Anda di halaman 1dari 66

DAN

DINAMIK

Oleh :
Agung Setianto
IDENTIFIKASI MINERAL

Di dalam mempelajari geologi,


batuan sebagai penyusun kerak
bumi merupakan bagian penting
yang perlu dipahami lebih awal.
Batuan merupakan kumpulan
(aggregate) mineral-mineral dan
penamaannya pun tergantung
kepada mineral-mineral
penyusunnya, oleh karena itu
pengenalan batuan membutuhkan
pengetahuan tentang mineral.
Definisi Mineral:

Mineral adalah benda (biasanya) padat


terbentuk oleh proses alam dan memiliki
sifat fisik serta komposisi kimia
(anorganik) tertentu.
Sifat fisik dan komposisi kimia mineral
sangat khas karena mineral terbentuk oleh
atom-atom atau molekul-molekul dari
berbagai unsur kimia dengan suatu pola
yang teratur.
Keteraturan bentuk mineral akan dipelajari
lebih jauh di dalam Kristalografi.
Mineral Pembentuk Batuan adalah
mineral-mineral yang menjadi komponen
utama pembentuk batuan.
Secara umum mineral pembentuk batuan
dapat dibedakan menjadi beberapa
kelompok berdasarkan senyawa kimianya,
yaitu kelompok-kelompok Silikat, Oksida,
Sulfida, Karbonat, Sulfat, dan Posfat (lihat
Tabel 1).
Tabel 1. Mineral Pembentuk Batuan Umum

KELOMPOK NAMA MINERAL

SILIKAT Miskin unsur Fe dan Mg Kwarsa Si04, Ortoklas KAlSi3O8, Plagioklas NaAlSi3O8-
(Ingat Seri Reaksi CaAl2Si2O8, Muskovit KAl2(AlSi3O10)(OH,F)2, Talk
Bowen) Mg3Si4O10(OH)2, Kaolinit Al2Si2O5 (OH)4 Biotit K(Mg,Fe)3
AlSi3O10 (OH,F)2, Klorit (Mg,Fe,Al)6(Si,Al)4O10 (OH)8,
Kaya unsur Fe dan Mg Olivin (Mg,Fe)2SiO4, Piroksen (Ca,Mg,Fe)2Si2O6, Hornblende
(Ca,Na)2-3(Mg,Fe,Al)5(Si,Al)8O22(OH)2, Garnet (Ca,Mn,Mg atau
Fe2+)3(Al,Cr atau Fe3+)Si3O12
OKSIDA Hematit Fe2O3, Magnetit Fe3O4, Limonit Fe2O3..nH2O,
SULFIDA Pirit FeS2, Kalkopirit CuFeS2, Galena PbS, Spalerit ZnS
KARBONAT Kalsit CaCO3, Dolomit CaMg(CO3)2
SULFAT Gipsum CaS04 2H20, Anhidrit CaS04
POSFAT Apatit Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)
SIFAT-SIFAT FISIK MINERAL
untuk IDENTIFIKASI

Pada kuliah/praktikum ini akan di


diperkenalkan identifikasi mineral
berdasarkan sifat-sifat fisiknya tanpa
memerlukan alat bantu yang rumit.
Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan
adalah:
1. WARNA
Warna mineral adalah ciri fisik yang
langsung bisa diamati, tetapi sayang tidak
semua mineral memiliki warna khas,
misal: kwarsa dapat berwarna putih susu,
ungu, coklat kehitam-hitaman atau bahkan
bening tak berwarna.
Mineral yang memiliki warna khas dapat
dilihat di Tabel 2.
Tabel 2. Mineral Berwarna Khas
Warna Nama Mineral
Putih Kaolinit, Gipsum
Kuning Belerang
Kuning emas Emas, Pirit, Kalkopirit
Hijau Klorit, Malasit
Biru Azurit, Beril
Merah Jasper, Hematit
Coklat Biotit, Garnet
Abu-abu Galena
Hitam Grafit, Augit
2. KILAP/KILAT (luster)
Kilap mineral merupakan kemampuan
mineral memantulkan cahaya.
Secara umum kilap dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu Kilap Logam dan
Kilap Bukan Logam.
Kilap bukan logam dipisahkan lagi menjadi
beberapa kilap (lihat Tabel 3).
Tabel 3. Kilap Mineral
KILAP Keterangan / Contoh MINERAL
LOGAM Pirit, Kalkopirit, Galena, Magnetit, Grafit, *Hematit
BUKAN LOGAM Intan (adamantin) Cemerlang seperti intan
Kaca (vitreous) Kwarsa, Garnet, Olivin, Halit, *Kalsit, *Piroksen
Sutera (silky) Dijumpai pada mineral berstruktur serat: Asbes,
Gipsum, Aktinolit
Mutiara (pearly) Ortoklas, Plagioklas, Opal, Nepelin, Serpentin, *Kalsit
Damar (resinous) Spalerit
Shiny Biotit, Hornblenda, Spalerit, *Limonit, *Malasit
Tanah (earthy) Bauksit, *Hematit, Kaolinit, *Limonit, *Malasit
*beberapa varietas
3. BELAHAN (cleavage)
Belahan adalah kecenderungan mineral
untuk membelah diri mengikuti satu atau
beberapa arah bidang belah.
Arah belahan suatu mineral sangat
ditentukan oleh struktur kristalnya. Kerena
keteraturan struktur dalam mineral, maka
belahan akan tampak berjajar teratur.
Tidak semua mineral mempunyai sifat ini,
sehingga dijumpai mineral yang mudah
dibelah, sukar dibelah atau tidak dapat
dibelah. Belahan dapat dibagi menjadi
belahan satu arah, dua arah dan tiga arah.
Sebagai contoh: Kalsit memiliki tiga arah
belahan, sedangkan Kwarsa tidak
mempunyai belahan.
3. PECAHAN (fracture)
Pecahan merupakan kenampakan pada
mineral akibat pukulan dari luar.
Pecahan memperlihatkan permukaan
yang tidak teratur, sehingga memantulkan
cahaya ke segala arah dan tak teratur,
sedangkan bidang belah memperlihatkan
bidang permukaan yang licin dan halus,
sehingga mampu memantulkan berkas
cahaya olivine yang sejajar.
Tabel 4. Macam-Macam Pecahan
Macam PECAHAN KETERANGAN/ Contoh Mineral
Conchoidal Permukaan pecahan memperlihatkan kenampakan bergelombang
konsentris seperti permukaan botol yang pecah
Fibrous (berserat) Pecahan menunjukkan gejala berserat seperti livin patah.
Contoh: Asbes, Gipsum, Aktinolit, Klorit
Even Pecahan memperlihatkan kenampakan seolah berbutir halus
seperti yang dijumpai pada Lempung
Uneven Pecahan memperlihatkan kenampakan permukaan yang kasar.
Contoh: Magnetit, Hematit
Hackly Pecahan memperlihatkan kenampakan permukaan kasar, tak
teratur dan runcing-runcing.
Contoh: Perak, Emas
4. BENTUK (form)
Mineral di alam sering berbentuk teratur
yang sangat ditentukan oleh
susunan/bentuk kristalnya. Mineral yang
berbentuk teratur disebut berbentuk
kristalin; jika berukuran halus disebut
kripto kristalin dan jika berukuran kasar
disebut panerokristalin; sedangkan
mineral yang berbentuk tak teratur disebut
amorf.
Contoh mineral kristalin adalah Galena,
Pirit (berbentuk kubus), Garnet (kubus-
rombododekaedral), Gipsum (monoklin-
tabuler) Kuarsa, Piroksen, Hornblenda
(berbentuk prisma), Olivin (berbentuk
ortorombik), Ortoklas (monoklin-
prisma/tabuler), Plagioklas (triklin-
prisma/tabuler). Contoh mineral amorf
adalah Kalsedon dan Agat.
5. KEKERASAN (hardness)
Kekerasan adalah ketahanan suatu
mineral terhadap goresan atau abrasi.
Kekerasan suatu mineral ditentukan
dengan cara membandingkannya
terhadap skala kekerasan. Skala
kekerasan yang biasa dipergunakan
adalah Skala Kekerasan Mohs (Frederich
Mohs, 1812).
Skala ini terdiri dari 10 tingkat kekerasan
mineral yang peringkat kekerasannya
tidak dibuat secara linier. Tingkat
kekerasan yang lebih kecil akan tergores
oleh tingkat kekerasan yang lebih tinggi.
Tabel 5. Skala Kekerasan Mohs
Tingkat Mineral Keterangan
Kekerasan
1 Talk Terlunak
2 Gipsum Kuku jari berkekerasan 2,5
3 Kalsit Kekerasan uang logam tembaga
4 Fluorit
5 Apatit Pisau baja berkekerasan 5,5
6 Ortoklas Pecahan kaca berkekerasan 5,5
6
7 Kwarsa
8 Topas
9 Korundum
10 Intan Terkeras
6. CERAT (streak)
Cerat adalah warna serbuk mineral.
Warna serbuk suatu mineral ternyata spesifik
walaupun warna mineral tersebut berbeda-
beda; contoh Hematit dapat berwarna hitam
atau merah kecoklat-coklatan, tetapi warna
serbuknya selalu merah kecoklat-coklatan.
Serbuk mineral diperoleh antara lain dengan
cara menggoreskannya pada benda yang lebih
keras.
7. SIFAT KEMAGNETAN
Sifat kemagnetan adalah reaksi mineral
terhadap daya magnet.
Mineral yang mudah tertarik oleh daya
magnet disebut sebagai mineral
feromagnetik, contoh: Magnetit dan
Pirhotin/Pirhotit.
MINERAL PEMBENTUK BATUAN

Sudah banyak sekali jenis batuan yang


telah dikenal, dan batuan tersebut disusun
oleh mineral-mineral dari mineral utama,
mineral pengiring sampai ke mineral
sekunder. Mineral-mineral tersebut dapat
digolongkan dalam dua golongan besar
yaitu:
Golongan mineral hitam atau mafik mineral,
dan
Golongan mineral putih atau felsik mineral.

Mineral hitam sebagai contoh adalah


hornblende, piroksin, olivin dan banyak
lagi.
Sedangkan mineral putih seperti kuarsa,
golongan feldspar, golongan feldspatoid
dan lain-lainnya.
Dalam proses pendinginan magma,
magma tidak langsung semuanya
membeku, tetapi mengalami penurunan
temperatur secara perlahan bahkan
mungkin cepat. Penurunan temperatur ini
disertai mulainya pembentukan dan
pengendapan mineral-mineral tertentu
yang sesuai dengan temperaturnya.
Pembentukan mineral dalam magma
berdasarkan penurunan temperatur, telah
disusun oleh BOWEN. Bowen telah
membuat tabel pembentukan mineral dan
tabel tersebut sangat berguna sekali
dalam menginterpretasikan
mineral-mineral tersebut
Tabel 6. Reaksi Bowen
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral
hitam, yang pertama sekali terbentuk
dalam. temperatur sangat tinggi adalah
olivin. Temperatur menurun terus dan
pembentukan mineral berjalan sesuai
dengan temperaturnya. Mineral yang
terakhir terbentuk adalah biotit, yang
terbentuk dalam temperatur yang sangat
rendah.
Mineral yang terbentuk pertama sekali
adalah mineral yang sangat tidak stabil
dan mudah sekali terubah menjadi mineral
lain terutama mineral yang berada di
bawahnya. Sedangkan mineral yang
dibentuk pada temparatur yang paling
rendah adalah mineral yang paling stabil.
Mineral-mineral yang sebelah kanan
diwakili oleh mineral kelompok plagioklas,
karena mineral ini paling banyak terdapat
dan tersebar luas. Anortit adalah mineral
yang pertama sekali terbentuk pada suhu
tinggi dan banyak terdapat pada batuan
beku basa seperti gabro atau basal.
Andesin terbentuk pada suhu menengah
dan terdapat pada batuan beku diorit atau
andesit. Sedangkan mineral yang
terbentuk pada temperatur rendah adalah
albit, mineral ini banyak tersebar pada
batuan asam seperti granit atau riolit.
Mineral-mineral sebelah kanan dan
sebelah kiri bertemu pada mineral
potassium feldspar dan menerus ke
muskovit dan terakhir sekali ke kuarsa.
Maka mineral kuarsa adalah mineral yang
paling stabil diantara seluruh baik mineral
felsik atau mineral mafik.
MINERAL UTAMA
Mineral - mineral utama penyusun kerak
bumi disebut mineral pembentuk batuan,
terutama mineral golongan, silikat.
Golongan mineral yang berwarna tua
disebut mineral mafik karena kaya
magnesium atau besi. Sedangkan yang
berwarna muda disebut mineral felsik
yang miskin akan unsur besi atau
magnesium.
Beberapa mineral hitam yang sering
dijumpai ialah olivin, augit, hornblende dan
biotit. Sedangkan mineral putih yang
sering dijumpai adalah plagioklas,
ortoklas, muskovit, kuarsa dan leusit.
1. Mineral-mineral mafik:
berwarna gelap-hitam
Olivin:

(Mg, Fe)2 -Si04. Kadar Mg-Fe paling


tinggi, terdapat pada batuan basa, ultra
basa dan batuan beku dengan kadar silika
rendah. Kristal yang pertama terbentuk,
sehingga tidak tahan terhadap pelapukan.
Olivine
Piroksin:

Suatu seri silikat Fe-Mg. Augit adalah mineral


yang paling banyak tersebar. Berwarna hitam
atau hijau hitam, berbentuk prisma, pendek
dengan penampang bersegi delapan yang
memiliki bayangan belah yang hampir tegak
lurus. Berkilap kaca dan sukar digores dengan
jarum baja.
Pyroxene
Amphibol:

Suatu seri silikat Fe-Mg, yang lebih banyak


mengandung silikat. Hornblende adalah salah
satu mineral penting dari kelompok ini. Sistem
kristal monoklin, berwarna hitam, hijau tua atau
coklat. Umumnya terdapat pada batuan asam
dan batuan intermedier.
Amphibole
Biotit:

Salah satu mineral dari golongan mika


yang tersebar luas. Berwarna. hitam,
coklat tua, atau hijau tua. Mineral biotit
dapat digunakan untuk penentuan umur
dengan menggunakan metoda Potasium-
Argon.
2. Mineral-mineral felsik:
berwarna terang
Plagioklas:

Kumpulan sejumlah mineral dengan


sistem kristal triklin. Plagioklas adalah
mineral pembentuk batuan yang paling
umum, yang dikenal dengan enam
kombinasi mineral seperti anortit, bitownit,
labradorit, andesin, oligoklas, dan albit.
Plagioclase
K-Feldspar:

Berwarna putih atau keputih-putihan,


kekerasan 6, sistem kristal monoklin atau.
triklin, mempunyai belahan yang baik dan
dua arah. Mineral yang termasuk ke dalam
kelompok ini dan paling banyak tersebar
adalah ortoklas.
Potassium Feldspar
Muskovit:

Berwarna muda sampai tidak berwarna,


sistem kristal monoklin, belahan sempurna
berlembar, banyak terdapat pada batuan
granit, metamorf, dan batu pasir.
Muscovite
Kuarsa :

Sering mineral ini disebut silika. Bila terbentuk


pada temperatur di atas 573oC memiliki bentuk
setangkap piramida yang jumlah bidangnya 12
buah. Di bawah temperatur tersebut berbentuk
prisma yang enam buah jumlah bidangnya
dengan piramida pada salah satu ujungnya.
Bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila
terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau
ungu dipergunakan sebagai permata.
Quartz
Feldspatoid:

Kelompok mineral yang tak jenuh Si02 .


Salah satu contohnya adalah leusit,
berwarna abu-abu, kilap kaca atau lemak,
pecahannya tidak merata dan tidak
tergores jarum baja. Penampangnya
bersegi delapan.
Mineral-mineral tersebut di atas terutama
terdapat dalam batuan beku.
Mineral-mineral lain yang terdapat pada
batuan sedimen, seperti:
Kalsit:

Suatu karbonat yang terutama menyusun


batugamping. Berwarna abu-abu, mudah
tergores jarum baja tetapi tidak tergores
oleh kuku.
Kalsit
Gipsum:

Merupakan mineral golongan sulfat yang


ditemukan pula di beberapa tempat di
kerak bumi, berwarna putih atau jernih dan
mudah digores oleh kuku.
Gipsum
MINERAL TAMBAHAN
Adalah mineral-mineral yang terbentuk
oleh kristalisasi magma, terdapat dalam
jumlah yang sedikit sekali, umumnya
kurang dari 5%. Kehadirannya atau
ketidakhadirannya tidak menentukan sifat
atau nama dari batuan.
Suatu contoh adalah mineral magnetit
(Fe304), sebuah oksida besi yang
berwarna hitam mempunyai sifat magnetit
kuat dan terdapat dalam jumlah sedikit
pada batuan beku.
Mineral-mineral tambahan
dari batuan beku:

1. Zirkon 6. Apatit
2. Sphen 7. Pirit
3. Magnetit 8. Rutil
4. Ilmenit 9. Korundum
5. Hematit 10. Garnet, dll.
Hematit
Pirit
MINERAL SEKUNDER
Yang dimaksud dengan mineral
sekunder adalah mineral-mineral
yang dibentuk kemudian dari mineral-
mineral utama oleh proses
pelapukan, sirkulasi air atau larutan
dan metamorfosa.
Suatu contoh yang baik ialah mineral klorit
yang biasanya terbentuk dari mineral biotit
oleh proses pelapukan. Mineral ini
terdapat pada batuan-batuan yang telah
lapuk dan batuan sedimen juga batuan
metamorf.

Anda mungkin juga menyukai