Fransiskus Litani Santoso
Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia 2017 – Polaris
Alumni SMAK Ketapang 1, Jakarta Pusat
Silver medalist – OSN 2016 Palembang
Silver medalist – OGG ITB 2016
Silver medalist – IESO 2017 France
Pendahuluan
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen yang bersifat non‐
organik, memiliki bentuk yang teratur (sistem kristal), dan terbentuk
secara alami. Mineral merupakan penyusun utama dari batuan.
Kristal adalah ikatan atom‐atom yang membentuk susunan teratur dan
berbentuk padat.
Batuan Mineral Kristal Atom
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 2
Mineralogi Fisik
Mineralogi fisik adalah ilmu yang memelajari sifat‐sifat fisika dari mineral. Sifat‐
sifat fisik mineral dapat diamati melalui warna, kilap, kekerasan, cerat, belahan,
pecahan, bentuk, struktur, berat jenis, sifat dalam, ketahanan, dan derajat
kejernihan.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 3
Warna (Colour)
“Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata apabila mineral
tersebut terkena cahaya (spektrum cahaya yang dibiaskan oleh mineral).”
Faktor yang memengaruhi:
• Komposisi kimia
• Pengotoran dari mineral
• Struktur kristal
• Ikatan atom
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 4
Warna (Colour)
Warna Idiochromatic Warna Allochromatic
“Warna mineral selalu tetap, pada umumnya “Warna mineral tidak tetap dan tergantung pada
dijumpai pada mineral tidak tembus cahaya mineral pengotornya, pada umumnya dijumpai
(opaque) atau berkilap logam.” pada mineral tembus cahaya (transparent atau
translucent) atau berkilap non‐logam.”
o Kuning : Sulphur, auripigmen.
o Emas : Gold, pyrite, chalcopyrite. o Transparan/: Quartz, muscovite, calcite,
o Hijau : Chlorite, malachite, serpentine. translucent diamond, corrundum, beryl.
o Biru : Azurite. o Putih : Milky quartz, gypsum,
o Merah : Hematite, jasper, cinnabar. caolinite.
o Coklat : Garnet, limonite.
o Abu-abu : Galena.
o Hitam : Graphite, biotite, augite, magnetite,
hornblende.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 5
Kilap (Luster)
“Kilap mineral adalah kesan mineral yang ditunjukkan oleh
pantulan cahaya yang dikenakan padanya.”
• Kilap Logam (Metallic Luster) • Kilap Sutra (Silky Luster)
Contoh : Pyrite, chalcopyrite, magnetite, Contoh : Asbestos, actinolite, gypsum.
galena, graphite, pyrolusite.
• Kilap Damar (Resinous Luster)
• Kilap Kaca (Vitreous Luster) Contoh : Sphalerite, sulphur
Contoh : Calcite, quartz, spinel, garnet, halite,
fluorite, leucite. • Kilap Lemak (Greasy Luster)
Contoh : Nepheline, serpentine, opal.
• Kilap Intan (Adamantine Luster)
Contoh : Diamond, zircon, rutile, cassiterite. • Kilap Tanah (Earthy Luster)
Contoh : Limonite, caolinite, bauxite, diatomea.
• Kilap Mutiara (Pearly Luster)
Contoh : Dolomite, muscovite, gypsum, talc.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 6
Kekerasan (Hardness)
“Kekekerasan mineral adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan.”
Skala Mohs
Grafit pensil (1,5);
kuku (2,5);
jarum (3,0);
koin tembaga (3,5);
paku besi (4,5);
pisau baja (5,5);
kaca (5,5 - 6,0);
kikir baja (6,0 - 7,0); dan
amplas (8,0 - 9,0).
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 7
Cerat (Streak)
“Cerat mineral adalah warna mineral dalam bentuk goresan atau serbuk. Untuk
mengetahui cerat suatu mineral, kita dapat menggoreskan mineral tersebut pada
amplas atau porselen.”
• Warna dan cerat sama:
• Cinnabar : Warna dan cerat merah
• Magnetite : Warna dan cerat hitam
• Lazurite : Warna dan cerat biru
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 8
Cerat (Streak)
• Warna dan cerat beda:
• Mineral berwarna terang biasanya mempunyai cerat berwarna putih.
• Quartz : Tak berwarna/putih dan cerat putih
• Gypsum : Tak berwarna/putih dan cerat putih
• Calcite : Tak berwarna dan cerat putih
• Mineral dengan kilap logam biasanya mempunyai cerat yang lebih gelap dari mineral
itu sendiri.
• Pyrite : Warna emas dan cerat hitam
• Copper : Warna merah dan cerat hitam
• Hematite : Warna abu‐abu dan cerat merah bata
• Mineral non‐logam dan gelap biasanya mempunyai cerat yang lebih terang dari
mineral itu sendiri.
• Dolomite : Warna kuning/merah muda dan cerat putih
• Leucite : Warna abu‐abu dan cerat putih
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 9
Belahan (Cleavage)
“Belahan mineral adalah kenampakan mineral untuk membelah melalui bidang
belahan yang rata, halus, dan licin, serta pada umumnya berpasangan.”
Berdasarkan baik tidaknya permukaan bidang belahan:
• Belahan sempurna (perfect cleavage) • Belahan tidak jelas (indistinct cleavage)
Ada bidang belahan dan mudah dibelah. Bidang belahan seperti garis atau terdapat
Contoh : Muscovite, calcite, halite, biotite. kenampakan stirasi.
Contoh : Plagioclase, beryl, gold, corundum.
• Belahan baik (good cleavage)
Ada bidang belahan tetapi tidak mudah dibelah.
• Belahan tidak menentu (erratic cleavage)
Tidak ada bidang belahan.
Contoh : Calcite, orthoclase, augite, gypsum.
Contoh : Quartz, opal, chalchedony.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 10
Belahan (Cleavage)
Berdasarkan arah belahan:
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 11
Belahan (Cleavage)
Berdasarkan arah belahan:
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 12
Pecahan (Fracture)
• Pecahan Konkoidal (Conchoidal Fracture) • Pecahan Rata (Even Fracture)
Permukaan halus dan melengkung (seperti Permukaan bidang pecahan halus.
kerang/pecahan botol). Contoh : Caolinite, bentonite, talc.
Contoh : Quartz, obsidian, rutile, zincite,
cerrusite. • Pecahan Tidak Rata (Uneven Fracture)
Permukaan kasar dan tidak teratur.
• Pecahan Berserat (Splintery/Fibrous Contoh : Galena, pyrite, chalcopyrite, chromite,
Fracture) rhodonite, marcasite.
Permukaan berserat seperti abon/daging.
• Pecahan Runcing (Hackly Fracture)
Contoh : Asbestos, gypsum, augite, hypersthene,
serpentine, silimanite, tremolite, pyrophilite. Permukaan kasar, tidak teratur, dan runcing.
Contoh : Gold, copper, silver, platinum.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 13
Bentuk (Shape)
• Bentuk amorf
Mineral tidak mempunyai batasan‐batasan kristal yang jelas.
Contoh: Mineral lempung (caolinite).
• Bentuk kristalin
Mineral mempunyai bidang kristal yang ideal.
* dijelaskan di bagian kristalografi
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 14
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur granular atau butiran:
• Phanerocrystaline : Butirannya terlihat dengan mata telanjang.
• Cryptocrystaline : Butirannya harus dilihat dengan mikroskop.
• Saccharoidal : Butirannya seperti gula pasir.
Contoh: Olivine, cinnabar, anhydrite, chromite, sodalite, alunite, rhodonite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 15
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur kolom:
• Struktur Jaring (Reticulated)
Bentuk kristal kecil, panjang, dan menyerupai jaring.
Contoh : Rutile, cerrusite.
• Struktur Bintang (Stellated)
Bentuk kristal menyerupai bintang.
Contoh : Pyrophilite.
• Struktur Radier (Radiated)
Bentuk kristal tersusun seperti bentuk jaring‐jaring.
Contoh : Marcasite, netrolite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 16
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur lembaran atau lamellar:
• Struktur Tabular (Tabular)
Bentuk kristal pipih seperti papan.
Contoh : Barite, hematite, hypersthene.
• Struktur Konsentris (Concretion)
Bentuk kristal bulat dan konsentris.
Contoh : Mangan.
• Struktur Foliasi (Foliated)
Bentuk kristal pipih dan melapis (mudah dikupas).
Contoh : Mica, talc, chlorite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 17
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur imitasi (menyerupai bentuk lain):
• Bila mineral berdiri sendiri:
• Menjarum (Acicular)
Bentuk kristal menyerupai jarum.
Contoh : Natrolite, glaucophane.
• Membenang (Filliforms)
Bentuk kristal menyerupai benang.
Contoh : Silver.
• Membilah (Bladded)
Bentuk kristal panjang, tipis, dan menyerupai bilah kayu.
Contoh : Kyanite, glaucophane, kalaverite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 18
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur imitasi (menyerupai bentuk lain):
• Bila mineral bersatu dalam kelompok tertentu:
• Dendritik / Merambut (Dendritic / Capillary)
Bentuk kristal kecil‐kecil menyerupai tulang daun.
Contoh : Cuprite, bysolite.
• Botrioidal (Botryoidal)
• Mengginjal (Reniformis)
Bentuk kristal menyerupai bentuk ginjal.
Contoh : Hematite.
• Mendada (Mamillary)
Bentuk kristal seperti dada wanita.
Contoh : Malachite, opal, hemimoprhite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 19
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur imitasi (menyerupai bentuk lain):
• Bila kelompok mineral paralel atau radier:
• Meniang (Columnar)
Bentuk kristal prismatik menyerupai tiang.
Contoh : Tourmaline, pyrolusite, wollastonite.
• Menyerat (Fibrous)
Bentuk kristal menyerupai serat‐serat kecil.
Contoh : Asbestos, gypsum, silimanite, tremolite, pyrophilite, augite, hypersthene.
• Membulat (Colloform)
Bentuk kristal seperti bola.
Contoh : Bismuth, cobalt, glauconite, goethite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 20
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
• Struktur imitasi (menyerupai bentuk lain):
• Bila kelompok mineral paralel atau radier:
• Membulat Menjari (Colloform Radial / Globular)
Bentuk kristal seperti bola yang memiliki pancaran berupa jari‐jari.
Contoh : Pyromorphite.
• Memisolit (Pisolitic)
Bentuk kristal seperti pisolit.
Contoh : Pisolite, opal, limestone, gibbsite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 21
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 22
Struktur atau Perawakan (Structure or Habit)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 23
Berat Jenis (Specific Gravity)
“Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral di udara terhadap
volumenya di dalam air.”
• Alat pengukur berat jenis
• Timbangan jolly, piknometer, gelas ukur, neraca analitik, atau neraca air.
• Cairan untuk mengetahui mineral yang belum diketahui BD‐nya
• Bromform (ChBr) Joodmethylin (Ch2J2) Clerici (Thalium malonat formiat)
• Cara mengukur berat jenis:
• Menggunakan Gelas Ukur dan Neraca Analitik
௪
• BJ =
௱
• w = Berat benda
• ΔV = Perubahan volume dalam gelas ukur
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 24
Berat Jenis (Specific Gravity)
• Klasifikasi:
• Mineral Ringan BJ < 2,68
• Contoh : Quartz (2,57), albite (2,62), oligoclase (2,64)
• Mineral Berat 2,68 < BD < 3,2
• Contoh: Labradorite (2,7), nortite (2,76), mascotite (2,9), biotite (3), hornblende (3,2),
corundum (3,2)
• Mineral Sangat Berat 3,3 < BJ < 4
• Contoh : Olivine, stratolite, garnet
• Mineral Luar Biasa Berat BJ > 4
• Contoh : Zircon
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 25
Sifat Dalam / Ketahanan (Tenacity)
“Sifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya (tekanan).”
• Rapuh (Brittle) • Dapat Dipintal (Ductile)
• Hancur menjadi pecahan meruncing. • Dapat dipintal seperti kapas.
• Contoh: Quartz, calcite, feldspar. • Contoh : Asbestos.
• Dapat Ditempa (Maleable) • Elastis (Elastic)
• Dapat diubah bentuknya tanpa • Dapat dilengkungkan dan kembali ke
menjadi pecah dan dapat bentuk asal ketika gaya ditiadakan.
dipipihkan/ditempa. • Contoh : Mica.
• Contoh : Copper, gold, silver.
• Fleksibel (Flexible)
• Dapat Dipotong (Sectile) • Dapat dilengkungkan, tetapi tidak
• Dapat dipotong menggunakan pisau. kembali ke bentuk asal ketika gaya
• Contoh : Talc. ditiadakan.
• Contoh : Selenite, gypsum.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 26
Kemagnetan (Magnetism)
“Kemagnetan mineral adalah kekuatan tertariknya suatu mineral oleh magnet.”
• Ferromagnetic (tertarik kuat oleh magnet)
• Contoh : Magnetite, maghemite, pyrrhotite.
• Paramagnetic (sedikit tertarik magnet)
• Contoh : Siderite, chromite, columbite, franklinite, ilmenite, tantalite,
hematite, pyrite.
• Diamagnetic (tidak tertarik magnet)
• Contoh : Pyrolusite, quartz, serpentine, calcite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 27
Derajat Kejernihan (Diaphaneity)
“Derajat kejernihan adalah kejernihan atau tingkatan kemampuan suatu mineral
untuk ditembus oleh cahaya.”
• Transparent
• Mineral tembus cahaya dan benda di balik mineral terlihat jelas.
• Contoh : Quartz, muscovite, calcite, diamond.
• Translucent
• Mineral tembus cahaya tetapi benda di balik mineral tak terlihat.
• Contoh : Gypsum, chalchedony, opal.
• Opaque
• Mineral tidak tembus cahaya meskipun dalam sayatan tipis.
• Contoh : Magnetite, pyrite, hematite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 28
Kristalografi
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 29
Sistem Kristal
Mineral mempunyai bidang kristal ideal dan biasanya terdapat pada
mineral yang mempunyai belahan.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 30
Kubus (Cubic / Isometric)
a=b=c
α = β = γ = 900
Contoh: Pyrite, sphalerite, galena, garnet, ulmannite, petzite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 31
Tetragonal (Tetragonal)
a=b≠c
α = β = γ = 900
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 32
Ortorombik (Orthorombic)
a≠b≠c
α = β = γ = 900
Contoh: Olivine, topaz, aragonite, anhydrite, marcasite,
epsomite, hemimorphite, bertrandite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 33
Monoklin (Monoclinic)
a≠b≠c
α = γ = 900, β > 900
Contoh: Gypsum, augite, staurolite, aegerine,
halotrichite, hilgardite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 34
Triklin (Triclinic)
a≠b≠c
α ≠ γ ≠ 900, β > 900
Contoh: Plagioclase, wollastonite, kyanite, tantite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 35
Heksagonal (Hexagonal)
a=b≠c
α = β = 900, γ = 1200
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 36
Trigonal (Trigonal / Rhombohedral)
a=b=c
α = β = γ ≠ 900
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 37
Mineralogi Kimia
Mineralogi kimia adalah ilmu yang memelajari sifat‐sifat kimia suatu mineral.
Berdasarkan komposisi kimianya, kita dapat mengelompokkan mineral‐
mineral menjadi beberapa jenis, yaitu kelompok elemen bebas, sulfida,
oksida dan hidroksida, halida, karbonat, sulfat, fosfat dan vanadat, dan
silikat.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 38
Kelompok Elemen Bebas (Native Elements)
Kelompok elemen bebas merupakan mineral unsur tunggal selain gas
yang terbagi menjadi logam, semi‐logam, dan non‐logam. Pada
umumnya bersifat maleabel dan ductile.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 39
Kelompok Elemen Bebas (Native Elements)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 40
Kelompok Sulfida (Sulphides)
Kelompok sulfida merupakan mineral yang mengandung gugus
anion S2‐. Mineral ini merupakan kombinasi antara unsur logam atau
semi logam dengan belerang. Biasanya kelompok sulfida terbentuk
pada urat batuan (veins) dan hasil dari larutan hidrothermal.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 41
Kelompok Sulfida (Sulphides)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 42
Kelompok Oksida dan Hidroksida
(Oxides and Hydroxides)
Kelompok oksida dan hidroksida merupakan mineral yang mengandung
gugus anion O2‐ (oxides) atau OH‐ (hidroxides). Mineral ini merupakan
kombinasi antara unsur logam atau semi logam dengan oksigen.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 43
Kelompok Oksida dan Hidroksida
(Oxides and Hydroxides)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 44
Kelompok Oksida dan Hidroksida
(Oxides and Hydroxides)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 45
Kelompok Halida (Halides)
Kelompok halida merupakan mineral yang mengandung anion dari
golongan halida (VIIA), yaitu F‐, Cl‐, Br‐, dan I‐.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 46
Kelompok Halida (Halides)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 47
Kelompok Karbonat (Carbonates)
Kelompok karbonat merupakan mineral yang mengandung gugus anion
CO3‐. Mineral kelompok ini tidak stabil karena hadirnya ion H+ dapat
memutuskan ikatannya membentuk air dan CO2.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 48
Kelompok Karbonat (Carbonates)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 49
Kelompok Karbonat (Carbonates)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 50
Kelompok Sulfat (Sulfates)
Kelompok sulfat merupakan mineral yang mengandung gugus
anion SO42‐. Pada umumnya mempunyai kilap non‐logam
(kaca, lemak, atau sutra) dan terbentuk melalui larutan.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 51
Kelompok Sulfat (Sulfates)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 52
Kelompok Fosfat dan Vanadat
(Fosfates and Vanadates)
Kelompok fosfat dan vanadat merupakan mineral yang mengandung
gugus anion tetrahedron PO43‐ (phosphates) atau VO43‐ (vanadates).
Pada umumnya mempunyai kilap kaca atau lemak.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 53
Kelompok Fosfat dan Vanadat
(Fosfates and Vanadates)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 54
Kelompok Silikat (Silicates)
Kelompok silikat merupakan mineral yang mengandung unsur Si dan O.
Kelompok jenis silikat merupakan 40% mineral umum yang dijumpai
dalam batuan.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 55
Bowen Reaction Series
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 56
Mafic Minerals
Mafic minerals merupakan mineral yang bersifat basa. Mafic berasal
dari gabungan kata magnesium dan ferric (ferrum). Sebagian besar dari
mineral ini terbentuk di lempeng samudera. Titik leleh dari mineral ini
sangat tinggi dan tidak resisten (mudah tererosi). Umumnya mineral
ini bersifat opak dan berwarna gelap. Menurut bowen reaction series,
mineral ini dibagi menjadi beberapa tingkatan menurut titik lelehnya,
yaitu olivine, pyroxene, amphibole, dan mica biotite.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 57
Mafic Minerals
• Olivine
• Rumus kimia : (Mg, Fe)2SiO4
• Sistem kristal : Orthorombic
• Jenis : Forsterite (Mg2SiO4) dan fayalite (Fe2SiO4)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 58
Mafic Minerals
• Pyroxene
• Rumus kimia : (Al, Ca)(Mg, Fe, Al)Si2O6
1. Orthopyroxene 2. Clinopyroxene
Sistem kristal : Orthorombic Sistem kristal : Monoclinic
• Hypersthene • Aegirine • Kanoite
• Enstatite • Augite • Kosmochlor
• Ferrosilite • Clinoenstatite • Namansilite
• Diopside • Natalyite
• Donpeacorite
• Hedenbergite • Omphacite
• Nchwaningite
• Jadeite • Petedunnite
• Jervisite • Pigeonite
• Johannsenite • Spodumene
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 59
Mafic Minerals
• Amphibole
• Rumus kimia : (Ca, Mg)Si8O22(OH)2
1. Orthorombic Series 2. Clinopyroxene
• Anthopyllite • Hornblende • Grunerite
• Holmquistite • Tremolite • Riebeckite (Crocidolite)
• Ferrogedrite • Actinolite • Arfvedsonite
• Glaucophane • Richterite
• Edenite • Pargasite
• Cummingtonite • Winchite
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 60
Mafic Minerals
• Mica Biotite
• Rumus kimia : K(Mg, Fe)3Si3O10(OH)2
• Sistem kristal : Monoclinic
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 61
Felsic Minerals
Felsic minerals merupakan mineral yang bersifat asam. Felsic berasal
dari gabungan kata feldspar dan silicate. Sebagian besar dari mineral
ini terbentuk di lempeng benua. Titik leleh dari mineral ini rendah dan
resisten (tahan erosi). Umumnya mineral ini berwarna cerah. Menurut
bowen reaction series, mineral ini dibagi menjadi beberapa tingkatan
menurut titik lelehnya, yaitu feldspar plagioclase (kontinu dan
sebagian bersifat mafik), feldspar alkali, mica muscovite, dan quartz.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 62
Felsic Minerals
• Feldspar Plagioclase
• Rumus kimia : (Ca, Na) AlSi3O8
• Sistem kristal : Triclinic
• Anorthite (Ca 95% ‐ Na 5%) – mafik
• Bytownite (Ca 80% ‐ Na 20%) – mafik
• Labradorite (Ca 60% ‐ Na 40%) – mafik
• Andesine (Ca 40% ‐ Na 60%) – felsik
• Oligoclase (Ca 20% ‐ Na 80%) – felsik
• Albite (Ca 5% ‐ Na 95%) – felsik
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 63
Felsic Minerals
• Feldspar Alkali (Pottasium)
• Rumus kimia : KAlSi3O8
• Anorthoclase (triclinic)
• Microcline (triclinic)
• Sanidine (monoclinic)
• Orthoclase (monoclinic)
• Adularia (monoclinic)
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 64
Felsic Minerals
• Mica Muscovite
• Rumus kimia : KAl3Si3O10(OH)2
• Sistem kristal : Monoclinic
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 65
Felsic Minerals
• Quartz
• Rumus kimia : SiO2
• Sistem kristal : Hexagonal
• Chalcedony • Prasiolite
• Agate • Carnelian
• Onyx • Dumortierite
• Jasper • Rose Quartz
• Aventurine • Milky Quartz
• Amethyst • Smoky Quartz
• Citrine • Rutilated Quartz
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 66
Istilah dalam Mineralogi
• Mineraloid
Mineraloid adalah zat padat yang bersifat alami, terbentuk melalui proses
anorganik, bersifat amorf, tidak mempunyai sifat‐sifat fisik dan kimia tertentu,
serta mempunyai warna yang tertentu. Contoh : Obsidian, opal.
• Pseudomorf
Pseudomorf adalah kristal yang mengalami perubahan komposisi kimia, tetapi
bentuk kristalnya tetap.
• Isomorf
Isomorf adalah mineral yang mempunyai bentuk kristal sama, tetapi komposisi
kimianya berbeda. Contoh : Pyrite (FeS2) dengan galena (PbS).
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 67
Istilah dalam Mineralogi
• Pollymorph / Allotroph
Pollymorph adalah mineral yang mempunyai komposisi kimia sama, tetapi
bentuk kristalnya berbeda.
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 68
Pendeskripsian Mineral
1. Warna (colour) : Colourless
9. Berat jenis (specific gravity) : 2,6 gr/cc
2. Kilap (luster) : Kaca (vitreous)
10. Sifat dalam (tenacity) : Rapuh (brittle)
3. Kekerasan (hardness) : 7
11. Kemagnetan(magnetism) : Diamagnetik
4. Cerat (streak) : Putih
12. Derajat kejernihan (diaphaneity) : Translucent
5. Belahan (cleavage) : Tidak ada
13. Nama mineral : Quartz chalchedony
6. Pecahan (fracture) : Konkoidal (chonchoidal)
14. Rumus Kimia : SiO2
7. Bentuk (shape) : Kristalin
15. Golongan : Silikat (silicates)
8. Struktur (structure) : Botroidal
Kristalografi dan Mineralogi ‐ Fransiskus L. S. 69