Anda di halaman 1dari 4

Mengenal karakter Batu Permata/Batu

Mulia
THURSDAY, 05 JUNE 2008 10:13 ADMINISTRATOR

Mengenal karakter Batu Permata/Batu Mulia

Ada beberapa hal sebetulnya perlu para pembaca ketahui bila kita ingin lebih jauh mengenal
tentang Batu Mulia /Batu Permata. Tidak jarang pengetahuan ini hanya menjadi konsumsi
pebisnis, kolektor, atau para peneliti mineral. Tulisan yang dikumpulkan dari beberapa sumber
ini semoga dapat mengobati keingintahuan lebih jauh mengenai karakteristik mengenai Batu
Mulia atau Batu Permata.

Kristal. Sering kita dengar dikeseharian. Tapi dalam hal bebatuan, kristal adalah suatu benda
yang homogin, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi
kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan.
Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai
bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar,
sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan. Benda
padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen.
Bentuk kristal dibagi dalam 6 bentuk, yaitu :

1) REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus
satu sama lain (contoh : Batu Intan, garam batu)

2) TETRAGONAL (berbintang empat) contoh chalkopirit, rutil, zircon.

3) HEKSAGONAL (berbintang enam) contoh apalit, beryl, korundum.

4) ORTOROMBIS (irisan wajik) contoh berit, belerang, topaz.

5) MONOKLIN (miring sebelah) contoh gips, muskovit, augit.

6) TRIKLIN (miring, ketiga arah) contoh albit, anortit, distin.

Mineral. Tentang definisi mineral suatu bahan alam, banyak sekali ulasan dan teori dari para
ahli. Tapi singkatnya adalah Suatu zat yang terkandung dan terdapat dalam alam dengan
komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-
kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai
bermacam-macam makna, tergantung melihat dari sudut dan produk apa. Tapi yang jelas,
mineral adalah kandungan dari suatu zat.

Dan Batu Mulia atau Batu Permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral, sehingga
menampilkan bentuk atau rupa yang menawan dari sisi keindahannya. Setiap mineral memiliki
karakter yang tersusun menjadi struktur kristal. Dan makin lama mineral berlangsung dalam
waktu yang lama didalam bumi, makin indah kristal yang terbentuk.

Skala Kekerasan (menggunakan skala MOHS) : adalah sebuah sifat fisik dari bebatuan, yang
dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala
Kekerasan MOHS, berikut ini contoh gambaran dari skala kekerasan :

Skala 1 Mohs : Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari

Skala 2 Mohs: GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari

Skala 3 Mohs: Kalsit, mudah digores dengan pisau

Skala 4 Mohs: Fluorit, mudah digores dengan pisau

Skala 5 Mohs: Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)

Skala 6 Mohs:Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir

Skala 7 Mohs:Kwarsa, Zamrud,Hematite dapat menggores kaca

Skala 8 Mohs:Topaz, dapat menggores kaca

Skala 9 Mohs: Ruby, Safir, Korundum, dapat mengores topaz (batu permata delima, corak biru
batu nilam/safir)

Skala 10 Mohs: Intan, dapat menggores korundum Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi
delapan (OKTAHEDRON)

Dari sisi kekerasan, Intan memiliki kekerasan yang paling tinggi, sehingga banyak digunakan
sebagai mata bor di perminyakan, sehingga dapat menembus batu padas, dan lapisan batu
didalam pengeboran minyak.
Peneliti mineral terkenal, Mr.K.E. Kinge (1860) menyampaikan pengelompokan Batu
Mulia/Batu Permata yang dijadikan perhiasan dalam lima kelas sebagai berikut :

1. Batu permata Kelas I (Diamond, Ruby, Safir, Topaz, Chrysoberyl Cubic Zirconia) Nilai
Kerasan antara 8 s/d 10 Skala Mohs

2. Batu Permata kelas II (Beryl, Zircon, Zamrud, Aquamarine, Amethyst, Garnet, Spinel,Quartz)
Nilai Keras antara 7 s/d 8 Skala Mohs

3. Batu permata Kelas III (Lapiz Lazuli, Citrin,Tourqis) Batu permata kelas ini tergolong jenis
batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7 Skala Mohs, sebagian besar
terdiri dari asam kersik (kiezelzuur).

4. Batu- Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV (Phenakite Beryl Quartz Peridot moonstone
Opal), nilai kekerasan antara 4 – 7 5 Skala Mohs.

5. Batu kelas V Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda.
Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit
mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia. Dalam
kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu mulia. Contohnya
adalah Batu Akik.

Warna. Ada apa dengan yang disebut Warna? Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses
pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum
yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat teridiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau,
biru, nila dan violet. Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi
dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat
berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah,
tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan
Idhiochromatic.

Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata
sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya
kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya
hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah
dsbnya. Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan
allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda
(inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara
lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni,
unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah. Aneka warna batu permata ini
sangat indah dan mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu
ini. Sekali lagi, bahwa keindahan ini jangan sampai menjebak bahwa ini sebagai temuan
manusia, tapi pandanglah dan ingatlah bahwa semua ini anugerah Illahi……

sumber: http://satrio74.wordpress.com/2008/05/14/mengenal-karakter-batu-permatabatu-mulia/

Anda mungkin juga menyukai