Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batu mulia merupakan salah satu bentuk keindahan alam yang berasal dari
bebatuan bumi. Batu mulia sudah digunakan dari jaman dahulu sebagai perhiasan
yang melambangkan keindahan dan derajat seseorang. Keindahan batu mulia dapat
dilihat dari warna dan tekstur yang memukau untuk menggunakannya.

Dewasa ini, batu mulia terlihat sangat marak diperbincangkan, hampir


semua kalangan mulai menggunakan batu mulia sebagai perhiasan. Bisnis
perdagangan batu mulia pun mulai banyak digandrungi oleh pengusaha-pengusaha
yang tidak sedikit mendapatkan keuntungan yang besar dari penjualan jenis batuan
mulia yang memiliki kualitas terbaik yang banyak diminati para kolektor batuan
mulia.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetauhui apa itu Gemstone/Batu Mulia

2. Untuk mengetauhui cara identifikasi batu mulia

3. Untuk mengetauhui cara mengetahui keaslian batu mulia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Batu Mulia

Batu mulia atau yang juga dikenal dengan batu permata adalah semua jenis
batu-batuan yang memiliki nilai tinggi dan harganya mahal. Untuk memperindah
bentuknya, batuan mulia harus dipoles atau dipahat terlebih dahulu. Tiga sifat
utama yang dimiliki batu mulia antara lain: keindahan, karena permainan sinar,
komposisi warna-warni, juga kemilaunya; tahan lama, hal ini terkait dengan
tingkatan kekerasannya; kelangkaan, batu mulia yang memiliki nilai tinggi sangat
langka dan jumlahnya sangat terbatas, bahkan untuk jenis tertentu hanya terdapat
di negara tertentu. Jenis batuan yang termasuk ke dalam kelompok batu mulia
diantaranya adalah berlian, intan, safir, zamrud, mutiara, opal, dan giok.

Batu mulia adalah semua jenis mineral dan batuan yang mempunyai sifat
fisik dan kimia serta karakteristik tertentu seperti motif dan warna. Batu mulia
umumnya digunakan untuk perhiasan dan bahan dekorasi. Istilah atau penamaan
batu mulia lebih banyak didasarkan pada kelangkaan keterdapatannya. Asal mula
batu mulia dikenal dengan nama tradisional yaitu “batu akik” atau “batu aji”. Dalam
dunia perdagangan istilah batu mulia sudah mulai dipakai di masyarakat, baik untuk
perhiasan atau dekorasi.

Secara umum, batu mulia digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu batu
permata (precious stones), batu setengah/semi permata (semi-precious stones), dan
batu hias (ornamental stones). Batu permata dan batu setengah permata umumnya
digunakan sebagai per-hiasan, sedangkan batu hias untuk dekorasi atau penambah
keindahan. Penamaan jenis batu mulia asalnya beraneka ragam, mulai dari nama
mineral/batuan, nama ilmiah, nama perdagangan, sampai kepada nama tertentu
yang biasanya muncul atas dasar pertimbangan warna, tekstur atau motif (pattem),
kadang tergan-tung selera Satu-satunya instansi pemerintah yang khusus
menangani pencarian batu mulia adalah Seksi Batu mulia pada Direktorat Sumber
daya Mineral, Sedangkan pemanfaatan dan pengolahan dalam membentuk model
dan bentuk terdapat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara Bandung, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, yang baru
didirikan pada 1986.

2.2 Identifikasi Batu Mulia

1. Warna (colour)

Warna pada mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata apabila
mineral terkena cahayaatau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral.

2. Kilap (luster)

Adalah kesan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang


dikenakan padanya, atauintensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan
kristal

3. Kekerasan

Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Secara relatif


kekerasan mineral dapatditentukan dengan menggunakan Skala Mohs yang
dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10

4. Cerat (streak)

Adalah warna mineral dalam bentuk serbuk atau goresan. Cerat dapat
sama atau berbeda dengan warna mineral.

5. Belahan (cleavage)

Adalah kenampakkan mineral untuk membelah melalui bidang belahan


yang rata, halus, danlicin serta pada umumnya selalu berpasangan.

6. Pecahan (fracture)

Adalah kenampakkan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak


rata, tidak halus, tidaklicin, dan tidak teratur.
7. Bentuk

Bentuk mineral ada 2 macam, yaitu:

a. Kristalin : apabila mineral mempunyai bidang kristal yang ideal dan


biasanya terdapat padamineral yang mempunyai bidang belahan.-
Bangun kubus (ex. galena, pirit)- Bangun prismatik (ex. amfibol,
piroksen)-Bangun Dodecahedron (ex. garnet)
b. Amorf : apabila mineral tidak mempunyai batas-batas kristal yang
jelas.(ex. dolomit)

8. Berat Jenis (specific grafity)

Adalah perbandingan antara berat mineral di udara terhadap volumenya


di dalam air, yaitu berat volume air sama dengan volume mineral tersebut.

9. Sifat Dalam (tenacity)

Adalah reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti


penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan, ataupun
penghancuran.

10. Kemagnetan

Adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet.


2.3 Keaslian Batu Mulia

Berikut ini adalah tahapan untuk mengetahui batu mulia asli dan palsu:

1. Pengecekan Refraction Index (RI) dengan menggunakan refractometer. Semakin


tinggi RI, maka semakin besar pula kejernihan dan kilauan batu tersebut.

2. Lakukan tes specific gravity atau SG. Ini dilakukan untuk mengukur berat
kandungan mineral pada batu. Satu batu bisa mengandung banyak mineral,
misalkan quartz yang terdiri atas mineral silikon dioksida atau aluminium oksida
yang mengkristal serta membentuk corundum.

3. Menggunakan mikroskop untuk memastikan jenis atau nama batu, dimensi,


bentuk, pemotongan, negara asal batu, dan treatment yang sudah dialami batu.

4. Semua hasil identifikasi dicantumkan dalam sertifikat. Bagi Anda yang


berencana melakukan sertifikasi batu mulia milik Anda sekaligus untuk
memastikan keasliannya, Anda dapat menggunakan jasa sertifikasi batu mulia PT.
Pegadaian. Informasi lebih lanjut dapat Anda baca di situs resm
BAB III

KESIMPULAN

1. Batu mulia adalah semua jenis mineral dan batuan yang mempunyai sifat fisik
dan kimia serta karakteristik tertentu seperti motif dan warna. Batu mulia
umumnya digunakan untuk perhiasan dan bahan dekorasi.
2. Untuk mengidentifikasi batu mulia dapat menggunakan berbagai sifat-sifatnya
yang berbeda, seperti bentuknya, cara terjadinya, belahan, dan pecahannya,
warna, kilapdan sifat tembus cahaya, kekerasan, berat jenis, kemagnetan,
susunan kimia, dan beberapa sifatlainnya
3. Cara mengatuhui keaslian batu mulia yaitu melakukan Pengecekan Refraction
Index (RI), Lakukan tes specific gravity atau SG, Menggunakan mikroskop
untuk memastikan jenis atau nama batu

Anda mungkin juga menyukai