Anda di halaman 1dari 30

MINERAL Dan KRISTAL

Mineral didefinisikan sebagai suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atomatom yang tersusun secara teratur.

Berdasarkan susunan kimianya, mineral dibagi menjadi 11 golongan antara lain :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Native Element Sulfida Halida Oksida dan Hidroksida Karbonat Nitrat Tungsten dan Molidan Phospat, Arsenat dan Vanadan Sulfat Borak Silikat

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusunan atom-atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia tersendiri. Ciri-ciri fisik mineral antara lain bentuk, belahan, kekerasan, berat jenis, kilap dan warna.

Bentuk Kristal
Sebuah kristal pada wujudnya, seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu ukur, dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Ini dapat dilakukan dengan menetapkan kedudukan bidang-bidang tersebut dengan pertolongan sistem-sistem koordinat.

Dalam ilmu kristalografi, geometri dipakai dengan 7 jenis sistem sumbu, antara lain:
1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sistem sumbu kubik/isometrik/orthogonal Sistem sumbu tetragonal Sistem sumbu orthorombik/rombik Sistem sumbu monoklin Sistem sumbu triklin Sistem sumbu heksagonal Sistem sumbu rombohedral/trigonal

Sistem sumbu kubik/isometrik

Sistem sumbu tetragonal

Sistem sumbu orthorombik

Sistem sumbu monoklinik

Sistem Sumbu Triklin

Sistem sumbu heksagonal

Sistem Sumbu Rombohedral / Trigonal

Belahan dan Pecahan


Ketika kristal mendapatkan suatu tekanan yang melampaui batas-batas elastis dan plastisnya, maka pada akhirnya kristal tersebut akan pecah. Jika pecahnya secara beraturan, maka akan memperlihatkan suatu pecahan. Dan jika mengikuti permukaan yang sesuai dengan struktur kristalnya, maka akan memperlihatkan suatu belahan.

Pecahan dibagi menjadi empat, yaitu :


Konkoidal, dimana pecahan seperti kulit bawang Hackly, pecahannya seperti pecahan besi, tajamtajam Uneven, permukaan pecahnya kasar dan tidak beraturan seperti kebanyakan mineral Even, bidang pecah agak kasar, tetapi kecil-kecil dan masih mendekati bidang datar

Berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang belahan, maka belahan dibagi menjadi 5, antara lain :
 

 

Sempurna (perfect), bila bidang belahan sangat rata Baik (good), bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sempurna karena masih dapat pecah kearah yang lain Jelas (distinct), bidang belah jelas tapi tidak begitu rata dan dapat pecah kearah lain dengan mudah Tidak jelas (indistinct), dimana kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan akibat adanya tekanan adalah sama besar Tidak sempurna (imperfect), bidang belah sangat tidak rata, sehingga kemungkinan untuk membentuk belahan sangat kecil dibandingkan untuk membentuk pecahan

Kekerasan
Pada umumnya kekerasan mineral diartikan sebagai daya tahan mineral terhadap goresan. Merupakan suatu sifat yang ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atom

Skala MOHS (1822)


Derajat Kekerasan Jenis Mineral

Paling Lunak

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Talk Gipsum Kalsit Flourit Apatit Ortoklas Kuarsa Topas Korundum Intan

Paling Keras

10

Talk

Intan

Specific Gravity (Berat Jenis) Merupakan berat relatif dari suatu mineral yang diukur dari perbandingan antara berat material terhadap air pada volume yang sama.

Kilap
Terjadi jika pada mineral dijatuhkan cahaya refleksi. Beberapa kilap yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut : Kilap logam (metallic) Kilap sub logam (sub metallic) Kilap intan (adamantine) Kilap kaca (vitreous) Kilap damar (resineous) Kilap lemak (greasy) Kilap mutiara (pearly) Kilap sutera (silky) Kilap tanah (earthy)

Kilap Logam

Kilap Intan

Kilap Kaca

Kilap Kaca - Mutiara

Kilap Sutera

Kilap Lemak

Warna
Warna dari suatu mineral bergantung dari komposisi kimia, inklusi dan pengotoran. Banyak mineral mempunyai warna khusus, misalnya mineral azurit yang berwarna biru atau mineral epidot yang berwarna kuning kehijauan. Ada pula mineral yang mengandung substansisubstansi lain yang dapat merubah warna aslinya. Misalnya mineral kuarsa (SiO2) murni berwarna putih, akan tetapi kuarsa yang mengandung zatzat asing dapat berwarna abu-abu, ungu dan sebagainya.

Mineral Pembentuk Batuan


Banyak sekali jenis batuan yang tersusun atas mineralmineral dari mineral utama, mineral pengiring sampai ke mineral sekunder. Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu mineral hitam atau mafic mineral dan mineral putih atau felsic mineral. Mineral-mineral utama penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan, terutama mineral golongan silikat.

Beberapa Mineral Mafik yang banyak dijumpai, antara lain :  Olivin  Piroksin  Amphibol / hornblende  Biotit Beberapa jenis mineral felsik, yaitu :  Plagioklas  K-feldspar  Muskovit  Kuarsa  feldspatoid

Mineral tambahan adalah mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma dan terdapat dalam jumlah yang sedikit sekali umumnya kurang dari 5 %. Keberadaannya tidak menentukan sifat atau nama dari batuan.

Mineral tambahan
Beberapa mineral tambahan dari batuan beku yaitu Zirkon, Sphen, Magnetit, Ilmenit, Hematit, Apatit, Pirit, Rutil, Korundum, Garnet.

Pyrite

Garnet

Yang dimaksud dengan mineral sekunder adalah mineral-mineral yang terbentuk dari mineral utama akibat proses pelapukan, sirkulasi air atau larutan dan metamorfosa.

Biotit

Klorit

Anda mungkin juga menyukai