Kristal: bahan padat yang secara kimia homogen dengan bentuk geometri tetap, sebagai
gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak (polyhedron),
dengan jumlah dan kedudukan bidangbidang kristalnya tertentu dan teratur.
2. mineral adalah suatu benda alamiah, yang tersusun atas zat-zat anorganik homogen, dengan
bentuk padat, memiliki komposisi kimia yang tetap dengan struktur kristal tertentu, memiliki
karakteristik fisik, optik, kimiawi dan mekanika tertentu.
3. Sifat mineral
a) Warna
dipengaruhi oleh susunan pertumbuhannya, sifat lingkungan geologi di mana mineral
dibentuk, dan kemungkinan pengotoran mineral yang mungkin terjadi selama mineral
tersebut berada dalam lingkungan geologi tersebut.
contoh apatit mengalami pengotoran oleh sulfur, maka warnanya menjadi kuning
transparat, sedangkan jika pengotornya Fe maka berwarna pink sampai kemerahan
transparant, dan jika terkotori oleh Cl menjadi berwarna kehijauan transparant.
Kuarsa juga tidak berwarna dan transparant. Saat kuarsa mengalami pengotoran Fe,
warnanya menjadi hitam translucent sampai opak, saat terkotori oleh Cu warnanya
menjadi biru.
b) Cerat
Cerat adalah warna sebenarnya dalam suatu mineral. Warna cerat kadang-kadang
berbeda dengan warna mineralnya. Contoh: grafit berwarna coklat tetapi warna
ceratnya hitam, sulfur berwarna kuning dengan warna cerat putih, pirit berwarna
keemasan dengan warna cerat hitam, dan galena berwarna silver gelap dengan cerat
coklat gelap. Namun, tidak sedikit pula mineral yang menunjukkan warna
perawakannya dan warna ceratnya sama. Sebagai contoh adalah monasit: warna
perawakan dan ceratnya merahmerah bata, hematit: warna perawakan dan ceratnya
merah bata - merah kehitaman, kuarsa (white smoke) warna perawakan dan ceratnya
adalah putih, dan lain-lain. Warna cerat adalah manifestasi dari perpaduan unsur kation
dan anion yang menyusun mineral.
warna cerat digunakan untuk identifikasi mineral pada kondisi lapuk dan identifikasi
mineral pada pengamatan mikroskopis. Sebagai contoh: kuarsa memiliki warna
perawakan bermacam-macam, ada yang putih susu (onyx), tak berwarna transparant,
ungu (amethis), coklat (kalsedon), biru (blue saphir), merah dan lain-lain; namun semua
jenis kuarsa tersebut memiliki warna cerat yang sama yaitu putih.
d) Kilap
Kilap adalah refleksi mineral dalam menangkap sinar; ada dua jenis kilap yaitu metalik
dan non-metalik. Kilap metalik yaitu kilap yang ditunjukkan oleh, sebagaimana logam
(emas, perak, tembaga atau besi) jika dikenai sinar. Kilap non metalik yaitu kilap kaca,
kilap tanah (earthy), kilap lilin, kilap mutiara, kilap sutra dan kilapnya mineral yang tidak
memantulkan sinar (dull),
e) Kekerasan
Sifat kekerasan mineral penting untuk diketahui terkait dengan kegunaan, resistensi dan
mekanisme kristalisasinya. Kekerasan mineral diukur dengan menggunakan skala Mohs.
Dalam skala Mohs kekerasan terrendah adalah satu yang diwakili oleh talk, sedangkan
kekerasan tertinggi bernilai 10 yang diwakili oleh intan (Tabel 2.1), yaitu:
Tabel skala Mohs untuk menentukan sifat kekerasan:
Mineral Nomor skala Pananda
Talk ------------1-----------
Gipsum ------------2----------- ------------ tergores oleh kuku jari
Kalsit ------------3----------- ------------ tergores oleh pisau lipat
Fluorit ------------4-----------
Apatit ------------5----------- ------------ tergores oleh pisau baja
Ortoklas ------------6----------- ------------ tergores oleh piringan kaca
Kuarsa ------------7----------- ------------ tergores oleh piringan keramik
Topas ------------8----------- ------------ tergores oleh pisau korundum
Korundum ------------9----------- ------------ tergores oleh pisau dengan mata
berlian Intan / berlian ------------10----------
g) Pecahan
Ketika tekanan ( dalam bentuk pukulan, tarikan, puntiran atau gesekan) diberikan
terhadap suatu mineral, sedangkan ikatan antar atom di sekitar area yang dikenai
tekanan tersebut sama di semua arah dalam mineral tersebut, maka akan terjadi
kerusakan.
Kerusakan atau pecahan dengan permukaan tidak teratur disebut splintery atau fraktur
tidak teratur; jika permukaannya halus disebut smoothly; jika permukaannya
melengkung seperti potongan / pecahan kaca yang tebal disebut conchoidal.
h) Sifat lain: Tenacity, Megnetisme, Elektricity, Bau, Rasa dan Reaksi dengan HCl
1. Tenacity: reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya
contoh: rapuh (brittle), dapat dipotong (sectile), dapat dipintal (ductile), dapat ditempa
(malleable), kenyal / lentur (plastic) dan fleksibel (dapat dibentuk sebagai apa pun).
2. Magnetisme – Beberapa mineral memiliki sifat kemagnetan, ct: mineral logam
3. Sentuhan – beberapa mineral seperti talk dan grafit, berasa berminyak atau licin saat
digosok jari. Sifat berminyak terjadi karena ikatan yang sangat lemah dalam satu arah
4. Rasa - Rasa adalah salah satu tes terakhir yang dilakukan, karena beberapa mineral
bersifat beracun. Ct: Halit berrasa asin; Silvit: rasanya pahit.
5. Bau – beberapa mineral memiliki bau yang khas; contoh: sulfur berbau busuk,
asbestos berbau apek.
6. Reaksi dengan HCl- digunakan untuk mengidentifikasi mineral karbonat anion (C03) 2-
akan berbusa ("fizz") saat ditetesi HCl.
4. Baca catetan sendiri dah yg sistem kristal pusing kebanyakan
5.
Tetragonal - Sumbu c adalah sumbu rotasi 4 kali lipat atau sumbu rotoinversion.
Isometrik - Sumbu yang sama panjangnya adalah sumbu rotasi 3 4 kali lipat, sumbu
rotoinversi, atau, dalam kasus di mana tidak ada 4 atau sumbu,
Triklinik - Karena kelas ini memiliki simetri yang rendah, tidak ada batasan pada
sumbu, tetapi wajah yang paling menonjol harus diambil sejajar dengan sumbu c.
Monoklinik - Sumbu lipatan 2 adalah sumbu b, atau jika hanya bidang cermin yang
ada, sumbu b tegak lurus terhadap bidang cermin.
7. kristal kembar
Kembar Pada Sistem Isometrik
Pada sistem ini berlaku kembar menurut hukum Spinel (Spinel Law), yaitu bidang kembar
terletak pada indises (111) (oktaeder), karena bidang kembaran maupun sumbu kembaran
mempunyai indises yang sederhana. Kembar yang dijumpai pada sistem ini adalah :
- kembar kontak pada intan (C) dan magnetit (Fe304)
- kembar penetrasi pada magnetit atau galena (PbS), pyrit(FeS2).
kembar kontak, dimana bidang kontak atau bidang komposisi berindises (021). Hukum
Manebach; merupakan kembar kontak dimana bidang kembar terdapat pada bidang (001).