Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi adalah ilmu yang mempelajari semua aspek tentang bumi dan segala

isinya yang pernah ada, serta semua proses-proses yang terjadi di bumi dari awal

bumi terbentuk hingga sekarang. Karena Bumi tersusun oleh batuan, maka batuan

merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi. Didalam batuan ini

dijumpai banyak mineral yang terbentuk dengan berbagai cara, dan didalam geologi

juga dibahas secara khusus mengenai endapan mineral.

Endapan mineral dapat diartikan sebagai turunnya material di dalam air karena

gravitasi, atau presipitasi dari larutan karena pengaruh reaksi kimia. Beberapa ahli

geologi menyebut endapan dengan istilah cebakan karena endapan lebih

berkonotasi dengan sedimentasi. Dalam konteks endapan mineral, endapan

diartikan sebagai konsentrasi mineral karena proses magmatik atau hidrotermal.

Endapn mineral memiliki peranan penting dalam kehidupan, pada umumnya

endapan mineral memiliki nilai ekonomis dan maka dari itu banyak orang yang

mengincarnya.Endapan mineral terbagi menjadi beberapa jenis seperti endapan

mineral hidrotermal, endapan magmatisme, endapan mineral sedimenter dan

endapan mneral weathering. Unruk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai

endapan mineral dan jenisnya maka diadakanlah praktikum endapan mineral ini.
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum Endapan Mineral dalam acara pengenalan

mineral yaitu sebagai berikut :

1. Dapat mendeskripsi Mineral

2. Dapat mengetahui jenis endapan pada tiap mineral yang dideskripsi

3. Mengetahui batuan asal (Source Minera) dari mineral tersebut


BAB II
ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut :

1. Sampel Mineral

2. Alat uji kekerasan (paku, pisau baja, kuku, kaca dan kawat)

3. Magnet

4. Rocks and Mineral

5. Alat tulis menulis

6. Pensil warna

7. Kamera
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sampel 1

Gambar 3.1 Mineral Malasit

Pada sampel 1 dengan nomor sampel EM1 08 merupskan mineral dengan

warna hiajau. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada

mineral ini adalah hijau. Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh

permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini

adalah Earthy (tanah). Belahann atau kecenderungan mineral untuk membelah diri

pada satu atau lebih arah tertentu apabila kita pukul dan tidak hancur, belahan pada

mineral ini adalah tidak jelas. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk

terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya, pecahan

mineral ini adalah Uneven (tidak rata). Kekerasan adalah ketahanan mineral

terhadap suatu tekanan, kekerasan pada mineral ini adalah 3,5 - 4. Berat jenis atau

perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah

4,0 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada mineral
ini adalah Diamagnetik (tidak memiliki daya magnet). Bentuk mineral atau

kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya, bentuk

mineral pada mineral ini adalah Masif (padat dan tidak beraturan). Derajat

kejernihan atau kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya berdasarkan bidang

minera, derajat kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak dapat meneruskan

cahaya). Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan,

memotong, menghancurkan, membengkokkan atau mengiris, tenacity pada mineral

ini adalah Fragiel (rapuh/mudah pecah). Komposisi kimia dari mineral ini adalah

Cu2(CO3)(OH)2. Sistem kristal atau cara untuk mengklasifikasikan bentuk Kristal

berdasarkan geometri sel unit yaitu berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz,

sistem kristal pada mineral ini adalah Moniklin. Golongan Minerl Nitrit, karbonat,

dan Borat. Nama mineral Malasit.

Mineral Malasit ini terbentuk melalui proses endapan Hidrotermal, tipe

endapan ini terbentuk dari larutan sisa magma yang bersifat aqueous sebagai hasil

differensiasi magma. Mineral Malasit ini berasal dari batuan asal (source mineral)

batuan beku ultramafi dan batuan sedimen. Mineral ini berasosiasi dengan mineral

lain seperti kalkopirit.

Malasit ini terbentuk apabila batuan asal seperti batuan beku ultramafi dan

batuan beku sedimen yang mengandung mineral tertentu yang kemudian dilewati

oleh cairan hidrotermal yang mengakibatkan presipitasi kimiawi. Dan cairan

hidrotermal inilah yang melarutkan dan membawa mineral tersebut, pada saat

mineral tersebut mencapai suhu dan tempat yang sesuai maka mineral tersebut akan

membentuk endapan mineral Malasit.


3.2 Sampel 2

Gambar 3.2 Mineral Sphalerit

Pada sampel 2 dengan nomor sampel EM1 15 merupskan mineral dengan

warna hitam. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada

mineral ini adalah hitam. Kilap adalah kenampakan atau cahaya yang dipantulkan

oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap pada mineral ini adalah logam.

Belahann atau kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih

arah tertentu apabila kita pukul dan tidak hancur, belahan pada mineral ini adalah

tidak jelas. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah

yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini adalah even (

rata). Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu tekanan, kekerasan pada

mineral ini adalah 3,9 - 4,2. Berat jenis atau perbandingan antara berat mineral

dengan volume mineral pada mineral ini adalah 4,0 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau

sifat mineral terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah Paramagnetik (memiliki

sedikit daya magnet). Bentuk mineral atau kenampakan luar dari mineral akibat

adanya sistem kristal didalamnya, bentuk mineral pada mineral ini adalah Lamelar
(bentuk pipih). Derajat kejernihan atau kemampuan mineral untuk meneruskan

cahaya berdasarkan bidang minera, derajat kejernihan mineral ini adalah

Trabslucent (hanya dapat meneruskan sedikit cahaya). Tenacity adalah sifat mineral

apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong, menghancurkan,

membengkokkan atau mengiris, tenacity pada mineral ini adalah Fragiel

(rapuh/mudah pecah). Komposisi kimia dari mineral ini adalah (Zn, Fe) S. Sistem

kristal atau cara untuk mengklasifikasikan bentuk Kristal berdasarkan geometri sel

unit yaitu berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz, sistem kristal pada mineral ini

adalah Isometrik. Golongan Sulfida. Nama mineral Sphalerit.

Mineral Sphalerit ini terbentuk melalui proses endapan Hidrotermal, tipe

endapan ini terbentuk dari larutan sisa magma yang bersifat aqueous sebagai hasil

differensiasi magma. Mineral Sphalerit ini berasal dari batuan asal (source

mineral) yaitu batuan beku ekstrusif. Mineral ini berasosiasi dengan mineral lain

seperti kalkopirit, galena, barit, dan flourit.

Sphalerit ini terbentuk apabila batuan asal seperti batuan beku ekstrusif yang

mengandung mineral dan senyawa kimia tertentu seperti Zn, Fe dan S yang

kemudian dilewati oleh cairan hidrotermal yang mengakibatkan presipitasi

kimiawi. Dan cairan hidrotermal inilah yang melarutkan dan membawa mineral

tersebut, pada saat mineral tersebut mencapai suhu dan tempat yang sesuai maka

mineral tersebut akan membentuk endapan mineral Sphalerit. Pembentukan

mineral ini juga dapat dipengaruhi oleh senyawa kimia tertentu seperti Zn, Fe dan

S yang kemudian bereaksi dengan senyawa logam dan semilogam.


3.3 Sampel 3

Gambar 3.3 Mineral Limonit

Pada sampel 2 dengan nomor sampel EM1 15 merupskan mineral dengan

warna coklat. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada

mineral ini adalah coklat. Kilap adalah kenampakan atau cahaya yang dipantulkan

oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap pada mineral ini adalah damar.

Mineral ini tidak memiliki belahan dan tidak memiliki pecahan. Kekerasan adalah

ketahanan mineral terhadap suatu tekanan, kekerasan pada mineral ini adalah 2,9

4,3 gr/m3. Berat jenis atau perbandingan antara berat mineral dengan volume

mineral pada mineral ini adalah 2,9 4,3 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral

terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah Paramagnetik (memiliki sedikit daya

magnet). Bentuk mineral atau kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem

kristal didalamnya, bentuk mineral pada mineral ini adalah Coloform (bulat - bulat).

Derajat kejernihan atau kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya berdasarkan

bidang minera, derajat kejernihan mineral ini adalah opak (tidak dapat meneruskan

cahaya). Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan,
memotong, menghancurkan, membengkokkan atau mengiris, tenacity pada mineral

ini adalah sectile (dapat dipotong dengan pisau baja dan hasilnya rapuh). Komposisi

kimia dari mineral ini adalah (FeO(OH)nH2C. Mineral ini termasuk dalam

golongan mineral oksida. Nama mineral Limonit.

Mineral Limonit ini terbentuk melalui proses endapan laterit (weathering).

Mineral Limonit ini berasal dari batuan asal (source mineral) yaitu batuan beku

ultramafic dan batuan beku basa. Mineral ini berasosiasi dengan mineral lain seperti

pirit, hematit dan calcit.

Limonit biasanya terbentuk dari hidrasi hematit dan magnetit, dari oksidasi

dan hidrasi mineral sulfida yang kaya besi, dan dari pelapukan kimia mineral

lainnya yang kaya besi, seperti olivin, piroksen, amfibol, dan biotit. Limonit

seringkali merupakan komponen besi terbesar dalam tanah laterit.

3.4 Sampel

Gambar 3.4 Mineral Kromit

Pada sampel 4 dengan nomor sampel EM1 01 merupskan mineral dengan

warna hitam. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada
mineral ini adalah hitam. Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh

permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini

adalah logam. Belahann atau kecenderungan mineral untuk membelah diri pada

satu atau lebih arah tertentu apabila kita pukul tidak hancur, belahan pada mineral

ini adalah 1 arah. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah

dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini

adalah even (rata). Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu tekanan,

kekerasan pada mineral ini adalah 3,5-4. Berat jenis atau perbandingan antara berat

mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah 4,5 4,8 gr/m3 . Sifat

kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah

paramagnetik (memiliki sedikit daya magnet). Bentuk mineral atau kenampakan

luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya, bentuk mineral pada

mineral ini adalah granular (bentuknya berbutir). Derajat kejernihan atau

kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya berdasarkan bidang minera, derajat

kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak dapat meneruskan cahaya). Tenacity

adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,

menghancurkan, membengkokkan atau mengiris, tenacity pada mineral ini adalah

Sectile (dapat dipotong dengan pisau baja dan hasilnya rapuh). Komposisi kimia

dari mineral ini adalah Fe, Cr, O. Sistem kristal atau cara untuk mengklasifikasikan

bentuk Kristal berdasarkan geometri sel unit yaitu berdasarkan letak atom dalam

sumbu xyz, sistem kristal pada mineral ini adalah Isometrik. Golongan Mineral

Oksida. Nama mineral Kromit


Mineral Kromit ini terbentuk melalui proses endapan Magmatisme, tipe

endapan ini terbentuk dari. Mineral Kromit ini berasal dari batuan asal (source

mineral) batuan beku basa dan batuan beku ultrabasa. Mineral ini berasosiasi

dengan mineral lain seperti nikel dan serpentin.

Kromit terbentuk melalui proses kristalisai magma. Kromit

merupakan mineral oksida dari besi kromium dengan bijih logam kromium.

Mineral ini terdapat di dalam batuan beku ultrabasa seperti peridotit yang

berasosiasi dengan intrusi magma. Selain itu, terdapat pula pada serpentin dan

batuan metamorf lainnya yang terbentuk dari alterasi batuan beku ultrabasa.

Mineral ini terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi dan pada bagian bawah

dari tubuh magma, dimana proses kristalisasi terjadi.

3.5 Mineral 5

Gambar 3.5 Mineral Kalkoirit

Pada sampel 5 dengan nomor sampel EM1 15 merupskan mineral dengan

warna kuning. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada

mineral ini adalah hitam. Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini

adalah logam. Mineral ini tidak memiliki belahan. Pecahan adalah kecenderungan

mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai

gaya, pecahan mineral ini adalah konkoidal. Kekerasan adalah ketahanan mineral

terhadap suatu tekanan, kekerasan pada mineral ini adalah 3,5-4. Berat jenis atau

perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah

4,3 4,5 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada

mineral ini adalah Feromagnetik (memiliki daya magnet kuat). Bentuk mineral atau

kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya, bentuk

mineral pada mineral ini adalah granular (bentuknya berbutir). Derajat kejernihan

atau kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya berdasarkan bidang minera,

derajat kejernihan mineral ini adalah opak ( tidak dapat meneruskan cahaya).

Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,

menghancurkan, membengkokkan atau mengiris, tenacity pada mineral ini adalah

Fragiel (rapuh/mudah pecah). Komposisi kimia dari mineral ini adalah CuFeS2.

Sistem kristal atau cara untuk mengklasifikasikan bentuk Kristal berdasarkan

geometri sel unit yaitu berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz, sistem kristal pada

mineral ini adalah Tetragonal. Mineral ini termasuk dlam golongan mineral sulfida.

Nama mineral Kalkopirit.

Mineral kalkopirit ini terbentuk melalui proses endapan Hidrotermal, tipe

endapan ini terbentuk dari larutan sisa magma yang bersifat aqueous sebagai hasil

differensiasi magma. Mineral Kalkopirit ini berasal dari batuan asal (source
mineral) batuan beku mafic ekstrusif. Mineral ini berasosiasi dengan mineral lain

seperti pirit dan sphalerit.

Kalkopirit ini terbentuk apabila batuan asal seperti batuan beku ekstrusif

yang mengandung mineral dan senyawa kimia tertentu seperti Zn, Fe dan S yang

kemudian dilewati oleh cairan hidrotermal yang mengakibatkan presipitasi

kimiawi. Dan cairan hidrotermal inilah yang melarutkan dan membawa mineral

tersebut, pada saat mineral tersebut mencapai suhu dan tempat yang sesuai maka

mineral tersebut akan membentuk endapan mineral Kalkopirit. Pembentukan

mineral ini juga dapat dipengaruhi oleh senyawa kimia tertentu seperti Zn, Fe dan

S yang kemudian bereaksi dengan senyawa logam dan semilogam.


BAB IV
PUNUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum endapan mineral pada

acara pengenalan mineral adalah sebagai berikut :

1. Pendeskripsian mineral dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan

terhadap sampel dengan melihat aspek-aspek seperti warna, cerat, kilap,

belahan, pecahan, bentuk mineral, sifat kemagnetan, derajat kejernihan, sifat

dalam (tenacity), komposisi mineral, golongan mineral, kekerasan, berat jenis

dan lain sebagainnya, hingga mineral tersebut dapat diketahui namanya. Dan

kemudian dapat diketahui asosiasi mineralnya hingga genesa mineral tersebut.

2. Untuk sampel ke 1, 2 dan 5 terbentuk melalui jenis endapan hidrotermal,

kemudian pada sampel ke 3 terbentuk melalui jenis endapan laterit

(weathering), dan pada sampel 5 terbentuk melalui jenis endapan magmatisme.

3. Batuan asal (Source Minera) dari sampel pertama berasal dari batuan beku

ultramafi dan batuan sedimen, sampel keduan berasal dari batuan beku

ekstrusif, sampel ketigaberasal dari batuan beku ultramafic dan batuan beku

basa, samel keempat berasal dari batuan beku basa dan batuan beku ultrabasa

dan pada sampel kelima berasal dari batuan beku mafic ekstrusif.

4.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya asisten lebih banyak lagi,

agar ada yang mengawasi praktikan dan praktikan dapat lebih leluasa untuk

bertanya pada asisten.


DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Nurcahyo I. 2011. Endapan Mineral (slide kuliah). Bandung: ITB

Dewi, Sri Intan. 2011. Endapan Kromit Magmatik. Universitasn padjajaran


Maulana, adi. 2017. Endapan Mineral. Yogyakarta : Penerbit Ombak

Anda mungkin juga menyukai