Anda di halaman 1dari 21

Kristalografi

Mineralogi

#3. Mineralogi

DR. I Wayan Warmada


Lab. Sumberdaya Mineral
Jurusan Teknik Geologi,
Fakultas Teknik UGM
E­mail: warmada@yahoo.com
URL: http://warmada.staff.ugm.ac.id 
HP: +62­813­2809­5522
Mineralogi
 Mineral adalah zat atau benda yang biasanya padat
dan homogen dan hasil bentukan alam yang
memiliki sifat-sifat fisik dan kimia tertentu serta
umumnya berbentuk kristalin.
 Ada beberapa bahan yang terjadi karena penguraian
atau perubahan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
secara alamiah juga digolongkan ke dalam mineral,
seperti batubara, minyak bumi, tanah diatome.
Kimia mineral
Sifat-sifat mineral = f (struktur + kimia)
Tetapi tidak bebas: struktur = f (komposisi, T, P)
Komposisi secara konvensional dinyatakan sebagai
%berat (wt.% oxida)
(jika tidak sulfida, halida, etc.)
Tetapi biasanya dengan % mole,
Perbedaan antara
Fo = Mg2SiO4
dan
Fo= 51.5% SiO2 dan 48.5% MgO
Komposisi kerak Bumi
Weight % Atom % Ionic Radius Volume %
O 46.60 62.55 1.40 93.8
Si 27.72 21.22 0.42 0.9
Al 8.13 6.47 0.51 0.5
Fe 5.00 1.92 0.74 0.4
Ca 3.63 1.94 0.99 1.0
Na 2.83 2.64 0.97 1.3
K 2.59 1.42 1.33 1.8
Mg 2.09 1.84 0.66 0.3
Total 98.59 100.00 100.00

Sebagian besar silikat berasal dari O = 94 vol. % dari kerak.


Sifat-sifat fisik mineral
 Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan
membandingkan sifat-sifat fisik mineral antara yang
satu dengan mineral yang lainnya.
 Sifat-sifat fisik mineral: warna, kilap (luster),
kekerasan (hardness), cerat (streak), belahan
(cleavage), pecahan (fracture), struktur/bentuk
kristal, berat jenis, sifat dalam (tenacity) dan
kemagnetan.
Sifat fisik mineral: Warna
 Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya.
Warna mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 idiokromatik, warna selalu tetap (biasanya pada
mineral yang tidak tembus cahaya atau mineral
opak, seperti galena, pirit, magnetit).
 alokromatik, warna mineral tidak tetap,
tergantung pada material pengotornya (biasanya
pada mineral tembus cahaya, seperti kuarsa,
kalsit.
Sifat fisik mineral: Kilap
 Kilap, kesan mineral akibat pantulan cahaya yang
dikenakan padanya.
 Dibedakan menjadi dua,
 Kilap logam,
 Kilap bukan-logam, yang dibedakan menjadi:
kilap kaca (vitreous), intan (adamantine), sutera
(silky), damar (resinous), mutiara (pearly), lemak
(greasy), tanah (dull).
Sifat fisik mineral: Kekerasan
 Kekerasan, ketahanan mineral terhadap goresan.
 Secara relatif ditentukan dengan menggunakan skala
Mohs, yang terdiri dari:
 Talk (1)  Feldspar (6)
 Gipsum (2)  Kuarsa (7)
 Kalsit (3)  Topaz (8)
 Fluorit (4)  Korundum (9)
 Apatit (5)  Intan (10)
Sifat-sifat fisik mineral:
Cerat & belahan
 Cerat adalah warna mineral
dalam bentuk bubuk. Cerat
dapat sama atau berbeda dengan
warna mineral. Umumnya
warna cerat tetap.
 Belahan adalah kenampakan
mineral berdasarkan
kemampuannya membelah
melalui bidang-bidang belahan
yang rata dan licin.
Belahan
Sifat fisik mineral: Pecahan
 Pecahan adalah kemampuan
mineral untuk pecah melalui
bidang yang tidak rata dan tidak
teratur.
 Pecahan dapat dibedakan
menjadi: (a) pecahan konkoidal,
(b) pecahan berserat/fibrous, (c)
pecahan tidak rata, (d) pecahan
rata, (e) pecahan runcing, (f)
pecahan tanah.
Pecahan konkoidal
Sifat fisik mineral: Bentuk
 Bentuk mineral dapat dikatakan kristalin, bila mineral
tersebut mempunyai bidang kristal yang jelas dan
disebut amorf, bila tidak mempunyai batas-batas
kristal yang jelas.
 Struktur mineral dapat dibagi menjadi:
 Granular atau butiran, ukuran butir seragam
 Struktur kolom atau prisma, bila panjang disebut
fibrous atau berserat.
 Struktur lembaran atau lamelar, seperti tabular,
konsentris, dan foliasi
 Struktur imitasi, seperti asikular, filiformis, membilah
Sifat fisik mineral: Bentuk
Sifat fisik mineral: Bentuk
Sifat fisik mineral: Sifat dalam
 Sifat dalam (tenacity) merupakan reaksi mineral
terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan,
pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan
atau penghancuran.
 Dibagi menjadi: rapuh (brittle), dapat diiris (sectile),
dapat dipintal (ductile), dapat ditempa (malleable),
kenyal/lentur (elastic), dan fleksibel (flexible).
Sistematika mineral
 Sistematika atau klasifikasi mineral yang biasa
digunakan adalah klasifikasi Dana, yang
mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan
struktur kristalnya.
 Dana membagi mineral menjadi delapan golongan
(Klein & Hurlbut, 1993), yaitu:
 Unsur murni (native element), yang dicirikan oleh
hanya memiliki satu unsur kimia, seperti emas,
perak, tembaga, arsenik, bismut, belerang, intan,
Belerang

dan grafit.
 Mineral sulfida atau sulfosalt ...
Sistematika mineral
 Mineral sulfida atau sulfosalt, merupakan
kombinasi antara logam atau semilogam dengan
belerang (S) atau selenium (Se), misalnya galena
[PbS], pirit, proustit [Ag3AsS3], dll.
 Oksida dan hidroksida, merupakan kombinasi
antara oksigen atau hidroksil/air dengan satu atau
lebih macam logam, misalnya magnetit, goetit
[FeOOH].
 Haloid, dicirikan ...
Sistematika mineral
 Haloid, dicirikan oleh ada-
nya dominasi ion halogenida
yang elektronegatif, seperti
Cl, Br, F, dan I. Contohnya:
halit, silvit [KCl], dan fluorit
[CaF2]

Fluorit

Halit
Sistematika mineral
 Nitrat, karbonat dan borat, merupakan kombinasi
antara logam/semi-logam dengan anion komplek,
CO3 atau nitrat, NO3 atau borat (BO3). Contohnya:
kalsit, niter [NaNO3], dan borak
[Na2B4O5(OH)4·8H2O].

Borak
Sistematika mineral
 Sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat, dicirikan
oleh kombinasi logam dengan anion sulfat,
kromat, molibdat, dan tungstat. Contohnya: barit
[BaSO4], wolframit [(Fe,Mn)WO4].

Barit
Sistematika mineral
 Fosfat, arsenat, dan vanadat, contohnya: apatit
[CaF(PO4)3], vanadinit [Pb5Cl(PO4)3].

Apatit Apatit
Sistematika mineral
 Silikat, merupakan mineral
yang jumlahnya meliputi 25%
dari keseluruhan mine-ral
yang dikenal atau 40% dari
mineral yang umum di-
jumpai. Kelompok mineral ini
mengandung ikatan Si dan O.
Contohnya: kuarsa [SiO2],
zeolit-Na
[Na6((AlO2)6(SiO2)30)·24H2O]

Kuarsa

Anda mungkin juga menyukai