral granuler
Xenoblastik bentuk mineralnya mineral anhedral
Porfiroblastik bentuk mineralnya mineral besar dalam mineral kecil



Reliat / polimset / sisa
Merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukan sisa tekstur
batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya masih tampak pada batuan
metamorf tersebut (berlawanan blasto)









Klasifikasi
Tekstur / struktur
1. Foliasi
2. Nonfoliasi
Batuan asal
1. Batuan lempung
2. Batuan karbonat
3. Beku asam
4. Beku basa
Derajat metamorfosa
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinggi
Terjadinya
1. Regional
2. Kontak
TEKSTUR BATUAN ASAL
MASIH TAMPAK
BLASTOPLASTIK
BLASTOARGILITIK
BLASTOPSAMOTIK
TEKSTUR KATAKLASTIK
BREKSI KATAKLASTIK
PILONITIK
MILONITIK

Anda mungkin juga menyukai