Anda di halaman 1dari 22

KEBUMIAN – PAKET 1

0
PAKET 1 : KRISTAL DAN MINERAL

KRISTALOGRAFI

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari/menggambarkan tentang kristal. Kristal adalah


suatu zat padat yang mempunyai susunan atom/molekul yang teratur.

Sistem-sistem kristal dibagi menjadi 7 golongan berdasarkan:


- Jumlah sumbu kristal
- Letak sumbu kristal yang satu dengan yang lainnya
- Parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal
Sumbu kristal adalah garis bayangan lurus yang menembus kristal (bidang-bidang kristal) dan melalui
pusat kristal.

Tujuh sistem kristal antara lain:


1. Isometrik: ketiga sumbu kristalnya sama panjang dan saling tegak lurus (a=b=c) (a⊥b⊥c)

Gambar 1 Sistem kristal isometrik dan contoh mineralnya (pirit)

Contoh mineral: intan, fluorit, galena, pirit, garnet, halit, emas, magnetit

2. Tetragonal: kedua sumbu kristal mempunyai panjang yang sama, sedangkan sumbu yang lain bisa
lebih panjang atau lebih pendek (a=b≠c); ketiga sumbu kristal saling tegak lurus (a⊥b⊥c)

Gambar 2 Sistem kristal tetragonal dan contoh mineralnya (kasiterit)


Contoh mineral: kalkopirit, pirolusit, rutil, kasiterit, zirkon

3. Ortorombik: ketiga sumbu kristalnya tidak sama panjang (a≠b≠c), namun saling tegak lurus (a⊥b⊥c)

Gambar 3 Sistem kristal ortorombik dan contoh mineralnya (topaz)


Contoh mineral: belerang, aragonit, anhidrit, barit, olivin, staurolit, topaz, ortopiroksen, silimanit

4. Monoklin: terdiri atas 3 sumbu kristal yang tidak sama panjang (a≠b≠c); kedua sumbu kristal
saling
tegak lurus, sedangkan sumbu yang lain tidak tegak lurus terhadap kedua sumbu tersebut (a⊥b⊥c)

Gambar 4 Sistem kristal monoklin dan contoh mineralnya (augit (klinopiroksen))

Contoh mineral: ortoklas, biotit, muskovit, amphibol, klinopiroksen, gipsum, klorit, limonit, talk

5. Triklin: ketiga sumbu kristalnya tidak sama panjang dan tidak saling tegak lurus (a≠b≠c) (a⊥b⊥c)

Gambar 5 Sistem kristal triklin dan contoh mineralnya (mikroklin)

Contoh mineral: kaolinit, kyanit, mikroklin, albit

5. Heksagonal: terdiri atas 4 sumbu kristal; ketiga sumbu kristal mempunyai panjang yang
sama,
terletak horizontal, dan saling membentuk sudut 120 (a,b,d⊥c) (a⊥b⊥d); sumbu kristal yang lain bisa
0
lebih panjang atau lebih pendek (a=b=d≠c)

Gambar 6 Sistem kristal heksagonal dan contoh mineralnya (beril)

Contoh mineral: kuarsa, grafit, beril, siderit, apatit


6. Trigonal: cirinya sama dengan sistem kristal heksagonal; perbedaannya terletak pada
bentuk luar kristalnya

Gambar 7 Sistem kristal trigonal

Contoh mineral: kalsit, cinnabar, korundum, hematit, ilmenit, dolomit, magnesit

Unsur-unsur simetri
kristal:
- Bidang simetri: bidang imajiner yang memisahkan kristal menjadi 2 bagian yang kongruen,
sehingga bagian yang satu akan tampak sebagai cerminan dari bagian satunya lagi
- Sumbu simetri: garis imajiner yang memungkinkan kristal berotasi dalam satu putaran
untuk memperoleh beberapa kenampakan yang sama persis
- Pusat simetri: titik pusat imajiner kristal yang apabila ditarik garis dari bagian kristal
melewati pusat ini dengan jarak yang sama, maka akan dijumpai bagian kristal yang sama

MINERALOGI FISIK
Mineralogi merupakan ilmu yang mempelajari tentang asal usul, pembentukan, sifat fisik, sifat
kimia, serta klasifikasi dan manfaat mineral. Mineral adalah zat atau benda yang biasanya padat
dan homogen, merupakan hasil bentukan alam, anorganik, memiliki sifat-sifat fisik dan kimia
tertentu serta umumnya berbentuk kristalin. Menurut asal usul pembentukannya, mineral dibagi
menjadi 2 macam, yaitu:
1. Mineral primer: terbentuk melalui proses
primer
Macam-macam proses primer:
a. Pembekuan magma (magmatisme)
Contoh mineral: ortoklas, olivin,
hornblende b. Sedimentasi & kristalisasi
larutan
Contoh mineral: gipsum, halit,
kalsit c. Pengendapan uap
Contoh mineral: gipsum, belerang,
alunit d. Metamorfisme
Contoh mineral: emas,
tembaga e. Hidrotermal
Contoh mineral: andalusit, silimanit,
kyanit
2. Mineral sekunder: terbentuk melalui proses
Proses sekunder yang dimaksud adalah oksidasi. Contohnya adalah ortoklas teroksidasi menjadi
mineral lempung.

Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat fisik mineral yang
satu dengan yang lainnya. Sifat-sifat fisik suatu mineral ditentukan oleh susunan atom-atomnya
dan komposisi kimianya. Sifat-sifat fisik mineral antara lain:

1. Warna: kesan mineral jika terkena cahaya Warna mineral dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Idiokromatik: warna selalu tetap (biasanya pada mineral yang tidak tembus cahaya atau mineral
opaque)
b. Allokromatik: warna mineral tidak tetap, tergantung pada zat pengotornya (biasanya
pada mineral tembus cahaya)
Selain itu, mineral juga dibedakan berdasarkan ketembusan cahayanya, yaitu:
a. Transparent: sepenuhnya tembus
cahaya b. Translucent: tembus cahaya
sebagian
c. Opaque: tidak tembus cahaya

2. Kilap (luster): kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya
Kilap dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kilap logam
Contoh mineral: pirit, galena,
emas b. Kilap non-logam
Macam-macam kilap non-
logam: (1) Kilap kaca
(vitreous)
Contoh mineral: kalsit, kuarsa, halit
(2) Kilap intan (adamantine): biasanya dimiliki oleh batu mulia (mineral berindeks bias
tinggi) Contoh mineral: intan, korundum
(3) Kilap sutra (silky): seperti jalinan benang, timbul karena struktur serabut
Contoh mineral: gipsum, asbestos
(4) Kilap mutiara (pearly): seperti mutiara atau bagian dalam kulit kerang; biasanya
dimiliki oleh mineral dengan struktur berlapis
Contoh mineral: talk
(5) Kilap lemak (greasy): kesan permukaan berminyak
Contoh mineral: nefelin
(6) Kilap tanah (dull/earthy): kesan buram seperti tanah, tidak cemerlang ataupun berkilau
Contoh mineral: kaolinit, limonit
(7) Kilap damar (resinous)
Contoh mineral: sphalerit
3. Kekerasan (hardness): ketahanan mineral terhadap goresan
Secara relatif, kekerasan ditentukan menggunakan skala Mohs, mulai dari skala 1 (mineral terlunak)
sampai skala 10 (mineral terkeras)

Tabel 1 Skala Mohs (kiri) dan Alat Penguji Kekerasan Mineral (kanan)
Skala Mohs Mineral
1 Talk Skala Mohs Alat Penguji
2 Gipsum 1,5 Ujung pensil
3 Kalsit 2,2 – 2,5 Kuku
4 Fluorit 3 – 3,5 Koin tembaga
5 Apatit 5 – 5,5 Pisau
6 Ortoklas 5,5 Pecahan kaca
7 Kuarsa 6 –7 Pelat baja
8 Topaz 8–9 Amplas
9 Korundum
10 Intan
4. Cerat/gores (streak): warna mineral dalam bentuk bubuk
Cerat bisa sama atau berbeda dengan warna mineral. Umumnya warna cerat pada suatu
mineral tetap.
Contoh:
- Cerat pada hematit: merah tua
- Cerat pada emas: kuning
- Cerat pada pirit: hitam

Gambar 8 Cerat dari pirit yang diperoleh dengan cara menggoreskan pirit ke porselen

5. Belahan (cleavage): kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui


bidang- bidang yang rata dan licin
Belahan diklasifikasi berdasarkan kesempurnaan bidang belahannya dan jumlah arah bidang
belahannya. Berdasarkan kesempurnaan bidang belahanannya, terdapat 4 macam belahan, yaitu:
a. Sempurna (perfect): bidang belahan sangat rata, sulit dipecah jika tidak melewati
bidang belahannya
b. Baik (good): bidang belahan rata, tapi masih bisa pecah pada arah lain
c. Jelas (distinct): bidang belahan jelas, tapi tidak begitu rata; bisa pecah pada arah lain dengan
mudah
d. Tidak sempurna (imperfect): bidang belahan sangat tidak rata; kemungkinan
menghasilkan belahan sangat kecil dan cenderung membentuk pecahan
Berdasarkan jumlah arah bidang belahannya, ada 4 macam belahan, antara lain:
a. Belahan 1 arah
Contoh mineral: muskovit,
biotit b. Belahan 2 arah
Contoh mineral: feldspar,
gipsum c. Belahan 3 arah
Contoh mineral: kalsit, halit
d. Belahan 4 arah
Contoh mineral: fluorit

Gambar 9 Feldspar beserta bidang belahannya (2 arah)

6. Pecahan (fracture): kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan
tidak teratur
Jenis-jenis pecahan:
a. Pecahan konkoidal: permukaan melengkung atau bergelombang seperti cangkang atau kaca
Contoh mineral: kuarsa
b. Pecahan berserat (fibrous/splintery): pecah menjadi serat
Contoh mineral: asbestos
c. Pecahan tidak rata (uneven): permukaan kasar atau tidak rata
Contoh mineral: garnet
d. Pecahan rata (even): permukaan cukup rata
e. Pecahan runcing (hackly): permukaan tidak teratur, kasar, dan meruncing
Contoh mineral: tembaga
f. Pecahan tanah: pecahan tidak teratur dan seperti tanah
Contoh mineral: kaolinit

Gambar 10 Pecahan berserat (kiri) dan pecahan konkoidal (kanan)

7. Bentuk & struktur


Terdapat 3 macam bentuk mineral, antara lain:
a. Kristalin: apabila suatu mineral mempunyai bidang kristal yang jelas
b. Mineraloid: apabila suatu mineral berbentuk kristal yang masih
prematur c. Amorf: apabila suatu mineral memiliki susunan
atom/molekul yang acak
8. Berat jenis: perbandingan/rasio antara berat mineral dengan berat air pada volume yang sama
9. Sifat dalam (tenacity): reaksi mineral terhadap gaya/stress yang mengenainya
(penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan, penghancuran, dll)
Macam-macam sifat dalam mineral:
a. Brittle (rapuh)
Contoh mineral:
kuarsa b. Sectile (dapat
diiris)
Contoh mineral:
gipsum c. Ductile (dapat
dipintal)
Contoh mineral: tembaga
d. Malleable (dapat
ditempa)
Contoh mineral: emas
e. Elastic (lentur/kenyal)
Contoh mineral:
muskovit
f. Flexible (fleksibel)
Contoh mineral:
talk
10. Kemagnetan: reaksi mineral terhadap medan magnet di sekitarnya
Macam-macam sifat kemagnetan dalam mineral:
a. Ferromagnetik: mineral dengan sifat magnetik
Contoh mineral: magnetit, pirhotit, platina
b. Paramagnetik: mineral yang tidak mempunyai kemagnetan, namun merespon medan magnet
Contoh mineral: garnet, biotit, turmalin
c. Diamagnetik: mineral yang tidak mempunyai kemagnetan dan tidak merespon medan magnet
Contoh mineral: gipsum, halit, kuarsa

11. Sifat fisik khusus pada mineral tertentu


Contoh :
- Halit: rasanya asin
- Belerang: baunya menyengat
- Mineral karbonat: bereaksi dengan asam
- Grafit: terasa berminyak jika dipegang

MINERALOGI KIMIA
Beberapa mineral mempunyai rumus kimia yang tetap, seperti kuarsa (SiO2) dan kalsit (CaCO3).
Mineral lainnya memiliki rumus kimia variabel karena substitusi ionik yang tidak mengubah
struktur kristal, seperti olivin (Mg,Fe)2SiO4, piroksen (Mg,Fe)SiO4, dan plagioklas (NaAlSi3O8 –
CaAl2Si2O8). Sistematika atau klasifikasi mineral yang biasa digunakan adalah klasifikasi Dana,
yang mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristalnya. Dana membagi
mineral menjadi 8 golongan (Klein & Hurlbut,
1993),
yaitu:
1. Unsur murni (native element): tersusun oleh 1 unsur
kimia
Golongan ini dibagi lagi menjadi logam, semi-logam, dan non-logam.
Contoh mineral: emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), bismuth (Bi), belerang (S), intan (C), grafit (C)
Gambar 11 Contoh-contoh mineral unsur murni

2. Sulfida: kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang


(S)
Contoh mineral: pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), galena (PbS), cinnabar (HgS), sphalerit (ZnS)

3. Oksida &
hidroksida
Oksida: kombinasi antara oksigen dengan satu atau lebih macam logam
Contoh mineral: hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), korundum (Al2O3), kasiterit (SnO2)
Hidroksida: kombinasi antara hidroksil dengan satu jenis logam atau lebih
Contoh mineral: limonit (FeO(OH).nH2O), bauksit (Al(OH)2.nH2O), goetit (FeOOH)

Gambar 12 Contoh-contoh mineral sulfida (kalkopirit, galena, pirit), oksida (magnetit,


kasiterit), dan hidroksida (goetit)

4. Halida: dicirikan oleh adanya dominasi ion halogenida yang elektronegatif, seperti Cl, Br, F,
dan I Contoh mineral: halit (NaCl), silvit (KCl), fluorit (CaF2)

Gambar 13 Contoh-contoh mineral halida

5. Karbonat: kombinasi antara logam atau non-logam dengan ion CO3


(karbonat) Hanya mineral karbonat yang sering dijumpai
Contoh mineral: kalsit (CaCO3), aragonit (CaCO3), dolomit (CaMg(CO3)2)

Gambar 14 Contoh-contoh mineral karbonat

6. Sulfat: dicirikan oleh kombinasi logam atau non-logam dengan ion sulfat
(SO4) Contoh mineral: barit (BaSO4), anhidrit (CaSO4), gipsu(CaSO4.2H2O)

Gambar 15 Contoh mineral sulfat (barit)

7. Fosfat: kombinasi antara logam atau non-logam dengan ion fosfat (PO4)
Contoh mineral: apatit (CaF(PO4)3), vanadinit (Pb5Cl(PO4)3)

Gambar 16 Contoh-contoh mineral fosfat

8. Silikat: mengandung ikatan Si dan O serta memiliki struktur yang sangat beraneka ragam
Silikat merupakan golongan mineral yang jumlahnya meliputi 25 % dari keseluruhan
mineral yang dikenal atau 40 % dari mineral yang umum dijumpai.
Contoh mineral silikat: kuarsa (SiO2), feldspar, olivin, piroksen, amphibol, opal, mika, garnet, epidot,
silimanit

Gambar 17 Contoh mineral silikat (kuarsa)


MINERAL PEMBENTUK BATUAN (ROCK FORMING
MINERAL)

Berdasarkan kelimpahannya dalam suatu batuan, mineral pembentuk batuan terbagi menjadi 2 macam:
1. Mineral essensial: mineral yang paling banyak menyusun komposisi suatu batuan dan
menentukan penamaan batuan tersebut
2. Mineral aksesori: mineral yang jumlahnya sedikit, namun tetap penting keberadaannya pada
suatu batuan beku

Berdasarkan komposisi kimianya, mineral pembentuk batuan dibagi menjadi 4 golongan:


1. Mineral sialik: kaya akan Si dan Al; berwarna cerah
Contoh mineral: feldspar, kuarsa, muskovit
2. Mineral mafik (ferromagnesia): kaya akan Mg dan Fe; berwarna gelap
Contoh mineral: olivin, piroksen, amphibol, biotit
3. Mineral lempung: terbentuk oleh proses pelapukan, diagenesis, dan alterasi
Contoh mineral: kaolinit, montmorilonit, illit, smektit
4. Mineral non-silikat: mineral yang terbentuk oleh proses sedimentasi
Contoh mineral: kalsit, dolomit, halit, gipsum

Mineral-mineral yang umum ditemukan pada batuan:


1. Batuan beku: kuarsa, feldspar, mika, piroksen, amphibol, dan olivin
2. Batuan sedimen: kuarsa, feldspar, mineral lempung, kalsit, kalsit, dolomit, gipsum, halit
3. Batuan metamorf: kuarsa, feldspar, mika, garnet, piroksen, staurolit, kyanit

Contoh-contoh mineral pembentuk batuan beserta penjelasannya:


1. Kuarsa
Ciri-ciri:
- Rumus kimia tetap (SiO2)
- Pecahan konkoidal
- Kekerasan 7
- Warnanya bervariasi (umumnya bening atau putih)

2. Kelompok feldspar
Ciri-ciri:
- Rumus kimia variabel ((K,Na,Ca)AlSi2O8)
- Belahan 2 arah
- Kekerasan 6
- Warna bervariasi (putih, pink, hijau)

Gambar 18 Contoh mineral kelompok feldspar


Mineral kelompok feldspar dibagi menjadi 2 golongan:
a. Alkali feldspar/potassium feldspar (K-feldspar)
Mineral: ortoklas, mikroklin,
sanidin b. Plagioklas feldspar
(Na,Ca-feldspar)
(1) Na-plagioklas
Mineral: albit, oligoklas
(2) Ca-plagioklas
Mineral: anortit, bitownit
(3) Na,Ca-plagioklas
Mineral: andesin,
labradorit

3. Kelompok amphibol
Ciri-ciri:
- Rumus kimia variabel (Ca2(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22)
- Belahan 2 arah
- Berbentuk prismatik panjang
- Berwarna hijau – hitam

Gambar 19 Contoh mineral kelompok amphibol (hornblende)

4. Kelompok piroksen
Ciri-ciri:
- Rumus kimia variabel (Mg,Fe)2SiO4(Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Al,Si)2O6)
- Belahan 2 arah
- Berbentuk prismatik pendek
- Warnanya gelap

Gambar 20 Contoh mineral kelompok piroksen

Mineral kelompok piroksen dibagi menjadi 2 golongan, yakni:


a. Ortopiroksen (sistem kristal ortorombik)
Mineral: hipersten ((Mg,Fe)SiO3), enstatit (MgSiO3), ferrosilit (FeSiO3)
b. Klinopiroksen (sistem kristal monoklin)
Mineral: augit (Ca(Mg,Fe,Al)(Al,Si)2O6), diopsid (CaMgSi2O6), hedenbergit (CaFeSi2O6)
5. Kelompok mika
Ciri-ciri:
- Rumus kimia variabel (K(Fe,Mg,Al)3(Al,Si)3O10(F,OH)2)
- Belahan sempurna dan 1 arah
- Berbentuk lapisan-lapisan tipis yang fleksibel
- Warnanya cerah – gelap

Gambar 21 Contoh mineral kelompok mika

Mineral: muskovit, biotit, flogopit

6. Kelompok olivin
Ciri-ciri:
- Rumus kimia variabel ((Mg,Fe)2SiO4)
- Pecahan konkoidal
- Warnanya hijau
- Terlihat seperti gelasan
Mineral: forsterit (Mg2SiO4), fayalit (Fe2SiO4)

7. Kalsit dan dolomit


Ciri-ciri:
- Rumus kimia tetap (kalsit: CaCO3; dolomit: CaMg(CO3)2)
- Kristalnya berbentuk rhombohedral
- Bereaksi dengan asam

SOAL
LATIHAN

1. Mineral yang memiliki kekerasan paling rendah adalah . .


a. Korundum
b. Topaz
c. Talk
d. Kuarsa
e. Kalsit

2. Sistem kristal triklin mempunyai 3 sumbu kristal, sedangkan sistem kristal trigonal
mempunyai . . . .
a. 3 sumbu kristal
b. 4 sumbu kristal
c. 5 sumbu kristal
d. 6 sumbu kristal
e. 7 sumbu kristal

3. Sistem kristal yang sumbu-sumbu kristalnya tidak saling tegak lurus adalah
a. Tetragonal
b.
Ortorombik c.
Triklin
d. Heksagonal
e. Trigonal

4. Contoh mineral yang terbentuk dari kristalisasi larutan adalah .


a. Belerang, gipsum, plagioklas
b. Halit, kalsit, gipsum
c. Dolomit, halit,biotit
d. Gipsum, kalsit,belerang
e. Kuarsa, pirit, halit
5. Di bawah ini adalah syarat suatu materi bisa disebut sebagai mineral, kecuali .
a. Terbentuk secara alami
b. Memiliki sistem Kristal
tertentu
c. Terbentuk secara organik
d. Mempunyai sifat fisik tertentu
e. Memiliki komposisi kimia tertentu

6. Mineral yang bersifat diamagnetik adalah . . .


a. Kuarsa
b. Garnet
c. Amfibol
d. Magnetit
e. Fayalit

7. Rekahan sistematis pada mineral yang mengikuti bidang yang terkait dengan struktur kristal
mineral tersebut dikenal dengan istilah . . . .
a. Belahan
b. Kelurusa
c. Pecahan
d. Kebidangan
e. Retakan

8. Dalam kristal, kita mengenal sumbu a, b, c, dan d. Sumbu-sumbu tersebut disebut


juga . . a. Sumbu kristal
b. Sumbusimetri
c. Sumbu putar
d. Sumbu pusat
e. a – d salah

9. Yang bukan merupakan salah satu sifat kristal adalah . .


a. Selalu dibatasi oleh bidang-bidang datar
b. Benda padat yang homogen
c. Tersusun oleh atom-atom maupun molekul-molekul yang
teratur
d. Selalu memiliki sumbu dan pusat simetri
e. Merupakan suatu polyeder

10. Suatu mineral memiliki kilap kaca, kekerasan 7, tidak ada belahan, pecahan konkoidal, dan
sifat translucent. Mineral tersebut kemungkinan adalah . . . .
a. Ortoklas
b. Plagioklas
c. Biotit
d. Kuarsa
e. Mika

11. Unsur kimia yang ditemukan di dolomit tetapi tidak ditemukan di kalsit
adalah. a. Ca
b. C
c. Al
d. Mg
e. O

12. Mineral manakah berikut ini yang memiliki struktur lembaran (sheet structure)?
a. Kuarsa
b. Muskovit
c. Olivin
d. Feldspar
e.
Plagioklas

13. Sebagian besar kelompok mineral pembentuk batuan adalah . .


a. Oksida
b. Silikat
c. Karbonat
d. Sulfida

14. Identifikasi suatu mineral dapat dilakukan dengan cara mengetahui mineralogi fisiknya. Yang
termasuk sifat fisik mineral adalah . . . .
a. Warna, kilap, komposisi kimia
b. Kekerasan, kemagnetan,
kerapuhan
c. Belahan, kemagnetan, sifat dalam
d. Cerat, pecahan, komposisi
kimia
e. Bentuk, berat jenis, ketahanan

15. Warna mineral merupakan salah satu ciri fisik dalam identifikasi mineral. Mineral yang
mempunyai warna kuning keemasan adalah . . . .
a. Kuarsa
b. Kalsit
c. Belerang
d. Pirit
e. Galena

16. Mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral silikat (mineral yang mengandung Si) dan non-silikat.
Contoh mineral non-silikat adalah . . .
a. Kuarsa
b. Kalsit
c. Olivin
d. Ortoklas
e. Piroksen
17. Sistem kristal trigonal terdapat pada mineral . .
.a. Kalsit
b. Pirit
c. Kuarsa
d. Vanadinit
e. Fluorit

18. Metode yang umum dan sederhana untuk mengelompokkan mineral tergantung dari sifat-sifat umumnya.
a. Fisik
b. Kimia
c. Nuklir
d. Optik
e. Warna

19. Mineral dolomit dan aragonit merupakan contoh mineral dalam kelompok .
a. Sulfida
b. Oksida
c. Karbonat
d. Silikat
e. Sulfat

20. Belahan mineral merupakan salah satu ciri fisik dalam identifikasi mineral. Mineral yang
mempunyai belahan 1 arah sempurna adalah . . . .
a. Muskovit
b. Kalsit
c. Galena
d. Kuarsa
e. Pirit

Anda mungkin juga menyukai