Anda di halaman 1dari 5

1. HUKUM SIMET KEMAGNITAN Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet.

Diatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti
magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan
yang tertarik lemah yaitu paramagnetic

Unsur – unsur hukum simetri:

a. titik simetri/ Pusat Simetri yaitu titik yang berada di tengah Kristal dan
semua sumbu berserikat (bertumpu/ bertemu).
b. Garis Simetri/ Sumbu yaitu garis yang menghubungkan titik berat sepasang
bidang simetri.
c. Bidang simetri yaitu bidang imajiner yang memisahkan 2 bidang yang
kongruen. Bidang simetri dibagi menjadi 2 yaitu :
 Bidang simetri pokok : bidang simetri yang melalui 2 sumbu simetri
 Bidang simetri tambahan : bidang simetri yang melalui satu sumbu
simetri (bidang diagonal) bidang kristal (f = face), sudut kristal (c =
corner), rusuk kristal (e = element), Rumus : f + c = e + 2 .
isomettrik.

KRITALOGRAFI adalah Cabang ilmu geologi yang khusus mempelajari kristal:


sifat-sifat geometri kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan
bentuk luar, struktur dalam, dan sifat-sifat fisisnya. Sedangkan Kristal yaitu benda
padat homogen yang berbentuk polyhedral, dibatasi oleh bidang permukaan

2. MINERAL adalah benda padat homogen yang dihasilkan secara alamiah,


berupa senyawa anorganik, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, umumnya
berbentuk kristalin.
GENESA/GENESIS mineral merupakan tempat atau lingkungan dimana suatu
mineral terbentuk. Macam macam genesis mineral
 SISTEM MAGMATIC
Bahan galian magmatik adalah bahan galian yang terbentuk akibat dari
magma primer yang bersifat ultrabasa lalu mengalami pendinginan dan
pembekuan sehingga terbentuklah mineral-mineral tambang. Endapan
magmatis dapat terjadi karena kristalisasi magma, segregasi, regregasi,
injeksi dan syngenetik. Contoh : intan, korundum dan kromit.
 SISTEM PEGMATIK GRANITIC
Pegmatik granitik adalah tubuh batuan mengandung kristal besar dari
kuarsa dan feldspar yang terbentuk oleh proses magmatik. Bahan galian
pegmatit adalah bahan galian yang terbentuk dikarenakan hasil injeksi
magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan suatu perubahan
konsentrasi dari bahan-bahan uap. Sifat dari bahan galian pegmatit adalah
seperti dike kristal mineral sangat besar bersifat asam jenis mineral yang
ditemui antara lain kuarsa, ortoklas dan mika. Contoh bahan galian pegmatit
antara lain besi, topaz, ruby, Au, Al, Li dan Sn.
 SISTEM HIDROTERMAL DAN FUMAROLIK
Dihasilkan oleh presipitasi air panas (hidrotermal). Larutan hidrotermal
dapat berupa air magmatik, air meteorik atau air magmatik bercampur air
meteorik.contohnya adalah kalsit. Lingkungan aktivitas hidrotermal dapat
dikelompokkan berdasarkan proses pembentukan kumpulan mineralnya :a.
Fumarol, b. Mata air panas c. Ekshalasi bawah air (laut) d. Bawah
permukaan dangkal, e. Vulkanik endomagnetik f. Sub-vulkanik
 Sistem air permukaan dan air bawah tanah
 Sistem air permukaan
Lingkungan air permukaan dapat dibagi menjadi :a. Freshwater lacustrine
b. Alkaline/saline lacustrine c. Open marine d. Restricted marine e.
Groundwater
3. Sifat Fisik Mineral
Sifat fisik mineral adalah sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh satu mineral yang
dapat digunakan untuk mengenali satu jenis mineral. Sifat fisik mineral berupa
warna, cerat, kilap, bentuk kristal, pecahan, belahan, kekerasan. Sifat fisik mineral
ini merupakan sifat yang khas dan unik karena sifat ini merupakan ekspresi dari
komponen penyusun dari mineral.
 WARNA (Colour) : Bila suatu permukaan mineral dikenai cahaya, maka
cahaya tersebut sebagian akan diserap dan dipantulkan, gelombang cahaya
yang direfleksikan oleh mineral kemudian diterima oleh mata adalah warna
yang dimiliki oleh mineral.
 KILAP adalah sifat fisik mineral yang berupa pantulan cahaya yang dimiliki
mineral. Intensitas cahaya yang dipantulkan dari mineral sangat
berhubungan dengan nilai indeks bias yang dimiliki oleh mineral
 CERAT adalah warna mineral pada kondisi bubuk, warna cerat bersifat
tetap daripada warna mineral.
 Belahan adalah kenampakan mineral untuk membelah melalui bidang
belahan yang rata, halus, dan licin serta pada umumnya selalu berpasangan.
 Pecahan merupakan kemampuan satu mineral untuk membelah tidak
melalui bidang belahnya.
Konkoidal = permukaan halus dan melengkung sepertikenampakan kerang
atau pecahan botol. Contoh: Kuarsa
Splintery = permukaan seperti serat atau abon. Contoh: Asbes,Gypsum dan
Augite.
Even = bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan
halus. Contoh: Muscovite, Galena.
Uneven = permukaan kasar dan tidak teratur. Contoh: Pirit,Kalkopirit,
Hematite.
Hackly=permukaan kasar, tidak teratur dan runcing. Contoh:Silver, Gold,
dan Platinum
 Daya Tahan Terhadap Pukulan ( Tenacity ) ; Tenacity adalah suatu daya
tahan mineral terhadap pemecahan, pembengkokan, penghancuran, dan
pemotongan
Brittle : Apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus
Contoh :- Calcite Quartz Marcasite Hematite
Sectile : Apabila mineral mudah terpotong pisau dengan tidak berkurang
menjadi tepung. Contoh :- Gypsum Ceragyrite
Malleable : Apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi pipih.
Contoh :- Gold Copper
Ductile : Dapat di tarik / diulur seperti kawat. Apabila mineral ditarik
dapat bertambah panjang dan aopabila dilepaskan maka mineral akan
kembali seperti semula.contoh :Silve Cerrargyrite Copper,Olivine
Flexible : Apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana dengan
mudah.
Contoh :- Talc, Mika, Gypsum
Elastic : Dapat merenggang bila ditarik dan kembali seperti semula bila
dilepaskan. Contoh :- Muscovite, Hematite tipis
 BENTUK kristal merupakan kenampakan luar mineral yang mencerminkan
susunan atom yang teratur dari mineral tersebut.
 DENSITAS adalah berat jenis. Densitas ditentukan oleh struktur dan
komposisi mineral itu sendiri. Berat jenis diukur dengan membandingkan
berat mineral dengan volume air yang sama.
 KEKERASAN Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Urutan :
talc,gypsum,calcite,fluorite,apatite,orthoclase,kuarsa,topas,corundum,diamo
nd.
 KEMAGNETAN Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan
sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet
seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet
disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic
 RADIOAKTIFITAS suatu mineral dihubungkan dengan adanya unsur
Uranium dan Thorium di dalam mineral tersebut dapat sangat berguna
dalam penentuan umur geologi spesimen itu.
4. Sifat mineral terhadap sinar
1. TRANSPARAN ; sinar/cahaya dapat melalui/menembus kristal. Transparansi
berkisar dari yang sejernih air (misalnya pada kuarsa) sampai yang opak total
(sama sekali tidak tembus sinar/cahaya) seperti pada mineral logam/bijih misalnya
pada magnetit.
2. WARNA MINERAL Warna disebabkan adanya absorpsi atau refraksi sinar
pada panjang gelombang tertentu hal lain yg menghasilkan warna :
3. KILAP kilap mrp kenampakan umum permukaan mineral pada sinar pantul .
4. CERAT ; Suatu warna yang dihasilkan dalam bentuk bubuk apabila mineral
digoreskan pada kepingan porselen. Warna cerat mineral umumnya selalu tetap.
5. FLUORESCENCE ; Beberapa mineral menunjukkan karakteristik fluorescence.
Ini berarti mineral-mineral tersebut memancarkan cahaya tampak dari berbagai
warna ketika mengalami radiasi ultraviolet.
6. REFRAKSI ; Ketika cahaya menembus mineral trasnparant mengalami
perubahan kecepatan dan arah.

Anda mungkin juga menyukai